D.M Priyantha Wedagama
Department Of Civil Engineering, Faculty Of Engineering, Udayana University Bukit Jimbaran - Bali, Indonesia 80361.

Published : 51 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

The Analysis of Household Car and Motorcycle Ownerships Using Poisson Regression (Case Study: Denpasar-Bali) Wedagama, D. M. Priyantha Wedagama
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.541 KB)

Abstract

Abstract. This study examines household factors which influence car and motorcycle ownerships in the city of Denpasar, Bali using a Poisson regression model. The study found that the increase in number of workers and students in a household may affect the probability of owning motorcycle by the household. Meanwhile, the increase in number of family member and total travel distance may affect household preference to own a car. In addition, car capacity and other factors may increase household preference to own a car. None of these variables, however, significantly influenced on both car and motorcycle ownerships. In other words, the household had a separate preference when purchasing either a car or a motorcycle. The sensitivity analyses show a-50% increase in number of workers and students may increase motorcycle ownership by 1 unit and a-50% increase in total travel distance by all household members may increase car ownership by 1 unit. Abstrak. Pada studi ini digunakan regresi Poisson untuk menyelidiki faktor-faktor lokal rumah tangga yang dapat mempengaruhi kepemilikan mobil dan sepeda motor di kota Denpasar, Bali. Dari studi ini disimpulkan bahwa pertambahan jumlah pekerja dan pelajar/mahasiswa dalam satu rumah tangga secara signifikan dapat meningkatkan peluang kepemilikan sepeda motor. Sementara itu kepemilikan mobil secara signifikan dapat dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, total jarak tempuh perjalanan oleh semua anggota keluarga, dan kapasitas mobil. Akan tetapi tidak ada faktor-faktor lokal rumah tangga yang berpengaruh sekaligus pada kepemilikan mobil dan sepeda motor. Dengan perkataan lain, satu rumah tangga mempunyai preferensi masing-masing di dalam keputusan untuk membeli sepeda motor atau mobil. Analisis sensitifitas memperlihatkan bahwa pertambahan sebesar 50% dari jumlah pekerja dan pelajar/mahasiswa dalam satu rumah tangga dapat meningkatkan kepemilikan sepeda motor sebesar satu unit dan peningkatan sebesar 50% total jarak tempuh perjalanan oleh semua anggota keluarga dapat meningkatkan kepemilikan mobil juga sebesar satu unit.
Determining Regencial Road Handling Priority Using Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) and TOPSIS Method (Case Study: Badung Regency - Bali) Wedagama, D. M. Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2010)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.965 KB)

Abstract

Abstract. Determining road handling priority is considered as a complicated multicriteria decision making problem. In so doing, the Analytic Hierarchy Process (AHP) has been widely used to weight the importance. Fuzziness and vagueness however, are typical in many decision-making problems, so that fuzzy sets could be integrated with the pairwise comparison as an extension of the AHP. This study uses Fuzzy Analytic Hierarchy Process (FAHP) and TOPSIS method in determining regencial road handling priority for road links under severe circumstances in Badung regency in Bali province. Data are taken from a previous study, which had also been conducted for Badung regencial road handling priority using the AHP and SK.NO.77/KPTS/Db/1990 method. The weights of main and sub criteria are determined using FAHP and subsequently the ranking of road links is determined using TOPSIS method. The AHP method gave somewhat different result to ‘SK.NO.77/KPTS/Db/1990’ method. On the other hand, FAHP and TOPSIS method produce the same result to ‘SK.NO.77/KPTS/Db/1990’ method. This is probably best explained by the fact that they similarly considered traffic volumes as the most significant factor. FAHP and TOPSIS method however, are preferred to the AHP and SK.NO.77/KPTS/Db/1990 method in determining regencial road handling priority in Badung regency.Abstrak. Prioritas penanganan jalan merupakan salah satu tugas berat dan penting yang dihadapi oleh pengambil keputusan pada pemerintah daerah. Pada kenyataannya, penentuan penanganan jalan dapat dilihat sebagai permasalahan pengambilan keputusan yang melibatkan banyak kriteria yang bersifat kompleks. Metode proses hirarki analitik (AHP) telah banyak digunakan untuk menentukan bobot kriteria di dalam penentuan prioritas penanganan jalan. Akan tetapi karena keragu-raguan merupakan hal yang lazim terjadi di dalam pengambilan keputusan, maka teknik fuzzy dapat dikombinasikan ke dalam metode AHP. Pada studi ini penentuan prioritas penanganan jalan kabupaten untuk kondisi rusak berat di Kabupaten Badung, Bali dilakukan dengan metode Fuzzy AHP (FAHP) dan TOPSIS. Data penelitian digunakan dari studi sebelumnya di Kabupaten Badung yang menggunakan metode AHP dan SK.NO.77/KPTS/Db/1990. Metode FAHP digunakan untuk pembobotan kriteria sedangkan metode TOPSIS digunakan untuk penentuan urutan ruas jalan yang akan mendapat penanganan. Metode AHP memberikan hasil yang sedikit berbeda dengan metode SK.NO.77/KPTS/Db/1990. Sementara itu FAHP dan metode TOPSIS memberikan hasil yang sama dengan metode SK.NO.77/KPTS/Db/1990. Hal ini kemungkinan karena kedua metode tersebut menggunakan volume lalu lintas sebagai faktor yang paling berpengaruh pada penelitian ini. FAHP dan metode TOPSIS lebih disarankan untuk digunakan di dalam penentuan prioritas penanganan jalan di Kabupaten Badung.
Predicting The Influence of Accident Related Factors on Motorcycle Fatal Accidents Using Logistic Regression (Case Study : Tabanan, Bali) Wedagama, D. M. Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2009)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.793 KB)

