Articles
BELA PASIR (Belajar Mengenal Laut, Pantai, dan Pesisir): Edukasi Bagi Generasi Muda Pesisir Landangan
Anita Diah Pahlewi;
Creani Handayani
PaKMas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54259/pakmas.v2i1.831
As a coastal village, Landangan has fishery resource management activities. Due to pandemic Covid-19 situation, children who go to school must be able to access the internet to participate in learning activities. Children are increasingly attached to their gadgets. This causes the child to be indifferent to the surrounding environment. They become less interested in learning about fisheries, marine and coastal areas because of the lack information about maritime and maritime-based approaches. The purpose of this community service is to introduce and transfer the knowledge about the coast and the sea. The method used in this community service is consists of several stages, namely the initial survey, socialization, action, monitoring and evaluation. The presenters explained topics related to the potential and opportunities of marine resources, especially in Situbondo Regency. The participants were also go to the beach for beach cleaning-up activities. Participants gain a lot of insight and knowledge from the presentation of the material. Besides, they also learn to have more intention about their marine environment through beach clean-up activities, because their coastal village is a valuable asset. As suggestions, the other training activities need to be held to continue this community service for improving the knowledge and capabilities of human resources in Landangan Village.
EDUWISATA ULAT SUTERA : MENUJU KEMANDIRIAN DESA BERBASIS WISATA EDUKATIF
Sasmita Sari;
Anita Diah Pahlewi;
Dimas B. Zahrosa
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI) Vol. 2 No. 1 (2022): April : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia (JPKMI)
Publisher : Amik Veteran Porwokerto
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (785.344 KB)
|
DOI: 10.55606/jpkmi.v2i1.200
Desa Sumber Pinang merupakan salah satu desa di Kecamatan Mlandingan yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata baru yang berbasis edukatif. Pengembangan desa wisata berbasis edukatif di Desa Sumber Pinang merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha perkebunan (tanaman jarak kepyar) dan budidaya ulat sutera untuk menuju kemandirian desa. Tanaman jarak kepyar banyak tumbuh liar dan melimpah di Desa Sumber Pinang. Dimana tanaman tersebut jarang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar padahal sebenarnya tanaman ini mempunyai banyak manfaat salah satunya adalah sebagai pakan utama dari Ulat Sutera. Lebih tepatnya masyarakat sebenarnya tidak tahu bahwa tanaman jarak kepyar mempunyai banyak manfaat sehingga tanaman tersebut dibiarkan begitu saja. Kegiatan dilakukan dibulan Desember 2021. Pelaksanaan kegiatan terdiri dari 3 (tiga) tahapan, yaitu sosialisasi, praktek atau pendampingan, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan kepada Masyarakat, yaitu peserta termotivasi mengembangkan usaha budidaya ulat sutera; memiliki pengetahuan dan keterampilan budidaya ulat sutera; peserta telah melakukan aktivitas sesuai dengan kesepakatan awal; pekerjaan dilakukan secara bersama-sama sehingga menjadi tanggungjawab bersama; setiap hari peserta mengecek telur ulat sutera yang sudah dihibahkan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat agar mereka tahu apakah telur tersebut sudah menetas atau belum. Selain itu, peserta juga mengecek kelembaban lingkungan disekitar telur.
Kandungan Nitrat Di Perairan Pasir Putih, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo
Anita Diah Pahlewi;
Wazirotus Sakinah
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 1, Nomor 2, Edisi Juli 2020
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20956/zl.v1i2.10830
The biological, chemical and physical compounds in waters will effect the life of the biota in it. Nitrate is the main form of nitrogen in natural waters and the major nutrient for alga growth. The aim of this research is determining the concentration of nitrate in Pasir Putih waters, so that the research data can be utilized as water quality monitoring in Pasir Putih waters, Bungatan district, Situbondo regency. The nitrate data in marine waters sampling was collected from three stations and through laboratory analysis methods. The marine waters samples ware putted in dark glass bottles and stored in coolbox for aboratory analysis, then the data results was compared with water quality standard based on theDecree of the State Minister of the Environment Number 51 of 2004. The average of the concentration of nitrate at station A is 6,8 mg/l; at station B is 10,2 mg/l; at station C is 5,6 mg/l. The average of nitrate concentration at sampling stationsis 7,53 mg/L shows that nitrate concentration level is exceed the water quality standard based on the Decree of the State Minister of the Environment Number 51 of 2004. This leads to an indication of anthropogenic pollution in the waters due to the existence of floating net cages near the research location at Pasir Putih waters Situbondo regency. It needs further researchs about the presence of floating net cages to the surrounding water quality.
