Claim Missing Document
Check
Articles

PEMAHAMAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SCL PADA MATAKULIAH STRUKTUR& KONSTRUKSI Prianto, Eddy; Hermanto, Eddy; Trilistyo, Hendro
MODUL Vol 16, No 2 (2016): MODUL Volume 16 Nomer 2 Tahun 2016 (8 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.438 KB) | DOI: 10.14710/mdl.16.2.2016.101-109

Abstract

Sejauh ini, pola pembelajaran utama pada jurusan arsitektur adalah system pembelajaran kelas dan tugaslapangan/kasus yang mewarnai setiap matakuliah di kurikulum prodi S1-Arsitektur. Ketranpilan yang dilandasi polapiker/konsep akademis adalah modal yang diberikan bagi calon arsitek setelah lulus dari pendidikan ini. Denganadanya pola perubahan pembelajaran TCL ke SCL,salah satunya memberikan porsi dosen bukan lagi memeiliki peranutama dalam menyampaikan ilmunya, namun kini berposisi sebagai fasilitator. Bagaimana dengan penerapannya yangada di matakuliah Struktur dan Konstruksi di Jurusan Arsitektur Undip ini ? Terdapat 10 model pembelajaran berbasis SCL ini, model mana yang telah diterapkan pada perkulian ini dan adakahada peluang alternative lain dalam pengaplikasian di matakuliah ini? Sebenarnya pola atau model yang dilakukansecara paker bertema evaluasi dan pengembangan pembelajaran model SCL ini sudah saatnya untuk dikaji pada semuamatakuliah inti di jurusan arsitektur FT undip ini. Obyek matakuliah yang kami amati tentunya akan lebih mudah pada matakuliah yang kami ampu atau kami sebagai timteaching didalamnya, yaitu matakuliah Struktur dan Konstruksi, terlebih fokos pada tahapan ini, diawali pada Strukturdan Konstruksi SEMESTER IV. Peminat pendidikan arsitektur Undip dari tahun ke tahun selalu meningkat, salah satunya adalah peminat dasiaspek gender perempuan yang mencapai peningkatan dari 20% ke 60%, namun tidak signifikan terhadappemahamannya pada model pembelajaran SCL di matakuliah struktur dan konstruksi semester 4. Tingkat pemahamanmetode SCL dalam penelitian ini terbukti dipengaruhi oleh lama studi peserta yang mengambil matakuliah, artinyaangkatan lama lebih paham model ini dibanding dengan angkatan baru pada matakuliah yang sama-sama diambilnya.Namun setelah dilakukan penjelasan / sosialisasi metode pembelajaran SCL ini secara singkat pada salah satu sesionpembelajaran di matakuliah Strukon 4 ini, pada rekapitulasi tahap berikutnya memberikan dampak positif bahwasebanyak 86% persen dari seluruh responden menyatakan menyukai pembelajran SCL ini. Dan secara urutan dari 10(sepuluh) model pembelajaran SCL yang di sukai adalah Model Simulasi, Project-Based Learning (PjBL) dan Problem-Based Learning/Inquiry (PBL/I).
KAJIAN ASPEK KENYAMANAN VISUAL PADA RUMAH TINGGAL BERDASARKAN PENCAHAYAAN ALAMI Furqoni, Ashim; Prianto, Eddy
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 8 No 2 (2021): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v8i2.1532

Abstract

Manusia secara alami membutuhkan pencahayaan yang cukup untuk melakukan aktifitas. Sedangkan rumah tinggal sebagai wadah manusia untuk melakukan aktifitas sehari-hari tersebut seharusnya dapat memberikan kenyamanan yang optimal secara visual agar manusia di dalamnya dapat beraktifitas dengan baik. Kenyamanan visual tersebut dapat dicapai apabila intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam rumah telah mencukupi standar-standar yang telah ditentukan. Berdasarkan SNI 03-6197-2000, masing-masing ruangan maupun aktifitas memiliki standar kenyamanan visual yang berbeda. Ruang tidur tentunya memiliki standar pencahayaan yang berbeda dengan ruang belajar, dan sebagainya. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kenyamanan visual pada rumah tinggal. Metode yang digunakan adalah melakukan simulasi pencahayaan pada rumah tinggal mulai pukul 06.00 sampai 18.00 dengan menggunakan program Sketchup. Kemudian mengukur intensitas cahaya yang masuk kedalam masing-masing ruang menggunakan program lux light meter dari android. Hasil dari penelitian ini adalah bahwasanya 3 dari 5 ruang yang diteliti sudah memenuhi standar pencahayaan pada rumah tinggal. Sedangkan 2 ruangan yang tidak memenuhi standar adalah ruang tamu (114 lux) dan dapur (102 lux).
Trees Configuration Model for Hot Humid Tropic Urban Parks Jono Wardoyo; Eko Budihardjo; Eddy Prianto; Muh Nur
RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies) Vol 9, No 2 (2011)
Publisher : RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.244 KB) | DOI: 10.21776/ub.ruas.2011.009.02.2

