Husnul Hidayati
Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pandangan Mahasiswa Terhadap Radikalisme (Studi Penelitian Deskriptif di UIN Mataram) Husnul Hidayati
JURNAL PENELITIAN KEISLAMAN Vol. 13 No. 2 (2017): Kajian Keislaman Kontemporer
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.386 KB) | DOI: 10.20414/jpk.v13i2.789

Abstract

Abstrak: Dakwah, jihad, Islam memiliki korelasi parsial. Dakwah dalam pandangan setiap orang berbeda-beda, demikian pula jihad yang selalu identik dengan kekerasan. Seruan jihad dalam Islam bukanlah hal baru dalam Islam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptip kualitatif. Penelitian ini melibatkan mahasiswa sebagai informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Dakwah sebaiknya dilakukan dengan mengedepankan kesantunan dan menghindari perilaku kekerasan karena sesungguhnya kemajemukan adalah bagian yang harus diutamakan; (2) Jihad sebagai bagian dari ajaran Islam jangan diartikan dalam makna yang sempit. Jihad sering diartikan sebagai upaya pembelaan agama pada saat perang dan banyak di dalilkan oleh pelaku teror. (3) Stigma bahwa Islam identik dengan kekerasan adalah sesat dan tidak dapat dibenarkan karena Islam sendiri bukanlah agama kekerasan, tetapi Islam sering dijadikan alat untuk meraih kekuasaan atau komoditas politik untuk menggaet kekuasaan. Abstract: Da’wah, jihad, Islam has a partial correlation. Da'wah in of each person’s view is different, jihad is also always synonymous with violence. The call for jihad in Islam is not new. This is a qualitative descriptive research. This research involves the university students as informants. The results showed that; (1) Da'wah should be done by promoting politeness and avoiding violent behavior because pluralism is a part that should take precedence; (2) Jihad as part of the Islamic teachings should not be interpreted in a narrow sense. Jihad is often interpreted as an effort to defend religion during the war and argued most of the time by the terror doer; (3) The stigma that Islam is synonymous with violence is heretical and can not be justified because Islam itself is not a violent religion, but Islam is often used as a tool to gain power or political commodities to gain power.
METODOLOGI TAFSIR KONTEKSTUAL AL-AZHAR KARYA BUYA HAMKA Husnul Hidayati
el-'Umdah Vol. 1 No. 1 (2018)
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.727 KB) | DOI: 10.20414/el-umdah.v1i1.407

Abstract

Tulisan ini membahas salah satu kitab tafsir Indonesia, yakni Tafsir Al-Azhar karya Hamka. Penulisan ini menggunakan metode deskriptif-analitif dengan pendekatan sejarah-hermeneutis. Beberapa point yang penting untuk diungkapkan mengenai Tafsir Al-Azhar diantaranya: Petama, Tafsir Al-Azhar metode dan langkah penyusunan Tafsir Al-Azhar adalah tahlili-mushaf dengan warna dan corak keindonesiaan yang sangat kental atau lebih dikenal dengan istilah corak adab ijtima’i. Kedua, Hamka sangat getol mengajak umat Islam dalam menyuarakan tafsir kontekstual, tafsir yang selaras dengan keadaan dan perkembangan zaman. Dengan kenyataan tersebut, sebenarnya Hamka telah mengaplikasikan upaya hermeneutika dalam karyanya tersebut. Karena bagaimanapun, konsep hermeneutika-dalam makna yang sempit-merupakan usaha pembacaan al-Qur’an yang tidak hanya memberikan pemaknaan terhadap tekstual suatu ayat, namun memberikan pemkanaan kembali (reproduksi) suatu ayat terhadap keadaan (realita) dimana al-Qur’an ditafsirkan. Dengan metode tersebut mengajak kepada pemahaman al-Qur’an lebih kontekstual-universal.