ANALISIS KUALITAS AIR DI PANTAI DUWET, KECAMATAN PANARUKAN SEBAGAI UJI PENDAHULUAN STATUS KEAMANAN BUDIDAYA ALGA ULVA
Ani Listriyana;
Anita Diah Pahlewi
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 3 No 1 (2019): JULI
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (335.377 KB)
|
DOI: 10.36841/cermin_unars.v3i1.365
Pantai pathek Selatan Desa Duwet menyimpan potensi laut yang sangat besar yang belum di kelolah dengan baik yaitu alga Ulva. Selama ini masyarakat menjualnya dengan harga Rp. 1.300 untuk berat ulva kering. Namun, tanggal 13 April sudah dilakukan program pelatihan agar masyarakat mempu mengolah alga ini menjadi stik Ulva dan saat ini mereka sudah mula memasarkannya. DI samping itu, di lokasi ini juga terdapat tambak yang cukup besar dengan buanga limbah ke laut dekat dengan lokasi ulva berada. Maka dari itu kami, ingin mengetahui bagaiman kualitas air di perairan. Apakah kondisinya sudah aman untuk oraganime baik ikan dan ulva atau tidak. Pengambilan sampel dilakuka di tiga titik yaitu L1,L2 dan L3 dan masing masing dilakukan saat pasang dan saaat surut. Adapun parameter yang diukur antara lain Suhu, pH, oksigen terlarut (DO), kadar nitrit dan kadar amonia. Secara umum, oksigen terlarut cukup banyak sehingga memungkinkan untuk biota laut berkembangbiak. Kadar amonia di LP2 dan LP3 memenuhi standar baku mutu lingkungan sedangkan untuk kadar amonia di LP1, LS1, LS2, LS3 di atas baku mutu lingkungan yang artinya hal ini cukup membayakan karena bersifat toksik. Hal ini dapat disebabkan karena terdapat buangan limbah yang belum dikelolah secara maksimal oleh pemilik tambak dan terdapat beberapa kotoran sapi yang dibuang dipinggir pantai. Selain edukasi kepada pemilik ternak sapi dan negosiasi dengan pihak tambak, yang harus dilakukan saat ini oleh warga adalah mengambil Ulva saat kondisi pasang.
PENENTUAN STATUS MUTU AIR DENGAN METODE INDEKS PENCEMARAN DI PERAIRAN PASIR PUTIH SITUBONDO
Anita Diah Pahlewi;
Herdiana Rahayu
CERMIN: Jurnal Penelitian Vol 4 No 2 (2020): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36841/cermin_unars.v4i2.770
Kawasan pesisir Pasir Putih merupakan salah satu wisata bahari andalan Kabupaten Situbondo. Pengetahuan mengenai kualitas perairan Pasir Putih sangat penting untuk dilakukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan tingkat kualitas air sebagai gambaran kualitas perairan Pasir Putih. Pengambilan data kualitas air menggunakan metode insitu yaitu pengambilan data secara langsung di lapangan dan pengambilan data melalui pengujian di laboratorium. Analisa data hasil pengukuran parameter kualitas air yang didapatkan kemudian dihitung dengan metode Indeks Pencemaran. Perbandingan data hasil pengukuran parameter kekeruhan dan TSS dengan baku mutu untuk wisata bahari menunjukkan bahwa kekeruhan dan TSS nilainya tidak melebihi nilai standar baku mutu yang ditetapkan.Nilai pengujian pH, DO, BOD, dan fosfat berada pada rentang nilai yang diijinkan oleh standar baku mutu, kecuali nitrat yang melebihi nilai ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan. Nilai Indeks Pencemaran Stasiun 1 sebesar 8.815; Stasiun 2 sebesar 7.943; Stasiun 3 sebesar 8.932; Stasiun 4 sebesar 8.656; Stasiun 5 sebesar 9.432; Stasiun 6 sebesar 9.178. Berdasarkan hubungan tingkat ketercemaran dengan kriteria Indeks Pencemaran dapat diketahui bahwa status mutu air Stasiun 1 hingga Stasiun 6 tercemar sedang karena 5,0 ≤ PIj ≤10.