Abstract

Main climatic thermal problems in urban park in hot humid tropic area are how to minimize high solar radiation and to optimize the wind. Trees have potentials in ameliorating urban park microclimate. Trees configuration is one of determining factors to get benefit of vegetation potential in hot humid urban park.Microclimate simulation of 3 (three) different tree configurations in selected urban park model is carried out with three-dimensional numerical model, ENVI-Met V.3.1 which simulates the microclimatic changes within urban environments in a high spatial and temporal resolution. The simulation results show that an east – west orientation tree line configuration model has a higher temperature reduction compared with the base case model.Keywords: Urban park, hot humid tropic, tree configuration model
Penelitian Performa Hygrotermal dari Double Skin Façade (DSF) dengan Penggunaan Tirai Dalam Jendela : Analisa Experimental di Kota Semarang Eddy Prianto; Maria Carizza Pandora Raharja; Vira Ansari; Ashim Furqoni; Syndu Muhammad Yoga Pratama; Riza Adi Pratama
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan tirai dalam ruangan merupakan salah satu konfigurasi aplikasi Double Skin Façade (DSF). Dan sudah banyak studi yang menyatakan bahwa DSF berperan dalam mengurangi beban panas ruangan, konsumsi energi serta merupakan salah satu cara dalam meningkatkan performa tampilan envelop, terutama façade utama bangunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil hygrotermal suatu ruangan yang berorientasi ke arah timur dari effek penggunaan tirai dalam ruangan berjendela full kaca. Penelitian ini menggunakan metode pengukuran lapangan dengan obyek full skala yang berada disalah satu bangunan hotel berbintang 4 di kota Semarang. Dua kondisi diperbandingkan, yaitu kondisi ruangan dengan jendela tanpa tirai dan kondisi lainnya berupa ruangan dengan jendela terpasang tirai. Pengukuran dilakukan dengan seperangkat alat digital datalogger dengan rentang waktu 15 menit selama 24 jam. Hasil kinerja penggunaan tirai terhadap profil suhu udara dan kelembaban udara dalam ruangan sangat signifikan, bahwa penggunaan tirai akan menciptakan ruangan lebih dingin dua jam lebih daripada ruangan tanpa tirai.
KARAKTER KENYAMANAN THERMAL PADA BANGUNAN IBADAH DI KAWASAN KOTA LAMA, SEMARANG Adela Carera; Eddy Prianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 7 2016
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.379 KB)

