Varuliantor Dear
Pusat Sains Antariksa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PERFORMA WAVEFORM SISTEM ALE 2G PADA PROSES IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN KANAL IONOSFER SIRKUIT BANDUNG-WATUKOSEK [PERFORMANCE OF THE 2G ALE WAVEFORMS FOR IDENTIFICATION PROCESS OF IONOSPHERIC CHANNEL AVAILABILITY ON BANDUNG-WATUKOSEK CIRCUITS] Varuliantor Dear; Adit Kurniawan
Jurnal Sains Dirgantara Vol 12, No 2 (2015)
Publisher : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (855.227 KB)

Abstract

Penelitian ini menganalisis performa waveform sistem Automatic Link Establishment (ALE)generasi kedua (2G) pada proses identifikasi ketersediaan kanal yang dilakukan berdasarkan hasilpenerapan pada sebuah sirkuit komunikasi kanal ionosfer. Analisis dilakukan dari hasilperbandingan antara perhitungan ketersediaan kanal berdasarkan kemampuan pantul oleh lapisanionosfer dan hasil penerapan waveform sistem ALE pada sirkuit komunikasi Bandung(6,53ºLS;107,35ºBT) –Watukosek (7,15ºLS;112,45ºBT) yang menggunakan sebuah frekuensi tunggal,yakni 10,1455 MHz. Hasil analisis performa identifikasi ketersediaan kanal waveform ALE dilakukandengan menyajikan kurva Bit Error Rate (BER) rata-rata sebagai fungsi Signal+Noise+Distorsi/Noise+Distorsi (SINAD), dan distribusi SINAD dari data empiris yang diperoleh. Dari kurva BER rataJurnalrata sebagai fungsi SINAD dan distribusi SINAD untuk tiap periode satu hari pengamatan,perhitungan nilai outage probability (Pout) berdasarkan kriteria nilai SINAD minimum dari BERmaksimum yang diijinkan pada sistem ALE dilakukan untuk memperoleh persentase keberhasilanidentifikasi ketersediaan kanal. Hasil perhitungan Pout dengan kriteria BER maksimum 0,288menunjukkan bahwa waveform ALE 2G tidak dapat digunakan untuk proses identifikasi ketersediaankanal hingga mencapai lebih dari 50% dari nilai ketersediaan kanal maksimum yang telah dibatasioleh nilai Lowest Usable Frequency (LUF) dan Maximum Usable Frequency (MUF). Dari hasilperhitungan Pout tersebut, persentase keberhasilan identifikasi ketersediaan kanal dalam periode satuhari juga menunjukkan bahwa penggunaan waveform sistem ALE 2G hanya mampu mengidentifikasihingga 36% dari ketersediaan kanal yang tersedia dalam satu hari. Kegagalan identifikasiketersediaan kanal tersebut menunjukkan bahwa modulasi 8-Continuous Phase Frequency ShiftKeying (CPFSK) yang digunakan pada waveform ALE 2G belum optimal dalam proses identifikasiketersediaan kanal pada propagasi sistem komunikasi ionosfer.Kata Kunci:Waveform ALE, 8-CPFSK, Identifikasi Channel Availability