Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Perbandingan Pengaruh Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) dan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn) Terhadap Kualitas Produk Hand Soap Annisa Zikri Robbia; Yahdi Yahdi; Yuli Kusuma Dewi
Jurnal Pijar Mipa Vol. 16 No. 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.967 KB) | DOI: 10.29303/jpm.v16i2.2452

Abstract

Dalam pembuatan sabun cuci tangan biasanya memanfaatkan ekstrak alami yang dapat membunuh bakteri. Salah satu bahan alam yang biasa dijumpai adalah Lidah buaya (Aloe Vera) dan daun sirih (Piper betle Linn) yang memiliki banyak khasiat. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat kualitas Hand Soap baik dari ekstrak lidah buaya maupun ekstrak daun sirih. Analisis data menggunakan One-way ANOVA (Analysis of Varians) pada taraf 5%. Percobaan penelitian ini menggunakan 3 sampel yaitu Hand Soap tanpa ekstrak (sebagai kontrol), Hand Soap ekstrak lidah buaya (Aloe vera) dan Hand Soap ekstrak daun sirih (Piper betle Linn). Parameter kualitas yang diamati adalah uji organoleptik, pH, viskositas, antibakteri, dan daya busa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas Hand Soap ekstrak daun sirih memenuhi standar SNI dengan rata-rata uji organoleptik 3,87; pH 8,23; viskositas 20486,17 cPs; daya antibakteri 13,97 mm; dan daya busa 27,75 mm, sedangkan pada Hand Soap ekstrak lidah buaya juga memenuhi standar SNI dengan skor uji organoleptik sebesar 4,20; pH 8,68; daya antibakteri 9.12 mm; dan daya busa 27,50 mm. Berdasarkan uji statistik dan uji lanjut BNT disimpulkan  bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada penambahan ekstrak daun sirih dan ekstrak lidah buaya terhadap kualitas Hand soap pada parameter pH, viskositas, dan daya antibakteri, dimana ekstrak daun sirih memiliki pengaruh paling baik terhadap kualitas Hand Soap dibandingkan dengan Hand soap kontrol dan Hand soap ekstrak lidah buaya.
KUALITAS BIODIESEL DARI MINYAK JELANTAH MENGGUNAKAN KATALIS CANGKANG TELUR AYAM RAS DENGAN PERLAKUAN SUHU YANG BERBEDA Zainur Aini; Yahdi Yahdi; Sulistiyana Sulistiyana
SPIN JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA Vol. 2 No. 2 (2020): Juli - Desember 2020
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/spin.v2i2.2723

Abstract

Ketersediaan minyak bumi di Indonesia semakin menipis hal ini menyebabkan terjadinya krisis energi khususnya bahan bakar minyak. Adapun sumber alternatif terbarukan yang dapat dimanfaatkan yaitu biodiesel. Biodiesel merupakan monoalkil ester dari asam lemak rantai panjang yang terkandung dalam minyak nabati atau minyak hewani. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah kualitas biodiesel dari minyak jelantah menggunakan katalis cangkang telur ayam ras dengan perlakuan suhu yang berbeda. Adapun katalis cangkang telur yang digunakan mengandung senyawa CaCO3 sebanyak 94% dengan proses kalsinasi suhu tinggi. Parameter uji dalam penelitian ini yaitu uji viskositas, uji bilangan asam dan uji kadar air sesuai dengan SNI 7182:2015. Sintesis biodiesel dimulai dengan pembuatan ekstrak katalis CaO dari cangkang telur ayam ras. Kemudian penjernihan minyak jelantah dan pembuatan biodiesel menggunakan metode transesterifikasi dengan variasi suhu reaksi yaitu 55ºC, 60ºC, 70ºC dan 80ºC. Hasil yang terbaik untuk uji viskositas dan kadar air terletak pada variasi suhu 80ºC dengan nilai masing-masing 2.85 mm2/s (viskositas) dan 0.02 % (kadar air). Sedangkan pada bilangan asam, nilai terbaik ada pada variasi suhu 70ºC dengan nilai sebesar 0.275 mg-KOH/g.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT BATANG KESAMBI [Schleichera oleosa (Lour) Oken] MENGGUNAKAN METODE EKSTRAKSI BERTINGKAT Istiqomah Istiqomah; Yahdi Yahdi; Yuli Kusuma Dewi
SPIN JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA Vol. 3 No. 1 (2021): Januari - Juni 2021
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/spin.v3i1.3020