Abstract

Salah satu bangunan peninggalan Kolonial Belanda yang terdapat dikawasan Kota Lama yang juga menjadi ikon Kota Semarang adalah Gereja Blendug. Arsitektur bangunan ini mengadopsi Arsitektur Belanda pada masa lalu, yang berhasil merespon kondisi iklim setempat ( tropis ). Kenyamanan thermal jemaat bagi jemaat tentu saja terkait dengan faktor iklim tropis. Seperti : desain awal yang menerapkan sistem penghawaan alami, penerangan alami, hingga pada pertimbangan orientasi bangunan. 6 (enam) faktor pencipta kenyamanan thermal PMV (Predicted Mean Vote) adalah aspek suhu, kecepatan udara, kelembapan, suhu radiasi matahari rata-rata, jenis aktivitas, jenis pakaian. Dalam perkembangan saat ini kenyataannya sistem penghawaan yang diaplikasikan adalah sistem penghawaan gabungan, yaitu penghawaan alami ( lubang ventilasi ) dan penghawaan buatan (AC). Sejauh mana karakter kenyamanan thermal bagi penghuni bangunan ini menjadi tujuan dari penelitian. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan melakukan pengukuran langsung insitu. Sedangkan pengolahan datanya mengunakan software dari Ingvar Holmer yg mengacu pada teori PMV. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah; pertama karakter kenyamanan termal untuk jemaat mencapai kondisi nyaman (indeks PMV mendekati 0) pada aktivitas ibadah pagi hari dibandingkan dengan aktivitas ibadah pada siang hari. Kedua kenyamanan didapatkan pada zona tempat duduk yang mendekati perlubangan ventilasi. Dan ketiga, zona yang jauh dari lubang ventilasi direkomendasikan agar jemaat tidak mengenakan baju yang berlengan panjang. Kata kunci: Bangunan Ibadah , Kenyamanan thermal, Kota Lama , PMV, Semarang
Ciptakan Rumah Ramah Lingkungan Dengan Material Dinding Limbah Fly Ash Dan Bottom Ash (FABA) Vira Ansari; Eddy Prianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fly ash dan bottom ash (FABA) merupakan limbah B3 yang merupakan limbah yang dihasilkan oleh PLTU dengan memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakar yang menghasilkan sumber energi. Pemanfaatan fly ash dan bottom ash (FABA) masih sangat minim dimana hal ini mengakibatkan timbulnya penumpukan hasil limbah batu bara yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan kesehatan. Berdasarkan alasan tersebut maka perlu ada nya pemanfaatan limbah batu bara FABA dalam menyelenggarakan pelestarian lingkungan hidup yaitu dengan mengolah FABA menjadi salah satu material konstruksi seperti paving block dan semen dan pemanfaatan FABA untuk material pembuatan rumah yaitu batako agar dapat menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pengguna. Kajian prapengukuran lapangan terhadap material dinding atau studi berbagai refensi menjadi langkah yang kami tempuh pada kesempatan ini. Hasilnya menunjukan bahwa pengelolaan limbah FABA yang tepat menjadi alternatif terciptanya Rumah Ramah Lingkungan
Kajian Kenyamanan Termal dan Odour Pada Ruang Pantry Rumah Tinggal di Era Pandemi Covid-19 Gabriela Maibana Sinaga; Syarifa Hilda; Eddy Prianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi COVID-19 telah memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia sejak 2020 dan saat ini virus masih terus berkembang. Virus ini menghambat masyarakat untuk melakukan aktivitas di luar rumah dikarenakan adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan physical distancing juga protokol kesehatan yang ketat. Kebijakan ini berfungsi untuk mencegah penyebaran virus. Dalam keadaan seperti ini, mayoritas kegiatan manusia dilakukan di dalam rumah atau di dalam ruangan. Oleh karena itu diperlukan adanya desain bangunan rumah tinggal yang mampu merespon terhadap pandemi serta tetap memperhatikan aspek kenyamanan, seperti aspek kenyamanan thermal dan odour. Metode pelaksanaannya adalah memperbandingkan data ukur kecepatan udara, profil pengguna dalam suatu bangunan dengan standard SNI ataupun CBE thermal Comfort tools. Dan hasilnya bahwa pertama, terkait aspek kenyamanan termal, ruangan dapur yang memasukan sinar matahari pada pagi hari merupakan cara tepat untuk sebaran virus Covid-19 dan berdasarkan CBE Thermal Comfort Tool, PMV = 0,19, dimana sudah memenuhi standar kenyamanan Thermal. ASHRAE=-55 yang berarti temperature ruangan dalam keadaan netral. Kedua, aspek kenyamanan odournya, bahwa ukuran jendela ukuran jendela dapur 1,2 m x 0,8 m dan 0,45 m x 2,7 m telah memenuhi standard untuk terjadinya aliran udara didalamnya.
KAJIAN PILIHAN & PENERAPAN KACA PADA GEDUNG SUARA MERDEKA-SEMARANG DALAM MEWUJUDKAN GREEN BUILDING Siti Zahra Arafah; Eddy Prianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 9 2018
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.029 KB)

