Claim Missing Document
Check
Articles

Keluarga, kontrol sosial, dan “strain” : model delinquency remaja Purwandari, Eny
HUMANITAS (Jurnal Psikologi Indonesia) Vol 8, No 1: Januari 2011
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (38.641 KB)

Abstract

Behavior emerges from a continuous process, which begins with theindividual´s perception, internalization of the concept, to the covert behavior.Behavior is the result of experience. This study aims to test models ofdelinquency. Delinquency as a continuous learning process of behaviorfrom mild to serious. The subjects were junior and high school students asmany as 182 people from 3 schools that obtained by random. The datawere analyzed using structural equation modeling (SEM) showed thatdelinquency was a behavior that basically formed an ongoing basis. Familieshave the highest impact when compared with peers and the media.Conditions will be worsened if the child has a ´strain´ in delinquency bringlight and progress to serious delinquency.
KAJIAN PSIKOLOGI BELAJAR: MENGUKIR PRESTASI MELALUI PENGENALAN DIRI DAN OPTIMALISASI POTENSI Purwandari, Eny
WARTA WARTA Volume 10, Nomor 1, Maret 2007
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.645 KB) | DOI: 10.23917/warta.v10i1.3213

Abstract

Self knowledge is a process which must be conceded by everyindividual. In this process, it is likely that an individual knows his strengthand weakness. The strength does not always cause benefit, on the otherhand the weakness does not always cause a misplace. However, if bothof them are managed well, it will cause something extraordinary. Thestudent has to know his self knowledge to get the best achievement.  Someof the things that should be considered are: style of learning, emotionand the ways of life orientation. For the students of MAN I Sragen, thelearning style tends to be auditory. They manage their emotion well enough,and their ways of life are focused on three things namely: spirit, familyharmony, and achievement. Based on the result of social service, thestudents and the teachers have to use and maximize it well so that theirpositive potential can be optimized and developed well either individuallyor collectively in the educational institution.
HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS DAN LATAR BELAKANG EKONOMI DENGAN KECENDERUNGAN PSIKOPAT PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH ANAK BANGSA SEMARANG Purwandari, Eny
Indigenous Vol. 4, No. 1, Mei 2000
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4590

Abstract

Latar belakang kehidupan anak akan berpengaruh pada sikap dan prilaku seseorang,khususnya pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara latar belakang psikologis dan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat pada anak jalanan di rumah singgah Anak Bangsa Semarang. Penelitian ini dilakukan pada 75 anak jalanan yang menjadi binaan rumah singgah Anak Bangsa Semarang. Metode masing-masing variabel adalah normal dengan kai kuadrat secara berturut-turut 12,433;13,249; 8.70 dengan p>0,05. Uji linieritas latar belakang psikologi dengan kecenderungan psikopat diperoleh R= 0,001; F= 0,051 dengan p>0,005, sedangkan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat diperoleh R=0,007; F=0,063 dengan berarti signifikan, ada hubungan antara latar belakang Psikologis dan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat pada anak jalanan. 
HUBUNGAN ANTARA LATAR BELAKANG PSIKOLOGIS DAN LATAR BELAKANG EKONOMI DENGAN KECENDERUNGAN PSIKOPAT PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH ANAK BANGSA SEMARANG Purwandari, Eny
Indigenous Vol. 3, No. 2, November 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4552

Abstract

Latar belakang kehidupan anak akan berpengaruh pada sikap dan prilaku seseorang,khususnya pada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara latar belakang psikologis dan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat pada anak jalanan di rumah singgah Anak Bangsa Semarang. Penelitian ini dilakukan pada 75 anak jalanan yang menjadi binaan rumah singgah Anak Bangsa Semarang. Metode masing-masing variabel adalah normal dengan kai kuadrat secara berturut-turut 12,433;13,249; 8.70 dengan p>0,05. Uji linieritas latar belakang psikologi dengan kecenderungan psikopat diperoleh R= 0,001; F= 0,051 dengan p>0,005, sedangkan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat diperoleh R=0,007; F=0,063 dengan berarti signifikan, ada hubungan antara latar belakang Psikologis dan latar belakang ekonomi dengan kecenderungan psikopat pada anak jalanan.
Pola Keluarga Remaja Berisiko Penyalahgunaan Napza Zulfa, Khamimatuz; Purwandari, Eny
Indigenous Vol. 1 No. 1, Mei 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v1i1.3716