Abstract

Abstract. There were about 86.62% motorcycle accidents of all road accidents during period 2003-2008 in Tabanan regency, Bali Province. Of those motorcycle accidents, 50% included motorcycle fatal accidents. This study investigates the influence of accident related factors on motorcycle fatal road accidents during period 2003-2008 in the Regency of Tabanan, Bali, using logistic regression technique. Based on accident data, eight predictor variables were employed in the developed models. The study found that the odds of motorcycle fatal accident due to motorists failed to yield and collision with light vehicles were both about 0.4 times lower than for accident due to other causes and collision with motorcycles respectively. Thus, the probabilities of failed to yield andlight vehicle were about 30% and 28% respectively contributing on motorcycle fatal accidents. Abstrak. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor berkisar 86,62% dari seluruh kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama periode tahun 2003-2008 di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Dari kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor tersebut, 50% merupakan kecelakaan fatal. Pada studi ini, regresi logistik digunakan untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan fatal yang melibatkan sepeda motor dalam kurun waktu tahun 2003-2008 di Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali. Dari data kecelakaan lalu lintas, delapan variabel penduga digunakan pada penyusunan model. Hasil analisis memperlihatkan bahwa kecelakaan fatal akibat pengendara kendaraan bermotor tidak memberikan prioritas kepada pengguna jalan lainnya dan akibat tabrakandengan kendaraan ringan mempunyai odds yang sama yaitu 0,4 kali lebih rendah dibandingkan kecelakaan karena sebab-sebab lainnya dan kecelakaan akibat tabrakan dengan sepeda motor. Peluang dari pengendara kendaraan bermotor tidak memberikan prioritas kepada pengguna jalan lainnya dan tabrakan dengan kendaraan ringan adalah berturut-turut sebanyak 30% dan 28% dalam mempengaruhi terjadinya kecelakaan fatal yang melibatkan sepeda motor.
Travel Behaviour Analysis of Local Residents during Evacuation in the Event of Tsunami in Bali Province Wedagama, D.M Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 1 (2012)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.781 KB)

Abstract

Abstract. This study investigates local residents travel behaviour in Bali Province during evacuation in the event of a tsunami. The analyses include shelter and human response time choices. Data were collected by distributing Stated Preferences (SP) questionnaires to local residents from two coastal areas of Kuta and Sanur. Data include household preferences to shelter and response time choices, personal data, socio-economy, a distance of residence to the coastline, and the experience of natural disasters. The analyses are conducted using binary logistic regression model. The study shows that significant factors influencing shelter choices are education levels, car ownership and no natural disaster knowledge. Significant factors influencing response time choices are age, a household with total income per month less than 3 million rupiahs, and car and motorcycle ownerships. The study suggests that the local government should begin to disseminate the alternative types and locations of shelter during an evacuation, considering the limited ability of the government in providing shelter in case of a tsunami. In addition, the local government is expected to consider the types and number of mass transport fleet that must be provided when the tsunami hit.Abstrak. Studi ini meneliti prilaku evakuasi penduduk lokal jika terjadi tsunami di Provinsi Bali yang meliputi pilihan tujuan perjalanan ke tempat berlindung (privat atau publik) dan waktu respon (cepat atau lambat). Data dikumpulkan dari dua wilayah pantai yaitu pantai Kuta dan Sanur dengan menyebarkan kuisioner Stated Preferences (SP) kepada penduduk lokal. Data meliputi preferensi rumah tangga terhadap pemilihan tempat berlindung dan pilihan waktu respon jika terjadi tsunami, data pribadi, sosial ekonomi, jarak tempat tinggal ke tepi pantai, dan pengalaman terhadap bencana alam Analisis dilakukan menggunakan model regresi logistik biner. Hasil studi menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pemilihan tempat berlindung adalah tingkat pendidikan, jumlah unit mobil yang dimiliki rumah tangga dan tidak mempunyai pengalaman terhadap bencana alam lainnya (selain Tsunami). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap waktu respon penduduk adalah umur, total pendapatan rumah tangga per bulan kurang dari 3 juta rupiah, jumlah unit mobil dan sepeda motor yang dimiliki rumah tangga. Studi ini menyarankan agar pemerintah daerah mulai mensosialisasikan alternatif tipe dan lokasi tempat berlindung saat evakuasi, mengingat kemampuan pemerintah yang tentunya terbatas di dalam menyediakan tempat berlindung jika terjadi tsunami. Pemerintah daerah juga diharapkanmengkaji tipe dan jumlah armada angkutan masal yang harus disediakan saat terjadi tsunami.
The Influence of Motorcyclists’ Attitudes on Traffic Accidents and Offences Wedagama, D. M. Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 2 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1374.646 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.2.2

