Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun di Desa Cangkringsari Kecamatan Sukodono Kabupeten Sidoarjo proborini, astri; Maulidha, Maulidha; Larasati, Dewi
Journal of Issues in Midwifery Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.012 KB) | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2017.001.01.6

Abstract

Anak prasekolah adalah anak berusia 3-5 tahun yang memiliki berbagai macam potensi. Perkembangan motorik merupakan proses perkembangan kontrol gerak tubuh melalui koordinasi aktivitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. Perkembangan motorik dibagi menjadi dua: perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus. Setiap anak akan mengalami kedua proses perkembangan ini. Pada anak prasekolah, perkembangan motorik akan berkembang pesat dari 50% menjadi 80%. Perilaku pemberian stimulasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan motorik anak. Anak yang mendapatkan stimulasi terarah dan teratur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang/tidak mendapat stimulasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan perilaku pemberian stimulasi dengan perkembangan motorik pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) dengan menggunakan lembar DDST II (Denver Development Screening Test) di PAUD Kasih Bunda Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden penelitian sebanyak 63 anak. Hasil uji analisis statistik nonparametrik dengan Likelihood Ratio pada perkembangan motorik halus didapatkan nilai signifikansi α=0,00; sedangkan pada perkembangan motorik kasar didapatkan nilai signifikansi α=0,055. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara perilaku pemberian stimulasi dengan perkembangan motorik halus, dan tidak terdapat hubungan antara perilaku pemberian stimulasi dengan perkembangan motorik kasar pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) di PAUD Kasih Bunda Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang
PROBIOTIK TIDAK MEMPENGARUHI PROFIL SEL IMUN ADAPTIF PADA INFEKSI ESCHERICHIA COLI Proborini, Astri; Sumarno, Sumarno; Sumakto, Sumakto
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 27, No 4 (2013)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (674.594 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2013.027.04.1

Abstract

Probiotik diketahui memiliki peran potensial dalam manajemen beberapa kondisi patologis. Salah satu mekanisme penting dari sistem imun adalah konsep keseimbangan sitokin yang diperankan oleh sel Th1, Th2, Tregulator, dan sel Th17. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian Lactobacillus rhamnosus dan L. acidophilus terhadap ekspresi sitokin Th1, Th2, Tregulator, Th17 pada sistem imun adaptif sistemik mencit yang terpapar oleh Lipopolisakarida (LPS) Escherichia coli. Tiga puluh dua ekor mencit BALB/c jantan dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, LPS (mendapat LPS per sonde pada hari pertama), probiotik (mendapat probiotik per sonde selama 7 hari), LPS-Probiotik (mendapat LPS per sonde pada hari pertama, dilanjutkan probiotik per sonde selama 7 hari berikutnya). Pada hari ke-9 semua mencit dibunuh dan diambil sampel darahnya. Sel penghasil sitokin Th1 (IL-2, IFN-?), Th2 (IL-4, IL-5), Tregulator (IL-10, TGF-?) dan Th17 (IL-17, IL-23) diperiksa dengan metode flowcytometri. Kelompok Probiotik, LPS dan LPS-Probiotik menunjukkan penurunan semua sel penghasil sitokin IL-2, IL-17, IL-23, IL-4, IL-10 dan TGF-? yang berbeda bermakna dibanding kontrol, sedangkan kelompok LPS-Probiotik tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna pada sel penghasil sitokin bila dibandingkan kelompok LPS. Pemberian probiotik pada penelitian ini tidak berpengaruh terhadap ekspresi sitokin sel Th1, Th2, Tregulator dan Th17 pada darah mencit yang terpapar LPS.Kata Kunci: LPS, probiotik, respon imun adaptif sistemik
Hubungan Antara Kualitas & Kuantitas Riwayat Kunjungan Antenatal Care (ANC) Dengan Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan Di Kecamatan Pujon Kabupaten Malang Camelia, Vita; Proborini, Astri; Jannah, Miftahul
-
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2020.004.03.1

