Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

Kekerasan dan Mikrostruktur Al-Si Pada Sebuah Produk Tuangan dengan Tebal Berlainan Prayitno, Dody; Rajasagaran, Rajasagaran
MESIN Vol 9, No 3 (2007): Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC) untuk "Pulau-pulau Kecil"
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hardness of Microstructures of The As Cast (Al-Si) with different thickness, The aim of theresearch is to investigate effect ofthickness of casting on thehardness and microstructure ofaluminumsilicon.Theresearch started by melting the Al-I0%Si at 750 "C. A wood pattern which varies in thicknesswas used in the making a sandmould. The molten metal was poured into the sandmould. Finally the ascastis cut, grinded andpolishedfor metallographic andhardness testing. An etching solution, HCl I %was usedfor metallographic and the sampleswereobserved under a SEMmachine. The Vickers hardnesstesting machine is used. The experimental researches show that reducing in thickness of casting willreduce silicon-eutectic size and increase the hardness.
Pengaruh Kuat Arus Listrik Pengelasan Terhadap Kekerasan Lapisan Lasan pada Baja ASTM A316 Prayitno, Dody; Hutagalung, Harry Daniel; Aji, Daisman P.B.
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol 3, No 1 (2018): April
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v3i1.19109

Abstract

Seat and plug are components of control valve that are always in friction contact. The plug usually wears out. One of the efforts in battling this wear is hardfacing, a process of cladding the base metal to increase its surface hardness using SMAW. This research is aimed to investigate the effect of welding current on weld surface hardness. The experiments used stainless steel (ASTM A316) for the plug materials and Stellite 6, which was an electrode with 3.2 mm in diameter, for the filler metal. Flat welding position was used. The current was varied from 120 A to 140 A and then to 160 A. Results of the hardness tests done on the weld surface show that when the welding current was increased from 120 A to 140 A, it increased the surface hardness from 465 HV to 514.7 HV. Subsequent current increase from 140 A to 160 A decreased the surface hardness from 514.7 HV to 423 HV.Sebuah control valve memiliki seat dan plug yang selalu bergesekan, sehingga plug sering mengalami keausan. Salah satu upaya untuk mengurangi keausan dengan cara hardfacing, yaitu penambahan material (cladding) pada logam induk dengan maksud meningkatkan kekerasan permukaan. Penambahan material dapat dilakukan dengan pengelasan SMAW, dimana salah satu parameter yang berpengaruh terhadap kekerasan lapisan lasan adalah besarnya arus listrik pengelasan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh arus listrik pengelasan terhadap kekerasan lapisan lasan. Metode penelitian dimulai dengan menyiapkan baja tahan karat (ASTM A316) digunakan sebagai material plug dan material stillite 6 sebagai material penambah yang berupa berupa elektroda berdiameter 3.2 mm. Pengelasan dengan posisi datar dengan variasi arus pengelasan adalah 120 A, 140 A dan 160 A. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan bahwa peningkatan arus lasan dari 120 A ke 140 A meningkatkan kekerasan permukaan lasan  dari 465 HV menjadi 514.7 HV. Peningkatan arus lasan berikutnya dari 140 A ke 160 A menyebabkan terjadinya penurunan kekerasan permukaan lasan dari 514.7 HV menjadi 423 HV.
PENGARUH CAIRAN ALUMINIZING TERHADAP KEKERASAN KAWAT BAJA N, Dwi Putranto; Prayitno, Dody
Jurnal Teknologi Terapan Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Teknologi Terapan
Publisher : P3M Politeknik Negeri Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.686 KB) | DOI: 10.31884/jtt.v3i2.56

Abstract

Wire rope is made from several steel  wires a combined form a strand, a couple of strands twisted around the core to form a steel rope. One example of its usage is on the bridge to provide support for a heavy load. The steel wire is composed of several parts that is, steel wire, core and wire strand. Increasing the hardness of steel wire have the impact, the hardness of the steel wire. In an effort to improve the hardness of steel wire, there are opportunities to increase the hardness of steel wire with aluminizing method. The aim of this research is to find out the hardness of Wire in aluminizing process with alloys Al - Cu - Sn. Moreover to the research also aims to focus on the addition of Sn element in Al - Cu liquid. The methodology research was preceded by spliting wires from the wire rope. After that cut the wire into the sample wire. Then soak the wire into Al - Cu – Sn liquid at a temperature of 700ºC for ± 3 minutes. Elements of Sn which contained in the composition of Al - Cu - Sn vary from 0 % , 10 % and 20 % , while for CU’s component is 10 % and the rest of is Al, and the latter only elements of Al - Sn, without adding Cu element. Wire samples were then take away and cooled at room temperature, then test the wire by using micro hardness test, the test data was analyzed with Anova and finally made a conclusion. The results of this of this research showed that for the violence that occurs in the intermetallic layer shows the increase in value of hardness obtained on steel wire.
STUDI PENGARUH ALUMINIZING TERHADAP PEMBENTUKAN DIE SOLDERING Andaru .; Dody Prayitno; Eni Pujiasturi
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (829.032 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i1.430