Abstract

Penyakit degeneratif yang disebabkan oleh radikal bebas dapat dihambat oleh senyawa antioksidan, salah satu tumbuhan yang memiliki manfaat sebagai antioksidan adalah tumbuhan kesambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder dari ekstrak kulit batang kesambi dan aktivitas antioksidan ekstrak n-heksana, etil asetat, dan etanol kulit batang kesambi [Schleichera oleosa (Lour) Oken]. Analisis metabolit sekunder dilakukan dengan metode skrining fitokimia. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dan ekstraksi bertingkat berdasarkan tingkat kepolaran pelarut yaitu pelarut n-heksana, etil asetat dan etanol. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil). Adapun hasil fitokimia ekstrak kulit batang kesambi [Schleichera oleosa (Lour) Oken] terdapat Flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, antrakuinon dan terpenoid. Berdasarkan nilai aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit batang kesambi [Schleichera oleosa (Lour) Oken] fraksi ekstrak etil asetat memiliki nilai penghambatan radikal yang lebih kuat dibandingkan dengan fraksi lainnya. Hal ini ditunjukkan dengan yang didapatkan dari masing- masing fraksi. Nilai IC50 yang dihasilkan dari fraksi etil asetat yaitu 57,3 ppm termasuk kapasitas antioksidan kuat, fraksi etanol yaitu 87,52 ppm termasuk golongan kapasitas antioksidan kuat dan fraksi n-heksan yaitu 136,03 ppm termasuk kapasitas antioksidan sedang.
PENGARUH PENAMBAHAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA SEBAGAI PEWARNA ALAMI PADA KUALITAS NATA DE SOYA HASIL FERMENTASI LIMBAH CAIR TAHU DI LINGKUNGAN KEKALIK TIMUR KOTA MATARAM: THE EFFECT OF ADDING DRAGONS FRUIT EXTRACT AS NATURAL DYE ON THE QUALITY OF NATA DE SOYA FROM FERMENTATION OF TOFU LIQUID WASTE IN THE EAST KEKALIK ENVIRONMENT OF MATARAM CITY Baiq Dewi Ratnasari; Yahdi Yahdi; Sulistiyana Sulistiyana
SPIN JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA Vol. 3 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/spin.v3i2.4072

