Arif Purnomo
Unknown Affiliation

Published : 64 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG KONSEP BUDAYA ISLAM PADA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN SEJARAH PADA MATA KULIAH SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM MELALUI PEMBELAJARAN THINK PAIRE SHARE Muntholib, Abdul; Siregar, Insan Fahmi; Purnomo, Arif
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 27, No 2 (2010)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. This research was aimed to increase of students understanding about Islamic culture concept. Problem of research can formulated: (1) how think pairshare models of learning can improve students understanding about Islamic culture concept?, and (2) how‟s the models got positive respon from the students?. This research was classroom action research. Subject of research are the students of program of study history education. The research have two cycles. Every cycle have four phase, i.e: planning, actuating, observation, and reflection. The data collected through interview, observation, and documentation. Data analyses used Milles and Huberman interactive models. From the research, it can be concluded that there are understanding increase of Islamic culture concept. In first cycle, three group of students has opinion of Islamic culture as a culture was characterized by religion (Islam) archeological remains. Meanwhile two groups still seen the concept as a culture who has made by moslem society. In second cycle, five group of students have opinion of Islamic culture as a culture was characterized by Islam archeologicalremains. Secondly, there is more activity of students in teaching learning process which used the models of learning. The students enthusiastic to accompanied every stage of teaching learning process. Based from the findings of research, it can be suggested that: (1) variation of models of learning need to be used in teaching learning process, (2) this research only used in one topic and subject matter, so that it necessary be used in different topic and subject matter for content the similar problem. Key word: Islamic culture, think pair share models of learning
MODEL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) PADA MATERI KONTROVERSI (CONTROVERSY ISSUES) DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KOTA SEMARANG Purnomo, Arif; Muntholib, Abdul; Amin, Syaiful
Jurnal Penelitian Pendidikan Vol 33, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jpp.v33i1.7661