Abstract

ABSTRACTStunting is a children growth problem that occurs a result of chronic malnutrition in the first 1000 days of life. The indicator of stunting is using the height measurement according to age HFA (Height for Age) under -2 SD based on the WHO growth standard curve according to sex. The impacts of stunting are the occurrence of growth disorders, barriers to development and the risk of metabolic disorders in adulthood. One of the risk factors for stunting is history of quality and quantity Antenatal Care (ANC). This study aimed to determine the relationship between quality and quantity history of ANC visits and stunting in toddlers aged 24-59 years in Pujon District Malang Regency. The method used in this research was observational analytic by using cross-sectional design. The population of this study was all mothers who have children aged 24-59 months that were conducted in January 2020. Ninety eight respondents taken by purposive sampling as the sample of the research. The data was obtained by filling out questionnaires and KIA books, then analyzed with chi-square test (α = 0.05). The results showed that there was a significant relationship in quality (p-value = 0.004) and quantity (p-value = 0.003) toward stunting.Keywords: Quality and Quantity of Antenatal Care (ANC), Stunting
Hubungan antara Frekuensi dan Durasi Diare dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-36 Bulan di Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis Choiroh, Zakiya Miladya; Windari, Era Nurisa; Proborini, Astri
-
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2020.004.03.4

Abstract

Stunting adalah keadaan dimana terjadi gangguan pertumbuhan panjang badan atau tinggi badan yang tidak sesuai dengan pertambahan usia. Riwayat penyakit infeksi merupakan salah satu faktor langsung yang dapat menyebabkan keadaan ini. Diare adalah salah satu penyakit infeksi yang apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan penurunan kadar cairan dalam tubuh secara bermakna sehingga menimbulkan gangguan dalam penyerapan zat gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara frekuensi dan durasi diare dengan kejadian stunting pada balita usia 24-36 bulan. Penelitian menggunakan desain case control dengan subjek kelompok kasus adalah balita stunting dengan ibunya sedangkan kelompok kontrol adalah balita tidak stunting dengan ibunya di Desa Kedungrejo Kecamatan Pakis dengan jumlah 24 untuk masing-masing kelompok. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran antropometri pada balita dan ibu diwawancarai menggunakan kuesioner riwayat kejadian diare yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 48 subjek, persentase balita usia 24-36 bulan yang memiliki riwayat frekuensi diare sering adalah 14,5% (7 anak) dan persentase balita yang memiliki rerata durasi diare panjang adalah 33,3% (16 anak). Hasil uji statistik menunjukkan frekuensi diare tidak berhubungan signifikan (p = 1,000) namun meningkatkan risiko stunting sebesar 1,4 kali, sedangkan durasi diare berhubungan signifikan (p = 0,030) dan meningkatkan risiko stunting sebesar 5,0 kali.Kata kunci: stunting, frekuensi diare, durasi diare, balita
PENGARUH PEMBERIAN SARI TOMAT (Solanum lycopersicum L) DAN INSULIN TERHADAP KADAR GLUKOSA, KADAR LDL, KADAR KOLESTEROL DAN BERAT BADAN LAHIR TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus Norvegicus) BUNTING DENGAN MODEL DIABETES MELLITUS TIPE 2 Savitri, Faradea Ubaidurrohmah; Safitri, Risma Andani Ayu; Maharani, Wening Pangesthi; Andriani, Lela Dwi; Kalsum, Umi; Proborini, Astri; Reksohusodo, Subandi; Dian Hanifarizani, Rahma
-
Publisher : Journal of Issues in Midwifery

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.JOIM.2021.005.01.2

Abstract

Diabetes Mellitus is a chronic disease caused by abnormal working insulin, insulin secretion or both so that the body tends to have high glucose levels. Type 2 diabetes mellitus can cause elevated levels of LDL and cholesterol. Risks obtained by fetuses with type 2 diabetes can be in the form of macrosomia due to hyperglycemia and hyperinsulin in the body of the fetus. Insulin is the first choice pharmacological therapy for type 2 DM that can be given during pregnancy. Non-pharmacological therapy as recommended by the World Health Organization (WHO) on a healthy diet by increasing consumption of fruits and vegetables. Good fruit consumed for pregnant women with diabetes mellitus (DM) type 2 is tomatoes (Solanum lycopersicum L). The purpose of this study was to determine the administration of tomato extract (Solanum lycopersicum L) and insulin can affect glucose levels, LDL levels, cholesterol levels and birth weight of white wistar strain (Rattus norvegicus) pregnant women with type 2 diabetes mellitus models. experimental design using the pre post test only control group design and post test only control group design. Termination was done on the 17th day of pregnancy and then followed by measurements of LDL levels, cholesterol and birth weight. Data analysis using the One Way Anova test and Kruskal Wallis then continued with the Post Hoc test using. The results showed that there were significant differences between glucose levels, LDL levels, cholesterol levels and BW born in the insulin treatment group and the tomato juice treatment (p value = 0.00 <α = 0.05). The conclusion of giving insulin and tomato juice affects a decrease in glucose levels, LDL levels, cholesterol levels and birth weight.