Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Edukasi Pentingnya Memenuhi Standar Inspeksi Sanitasi Sumur Gali Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kampung Bali Kota Bengkulu Nopia Wati; Hasan Husin; Emi Kosvianti
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.3551

Abstract

Perancangan ini di latar belakangi oleh hasil temuan inspeksi sanitasi kesehatan lingkungan sumur gali. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada sumur gali di RT 07 Kelurahan Bajak dari 10 sumur gali yang di inspeksi konstruksi sumurnya menggunakan pagar pelindung, dan dari 10 Sampel sumur gali 7 tidak dilengkapi pagar pelindung dan 6 tidak mempunyai penutup sehingga kotoran bisa masuk ke dalam sumur. Padahal sumur yang memenuhi syarat dalam penggunaanya sangatlah penting karena air merupakan sumber utama dalam kehidupan. Permasalahan mitra yaitu masyarakatnya yang belum mengetahui bahwa dalam pembuatan sumur gali ada banyak syarat yang harus dipenuhi untuk memnuhi kategori syarat inspeksi sanitasi lingkungan. Masyarakat yang hampir semua kebutuhan memerlukan air bersih tapi tidak tahu bagaimana pentingnya suatu sanitasi sumur gali, juga banyak dari mereka yang mengesampingkan pemenuhan syarat sumur gali karena beranggapan jika air sudah bersih sudah cukup bagi mereka. Oleh karena itu pada kegaiatan ini masyarakat diberikan sosialisasi dan penyulihan dari rumha ke rumah tentang pentingnya pemenuhan syarat sumur gali yang baik kepada masyarakat sekitar. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelola air sebagai sumber kehidupan utama mereka secara baik dan benar.
ANALISIS SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUKOMUKO TAHUN 2017 Nopia Wati; Agus Ramon; Hasan Husin
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 13 No. 03 (2018): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v13i03.180

Abstract

The hospital is a service station that has a variety of complicated labor problems with various risks of occupational diseases and accidents due to work depending on the type of work, so it is obliged to apply the efforts of Occupational Safety and Health of the Hospital. This research aims at analyzing the Occupational Safety and Health Management System at Mukomuko General Hospital. This research was a qualitative descriptive research with in-depth interview design and observation. Informants in this research were Head of Administration, General Department, Head of Medical Services of Mukomuko General Hospital. The research was conducted on July 4 till August 4, 2017 at Mukomuko General Hospital. The results showed that the commitment and policy of Vocational School Number 3 in Mukomuko General Hospital are already exist in the form, provision of funds, facilities and infrastructure that support the implementation of safety and occupational health has been met. Vocational School Number 3 plan in Mukomuko General Hospital has been running well from risk identification to risk management. In addition, workers were also required to follow the SOP in every work. OSH organization has not been established in Mukomuko General Hospital. Management of safety and occupational health RSUD Muko-Muko were located in one level below the director and included in the field of medical services where the core members were from IPSRS Installation and Kesling Installation, Most of the steps of applying Vocational school number 3 have been running well in hospitals Muko-Muko where the hospital has declared the commitment to conduct health and safety counseling to workers, implementation of OSH programs such as provision of PPE, medical examination, and treat sick workers by providing BPJS services. Although the implementation of monitoring and evaluation has not been implemented. It is hoped that the hospital can do evaluation to safety management system and working health periodically can observe the implemented program that has been formulated.  Keyword: Management, safety, and working health, Mukomuko General Hospital
HUBUNGAN PERILAKU KELUARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) TERHADAP KEBERADAAN JENTIK NYAMUK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWAH LEBAR KOTA BENGKULU Hasan Husin; Riska Yanuarti; Mutia Ade Fandini
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 15 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah Avicenna
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v15i1.743