Abstract

AbstractThis study aims at identifying determinants of motorcyclists’s attitudes and analysing their influences on the occurrence of traffic accidents and offences. A self-reported questionnaire survey was distributed in year 2016 among a representative sample of motorcyclists in Denpasar, Bali. The questionnaire consisted variables of socioeconomic factors, the use of motorcycle and riding history, learning method and experience on riding motorcycles, motorcyclist attitudes and involvement in traffic accidents and offences. The results show that age and education level influenced learning method and experiences variables while gender did on motorcyclists’ attitude. In addition, learning method and experience and motorcyclists’ attitudes on the road were two significant factors respectively that negatively affected motorcyclists’ involvement in traffic accidents and offences. In other words, ages, education level and gender have significant indirect influences on motorcyclists’ involvement in traffic accidents and offences. The influence of gender implies that compared to females, male motorcyclists are more likely to fail giving priority and violate parking signs. In comparison with females, male motorcyclists therefore, are more likely to get involved in traffic accidents and offences. Interestingly, this study indicated that motorcyclists with a higher education were not a guarantee not to involve in traffic accidents and offences.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk identifikasi faktor-faktor penentu sikap pengendara sepeda motor dan pengaruhnya terhadap terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Pengambilan data dilakukan pada tahun 2016 dengan menyebarkan kuesioner kepada pengendara sepeda motor di Denpasar, Bali. Kuesioner memuat variabel-variabel sosial ekonomi, rekam penggunaan sepeda motor, teknik latihan dan pengalaman berkendara dengan sepeda motor, sikap pengendara motor dan keterlibatan terkait pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia dan tingkat pendidikan berpengaruh kepada teknik latihan dan pengalaman berkendara sementara jenis kelamin berpengaruh pada sikap pengendara sepeda motor. Teknik latihan dan berkendara dan sikap pengendara sepeda motor adalah dua faktor penting yang berdampak negatif terhadap keterlibatan pengendara sepeda motor dalam pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin memiliki pengaruh tidak langsung pada keterlibatan pengendara sepeda motor dalam pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Pengendara sepeda motor pria, dibandingkan dengan wanita, mempunyai kemungkinan untuk tidak memberikan prioritas kepada pengendara bermotor lainnya dan pelanggaran rambu lalu lintas (parkir). Dengan perkataan lain, pengendara sepeda motor laki-laki di Denpasar, mempunyai kemungkinan terlibat pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa pengendara sepeda motor dengan pendidikan tinggi bukan jaminan tidak terlibat dalam pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Time Headway Modelling of Motorcycle-Dominated Traffic to Analyse Traffic Safety Performance and Road Link Capacity of Single Carriageways Wedagama, D. M. Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 24, No 1 (2017)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1638.613 KB) | DOI: 10.5614/jts.2017.24.1.4