Abstract

Pola keluarga berpengaruh pada pembentukan kepribadian dan perilaku anak, terutama anak remaja yang berisiko penyalahgunaan NAPZA. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan pola keluarga remaja berisiko penyalahgunaan NAPZA. Informan utama dalam penelitian ini adalah remaja dengan rentang usia tahun 15-18 tahun di kota Sragen dan berisiko penyalahgunaan NAPZA. Metode pengambilan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner tertutup, kuesioner terbuka dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa secara umum pola keluarga harmonis memiliki risiko penyalahgunaan NAPZA pada remaja. Mengenai relasi antar anggota keluarga, kesan terhadap keluarganya adalah harmonis, anggota keluarga yang paling dekat adalah ibu, dengan alasan ibu adalah pengertian, baik, penyayang,  perhatian. Peran orang tua dalam keluarga dengan pandangan yang positif, prinsip dan budi pekerti yang diajarkan dalam keluarga yaitu perilaku positif dan sopan santun, yang berperan mengajarkan prinsip dan budi pekerti adalah ibu, serta kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan bersama-sama keluarga adalah makan dan nonton TV dirumah.Kata kunci: pola keluarga, remaja, berisiko penyalahgunaan napza
KEMAMPUAN KOMUNIKASI IBU-ANAK TENTANG SEKSUALITAS DITINJAU DARI TINGKAT PENGETAHUAN IBU Lestari, sri; purwandari, eny
Indigenous Vol. 6, No. 1, Mei 2002
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4620

Abstract

Kajian mengenai pendidikan seksualitas terhadap remaja menunjukkan bahwa peran keluarga masih rendah. Hambatan utama yang dialami oleh orangtua dalam menjalankan peran sebagai pendidik seksualitas adalah kurangnya informasi yang akurat tentang seksualitas dan kurangnya kemampuan dalam mengkomunikasikannya dengan anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keterkaitan antara tingkat pengetahuan ibu tentang seksualitas dengan kemampuannya mengkomunikasikan seksualitas pada anak. Tingkat pengetahuan ibu diukur dengan skala pengetahuan seksualitas, dan kemampuan komunikasi dengan skala kemampuan komunikasi. Subjek penelitian berjumlah 78 orang ibu yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Ciri-ciri yang diberlakukan untuk subjek adalah berpendidikan SMA ke atas dan memiliki anak yang masih bersekolah di SD. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan alat bank komputer program SPS 2000 dengan teknik analisis uji korelasi product moment. Hasil analisis diperoleh nilai r = 0.266, r2 = 0.071 dan p = 0.017. Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan kemampuan komunikasi. 
TIME-OUT: ALTERNATIF MODIFIKASI PERILAKU ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER) Hidayati, DM. Ria; purwandari, eny
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4749

Abstract

Penelitian ini memberikan alternatif terapi bagi anak ADHD dengan menggunakan modifikasi perilaku yang disebut time out. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan efektivitas time out dalam penanganan perilaku anak ADHD dan faktor pendukung keberhasilan aplikasi time out pada anak ADHD. Subjek penelitian ini adalah 2 orang anak yang secara positif menunjukkan gejala dan terdiagnosa ADHD, berusia 3-10 tahun, dan mengikuti terapi. Data didapatkan melalui observasi dengan menggunakan lembar behavioral checklist dan open ended questionaire. Rancangan penelitian menggunakan pendekatan kasus tunggal dengan desain baseline majemuk dan menggunakan grafik yang dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan time out efektif dalam penanganan perilaku anak ADHD yang tampak dari penurunan secara bertahap pada frekuensi kemunculan perilaku yang ingin diubah  dan respon anak. Faktor keberhasilan metode ini terletak pada perbedaan usia yang menyebabkan perbedaan tahap perkembangan pada masing-masing manusia mencakup perkembangan kognitif, moral, dan pemrosesan informasi, dan peran ibu yang konsisten dan pelaksanan prosedur time out yang benar khususnya pemberian reward yang bertahap. 
Makna Religiusitas Pada Homoseksual Yulianto, Ary; Prihartanti, Nanik; Purwandari, Eny
Indigenous Vol. 8, No. 2, November 2006
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4649