Abstract

A mould in die casting industri has a problem like a die soldering. The die soldering due to a molten aluminium stick on a mould surface and hold on although a casting produk has been rejected. Removing the die soldering need cost and time. So the mouldshoul be protected from the die soldering. In this research, an aluminizing process is used as an alternatif method to protect the mould from die soldering defect. The hot dip aluminizing process increases the corrosion resistance of steel. The aim of reseach is to answer the question “Do the hot dip aluminizing process (Al-53%Cu) protect a mould steel from the die soldering?”. Researchmethodologi. First, the steel samples as assumed as a steel mould are immersed into molten of Al-53%Cu (750 oC) for 3 minutes. Secondly a molten aluminium (700 oC) is poured onto the aluminized steel mouldsamples .it is called as a die casting simulation. The results. The hot dip aluminizing (Al-53%Cu) process at 700 oC can not protect the steel mould surface from the die soldering.
PENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG KELABU Dody Prayitno; Asymar Fandusi Firdaus
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.835 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i1.2475

Abstract

Blow hole merupakan salah satu contoh cacat pengecoran besi tuang kelabu. Jika masih masuk dalam toleransi produksi cacat blow hole biasanya di make up untuk memperbaiki performansi. Serbuk tembaga dapat digunakan untuk proses make-up cacat pengecoran. Dua logam berbeda dan terkontak didalam elektrolit akan menyebabkan terjadinya korosi galvanik pada salah satu logam. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh kehadiran tembaga (sebagai bahan make-up) pada laju korosi besi tuang kelabu. Metode penelitian untuk mengetahui laju korosi menggunakan metode kehilangan berat. Sampel direndam di larutan HCl 10 N selama 1008 jam. Berat sampel sebelum dan sesudah direndam dicatat. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kehadiran logam tembaga sebagai bahan makeup meningkatkan laju korosi besi tuang kelabu.
Studi Efek Cairan Paduan Aluminium Terhadap Kekerasan Interface Krusibel Baja M. Mabruriy W.W.; Dody Prayitno
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.481 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v3i1.2478

Abstract

Sebuah baja terkadang dalam kehidupan praktis, (bagi penggemar pengecoran aluminium) baja sering digunakan sebagai krusibel. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari cairan paduan aluminium terhadap kekerasan interface baja krusibel tersebut. Metodenya diawali dengan meleburkan aluminium, tembaga, dan timah sesuai varian masing-masing dengan suhu 700oC, lalu dilakukan pengadukan pada cairan tersebut selama 15 menit dan dilakukan penahanan pada suhu tersebut selama 30 menit. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa penambahan Sn (10% dan 20%) pada cairan Al-10%Cu menyebabkan nilai kekerasan pada daerah interface mengalami kenaikan 1-3%. Namun kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan.
PENGARUH WAKTU TAHAN PADA PROSES ARTIFICIAL AGING TERHADAP KEKERASAN PADUAN Al-Sn-Cu Dody Prayitno; Fitri Azhary Apriandini
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 4 No. 1 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.409 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v4i1.4009

Abstract

Artificial aging adalah proses pemanasan kembali larutan padat jenuh ke suatu temperatur di bawah garis solvus dan dibiarkan pada temperatur tersebut selama jangka waktu tertentu. Pada penelitian ini akan dilakukan artificial aging pada paduan aluminium timah (Al-Sn) dengan penambahan variasi logam Tembaga (Cu). Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh waktu tahan pada proses artificial aging terhadap kekerasan dan mikrostruktur AlSn-Cu. Ruang lingkup penelitian sebagai berikut, material adalah Al-10Sn-0Cu; Al-10Sn- 10Cu dan Al-10Sn-20Cu Suhu solid solution adalah 500 oC. Suhu aging 190 oC. Waktu penuaan adalah 1jam, 5 jam dan 10 jam. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan waktu penuaan dari 1 jam hingga 10 jam meningkatkan kekerasan paduan Al-10Sn -10Cu dan paduan Al-10Sn-20Cu.
PENGARUH KARBURISASI YANG DILANJUTKAN DENGAN PROSES QUENCHING DALAM MEDIA AIR TERHADAP KEKERASAN BAJA S45C Erlanka Heling; Dody Prayitno
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 4 No. 2 (2019)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (883.326 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v4i2.5224