Abstract

Social science subjects need to be constructed to shape the life of a democratic citizen. Organizing the material needed to form a controversy very intelligent character and critical learners. Organizing materials studied so interesting controversy will be able to develop a model that is capable of learning controversy develops the creativity of learners. The problems of this study are: (1) Which materials in IPS is controversial in the Junior High School?, (2) how teachers prepare and implement instructional materials IPS on the controversy?, and (3) how the teacher needs to be learning model on the IPS material controversy?.This study uses a design research and development (R & D), proceeded by a qualitative approach to determine the need for learning model IPS on the matter of controversy. Data collected through observation and interviews, and data analysis techniques used qualitative analysis.Based on the results of the study concluded that the learning material in the field of IPS controversy has not constructed well by the teacher. Teachers have not done the analysis of the material by separating the material which can be developed to foster critical thinking of students because it contains materials that controversy. Thus, the learning was done using a learning model that is not based matteri, because equating the controversy materials with other materials. This happens because the educational background of teachers who monodisiplin and analysis of materials that do not involve groups of teachers in the MGMP forum as well as a lack of understanding of the controversy in the learning material IPS. Based on the conclusions suggested: (1) teachers need to do the analysis of learning materials in MGMP so that the development of learning materials are made into more depth, and (2) there needs to be an understanding of the learning model that can be used by teachers to develop the material controversy in social studies.
Perkeretaapian di Wonosobo Tahun 1917-1942 Novita, Fitrianis; Sodiq, Ibnu; Purnomo, Arif
Journal of Indonesian History Vol 4 No 1 (2015): JIH
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebijakan pemerintah Hindia Belanda menerapkan politik pintu terbuka (Opendeur Politiek) pada tahun 1870 membuat sistem kapitalisme mulai masuk ke Indonesia dan industri perkebunan berkembang. Kebutuhan sarana pengangkutan bagi industri perkebunan melatarbelakangi dibukanya jalur kereta api, termasuk di Wonosobo. Latar belakang dibukanya jalur kereta api di Wonosobo adalah karena permintaan pabrik gula yang mengeluhkan kesulitan dalam pendistribusian hasil bumi ataupun hasil industri. Adanya kereta api ini telah mengakibatkan mobilitas barang dan penumpang naik setiap tahun. Awal pembukaan jalur merupakan masa keemasa bagi kereta api di Wonosobo. Depresi ekonomi dan pendudukan Jepang merupakan masa suram bagi kereta api di Wonosobo. Pada tahun 1917-1942 banyak dampak yang telah ditimbulkan oleh transportasi kereta api, seperti dampak politik, sosial budaya, dan ekonomi.
Kampongverbetering dan Perubahan Sosial Masyarakat Gemeente Semarang Tahun 1906-1942 Amalia, Rizky; Purnomo, Arif; Shokheh, Mukhamad
Journal of Indonesian History Vol 5 No 1 (2016): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejak abad ke-19, Semarang mengalami kemajuan pesat di bidang perdagangan dan perindustrian yang mengundang para pendatang untuk memasuki kota Semarang dan turut mengadu nasib di kota ini. Permasalahan di kota Semarang pun semakin beragam dan kompleks seiring pesatnya peningkatan jumlah penduduk di kota ini. Salah satu masalah yang muncul di Semarang sejak awal awal abad ke-20 yaitu permasalahan terkait dengan perkampungan rakyat. Perkampungan rakyat Semarang identik dengan berbagai wabah penyakit yang berkembang di dalamnya. Hal ini tidak terlepas dari buruknya kondisi fisik perkampungan dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Program kampongverbetering digagas oleh pemerintah gemeente Semarang sebagai solusi dari permasalahan di perkampungan rakyat. Anggaran dana dari pelaksanaan program kampongverbetering ditanggung oleh dua pihak yaitu pemerintah pusat dan pemerintah gemeente. Program ini membawa dampak positif bagi masyarakat yang tinggal di perkampungan. Mereka dapat tinggal di lingkungan yang lebih layak dan kepedulian akan kesehatan pun membaik. Dengan demikian angka kesehatan di perkampungan Semarang pun meningkat dan angka kematian yang sebelumnya tinggi bisa dikurangi.
Sejarah Transportasi Bus Esto dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kota Salatiga Tahun 1923-1942 Setyowati, Eny; Purnomo, Arif; Muntholib, Abdul
Journal of Indonesian History Vol 6 No 1 (2017): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Munculnya kebijakan Pemerintah Hindia Belanda melalui Undang – Undang Agraria 1870 dan dibukanya jalur transportasi kereta api di pedalaman Jawa membuat industri perkebunan semakin berkembang di Indonesia salah satunya di Salatiga. Adanya hal tersebut meningkatkan kebutuhan sarana transportasi di Salatiga. Bus Esto merupakan angkutan umum masal pertama di Salatiga. Penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah, yang mencangkup empat langkah, yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengambilan data yang digunakan melalui studi dokumen, studi pustaka, observasi, dan wawancara.
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Project Based Learning pada Pembelajaran Sejarah Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS MAN Temanggung Ramadhany, Ardhian; Purnomo, Arif; Suryadi, Andy
Indonesian Journal of History Education Vol 4 No 2 (2016): Indonesian Journal of History education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai pengaruh penggunaan model pembelajaran project based learning pada pembelajaran sejarah terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS di MAN Temanggung. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif jenis quasi eksperimental design. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas XI IPS MAN Temanggung tahun ajaran 2015/2016, sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPS 1, prosedur pengambilan sampel ini menggunakan teknik random sample (sampel acak). Variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Project Based Learning dan hasil belajar. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, angket dan dokumentasi. Penelitian menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa yang menggunakan model Project Based Learning memiliki nilai rata-rata pretest 61,86 dan posttest meningkat sebesar 82,94. Terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Project Based Learning terhadap hasil belajar sejarah. Hal ini dilihat dari besarnya pengaruh penggunaan model pembelajaran project based learning adalah 23,8%, ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran project based learning merupakan faktor yang cukup dominan dalam menentukan meningkat atau tidaknya hasil belajar.
Analisis Media yang Digunakan Guru Sejarah dalam Pembelajaran Sejarah pada Dua Sekolah Menengah Atas di Kota Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 (Studi Kasus pada SMA Kolose Loyola Semarang dan SMA Negeri 5 Semarang) Winarno, Udin; Purnomo, Arif; Suharso, R
Indonesian Journal of History Education Vol 4 No 2 (2016): Indonesian Journal of History education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pertimbangan guru dalam menggunakan media pembelajaran sejarah, kesesuian antara materi dan media, serta upaya penentu kebutuhan media pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis datanya triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan pertimbangan guru dalam menggunakan media pembelajaran, di SMA Kolose Loyola berdasarkan RPP, kondisi antusias siswa dan media yang ada. Sedangkan, di SMA Negeri 5 Semarang sendiri berdasarkan RPP, dengan rencana cadangan jika situasi di lapangan tidak mendukung. Kesesuaian materi dengan media pembelajaran yang digunakan, di SMA Kolose Loyola penggunaan buku paket terdapat materi yang diajarkan dan penggunaan video G30S/PKI saat materi G30S/PKI. Di SMA Negeri 5 Semarang sendiri kesesuaian materi dengan media yang digunakan pada materi usaha-usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia, ditampilkanlah video-video pertempuran mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan terlebih dahulu peserta didik diberi tugas untuk mempresentasikan berbagai pertempuran yang terjadi di Indonesia.
SEJARAH KERETA API RUTE SEMARANG-REMBANG TAHUN 1967-1988 Kusuma, Rosa; Purnomo, Arif; Romadi, Romadi
Journal of Indonesian History Vol 7 No 1 (2018): Journal of Indonesian History (JIH)
Publisher : Journal of Indonesian History

