Jauhari Jauhari
Institut Agama Islam Negeri Jember

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITIAN DAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI PERAWAT Jauhari Jauhari; Supriyadi Supriyadi; Susi Wahyuning Asih; Dini Kurniawati; Eka Abdi
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat MEMBANGUN NEGERI Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Membangun Negeri
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35326/pkm.v4i2.806

Abstract

Peran perawat dalam memberikan pelayanan tidak hanya melakukan perawatan kepada pasien, tetapi mampu membuat karya tulis ilmiah sebagai salah satu bentuk karya nyata menjalankan peran perawat sebagai peneliti. Untuk menghasilkan karya ilmiah ini masih banyak perawat yang mengalami kesulitan dan hambatan karena pengetahuan dan kemampuan meneliti sehingga perlu ditingkatkan. Pelatihan ini bertujuan untuk menambah kemampuan dan kompetensi sebagai peneliti. Berdasarkan peraturan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi, perawat yang akan naik ke jenjang jabatan fungsional yang lebih tinggi diwajibkan membuat karya ilmiah. Pelatihan ini diikuti oleh 40 orang perawat yang sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan sarjana keperawatan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan selema 4 minggu dengan metode ceramah, diskusi, tanya jawab, dan praktek. Proses pelatihan dilakukan menggunakan 4 tahap kegiatan yaitu pemberian materi tentang metodologi penelitian kuantitatif, praktek penelitian, pemberian materi tentang cara penulisan artikel ilmiah dan praktek menulis artikel ilmiah. Peserta di bimbing oleh fasilitator secara langsung melalui tatap muka maupun secara online. Dengan metode ini peserta mendapatkan pengetahuan serta keterampilan sesuai dengan target yang telah disepakati bersama. Untuk mendapatkan hasil yang baik pada pelatihan ini diperlukan komitmen bersama antara peserta dan fasilitator agar target kompetensi pelatihan yang telah disepakati dapat tercapai.
Deteksi Gangguan Pendengaran pada Anak Usia Dini Jauhari Jauhari
GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education Vol. 1 No. 1 (2020): GENIUS: Indonesian Journal of Early Childhood Education
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/gns.v1i1.8

Abstract

Gangguan pendengaran pada anak usia dini mempengaruhi proses perkembangan anak. Dampak yang ditimbulkan menyebabkan gangguan dalam berbahasa, perubahan kepribadian, sikap, kemampuan berkomunikasi, kepekaan terhadap lingkungan, kemampuan kognitif, emosional dan kemampuan untuk melindungi diri sendiri. Gangguan ini disebabkan oleh faktor genetik maupun non genetik yang dapat muncul sejak lahir maupun di atas usia tiga tahun. Bayi yang memiliki riwayat kesehatan kurang baik cenderung memiliki gangguan pendengaran dibandingkan dengan bayi yang memiliki riwayat kesehatan yang sehat. Deteksi dini gangguan pendengaran perlu dilakukan pada anak usia dini sehingga pemberian intervensi lebih awal dapat dilakukan apabila ditemukan adanya gangguan pendengaran. Deteksi dan rehabilitasi dini yang tepat dapat meningkatkan perkembangan bicara dan berbahasa anak. Keterlambatan dalam melakukan deteksi dini akan menimbulkan keterlambatan untuk memulai intervensi dan berdampak negatif dalam perkembangan anak selanjutnya. Deteksi gangguan pendengaran dilakukan dengan menggunakan rangsangan bunyi sejak bayi dan menggunakan alat audiometer pada anak usia di atas 48 bulan sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan perkembanganya. Deteksi dini gangguan pendengaran dilakukan dengan cara mengamati reaksi anak terhadap suara atau tes fungsi pendengaran dengan metode dan peralatan yang sederhana. Deteksi ini dapat dilakukan oleh guru, tenaga kependidikan, orang tua ataupun petugas kesehatan Kata kunci: deteksi gangguan pendengaran, usia dini Hearing loss in early childhood affects the child's development process. The impact caused by language disorders, changes in personality, attitudes, communication skills, sensitivity to the environment, cognitive abilities, emotional and ability to protect yourself. The purpose of this study is to explain the detection of hearing loss in early childhood. The research method used is descriptive literature research. The results of this study stated that hearing loss in early childhood is caused by genetic and non-genetic factors that can arise from birth or over the age of three years. Babies who have a poor health history tend to have hearing loss compared to babies who have a healthy health history. Early detection of hearing loss needs to be done in early childhood so that early intervention can be given if hearing loss is found. Appropriate early detection and rehabilitation can improve children's speech and language development. Delay in early detection will cause delays to start interventions and have a negative impact on further child development. Detection of hearing loss is carried out using sound stimulation since infancy and using an audiometer in children over 48 months according to their stages of growth and development. Early detection of hearing loss is done by observing the child's reaction to sound or hearing function tests with simple methods and equipment. This detection can be done by teachers, education personnel, parents or health workers. Keywords: detection of hearing loss, early childhood