Claim Missing Document
Check
Articles

SURAKARTA BATIK CENTER DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN wahidati, anna; purwanto, edi; suprapti, atik
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2427.981 KB)

Abstract

Kota Surakarta adalah sebuah kota kecil yang diapit oleh Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo dan Boyolali. Meskipun begitu, Kota Surakarta menjadi kota yang dinamis selalu memberikan dampak yang amat besar terhadap Provinsi Jawa Tengah serta menjadi kawasan terpadu dengan daerah sekitarnya. Kota Surakarta sebagai kota budaya memiliki kekayaan seni budaya yang melimpah salah satunya berupa seni batik tradisional yang merupakan peninggalan budaya bangsa Indonesia yang menjadi salah satu potensi yang memberi warna dan ciri khas Kota Surakarta. Batik merupakan salah satu peninggalan yang mengandung unsur sejarah dan makna filosofi yang juga merupakan salah satu cinderamata khas Kota Surakarta. Dari tahun ketahun jumlah pengrajin batik di Kota Surakarta semakin meningkat. Potensi batik dimasa yang akan datang masih sangat luas, belum lagi jika mempertimbangkan aspek pengembangan industri kreatif di Indonesia. Batik adalah seni kriya tradisional yang sampai sekarang masih bertahan dan diharapkan akan terus bertahan. Dengan berjalannya waktu akan timbul pembaharuan sehingga jumlah motif batik akan terus bertambah. Buku teknik dan ragam hias batik ini dapat dipakai sebagai panduan dan semoga dapat memberikan dukungan untuk pertumbuhan kreatifitas seni kriya batik dibidang batik maupun lainnya.Melestarikan batik sebagai warisan budaya indonesia adalah hal yang sangat penting. Berbagai macam koleksi batik kuno ada diberbagai wilayah indonesia. Akan tetapi semua itu masih kurang menarik perhatian generasi muda indonesia untuk melestarikan batik sebagai warisan budaya indonesia karena rasa cinta masyarakat kepada produk batik tanah air minim.
SHOPPING MALL DI KOTA SEMARANG DENGAN KONSEP TAMAN ayu, puspa; purwanto, edi; pandelaki, edward
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2363.974 KB)

Abstract

Beberapa Shopping Mall yang telah ada di Kota Semarang merupakan bangunan komersial yang lebih mengutamakan fungsi bangunan sebagai tempat untuk berbelanja saja. Pada saat ini tampak adanya perkembangan ketertarikan konsumen akan tempat-tempat hang-out untuk refreshing yang lebih diminati daripada sekedar tempat berbelanja. Penggabungan fungsi shopping mall sebagai fasilitas perdagangan serta fenomena globalisasi yang ada dengan berkembangnya tempat-tempat untuk refreshing adalah suatu alternative tempat tujuan masyarakat Kota Semarang yang membutuhkan refreshing dan ingin memenuhi kebutuhan dalam satu waktu. Di Kota Semarang belum ada sebuah fasilitas komersial sebagai tempat berbelanja sekaligus refreshing yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas tempat hiburan dan taman hijau. Shopping mall berkonsep taman dengan mengefisiensikan lahan yang ada. Tujuan shopping mall dengan konsep taman adalah memberi keleluasaan pada pengunjung untuk menikmati suasana outdoor yang lebih nyaman. Selain itu, mall dengan penambahan konsep taman dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
RUMAH SAKIT SWASTA TIPE C DI KABUPATEN WONOGIRI hendriyanto, apriyan; suprapti, atik; purwanto, edi
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.013 KB)

Abstract

Wilayah Kabupaten Wonogiri yang memiliki jumlah penduduk padat dengan tingkat pertumbuhan penduduk meningkat menjadikan pemerintahan Kabupaten Wonogiri memikul tanggung jawab ganda dalam pelayanan kesehatan masyarakat yaitu memantau dan melayani kebutuhan kesehatan masyarakat dalam lingkup wilayah kabupaten. Berdasarkan kenyataan tersebut maka perencanaan dan perancangan fasilitas sosial berupa Rumah Sakit Swasta Tipe C yang menampung segala macam aktivitas kesehatan diharapkan akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan fasilitas kesehatan di Kabupaten Wonogiri.
Sistem transportasi menjadi bagian yang penting untuk menunjang mobilisasi. Untuk memperlancar mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda alat transportasi secara tertib dan lancar, di tempat-tempat terte akbar, krisno; purwanto, edi; suprapti, atik
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1599.071 KB)