Abstract

AbstractThis study aims to develop time headway distribution models to analyse traffic safety performance and road link capacities for motorcycle-dominated traffic in Denpasar, Bali. Three road links selected as the case study are Jl. Hayam Wuruk, Jl.Hang Tuah, and Jl. Padma. Data analysis showed that between 55%-80% of motorists in Denpasar during morning and evening peak hours paid less attention to the safe distance with the vehicles in front. The study found that Lognormal distribution models are best to fit time headway data during morning peak hours while either Weibull (3P) or Pearson III distributions is for evening peak hours. Road link capacities for mixed traffic predominantly motorcycles are apparently affected by the behaviour of motorists in keeping safe distance with the vehicles in front. Theoretical road link capacities for Jl. Hayam Wuruk, Jl. Hang Tuah and Jl. Padma are 3,186 vehicles/hour, 3,077 vehicles/hour and 1935 vehicles/hour respectively.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menyusun model-model distribusi time headway untuk analisis kinerja keselamatan lalu lintas dan kapasitas ruas jalan yang lalu lintasnya didominasi oleh  sepeda motor di kota Denpasar, Bali. Tiga ruas jalan yang digunakan sebagai studi kasus adalah Jl. Hayam Wuruk, Jl.Hang Tuah, dan Jl. Padma. Analisis data menunjukkan bahwa antara 55%-80% pengendara kendaraan bermotor di Denpasar saat jam puncak pagi dan malam tidak memperhatikan jarak aman dengan kendaraan di depannya. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa model distribusi lognormal terbaik untuk pemodelan  data time headway saat jam sibuk pagi sementara model Weibull (3P) atau distribusi Pearson III untuk jam sibuk malam. Kapasitas ruas jalan untuk lalu lintas campuran yang didominasi oleh sepeda motor sangat dipengaruhi oleh perilaku pengendara kendaraan bermotor saat menjaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Kapasitas ruas jalan teoritis untuk Jl. Hayam Wuruk, Jl. Hang Tuah dan Jl. Padma adalah berturut-turut 3.186 kendaraan / jam, 3.077 kendaraan / jam dan 1.935 kendaraan / jam. 
Student Passengers’ Assessment On The Transsarbagita Bus Service Quality Wedagama, D.M Priyantha
Rekayasa Sipil Vol 9, No 3 (2015)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.183 KB)

Abstract

This study aims to investigate the impact of tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy factors of TransSarbagita bus services based on student passengers’ perceptions and expectations. Two synthetic indices of CSI and HCSI are determined to identify influencing attributes on bus quality service. Both indices produce the same percentages of 32.7% showing low student passengers’ satisfactions. Quadrant Analysis suggests TransSarbagita bus services should be more concentrated on improving their punctual operations. This is urgently required to keep the existing customers and to attract more new passengers in particular, those students who may be shifted from motorcycle. The local government is highly recommended to accelerate the implementation of the bus network for the Sarbagita regions. 
The Perception of Domestic Tourists Riding Motorcycle in Bali on Traffic Safety Ariawan, Agus; Wedagama, Priyantha
Jurnal Teknik Sipil Vol 26, No 2 (2019)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1516.093 KB) | DOI: 10.5614/jts.2019.26.2.1

Abstract

This study aims to model and analyse the perceptions of domestic tourists riding motorcycle on traffic safety using Bali Province in Indonesia as the case study area. Structural Equation Model was constructed to examine the causal relationship among the motorcyclists? characteristics, perceptions and attitudes. Young domestic tourist riding motorcycle were found to be less likely to involve in cornering and speeding than the older ones. In addition, the level of education has been found insignificant to influence domestic tourists becoming more aware of motorcycle traffic safety. Meanwhile, motorcyclists scoring high on aggressive riding are considered to be more likely to interact with risky riding such as speeding and cornering. In addition, speeding has been considered as a significant contributing factor in traffic accidents and casualties. In a response this study finding, further studies and some initiatives are suggested to increase road safety particularly motorcycle traffic safety in Bali. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menganalisis persepsi wisatawan domestik yang mengendarai sepeda motor terhadap keselamatan lalu lintas di Provinsi Bali. Structural Equation Model disusun untuk menganalisis hubungan kausal antara karakteristik, persepsi dan sikap pengendara sepeda motor. Hasil studi menunjukkan bahwa wisatawan domestik usia muda dibandingkan yang berusia lebih tua saat mengendarai sepeda motor lebih kecil kemungkinannya untuk berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan raya. Sementara itu, tingkat pendidikan wisatawan domestik tidak berpengaruh secara signifikan dalam peningkatan kesadaran terhadap keselamatan berlalu lintas saat mengendarai sepeda motor. Wisatawan domestik yang teridentifikasi pengendara sepeda motor yang agresif cenderung berperilaku yang beresiko seperti berkendara dengan kecepatan tinggi di jalan raya. Berkendara dengan kecepatan tinggi juga berkontribusi signifikan terhadap tingkat keparahan korban luka-luka akibat kecelakaan lalu lintas. Studi lanjutan terkait temuan pada penelitian ini dibahas pada artikel ini dan beberapa inisiatif untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas bagi pengendara sepeda motor di Bali.
ANALISIS BIAYA PERJALANAN AKIBAT TUNDAAN LALU LINTAS (Studi kasus : Ruas Jalan Dari Persimpangan Jl. I Gusti Ngurah Rai – Jl. Siligita sampai Persimpangan Jl. I Gusti Ngurah Rai – Jl. Gopala) Suratmaja, I Putu; Frederika, Ariany; Wedagama, D.M Priyantha
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 1 No 1 (2012): Vol.1, No.1, Desember 2012
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.929 KB)