DIVERSIFIKASI ALGA ULVA MENJADI KRIPIK DAN KRUPUK NORI DI DESA DUWET KECAMATAN PANARUKAN KABUPATEN SITUBONDO
Ani Listriyana;
Anita Diah Pahlewi
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 3 No 2 (2019): DESEMBER
Publisher : Relawan Jurnal Indonesia
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (356.62 KB)
|
DOI: 10.36841/integritas.v3i2.364
Pantai pathek Selatan Desa Duwet menyimpan potensi laut yang sangat besar yang belum dikelola dengan baik yaitu alga Ulva. Selama ini masyarakat Desa Duwet menjualnya dengan harga Rp. 1.300 untuk berat ulva kering. Oleh karena itu kami memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Duwet tentang pengolahan alga menjadi stik dan kerupuk nori dengan harapan setelah mendapatkan pelatihan, akan mereka lanjutkan untuk usaha. Sebelum pelatihan , kami melakukan uji organoleptik kepada beberapa orang terkait produk yang akan kami berikan penyuluhannya kepada masyarakat. Hasilnya mereka menyukai produk stik dengan jumlah nori yang lebih banyak. Pasca pelatihan yang dihadiri kurang lebih 20 ibu-ibu ini yang pada akhirnya mereka membuat kelompok “ulva Lestari” sepakat untuk melanjutkan usaha stik nori dibandingkan kerupuk Nori karena pembuatan stik membutuhkan waktu yang lebih sedikit dibandingkan dengan kerupuk. Sampai saat ini sudah beberapa kali pemesanan stik nori melalui ibu-ibu yang telah mengikuti pelatihan ini. Pendampingan akan terus dilakukan hingga mereka bisa mandiri dan mempunyai pasar yang cukup luas.
Analisis Indeks Pencemaran Sungai Ampel Desa Sletreng Kabupaten Situbondo
Anita Diah Pahlewi
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 2, Edisi Juli 2022
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20956/zl.vi.21751
The Ampel River is one of the rivers located in Landangan Village, Kapongan District, Situbondo Regency. This river is used by the community to irrigate rice fields, fishing, and so on. The existence of PT. Panca Mitra Multiperdana Tbk. namely producers of processed shrimp around the river have an impact on the quality of the river water. This study aims to analyze the water quality in the Ampel River. The analysis was carried out using the river pollution index method based on the Decree of the Minister of the Environment of the Republic of Indonesia number 115 of 2003. The Ampel River as the research area is drained by a sewage pipe from processed shrimp and is close to local shrimp ponds. Data were collected in situ using 150 ml dark glass bottles and 600 ml clear bottles, stored in a coolbox. The research location is divided into 3 sampling point locations. The results showed that the analysis used the pollution index in the Ampel River, namely at Station I of 2.59, station II of 4.29, and station III of 4.52 where all three were categorized as lightly polluted.
Nilai Tukar Nelayan Kabupaten Situbondo
Anita Diah Pahlewi;
Ramli Ramli;
Vita Novianti
Zona Laut : Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi Kelautan Volume 3, Nomor 3, Edisi November 2022
Publisher : Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Fishermen are very dependent on the season. Measuring the welfare of fishermen requires indicators that are quick and precise to see a picture of the welfare that has been achieved. One indicator that is believed to be used to see household welfare is the Fishermen's Exchange Rate (NTN) indicator. The purpose of this Fishermen's Exchange Rate research is to find out the characteristics of fishermen and the achievement of Fishermen's Exchange Rates in Situbondo Regency so that it can be used to provide input in the formulation of targets and formulation of policies to improve fishermen's welfare. The method used in this Fishermen Exchange Rate research is a survey. The number of respondents in the Fishermen Exchange Rate (NTN) Study was 189 respondents. The characteristics of the respondents in this study include the age group and educational level. Characteristics of fisherman respondents by age group consisted of 43% of fisherman respondents in the age group of 41-50 years, 22% in the age group of 30-40 years, 20% in the age group under 30 years and at least 15% in the age group of 51-60 years. The results of the analysis of the characteristics of fisherman respondents based on their level of education showed that the majority of respondents graduated from elementary school (SD) and below, namely 69%, 23% graduated from junior high school (SLTP) and only 8% had attended senior high school (SLTA) education. The NTN value of Situbondo Regency for the period January - October 2022 is 1.043 or the NTN value is around number one, which means that fishing families in Situbondo Regency in 2022 are only able to fulfill their daily needs and are categorized as vulnerable to poverty and are not yet able to consume secondary or tertiary needs, to save in the form of investment goods.