Abstract

Sistem transportasi menjadi bagian yang penting untuk menunjang mobilisasi. Untuk memperlancar mobilitas orang maupun arus barang dan untuk terlaksananya keterpaduan intra dan antar moda alat transportasi secara tertib dan lancar, di tempat-tempat tertentu dapat dibangun dan diselenggarakan terminal. Adanya kebijakan mengenai Peraturan Daerah Kabupaten Temanggung Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Temanggung tahun 2011 – 2031 pasal 15, direncanakan terminal induk Madureso akan dilakukan pengembangan supaya terbentuk struktur pelayanan transportasi yang efisien sesuai hirarki pelayanan dan moda transportasi. Terminal Bus Induk Madureso akan mewadahi 3 moda transportasi yaitu AKAP (Angkutan Kota Antar Propinsi), AKDP (Angkutan Kota Dalam Propinsi), dan angkutan umum kota maupun desa. Terminal ini akan dirancang untuk memenuhi kapasitas ketiga moda tersebut hingga 10 tahun ke depan. Perancangan terminal tidak lepas dari masalah berbagai aspek yang saling berkaitan. Beberapa aspek yang paling menonjol yaitu kejelasan orientasi, keselamatan, dan sistem sirkulasi yang efektif dan efisien.
MALL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN KONSEP CITY WALK budianto, teguh; pandelaki, edward; purwanto, edi
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.772 KB)

Abstract

Pusat perbelanjaan merupakan suatu wadah pemenuh kebutuhan gaya hidup masyarakat di kota besar. Pada awalnya pusat perbelanjaan diperuntukan untuk berbelanja. Namun seiring perkembangan zaman, fungsi pusat perbelanjaan tidak lagi sebagai tempat berbelanja, tetapi sudah merupakan tempat rekreasi. Pusat perbelanjaan yang menyediakan fasilitas lengkap untuk melakukan kegiatan berbelanja sekaligus berekreasi tidak lagi disebut dengan pusat perbelanjaan, saat ini masyarakat lebih mengenal dengan sebutan Mall. Selama populasi di kota besar tumbuh, maka pembangunan mall akan mengikuti pertumbuhan populasi tersebut. Saat ini banyak mall-mall yang bersaing untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk memanjakan pengunjungnya. Pengelola mall memberikan konsep-konsep yang menarik agar dapat menarik pengunjung sebanyak-banyaknya. Maka pembangunan suatu pusat perbelanjaan saat ini tidak hanya menyediakan unit toko yang lengkap, melainkan juga harus dapat memberi kesan yang menyenangkan dan menarik dari segi arsitektur interior dan eksteriornya. Mall dengan konsep city walk merupakan sebuah konsep baru yang belum banyak diaplikasikan pada mall di Indonesia. Dengan terdapatnya mall yang berkonsep city walk membuat kesan baru pada pengunjung dimana pengunjung akan merasakan hal berbeda karena pengunjung dapat berbelanja sekaligus berekreasi di taman yang terdapat di tengah kota.
HUNIAN BERTINGKAT LANSIA MODERN DI JAKARTA SELATAN DENGAN PENEKANAN UNIVERSAL DESIGN amardan, LESTA yananda; pandelaki, edward; purwanto, edi
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1127.113 KB)

Abstract

Lifestyle changes in society began to change both in terms of social, economic, and cultural. Nowadays society are certainly adopt a modern lifestyle, especially in large cities, where by the time the child reaching adulthood and married of course they will stay separated from his parents, is because they want to live independently and not dependent for her family, in contrast to an earlier era, a family living together, that and consisting of grandparents, children, and grandchildren morphed into a nuclear family consisting of (father, mother, and child). Judging from the phenomenon, their parents (Elderly) also have less time with their children, caused by the rush and the many demands of work to be done, from the other side, their parents (Elderly) would need attention, care, and health facilities of children they are, therefore, based on the above issues, this study draft design of housing for elderly residents.The increase in the total number of population is certainly influenced by several factors: the frequency increase in the birth rate, migration of both immigration and resettlement, and communities Elderly. It’s because life expectancy (UHH) increasing population will result in the number of elderly will also increase from year to year. Metropolitan city like Jakarta has the potential to provide decent housing facilities Elderly in addition to the field of property or housing, otherwise Jakarta is the center of activity and industry in Indonesia and has a relatively high population density starting from the number of migration, birth rate, and increasing Elderly.The concept of planning dwelling elderly is the middle rise dwelling which using the form of leasing system and property rights, and also in accordance with the provisions has agreed, this dwelling can only be occupied by elderly people who have reached the age of 55-60 years and over with facilities that supports 24-hour security system, handicapped facilities, laundry, good hygiene, as well as other supporting such gathering space, café, garden, jogging track, lounge, and so forth.This residence can help young families to meet the needs of their parents, both in terms of facilities, health care, social interaction, and comfort especially for the disabled. Type design emphasis to be applied to the planning Elderly Residential uses Universal Design, the reason is this concept will facilitate the elderly in living everyday life with the support elements, such as the size of the users convenience in terms of both physical and material, adaptive, simple, easy to understand, safe, and comfortable, although the shape of the housing is middle-rise residential.Lifestyle changes in society began to change both in terms of social, economic, and cultural. Nowadays society are certainly adopt a modern lifestyle, especially in large cities, where by the time the child reaching adulthood and married of course they will stay separated from his parents, is because they want to live independently and not dependent for her family, in contrast to an earlier era, a family living together, that and consisting of grandparents, children, and grandchildren morphed into a nuclear family consisting of (father, mother, and child). Judging from the phenomenon, their parents (Elderly) also have less time with their children, caused by the rush and the many demands of work to be done, from the other side, their parents (Elderly) would need attention, care, and health facilities of children they are, therefore, based on the above issues, this study draft design of housing for elderly residents.The increase in the total number of population is certainly influenced by several factors: the frequency increase in the birth rate, migration of both immigration and resettlement, and communities Elderly. It’s because life expectancy (UHH) increasing population will result in the number of elderly will also increase from year to year. Metropolitan city like Jakarta has the potential to provide decent housing facilities Elderly in addition to the field of property or housing, otherwise Jakarta is the center of activity and industry in Indonesia and has a relatively high population density starting from the number of migration, birth rate, and increasing Elderly.The concept of planning dwelling elderly is the middle rise dwelling which using the form of leasing system and property rights, and also in accordance with the provisions has agreed, this dwelling can only be occupied by elderly people who have reached the age of 55-60 years and over with facilities that supports 24-hour security system, handicapped facilities, laundry, good hygiene, as well as other supporting such gathering space, café, garden, jogging track, lounge, and so forth.This residence can help young families to meet the needs of their parents, both in terms of facilities, health care, social interaction, and comfort especially for the disabled. Type design emphasis to be applied to the planning Elderly Residential uses Universal Design, the reason is this concept will facilitate the elderly in living everyday life with the support elements, such as the size of the users convenience in terms of both physical and material, adaptive, simple, easy to understand, safe, and comfortable, although the shape of the housing is middle-rise residential.
APARTEMEN DI KOTA SEMARANG DENGAN PENEKANAN DESAIN GREEN ARCHITECTURE Ayundari, Iratasya Rizky; purwanto, edi; suprapti, atiek
IMAJI Vol 4, No 1 (2015): IMAJI Jurnal Desain Arsitektur
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1272.526 KB)

