Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

TEKNOLOGI PENANGKAPAN KARBON DENGAN MIKROALGA: PELUANG DAN TANTANGAN DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM Prayitno, Joko; admirasari, Rahmania; Sudinda, Teddy; Winanti, Widiatmini
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2021): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi penangkapan karbon dengan mikroalga (CCS Mikroalga) merupakan salah satu teknologi mitigasi yang memiliki potensi digunakan dalam upaya penurunan emisi GRK. Teknologi CCS mikroalga bekerja dengan cara menangkap karbon yang dihasilkan dari suatu proses industri kemudian disimpan dan dimanfaatkan untuk proses produksi lain.Teknologi CCS mikroalga terdiri dari dua jenis yaitu fotobioreaktor dan kolam terbuka (open pond). Tulisan ini membahas sejauh mana kontribusi teknologi CCS menggunakan mikroalga dalam upaya penurunan emisi karbon, prospek aplikasinya di masa depan dan kendala dalam aplikasinya. Dalam tulisan ini dijelaskan tentang konsep dan jenis-jenis teknologi CCS menggunakan mikroalga, potensi serapan karbon dari masing-masing teknologi, dan kendala dalam aplikasinya, dan beberapa alternatif untuk meningkatkan peran teknologi ini pada tataran nasional. kata kunci : penangkapan karbon, mikroalga, fotobioreaktor, kolam kultur, serapan CO2.
KAJIAN LINGKUNGAN PENGEMBANGAN PRODUKSI GARAM INDUSTRI DI INDONESIA Dewanti, Dian Purwitasari; Arifudin; Adhi, Rizky Pratama; Saraswati, adinda Arimbi; Sumbogo, Sri Djangkung; Prayitno, Joko; Susanto, Arif Dwi
Jurnal Rekayasa Lingkungan Vol. 14 No. 2 (2021): JURNAL REKAYASA LINGKUNGAN
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Garam industri sangat dibutuhkan sebagai bahan baku di indutri farmasi, kimia, tekstil, makanan, danla in-lain. Berdasarkan data tahun 2019, Indonesia masih mengimpor garam industri sebesar 2 juta ton per tahun. Sentra produksi garam di Indonesia yang sebagian besar merupakan garam rakyat dengan kadar NaCl di bawah standar kebutuhan industri. Oleh karenanya, diperlukan sebuah pengembangan produksi garam industri dari garam rakyat dengan kualitas akhir yang memenuhi standar kebutuhan industri. Terdapat berbagai teknologi untuk mendapatkan garam industri dari garam rakyat diantaranya adalah dengan pemurnian menggunakan air tua yaitu larutan garam murni jenuh yang akan mengikat pengotor dalam kristal garam sehingga akan didapatkan garam dengan kemurnian tinggi yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam pelaksanaannya, proses produksi garam industri tersebut akan berpotensi menyebabkan perubahan suatu lingkungan di sekitarnya sehingga perlu dilakukan sebuah studi untuk menganalisis dampak lingkungan yang mungkin ditimbulkan dari proses produksi tersebut. Paper ini akan menjelaskan hal-hal yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan dari sebuah proses pemurnian garam rakyat menjadi garam industri. Analisis mencakup potensi dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah dan produk samping yang berupa padatan, cairan, dan gas.
Effects of Nitrate and Salinity on Fatty Acid Composition of Marine Tetraselmis sp.: Potential as Biodiesel Noriko, Nita; Prayitno, Joko; Anggraini, Bunga
Makara Journal of Science
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Identifying sources of renewable energy is extremely important. The potential of Tetraselmis sp. in biodiesel production was investigated using a completely randomized design with four treatments. Tetraselmis sp. was cultured on media containing different concentrations of nitrate there are 2 mM and 15 Mm and s 25 ‰ and 35 ‰ salinity. The treatments namely are (N2S25), (N2S35), N15S25) and (N15S35). Analysis of the fatty acid content using gas chromatography-mass spectrometry (GC-MS). The results showed that the highest growth occurred in culture that contained 15 mM of nitrate and 35 ‰ salinity. The lowest growth occurred in culture containing 2 mM of nitrate and 25‰ of salinity. The highest lipid content was found in cultures containing 2 mM of nitrate and 25‰ salinity, it is 34.83%. Seven fatty acids were detected in culture containing 2 mM of nitrate and 25‰ salinity namely myristic acid (4.02%), palmitic acid (40.59%), palmitoleic acid (29.06%), stearic acid (0.95%), oleic acid (12.52%), gamma-linolenic acid (2.56%), and arachidonic acid (9.38%). Four fatty acids palmitoleic acid (8.99%), palmitic acid (37.34%), oleic acid(44.89%), and stearic acid (8.78%) were detected in 2 mM of nitrate with 35‰ salinity. The fatty acids have potential to be used as raw material for biodiesel production.