MONITORING KUALITAS AIR TAMBAK DENGAN WQ (WATER QUALITY) INTERPRETER
Anita Diah Pahlewi;
Damayanti;
Creani Handayani;
Dian Widiarti
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2023): Jurnal Panrita Abdi - Juli 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20956/pa.v7i3.22298
The Association of Panarukan Situbondo’s Shrimp Farmers at Panarukan Sub-district, Situbondo Regency, raises white vaname shrimp in a polyculture method in their ponds in a simple way, relying on instinct with their limited knowledge about the importance of IPAL and water quality monitoring for shrimp ponds. The problems in this community service activity are: 1) the IPAL technology has not been implemented; 2) it is quite difficult for farmers to monitor water quality due to limited information regarding the interpretation of the numbers/values of the tested water quality parameters. Providing solutions to these problems, a technological innovation is designed in the form of a WQ (Water Quality) Interpreter application. This community service activity aims to assist farmers in monitoring the quality of their pond water by providing information related to interpreting the numbers/values of the tested water quality parameters. Community service activities are carried out through the First Session, namely the socialization of the Implementation of IPAL at the Traditional Vaname Shrimp by using a PowerPoint presentation method. The second session was training and mentoring on using the WQ Interpreter application with a demonstration method by showing the steps of using the WQ Interpreter application. The socialization for implementing IPAL at the Traditional Vaname Shrimp Shrimp and using the WQ Interpreter application was attended by about ten traditional Vaname shrimp farmers. With this socialization, knowledge about the importance of implementing IPAL for the sustainability of their shrimp farming business will increase. The WQ Interpreter application design has been completed so that the farmers can apply and use it. --- Himpunan Petambak Panarukan Situbondo (HPPS) di Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo membesarkan udang vaname metode polikultur di tambak mereka secara sederhana, mengandalkan insting dengan keterbatasan pengetahuan mereka mengenai pentingnya IPAL dan monitoring kualitas air untuk tambak udang. Permasalahan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: 1) belum diterapkannya teknologi IPAL; 2) petambak cukup kesulitan memonitoring kualitas perairan karena keterbatasan informasi mengenai interpretasi angka/nilai parameter kualitas air yang diuji. Memberikan solusi atas permasalahan tersebut, maka dirancang inovasi teknologi berupa aplikasi WQ (Water Quality) Interpreter. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membantu petambak dalam memonitoring kualitas air tambaknya dengan menyediakan informasi terkait interpretasi angka/nilai parameter kualitas air yang diuji. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan melalui Sesi Pertama yaitu kegiatan sosialisasi Penerapan IPAL Tambak Udang Vaname Tradisional dilakukan dengan metode presentasi menggunakan power point presentation; Sesi kedua yaitu pelatihan dan pendampingan penggunaan aplikasi WQ Interpreter dengan metode demonstrasi dengan menampilkan langkah-langkah dalam penggunaan aplikasi WQ Interpreter. Kegiatan sosialisasi Penerapan IPAL Tambak Udang Vaname Tradisional dan Penggunaan aplikasi WQ Interpreter diikuti oleh sekitar 10 orang petambak udang vaname tradisional. Dengan adanya sosialisasi ini, pengetahuan mengenai pentingnya penerapan IPAL untuk keberlanjutan usaha tambak udang mereka menjadi bertambah. Perancangan aplikasi WQ Interpreter selesai dibuat hingga bisa diaplikasikan dan digunakan oleh para petambak.