Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Mewujudkan Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Yang Efektif Pujiyana, Pujiyana
WIDYATAMA Vol 19, No 1 (2010)
Publisher : WIDYATAMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mewujudkan Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Yang Efektif Pujiyana Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Letjen Sujono Humardani No1. Sukoharjo 57521, Telp. +62-0271-593156, Fax. +62-0271-591065 Abstrak Seorang guru yang profesional harus memiliki 4 kemampuan dasar, yaitu : (1) kemampuan untuk berkomunikasi, yaitu suatu kemampuan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, (2) kemampuan berkolaborasi, yaitu suatu kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam meningkatkan mutu pembelajaran, (3) kemampuan teknologi, kemampuan teknologi ini adalah suatu kemampuan dalam menggunakan perangkat teknologi informasi dalam pembelajaran dan yang ke (4) kemampuan untuk mengevaluasi, berupa suatu kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Guru yang profesional juga harus memiliki 4 komponen penting, yaitu : (1) basis pengetahuan, (2) pedagogik, (3) kepemimpinan, dan (4) personal attributes. Untuk melengkapi keprofesionalan tersebut beberapa program sertifikasi pendidik mutlak diperlukan. Kata-kata kunci : Profesionalisme Guru dan Pembelajaran yang Efektif.
PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Pujiyana, Pujiyana
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Pujiyana FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065 Abstrak Dalam Perspektif Global seorang guru yang profesional harus memiliki 4 kemampuan dasar, yaitu: 1) kemampuan untuk berkomunikasi, yaitu suatu kemampuan dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, 2) kemampuan berkolaborasi, yaitu suatu kemampuan untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam meningkatkan mutu pembelajaran, 3) kemampuan teknologi, kemampuan teknologi ini adalah suatu kemampuan dalam menggunakan perangkat teknologi informasi dalam pembelajaran dan yang ke 4) kemampuan untuk mengevaluasi, berupa suatu kemampuan dalam melakukan penilaian terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Guru yang profesional dalam perspektif global juga harus memiliki 4 komponen penting, yaitu : 1) basis pengetahuan, 2) pedagogik, 3) kepemimpinan, dan 4) personal attributes. Untuk melengkapi keprofesionalan tersebut beberapa program keahlian dalam bidang pendidikan dan sertifikasi pendidik (guru) mutlak diperlukan keberadaannya. Kata Kunci : profesionalisme guru, perspektif global.
Budaya Arak-arakan dalam Masyarakat Indonesia pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Periode 2014-2019. Sawitri, Sawitri; Pujiyana, Pujiyana
Attoriolong Vol 19, No 2 (2021): Attoriolog Jurnal Pemikiran Kesejarahan dan Pendidikan Sejarah
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budaya sebuah tradisi yang dilakukan secara terus menerus. Arak-arakan dalam pemilu selalu dilakukan sebagai sebuah pertanda adanya pesta demokrasi dalam suatu negara. Masyarakat Indonesia sudah beranggapan bahwa pesta demokrasi harus ramai, meriah. Arak-arakan yang dilakukan dapat membuat kegaduhan bahkan terkadang kerusuhan. Sebuah budaya sehingga akan terus dilakukan apabila aturan dalam kampanye tidak diperbaharui. Masyarakat yang cerdas akan berfikir untuk dapat mengikuti pesta demokrasi secara lebih santun tidak mendekat kerusuhan dan berdampak yang tidak baik. Pesta dengan di lakukan di jalan  dapat mengganggu transportasi, terkadang masyarakat yang di dekat jalan juga takut dengan arak-arakan yang biasanya ratusan bahkan ribuan orang. Orasi dapat juga dilakukan di tempat tertutup  dengan perwakilan–  perwakilan dari setiap partai. Budaya memang akan terus ada dan berjalan apabila masyarakat tetap menganut dan menjalankan. Pemilu pada pemilihan presiden dan wakil presiden periode 2014-2019 budaya arak-arakan tetap dijalankan. Budaya arak – arakan yang di Jawa lebih banyak karena partai besar dari pengusung calon presiden dan wakil presiden ada di wilayah Jawa dan di luar Jawa arak-arakan hanya sedikit karena tidak ada partai besar di wilayah luar Jawa sebagai partai pengusungnya.
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA DALAM PEMILIHAN UMUM 2019 DI KELURAHAN SUMBER KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA Wisnu Dani Prasetyo; Toni Harsan; Pujiyana Pujiyana
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL (CESSJ) Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/cessj.v1i1.360