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kereta api Semarang-Rembang adalah kereta api yang cukup berkembang pada masa penjajahan Belanda. Setelah kemerdekaan kereta api diambilalih oleh bangsa Indonesia. Kereta api di rute ini mengalami kerugian dan akhirnya ditutup pada tahun 1988 karena tidak mampu bersaing dengan moda transportasi lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perkembangan kereta api Semarang-Rembang tidak berjalan dengan baik. Perkembangan sarana prasarana berjalan lambat dan konsumen semakin berkurang. Kebijakan pemerintah terkait kereta api Semarang-Rembang yaitu rute ini dimasukkan dalam jalur lintas cabang. Kebijakan pemerintah yang lain yaitu menggembangkan jalur transpotasi jalan raya. Kebijakan pemerintah terkait perkeretaapian Semarang-Rembang yang paling besar yaitu terkait dengan penutupan jalur kereta api rute ini.  Kereta api Semarang-Rembang ditutup dengan alasan merugi. Pada awal tahun 1970an transportasi jalan raya berkembang pesat. Penumpang kereta api beralih menggunakan transportasi jalan raya. Semakin lama perusahaan kereta api tidak mampu menutup kerugian. Akhirnya rute ini secara resmi ditutup pada tahun 1988.
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA DESA DAN MOTIVASI TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN TALUD DAN JALAN DI DESA PINGKUK KECAMATAN JATIROTOKABUPATEN WONOGIRI Purnomo, Arif
Solidaritas Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Solidaritas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.493 KB)

Abstract

ABSTRACT                This research aims to analyze: (1) the influence of village chief leadership  towards community participation in building talud and roads in the Pingkuk village, Jatiroto Subdistrict, Wonogiri Regency;(2) the influence of motivation on towards community participation in building talud and roads in the Pingkuk Village, Jatiroto Sub-district, Wonogiri Regency; (3) the Influence of village leadership and motivation simultaneously on community participation in the building talud and road in Pingkuk Village, Jatiroto Sub-district, Wonogiri Regency.               This research uses quantitative approach with survey method. The subject of research is the whole community in the village of Pingkuk with a population of 1500. Sampling techniques using Simple Random Sampling. The number of samples used amounted to 306 people. Data collection techniques used were questionnaires. Next test instrument use test validity and reliability tests. Test precondition analysis using a classic assumption test comprising : test test autocorrelation, multicollinearity, normality tests, heteroskedastisitas test. Then test the hypothesis using multiple linear regression.               The results showed;(1)there is a positive and significant influence between the village chiefs leadership on community participation in building talud and roads in Pingkuk Village by 40.9% in a moderate interpretation; (2) there is positive and significant influence between motivation to society participation in building of talud and road in Pingkuk Village 30,3%, in low interpretation; (3) there is positive and significant influence between village head leadership and motivation simultaneously to society participation in the construction of talud and roads in Pingkuk Village, Jatiroto Sub-district, Wonogiri Regency by 34.2%.  Keywords: leadership, motivation, public participation
Pewarisan Nilai-Nilai Kesejarahan Di Masyarakat Melalui Media Seni Pewayangan di Kabupaten Tegal Wulandari, Ratna Sri; Purnomo, Arif; Romadi, Romadi
Indonesian Journal of History Education Vol 6 No 1 (2018): Indonesian Journal of History Education
Publisher : Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini : (1) untuk mengetahui tema-tema kesejarahan yang digali para dalang di kabupaten Tegal. (2) untuk mengetahui cara para dalang dalam mewariskan nilai-nilai kesejarahan pada masyarakat kabupaten Tegal melalui media seni pewayangan.  (3) untuk mengetahui kendala dan dukungan yang dialami oleh para dalang dalam mewariskan nilai-nilai kesejarahan melalui media seni pewayangan pada masyarakat kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis model interaktif. Hasil dapat disimpulkan bahwa (1) tema kesejarahan yang digali para dalang bersifat lokal seperti asal-usul Slawi dan bersifat dari luar seperti mahabarata. (2) Pesan disampaikan melalui unsur estetik pertunjukan dan (3) kendala yang dihadapi adalah masalah biaya untuk mengadakan pementasan wayang yang tidak semua masyarakat mampu menyelenggarakan pementasan wayang serta dukungan seperti kecintaan seseorang pada nilai sejarah dan keridhoan akan nilai-nilai sejarah yang ada dan usia para dalang semakin menua maka semakin banyak pula pengalaman-pengalaman dan ilmu atau pengetahuan yang didapat. Kata Kunci: pewarisan; nilai kesejarahan; wayang