Abstract

Nata de soya is a food product derived from tofu liquid waste from the fermentation of Acetobacter xylinum. The addition of natural dyes in nata can improve the physical quality of nata. This study aims to determine the effect and optimum quality of the addition of dragon fruit peel extract on the quality of nata de soya. The experimental design method used in this study was a completely randomized design (CRD). The control variables in this study were 1000 mL tofu liquid waste, 4 grams of ZA Food Grade, 100 grams of sugar, and 14 days of fermentation. The independent variable was the concentration of dragon fruit peel extract, namely 0% (control), 5%, 10%, 15% and 20%. The dependent variables are water content, crude fiber content, and organoleptic (color, shape, and texture). The results showed that the variation of 20% dragon fruit peel extract affected the physical quality of nata. There was a significant effect on the quality of the water content and organoleptic (color and texture) of the nata, while the quality of the fiber content and organoleptic (shape) was not significantly affected on the quality of the dragon fruit peel extract combination nata. The optimum quality of this study was dragon fruit peel extract 20% with a water content value 88.60%, a fiber content value of 2.73%, and an organoleptic test (color, shape, and texture) with an average value of 4.85, 4.90, and 4.90. Nata de soya adalah produk pangan berasal dari limbah cair tahu hasil fermentasi Acetobacter xylinum. Penambahan pewarna alami pada nata dapat meningkatkan mutu fisik nata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan kualitas optimum penambahan ekstrak kulit buah naga terhadap kualitas nata de soya. Metode rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Variabel kontrol pada penelitian ini adalah limbah cair tahu 1000 mL, ZA Food Grade 4 gram, gula 100 gram, dan lama fermentasi 14 hari. Variabel bebas adalah konsentrasi ekstrak kulit buah naga yaitu 0 % (kontrol), 5 %, 10 %, 15 % dan 20 %. Variabel terikatnya adalah kadar air, kadar serat kasar, dan organoleptik (warna, bentuk, dan tekstur). Hasil penelitian menunjukkan variasi ekstrak kulit buah naga 20% mempengaruhi kualitas mutu fisik nata. Ada pengaruh nyata terhadap kualitas kadar air dan organoleptik (warna dan tekstur) nata sedangkan pada kualitas kadar serat dan organoleptik (bentuk) tidak terpengaruh signifikan terhadap kualitas nata kombinasi ekstrak kulit buah naga. Kualitas optimum penelitian ini ialah ekstrak kulit buah naga 20% dengan nilai kadar air 88,60%, nilai kadar serat 2,73%, dan uji organoleptik (warna, bentuk, dan tekstur) dengan nilai rata-rata sebesar 4,85, 4,90, dan 4,90.
SKRINING FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL RAMBUT JAGUNG MANIS (Zea mays ssaccharata Strurf) MENGGUNAKAN METODE DPPH: PHYTOCHEMICAL SCREENING AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF SWEET CORN HAIR (Zea mays ssaccharata Strurf) ETHANOL EXTRACT BY DPPH METHOD Nurwardian Aulyawati; Yahdi Yahdi; Novia Suryani
SPIN JURNAL KIMIA & PENDIDIKAN KIMIA Vol. 3 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20414/spin.v3i2.4101

Abstract

Herbal medicine can naturally be obtained from plants. Not only whole plants, parts of plant waste that have not been used optimally such as sweet corn hair can be efficacious as herbal medicine. Sweet corn hair contains active compounds that have the potential as a source of natural antioxidant drugs. The utilization of sweet corn hair can effectively increase the food value of the plant waste. The purpose of this study was to determine the content of secondary metabolites in sweet corn hair and the ability of antioxidant activity. Sweet corn hair extraction was obtained by the maceration method in ethanol solvent. Phytochemical screening tests were carried out qualitatively using test reagents. Testing of antioxidant activity using the DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl) method with various in concentrations of 25, 50, 75, 100, 125, and 150 ppm. The results showed that qualitatively the ethanol extract contained flavonoid compounds such as, alkaloids, tannins, and saponins. While the antioxidant activity test showed moderate ability with an IC50 value of 115.376 ppm. Obat herbal secara alamiah dapat diperoleh dari tanaman. Tidak hanya tanaman utuh, bagian limbah tanaman pun yang belum dimanfaatkan secara maksimal seperti rambut jagung manis yang dapat berkhasiat sebagai obat herbal. Rambut jagung manis memiliki kandungan senyawa aktif yang berpotensi sebagai sumber obat antioksidan alami. Pemanfaatan rambut jagung manis secara efektif dapat menaikkan nilai pangan limbah tanaman tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui secara kualitatif kandungan senyawa metabolit sekunder pada tanaman rambut jagung manis dan kemampuan aktivitas antioksidan. Ekstraksi rambut jagung manis diperoleh melalui metode maserasi menggunakan pelarut etanol. Pengujian skrining fitokimia dilakukan secara kualitatif menggunakan reagen uji. Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan variasi konsentrasi berupa 25, 50, 75, 100, 125, dan 150 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kualitatif ekstrak etanol mengandung senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Sedangkan uji aktivitas antioksidan menunjukkan kemampuan sedang dengan nilai IC50 sebesar 115,376 ppm.