Abstract

Latar belakang penelitian ini didasari oleh metode karburiasi yang paling sederhana yaitu karburiasi padat, dengan menggunakan serbuk arang halus dari tempurung kelapa sebagai unsur penambah karbon pada benda uji. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek kaburisasi yang dilanjutkan dengan proses quenching dalam media air terhadap kekerasan baja S45C. Metodologi penelitian sebagai berikut, baja S45C dibenamkan di serbuk arang dalam sebuah peti, kemudian peti kemas dimasukan ke dalam tungku pemanas pada suhu 900ºC dengan variabel Holding Time 2 Jam dan Holding Time 4 Jam, kemudian benda uji dikeluarkan dari tungku pemanas lalu di quenching di dalam air pada suhu normal. Kemudian pengujian dilanjutkan dengan uji keras mikro vickers dan uji metalografi untuk mengetahui struktur mikro dari spesimen yang digunakan pada penelitian. Hasil penelitian sebagai berikut proses karburisasi yang dilanjutkan dengan quenching dalam media air akan meningkatkan kekerasan baja S45C dan kekerasan baja S45C non-karburisasi 254,31 HV. Kekerasan baja S45C setelah dilakukan proses karburisasi pada suhu 900ºC selama 2 jam dan dilanjutkan dengan quenching media air adalah 792,82 HV. Kekerasan baja S45C setelah dilakukan proses karburisasi pada suhu 900ºC selama 4 jam yang dilanjutkan dengan quenching media air adalah 891,87 HV.
PENGARUH MEDIA PENDINGIN OLI PADA PROSES TEMPERING TERHADAP KEKUATAN IMPAK BAJA S45 Fadli Abdat; Dody Prayitno
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 5 No. 1 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.839 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v5i1.6428

Abstract

Baja JIS S45C (JIS : Japanese Industrial Standard) merupakan jenis baja “Medium Carbon Steel” banyak digunakan karena harganya yang lebih murah dari machinery steel lainnya. Untuk mendapatkan sifat yang diinginkan, logam terlebih dahulu diberikan perlakuan panas sesuai dengan kebutuhan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai kekuatan tarik dan kekerasan serta struktur mikro. Baja S45C yang telah diuji komposisi kimianya diberi perlakuan panas hardening pada temperature 900°C. Kemudian di quenching menggunakan media oli. Masingmasing benda uji yang telah mengalami proses pendinginan tersebut, kemudian diberi perlakuan tempering hingga 400°C dengan holding time 1 jam dan 2 jam. Selanjutnya dilakukan uji impak dengan metode charpy dan dilakukan pengujian metalografi untuk mengetahui strukturmikro dari baja S45C. Dari hasil penelitian didapatkan nilai kekuatan yang paling besar adalah 47.56 Joule didapatkan dari material yang diberikan perlakuan tempering 2 jam. Nilai kekerasan yang paling besar adalah 302.1 HV didapatkan dari material yang diberikan perlakuan tempering 1 jam. Raw material memiliki nilai kekuatan dan kekerasan yang paling rendah. Pemberian perlakuan tempering berpengaruh terhadap kekerasan dan kekuatan
STUDI PENGARUH ALUMINIZING TERHADAP PEMBENTUKAN DIE SOLDERING Andaru .; Dody Prayitno; Eni Pujiasturi
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 1 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v1i1.430

Abstract

A mould in die casting industri has a problem like a die soldering. The die soldering due to a molten aluminium stick on a mould surface and hold on although a casting produk has been rejected. Removing the die soldering need cost and time. So the mouldshoul be protected from the die soldering. In this research, an aluminizing process is used as an alternatif method to protect the mould from die soldering defect. The hot dip aluminizing process increases the corrosion resistance of steel. The aim of reseach is to answer the question “Do the hot dip aluminizing process (Al-53%Cu) protect a mould steel from the die soldering?”. Researchmethodologi. First, the steel samples as assumed as a steel mould are immersed into molten of Al-53%Cu (750 oC) for 3 minutes. Secondly a molten aluminium (700 oC) is poured onto the aluminized steel mouldsamples .it is called as a die casting simulation. The results. The hot dip aluminizing (Al-53%Cu) process at 700 oC can not protect the steel mould surface from the die soldering.