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna religiusitas bagi kaum homoseks. Subjek penelitian berjumlah tiga orang yang diambil dengan menggunakan stategi purposif, yaitu berdasarkan pada kriteria-kriteria tetentu. Kriteria-kriteria tersebut antara lain: subjek harus memiliki sifat homoseksual, beragama islam, dan seorang laki-laki bukan waria. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, pemberian tes grafis, pemberian tes angket terbuka, dan mengarang tentang kehidupan subjek. Data yang didapat akan dianalisis dengan content alalysis atau analisis isi yang diharapkan bisa diperoleh derajat ekspresi perasaan dalam isi wawancara dan observasi yang dilakukan. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan subjek khirny meluturkan sistem religi yang sudah terinternalisasi sejak kecil adalah karena lingkungan tempat subjek bergaul memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pembentukan perilaku homoseks, serta subjek sudah merasa kotor dan tidak pantas lagi mendekat Allah. 
FENOMENA ANAK KEMBAR: TELAAH SIBLING RIVALRY Waluyo, Yoga; purwandari, eny
Indigenous Vol. 12, No. 2, Nopember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4754

Abstract

Sibling rivalry merupakan persaingan diantara anak-anak dalam satu keluarga yang teristimewa untuk mendapatkan afeksi atau cinta kasih dari orangtua. Tujuan dari penelitian ini adalah memahami secara mendalam mengenai dinamika sibling rivalry pada anak kembar dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Informan penelitian adalah 6 pasang anak kembar yang berasal dari Surakarta dan Boyolali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetisi pada anak kembar terjadi disebabkan karena dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal disebabkan karena adanya keinginan untuk menjadi lebih baik dari apa yang dapat dilakukon saudaranya, sedangkan faktor eksternal karena adanya perbedaan penghargaan yang didapat oleh anak kembar dilingkungan sosial dan hal ini menyebabkan munculnya keinginan pada anak kembar untuk diakui oleh lingkungan sosial bahwa ia lebih baik clibandingkan saudaranya. Kompetisi pada anak kembar ini seringkali tampak pada perilaku bersaing dalam bidang akademik, penampilian, bertengkar secara fisik, tidak mau membantu saudara, tidak mau berbagi, perilaku saling ejek, tidak mau beraktivitas bersama, marah, mencubit, berebut mainan, dan perilaku mengganggu saudaranya. Dampak yang muncul akibat kompetisi pada anak kembar dapat dibagi rnenjadi dua yaitu positif dan negatif. Dampak positif muncul akibat persaingan adalah meningkatnya motivasi dan munculnya kasih sayang dan pengertian antar saudara kembar. Dampak negatif yang muncul adalah perilaku menyendiri dan menangis.
PEREMPUAN KARIER DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI DAN PERSPEKTIF TEOLOGI Purwandari, Eny
Indigenous Vol. 3, No. 1, Mei 1999
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v0i0.4549

Abstract

Dewasa ini pembicaraan tentang perempuan semakin marak. Beberapa perempuan menjadi menteri dalam  Kabinet Indonesia Baru, menjadi anggota DPR/MPR RI, direkris, pegawai negeri, dan lain sebagainya. Posisi perempuan karier yang banyak disandang saat ini memang ada yang pro dan kontra. Perempuan karier ditinjau dari perspektif psikologi merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri dan secara psikis kedudukan ganda perempuan saat ini membawa konsekuensi yang tidak ringan. Dalam tinjauan aspek teologi perempuan karier dari sejarah, ijtihat ulama sampai Al Quran memberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki, walaupun keduanya secara spesifik mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda.