Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KOMPOSISI DAN SUHU TERHADAP KUAT TARIK LEATHER KANGKUNG DAN OPTIMASINYA (Influence Of Composition And Temperature Against The Strong Pull Of Leather Ipomoea Reptans Poir And Optimization) Amir, Ach. Faizal; Fakhry, Muhammad; Purwandari, Umi
REKAPANGAN Vol 10, No 2 (2016): REKAPANGAN
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKFruit leather merupakan makanan ringan yang berbentuk lembaran tipismempunyai tekstur sedikit liat dan mudah digulung. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji pengaruh komposisi dan suhu terhadap kuat tarik leather kangkung.Penelitian ini menggunakan Response Surface Methodology (RSM) dengan 3 faktoryaitu kadar pektin, asam sitrat dan suhu dan 5 level masing-masing faktor, yaitudengan kadar pektin 4, 6, 8, 10, 12%, asam sitrat 0,1, 0,2, 0,3, 0,4, 0,5% dan suhu 50,55, 60, 65, 70oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai kadar pektinmaka akan tinggi nilai kuat tarik, penambahan asam sitrat juga menambah kuat tarik.Semakin tinggi suhu maka akan mempengaruhi tekstur kekerasan. Optimum kuat tarikleather kangkung adalah 0,7170 kg.force dengan kadar pektin sebanyak 7,3986%,asam sitrat 0,2896% dan suhu 50,0oC dengan nilai composite desirability d = 0,05515.Kata Kunci : Kangkung, Leather, Pektin, Asam Sitrat, Suhu, (RSM).ABSTRACTFruit leather is snacks in the shape of a thin sheet, e.astic texture and easilyrolled. This research assessed the influence of composition and temperature on thetensile strength of water spinach (Ipomoea reptans Poir) leather. This researchemployed the Response Surface methodology (RSM) with the three factors, namelythe level of pectin, citric acid and temperature at 5 levels of each factor, with pectinlevels of 4, 6, 8, 10, 12%, citric acid 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, 0.5% and temperature of 50, 55,60, 65, 70oC. The results showed that the higher levels of pectin the higher tensilestrength. Similarly, pectin concentration also showed positive correlation on tensilestrength of the leather. Temperature significantly and positively affected tensilestrength. Optimum tensile strength of leather was 0.7170 kg.force with 7.3986% pectin,0.2896% citric acid and 50oC, with the value of the desirability of composite d =0.05515.Key words : Ipomoea reptan poir, leather, pectin, citric acid, tempetature (RSM).
PENGARUH PENAMBAHAN KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANNII) TERHADAP KADAR AIR, pH, KETENGIKAN DAN TEKSTUR WINGKO SELAMA PENYIMPANAN Wahyudi, Imam; Purwandari, Umi
Jurnal Teknologi Pangan Vol 11, No 2: Desember 2017
Publisher : UPN VETERAN JAWA TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jtp.v11i2.894

Abstract

ABSTRAK Wingko merupakan kue semi basah tradisional khas Kabupaten Lamongan yang berbahan dasar parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula. Selama ini produk wingko sangat mudah untuk mengalami kerusakan. Kerusakan yang paling cepat adalah terjadinya proses ketengikan akibat oksidasi lemak yang berasal dari kelapa dan mentega. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menambah umur simpan wingko dengan menghambat proses oksidasi lemak menggunakan bubuk kayu manis sebagai antioksidan. Desain penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF). Faktor yang digunakan adalah konsentrasi penambahan bubuk kayu manis dan lama penyimpanan. Konsentrasi kayu manis yang digunakan yaitu 0%, 0,25 %, 0,5 % dan 0,75 % sedangkan lama penyimpanan yang digunakan adalah 0, 3, 6 dan 9 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan konsentrasi kayu manis tidak berpengaruh nyata (P&ge;0,05) terhadap tingkat kadar air, pH, dan ketengikan wingko selama penyimpanan. Penambahan penambahan kayu manis berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap sebagian besar parameter tekstur wingko selama penyimpanan yaitu hardness, adhesiveness, springiness, cohesiveness, gumminess, dan chewiness. Sedangkan pada parameter resilience tidak berpengaruh nyata (P&ge;0,05). Lama penyimpanan tidak berpengaruh nyata (P&ge;0,05) terhadap kadar air, tetapi lama penyimpanan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap nilai pH, nilai %FFA dan tekstur yang meliputi hardness, adhesiveness, springiness, cohesiveness, gumminess, chewiness dan resilience. Kaca kunci : wingko, pengawetan, antioksidan, kayu manis. DOI : https://doi.org/10.33005/jtp.v11i2.894
PROSPEK PENGOLAHAN MI BEBAS GLUTEN (GLUTEN FREE) DENGAN BAHAN DASAR TEPUNG KREKEL SEBAGAI ALTERNATIF MAKANAN SEHAT DI DESA LOGANDU, KECAMATAN KARANGGAYAM, KABUPATEN KEBUMEN Purwanti, Ery; Qomar, Umi Laelatul; Purwandari, Umi; Herniyatun, H
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan Vol 13, No 1 (2017): JURNAL ILMIAH KESEHATAN KEPERAWATAN
Publisher : LPPM STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26753/jikk.v13i1.192

Abstract

Desa Logandu merupakan salah satu desa di Kecamatan Karanggayam yang menghasilkan singkong cukup besar dan mempunyai produk unggulan berupa oyek yang merupakan produk intermediate pengolahan singkong yang dikenal dengan istilah krekel. Tepung krekel tidak memiliki kadar gluten (gluten free) sehingga baik untuk pengidap autis, maupun penderita seliak dan memiliki kadar glukosa yang rendah sehingga baik sekali untuk penderita Diabetes Melitus. Untuk meningkatkan daya jual olahan produk singkong terutama tepung krekel perlu dikembangkan inovasi produk. Mi merupakan makanan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat baik dari yang tingkat ekonomi rendah maupun tinggi. Pembuatan mi dengan bahan dasar selain terigu  sudah mulai dikembangkan, hal ini dibuktikan dengan adanya mi yang terbuat dari tepung gatot (tepung yang berasal dari singkong yang sudah mengalami proses fermentasi) (Purwandari, 2014).Tujuan penelitian ini (1) Mengetahui potensi tepung krekel di Desa Logandu Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen (2) Mengetahui tekhnologi pembuatan mi bebas gluten  (gluten free) dengan bahan dasar tepung krekel dengan penambahan pasta sayuran (3) Membuat business plan  untuk mi bebas gluten (gluten free) dengan bahan dasar tepung krekel di Desa Logandu Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen.Metode penelitian menggunakan metode survey  dengan wawancara untuk mengetahui potensi tepung krekel serta pembuatan business plan dan eksperimental untuk pembuatan mi dari tepung krekel.Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) Desa logandu Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen mempunyai potensi tepung krekel yang cukup besar dan bahan baku untuk pembuatan mi bodin tidak mengurangi bahan baku pembuatan oyek. (2) Tepung krekel dapat dibuat mi kering atau pun mi instan, dengan waktu masak yang lebih lama daripada mi gandum. Tingkat penerimaan mi kerekel di masyarakat masih harus dikembangkan lagi (3) Business plan melibatkan BUMdes sebagai pengelola, masyarakat sebagai penyedia bahan baku dan pemerintah daerah sebagai pembina serta pendukung (supporting) (4) Industri mi bebas gluten (Gluten free) di Desa Logandu, Kecamatan Karanggayam sangat prospektif untuk dikembangkan sebagai produk sehat lokal unggulan Kabupaten Kebumen
Analisis Produktivitas Produksi Jamur Kancing (Agaricus bisporus) dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Asminah, Asminah; Mu’tamar, Mohammad Fuad Fauzul; Purwandari, Umi
Rekayasa Vol 8, No 1: April 2015
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.279 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v8i1.5351

Abstract

Jamur kancing (Agaricus bisporus) merupakan suatu tanaman yang saat ini sangat berkembang dan juga semakin pesat di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran produktivitasnya. Produktivitas adalah perbandingan output terhadap input.tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil pengukuran produktivitas produksi jamur kancing dengan metode OMAX serta usulan perbaikan produktivitas di PT. XXX. Semakin tinggi skor produktivitas yang dicapai maka semakin baik pula produktivitas yang dicapai perusahaan.Langkah-langkah pengukuran OMAX terdiri dari penetapan kriteria,perhitungan rasio performance, penentuan skor 10, penentuan skor 3, penentuan nilai skor 0, penentuan produktivitas realistis, penentuan skor, bobot, nilai, dan penentuan indeks produktivitas. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa produktivitas untuk masing-masing kriteria mengalami fluktuasi. Produktivitas terbaik yaitu kriteria bahan baku pada bulan Oktober dengan skor 5. Usulan perbaikan produktivitas dilakukan pada bulan November yang merupakan bulan selanjutnya dari periode yang diukur. Kata kunci : Jamur kancing (Agaricus bisporus), produktivitas, metode OMAX. Productivity Analysis of Cultivated Mushroom Production (Agaricus bisporus) with the Objective Matrix (OMAX) MethodAbstrakChampignon (Agaricus bisporus) production is a rapidly growing industry in Indonesia. This study aims to measure the productivity of champignon production using OMAX and to propose an improvement in productivity at PT XXX. The higher the score productivity achieved the better the productivity achieved by the company. The measures consist of the establishment of OMAX measurement criteria,  ratio calculation performance, the determination of the value of a score of 0,3, and 10. The determination of realistic productivity, scoring, weight, value, and the determination of productivity index. The results showed that the productivity of each criterion fluctuated. The highest productivity was in October with a score of 5, for raw material criteria. It was proposed to improve productivity in November.Keywords: Champignon mushrooms (Agaricus bisporus), productivity, OMAX method.