Abstract

Pertumbuhan Pembangunan Bangunan Bertingkat di Indonesia semakin pesat, hal ini menjadikan salah satu karakter wajah kota metropolitan tidak terkecuali Kota Semarang. Beberapa studi telah membuktikan bahwa peningkatan jumlah bangunan tinggi suatu kota berdampak pada pemanasan global. Salah satu pendekatan dari segi arsitektur untuk meminimalisir dampak negatif tersebut adalah dengan merancang bangunan ramah lingkungan. Konsep Green Building yang difocuskan dalam penelitian ini adalah aspek efisiensi energi terkait dengan pemilihan material untuk  fasad bangunan. Material selubung bangunan berupa kaca mempunyai tujuan untuk mendapatkan cahaya alami pada ruangan dalamnya dan mengurangi penggunaan cahaya buatan pada siang hari, sehingga hal itu akan dapat meminimalisir penggunaan listrik bangunan gedung. Pemakaian kaca reflektif pada gedung Suara Merdeka di kota Semarang ini, dikaji secara kuantitatif - deskriptif komparatif terhadap pengukuran suhu permukaan kaca dilapangan dengan teori dan standar acuan sertya spesifikasi bahan dari fabrikan yang ada. Hasil dari kajian ini memberikan informasi bahwa pertama, menggunakan kaca reflektif pada fasad gedung ini memang memberikan konsntribusi yang signifikan dalam mewujudkan bangunan Green Building. Kedua profil penurunan suhu permukaan kaca pada pemakaiankaca reflektif dapat mencapai 242% dibanding kaca biasa. Dan Ketiga, spesifikasi tingkatan serapan kaca Reflektif yang terpasang pada gedung Suara Merdeka, jauh lebih tinggi sebesar 12% daripada spesifikasi fabrikan. Kata kunci : Fasad, Kaca Reflektif, Green Building, Suara Merdeka.
Kajian Ragam Kenyamanan pada Ruang Tamu Rumah Tinggal di Semarang di Era Pandemi COVID-19 Bagus Wicaksono; Muhammad Irsyad Hidayatullah; Eddy Prianto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melalui Presiden Joko Widodo menyatakan kasus positif covid pertama dengan suspek berada di Kota Depok. Sejak hari itu, kasus terus bertambah dan mengakibatkan pandemi. Kondisi pandemic covid-19 tentunya mempengaruhi segala aspek, termasuk aspek penataan ruangan yang ada di rumah tinggal. Penataan ruang di dalam hunian tentunya dipengaruhi oleh standar kenyamanan pengguna yang ada. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui aspek arsitektur dalam sebuah ruangan yang dapat menciptakan 5 kenyamanan, yaitu kenyamanan termal, visual, akustik, odour, dan aerolique serta adaptif terhadap kondisi covid 19 agar menghasilkan rancangan desain yang ideal terhadap aspek kenyamanan di era pandemi ini. Penelitian ini dilakukan dengan metode perhitungan aspek kenyamanan dan simulasi menggunakan software untuk mengetahui laju pergerakan udara serta bagaimana kondisi cahaya dalam ruangan. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa ruangan yang dikaji sudah memenuhi standar 5 kenyamanan dan sudah adaptif terhadap kondisi pandemi covid-19 sehingga dapat menunjang keperluan pengguna yang mengahruskan untuk tetap terus berada dirumah.
Pengaruh Model Tirai Bambu Pada Performa Hygrotermal Ruangan Eddy Prianto; Abdul Malik; Bharoto Bharoto
Prosiding SNST Fakultas Teknik Vol 1, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 11 2021
Publisher : Prosiding SNST Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aplikasi Double Skin Façade (DSF) dalam decade terakir ini marak diaplikasikan pada bangunan perumahan/ bangunan bertingkat rendah. Dari berbagai penelitian sebelumnya menunjukan adanya peranan DSF terhadap terciptanya kenyamanan termal, visual hingga pada effesiensi energi yang sangat signifikan. Apalagi pilihan konfigurasi hingga material alami dari element layer inipun sangat bervariatif dan inovatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil hygrotermal dalam ruangan dari akibat penggunaan pola tirai berlajur horizontal dan berpola berlajur vertical. Penelitian ini menggunakan obyek Model Rumah miniature yang berada di Department Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang. Pada bagian depan façade utama dipasangkan krey bambu. Dan pengamatan lapangan ini dilakukan dibawah pancaran sinar matahari dari pk.06.00-18.00. Hasil kinerja pilihan model krey bamboo terhadap profil suhu udara dan kelembaban udara dalam ruangan sangat signifikann. Bahwa Penggunaan krey bamboo berkonfigurasi horisontal akan menciptakan ruangan lebih dingin daripada penggunaan krey berkonfigurasi vertical, dengan penurunan suhu sebesar 34% dan penurunan kelembaban sebesar 10%.