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui Partisipasi politik pemilih pemula dalam pemilihan umum 2019 di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta., 2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.,3)Untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi politik yang mempengaruhi partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.Penelitian ini dilakukandi Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.,. Penelitian dilakukan dalam waktu3 bulan pada bulan mei 2019 zsampai denganJuli 2019. Subjek penelitianini adalahpemilih pemula di lingkungan Kelurahan Sumber yang berjumlah 60 orang terdiri dari 35 orang laki-laki dan 25 orang perempuan.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik angket, wawancara,dokumentasi,dan observasi..Berdasarkan hasil penelitiandapat disimpulkan: 1) bahwa partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Sumber dikategorikan tinggi, hal ini karena pemilih pemula sangat antusias dalam memberikan hak suaranya .2)partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Sumber dipengaruhi beberapa faktor anatara lain pengaruh orang tua, kondisi lingkungan, pengalaman beorganisasi, modernisasi.3)partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Sumber dipengaruhi bentuk-bentuk partisipasi politik seperti kegiatan pemilihan, kampanye, lobby, kegiatan organisasi, contacting, tindakan kekerasan.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPPKnMELALUI PENERAPAN METODEPQRST ((Preview, Question, Read, Self Recetation, Tes) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARTASURA 5 KECAMATAN KARTASURA KABUPATENSUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2018-2019 Pujiyana Pujiyana
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL (CESSJ) Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/cessj.v2i2.1140

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar PPPKnsiswa kelas V SD Kartasura V KecamatanKartasura Kabupaten Sukoharjo setelah digunakan metode PQRST ((Preview, Question, Read, Self Recetation, Tes)  pada pembelajaran PPPKn. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitiannya adalah guru Kelas V, peneliti sebagai kolaborator serta siswa kelas V SD Negeri Kartasura V tahun Pelajaran 20182019. Objek penelitiannya adalah hasil belajar PPPKn dan metode PQRST ((Preview, Question, Read, Self Recetation, Tes) . Mtode pengumpulan data menggunakan : observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Validitas data dilakukan dngan uji validitassoal tes dan uji reliabilitas soal tes. Analisis data dilakukan dengan siklus-siklus dan hasilnya di analisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebelum diterapkan metode PQRST ((Preview, Question, Read, Self Recetation, Tes)  hasil belajar PPPKn siswa dari 20 siswa yang memenuhi KKM hanya 11 siswa sedangkan 9 siswa berada dibawah KKM dengan KKM 75. Setelah diterapkanmetodePQRST ((Preview, Question, Read, Self Recetation, Tes) hasil belajar PPPKnmeningkat secara signiqikan yaitu dari 20 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ada 18 siswa dan 2 siswa mendapatkan nilai dibawah KKM dengan KKM 75. Simpulannya adalah penerapan metode PQRST ((Preview, Question, Read, Self Recetation, Tes) dapat meningkatkan hasil belajar PPPKnbagi siswa kelas V SD Negeri Kartasura 5 Kecamatan Kartasura Kabupaten sukoharjo tahun pelajaran 2018-2019. Kata-kata Kunci: hasil belajar PPPKndan MetodePQRST
Pelatihan dan Implementasi Pembuatan Media Buku POPUP di Sekolah Dasar Negeri Jombor 03 Sukoharjo Sri Mulyati; Nurratri Kurnia Sari; pujiyana pujiyana
Educate: Journal of Community Service in Education Vol 1, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/educate.v1i2.1830

Abstract

Penggunaan media pembelajaran menjadi salah satu alternatif untuk memecah rasa bosan saat pembelajaran. Banyak sekali macam media pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Ada yang berupa media IT dan ada juga yang berupa media visual 2D maupun 3D. Pada tahap pertama yaitu sosialisasi peneliti memberikan satu contoh media popup book. Diharapkan setelah sosialisai tersebut para guru mampu mengaplikasikan media POP-UP pada pembelajaran lainnya, seperti pada semua jenjang kelas. Langkah pelaksanaan pengabdian sebagai berikut; 1)Melakukan Koordinasi Ke Sekolah, 2)Melakukan Sosialisasi Daring/Luring, 3)Mengimplementasikan Penggunaan Media “POPUP”, 4)Pembimbingan Pembuatan Media POPUP untuk Mata Pelajaran Lainnya, Berdasarkan hasil pengabdian menunjukkan bahwa 1)Respon peserta, media pembelajaran pop-up menjadi media yang media yang fleksibel dan mudah dibuat, sehingga penggunaannya lebih praktis dan dapat memotivasi siswa dalam memberi gambaran secara kongkrit; 2)Para peserta merasa kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat bagi mereka, karena sebagai pendidik mereka merasa perlu untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis pop-up book sebagai media penyampai pesan pembelajaran. Media ini dapat membantu pendidik dalam memadukan pembelajaran melalui pengambaran gambar 3D sehingga siswa dapat melihat objek secara lebih jelas. 3)Respon peserta atas kegiatan pengabdian yang dilaksanakan menyatakan bahwa, dari kualitas pemateri adalah sangat baik.