Abstract

Angka Kasus Demam Berdarah yang terjadi di Puskesmas Sawah Lebar Bengkulu sebanyak 33 Kasus. Untuk mengetahui hubungan perilaku keluarga dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) terhadap keberadaan jentik nyamukdi Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu.  Penelitian ini menggunakan Jenis penelitian observational analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 66 orang di wilayah kerja Puskesmas sawah Lebar Kota Bengkulu. Penelitian di lakukan pada tanggal 2-10 Agustus 2019. Hasil penelitian dari 66 orang  responden terdapat 7 orang yang pengetahuan  kurang, 31 orang  pengetahuan cukup dan 28 orang yang pengetahuan baik. Terdapat 18 orang sikap tidak mendukung dan 48 orang sikap Mendukung. Kemudian terdapat 18 orang  tindakan kurang dan 48 orang tindakan baik.  Dari 66 orang Responden 14 orang yang ada jentik nyamuk dan 52 orang yang tidak ada jentik nyamuk. Terdapat hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan keluarga dalam upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) terhadap keberadaan jentik nyamuk di  Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu. Saran untuk pelayanan kesehatan agar dapat mengupayakan pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan dapat memberikan edukasi atau pengetahuan kesehatan tentang upaya pencegahan demam berdarah dengue (DBD) terhadap keberadaan jentik nyamuk di Wilayah Kerja Puskesmas Sawah Lebar Kota Bengkulu.
Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) pada Masa New Normal Pandemi COVID-19 Henni Febriawati; Bunga Tiara Kasih; Hasan Husin; Nopia Wati; Bintang Agustina Pratiwi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 01 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i01.1012

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) penting diterapkan masa pandemi, karena salah satu penyebab tingginya penyebaran COVID-19 adalah belum diterapkannya PHBS. Kemenkes mengeluarkan protokol pemicuan STBM di tengah pandemi dalam memasuki era new normal. Kelurahan yang ada di wilayah Puskesmas Pasar Ikan belum tercatat sebagai Kelurahan Stop Buang air besar Sembarangan. Tujuan penelitian ini mengetahui pelaksanaan pemicuan STBM pada masa new normal pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan berjumlah 8 orang yang terdiri dari 2 Sanitarian Dinkes, 2 Sanitarian Puskesmas, 2 staf Kelurahan, 1 Ketua RT dan 1 masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil menunjukan pemicuan yang dilakukan meliputi pemetaan sanitasi dan diskusi, bina suasana tidak dilakukan, waktu pemicuan dipersingkat serta penerapan protokol kesehatan saat pemicuan telah diterapkan. Saat pandemi bina suasana akan dilakukan jika diperlukan. Masyarakat dan Tim Pemicu melakukan pembuatan peta sanitasi sederhana. Peta berisi informasi tentang batas dusun, rumah yang mempunyai dan rumah tanpa jamban, jalan, sungai, sumber air, masalah sanitasi yang ada. Dalam peta ditunjukkan/ditandai tempat yang biasanya membuang limbah WC, tempat sampah dan air limbah. Pelaksanaan pemicuan STBM di wilayah kerja Puskesmas Pasar Ikan Kota Bengkulu pada masa new normal telah dilaksanakan sesuai dengan Pedoman dari Kemenkes.
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT FILTER IPAL KOMUNAL DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH BOTOL PLASTIK Nopia Wati; Hasan Husin; Andri Kusuma Wijaya; Agus Ramon
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 4 No. 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v4i2.1554