Abstract

Abstrak : Jalan I Gusti Ngurah Rai merupakan salah satu ruas jalan dengan fungsi Arteri Primer. Sepanjang ruas jalan dari persimpangan Jl. I Gusti Nguarh Rai – Jl. Siligita sampai persimpangan Jl. I Gusti Ngurah Rai – Jl. Gopala sering terjadi masalah tundaan dalam perjalanan. Hal tersebut mempengaruhi nilai waktu dan biaya operasional kendaraan (BOK) yang berdampak terhadap biaya perjalanan. Penelitian ini menganalisis kinerja ruas jalan dan biaya perjalanan akibat tundaan lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut. Data primer diperoleh melalui survei lapangan selama 12 jam dari pukul 07.00 – 19.00. Analisis kinerja ruas jalan menggunakan peraturan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Sedangkan pada analisis biaya perjalanan terdiri dari nilai waktu kendaraan yang dihitung berdasarkan data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Provinsi Bali dan untuk BOK kendaraan ringan dan berat menggunakan metode PCI (Pasific Consultant International) serta untuk BOK sepeda motor menggunakan metode DLLAJ Provinsi Bali Konsultan PTS 1999. Kinerja ruas jalan pada segmen 1 menghasilkan  tingkat pelayanan jalan B, sedangkan pada segmen 2 menghasilkan tingkat pelayanan A. Pada ruas jalan tidak terdapat tundaan lalu lintas dan tinjauan dilakukan pada wilayah Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) dengan biaya perjalanan Rp 156.847,34,- per hari atau Rp 57.249.279,83,- per tahun.
ANALISIS KARAKTERISTIK PEJALAN KAKI DAN TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI Artawan, Arie; Wedagama, D.M. Priyantha; Mataram, Karnata
Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil Vol 2 No 2 (2013): Jurnal Ilmiah Infrastruktur Teknik Sipil
Publisher : Jurnal Ilmiah Elektronik Infrastruktur Teknik Sipil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (110.791 KB)

Abstract

Abstrak : Pada Jalan Danau Toba kawasan Pantai Sanur banyak permasalahan terkait fasilitas pejalan kaki yang dapat menyebabkan konflik antara pejalan kaki dengan arus lalu lintas yang dapat menimbulkan hambatan, kemacetan, dan membahayakan pemakai jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki dan jenis fasilitas penyeberangan. Hasil analisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki menunjukkan bahwa untuk trotoar timur arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam sebesar 41,82 orang/m/jam dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 57,5309 m/mnt, kepadatan sebesar 0,014 org/m2, dan ruang sebesar 71,43 m²/orang. Untuk trotoar barat arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam 58,18 orang/m/jam dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 65,3874 m/mnt, kepadatan sebesar 0,019 org/m2, dan ruang sebesar 52,63 m²/orang. Pada masing-masing jam puncak berada pada kategori tingkat pelayanan “A” dan konflik antara pejalan kaki tidak mungkin terjadi. Jenis fasilitas penyeberangan, yaitu pelikan tanpa pelindung. Berdasarkan hasil analisis diatas, maka disarankan melengkapi fasilitas pejalan kaki dengan kanopi-kanopi atau pepohonan, pos polisi, lampu penerangan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pejalan kaki. Abstract : There are many problems in relation to pedestrian facilities on Danau Toba street that causing a conflict between pedestrian and traffic flows. The characteristics and service level and location of pedestrian crossing facilities of the observation. The results of analysis of the characteristics and pedestrian level of service to the east suggests that the largest pedestrian flow, the study objecktive was to analyze at 41.82 / m / h with an average speed space of 57.5309 m / min, the density of 0.014 org/m2 and a space of 71.43 m² / person. To the western sidewalk pedestrian flow is greatest at night observation 58.18 people / m / h with an average speed of space 65.3874 m / min, the density of 0.019 org/m2, and a space of 52.63 m² / person. Each peak hour is withen “A” level of service and wish no conflict among pedestrian. Unprotected pelican crossing is suggested for the pedestrian crossing. Based on the analysis above, it is advisable to equip facilities with pedestrian-canopy or canopy trees, police stations, lighting to improve safety and comfort for pedestrians.