Abstract

Perancangan ini di latar belakangi oleh limbah botol plastik yang semakin menumpuk. Limbah botol plastik masih dianggap kurang bermanfaat. Padahal limbah botol plastik dapat dimanfaatkan menjadi beraneka ragam bentuk. Dalam proses daur ulang limbah botol plastik diperlukan beberapa proses agar daur ulang limbah botol plastik dapat dimanfaatkan. Sebelum didaur ulang perlu adanya proses pencucian agar kotoran padat maupun kimia yang terkandung pada limbah botol plastik dapat diminimalisir.Permasalahan mitra yaitu masyarakatnya memiliki ekonomi rendah dan sebagian warganya bekerja di tempat pembuangan akhir sampah di Air Sebakul, untuk memenuhi kebutuhan vital mereka sehari-hari menjadi pemulung sampah. Walaupun pekerjaan mereka bergelut dibidang persampahan, tetapi mereka tidak memahami bagaimana cara mengelolah sampah tersebut supaya dapat dijadikan sebagai penambah perekonomian keluarganya. Masyarakat sekitar juga.banyak yang belum mengetahui dampak yang ditimbulkan jika limbah botol plastic ini tidak dikelolah dengan baik. Masyarakat juga belum belum mengetahui bagaimana cara pemanfaatan limbah botol plastic ini sebagai filter untuk IPAL .Pada kegaiatan ini masyarakat diberikan sosialisasi dan pelatihan tentang pembuatan filter IPAL dengan memanfaatkan limbah botol plastik yang mudh didapatkan oleh masyarakat sekitar. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian ini dapat menambah pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengelolah sampah plastic botol bekas, dan dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk menambah perekonomian keluarga.Kata Kunci: Pelatihan, Filter IPAL, Botol Plastik
EDUKASI PENYAKIT MENULAR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA SISWA SMKS AGRO MARITIM KOTA BENGKULU Nopia Wati Nopia; Hasan Husin; Agus Ramon
Sambulu Gana : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD). Merupakan penyakit you disebarkan kemanusia och nyamuk Aedes Aegypt. Siklus hidupnya seperti nyamuk pada umumnya namun dengan kita menjaga diri, keluarga dan lingkungan maka sudah menjadi salah satu dari kewaspadaan kita dari DBD. Dalam program pengabdian yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengetahui cara sederhana mengusir nyamuk dan mencegah penyakit DBD dengan menanam tanaman yang tidak disukai oleh nyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan cara memberantas sarang nyamuk. Hasil pengabdian didapatkan bertambahnya pengetahuan dan wawasan siswa dalam mengatasi dan mencegah suapaya dapat terhindar dari penyakit DBD. Kata Kunci: Edukasi, Pencegahan Penyakit DBD
HUBUNGAN JARAK DAN SANITASI KANDANG DENGAN KEBERADAAN BAKTERI COLIFORM AIR SUMUR DI DESA BANGKAHAN KECAMATAN KAMPUNG MELAYU KOTA BENGKULU Hasan Husin; Riski Wais Al Qorni; Sarkawi Sarkawi; Agus Ramon; Emi Kosvianti
Avicenna: Jurnal Ilmiah Vol. 17 No. 3 (2022): Avicenna: Jurnal Ilmiah
Publisher : Public Health Department, Faculty of Health Science University Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/avicenna.v17i3.4323

Abstract

ABSTRACT Dug wells are a means of providing clean water that is always used by the community, dug wells are very easily polluted due to seepage from animal waste disposal sites. The presence of bacteria in well water is an indication of bacteriology. The purpose of this study was to determine the relationship between the distance of cattle pens, sanitation of livestock pens, and the bacteriological quality of community dug well water in Bangkahan Village, Kampung Melayu District, Bengkulu City in 2022. This type of research used a cross sectional correlation study to see the relationship between cage spacing, cage sanitation on coliform bacteria in dug well water. The number of population in the study was 17, purposive sampling using the Slovin formula from 15 samples taken 7 dug wells. Measurement of cage distance using a meter, bacteriological testing of well water in the laboratory. The results showed that 7 samples of dug wells were examined, 6 dug wells were contaminated with coliform bacteria. The results of the correlation test showed that there was a relationship between the distance between the cage and the coliform bacteria in dug wells, a value of 0.864, that the relationship between the two variables was very strong, and the sanitation of the cage with coliform bacteria in well water had no relationship with a value of 0.215. The relationship between the two variables was low. It is recommended to the Health Office to conduct counseling to the people of Bangkahan Village about the distance of the cages that meet the requirements and always carry out bacteriological examinations of well water. Keywords: Distance, Sanitation, Coliform Bacteria
Peningkatan Pengetahuan Dan Pencegahan Penyakit ISPA Pada Siswa-Siswi Smpn 6 Bengkulu Tengah Nopia Wati; Agus Ramon; Hasan Husin; Emi Kosvianti
JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 1 No. 1 (2022): NOVEMBER
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.556 KB)

Abstract

Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is a major cause of infectious disease morbidity and mortality in the world. One of the causes of the high incidence of ARI is due to lack of knowledge about ARI. One thing that can be done to increase knowledge is to provide health education about ARI. This community service aims to provide education about ARI disease during the pandemic at SMPN 6 Bengkulu Tengah. This activity was attended by 20 students using LCD projectors and leaflets. The method used is lectures and discussions as well as pre-test and post-test. The results of the pre-test of students' knowledge of ARI with the most lack of knowledge were 8 people (40.0%) while after being given education in the form of health counseling, the increase in participants' knowledge became a sufficient level of 10 people (50.0%). Hopefully the results of this research can be useful for students.