Abstract

Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi geostrategic karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau  Jawa. Ketersediaan sarana transportasi di kota ini mulai dari bandara, pelabuhan, stasiun, hingga terminal menjadikan Kota Semarang dijuluki sebagai KotaTransit Regional Jawa Tengah. Fasilitas sarana transportasi yang memadahi, membuat Kota Semarang dapat dengan mudah dijangkau oleh para investor, sehingga perekonomian di kota ini pun terus berkembang pesat. Berkembangan ekonomi Kota Semarangturut memberikan dampak pada peningkatanjumlah kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja  di kota ini sehingga jumlah migrasi  pun semakin bertambah. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang juga dapat terlihat dari maraknya pembangunan yang dilakukan kota ini.Meningkatnya jumlah migrasi di Kota Semarang akibat petumbuhan ekonomi di kota ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang dekat dengan pusat kota semakin meningkat, terutama di area pusat perekonomian. Memiliki tempat tinggal dekat dengan pusat kotadinilai lebih efisien dan mudah sehingga tidak membuang-buang waktu. Sayangnya ketersediaan lahan kosong sebagai tempat untuk bermukimyang dekat dengan pusat kota saat ini sangat sedikit. Untuk menjawab permasalahan tersebut, apartemen merupakan sebuah solusi untuk menjawab permasalahan kebutuhan tempat tinggal dengan keterbatasan lahan yang ada.Apartemen Di Kota Semarang dengan Penerapan Green Architecture, merupakan sebuah hunian vertikal yang menerapkan ilmu arsitektur untuk menangulangi masalah pemakaian energy yang berlebihan. Menurut  Steele (dalam Subadra, 2007:128), 50% dari seluruh konsumsi energi lingkungan buatan merepresentasikan keterkaitannya dengan industri konstruksi. Pembangunan yang dilakukan dengan mengkonsumsi energi secara terus menurus akan menimbulkan dampak global warming.Oleh karena itu penerapan Green Architecture diharapkan dapat mengurangi pemakaian energy bagi pembangunan apartemen maupun dalam pemeliharaannya kedepan, sehingga pembangunan tidak hanyadapat memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga kebutuhan alam dan kebutuhan manusia di masa mendatang.Kota Semarang merupakan Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki posisi geostrategic karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi Pulau  Jawa. Ketersediaan sarana transportasi di kota ini mulai dari bandara, pelabuhan, stasiun, hingga terminal menjadikan Kota Semarang dijuluki sebagai KotaTransit Regional Jawa Tengah. Fasilitas sarana transportasi yang memadahi, membuat Kota Semarang dapat dengan mudah dijangkau oleh para investor, sehingga perekonomian di kota ini pun terus berkembang pesat. Berkembangan ekonomi Kota Semarangturut memberikan dampak pada peningkatanjumlah kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) atau tenaga kerja  di kota ini sehingga jumlah migrasi  pun semakin bertambah. Pesatnya pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang juga dapat terlihat dari maraknya pembangunan yang dilakukan kota ini.Meningkatnya jumlah migrasi di Kota Semarang akibat petumbuhan ekonomi di kota ini membuat kebutuhan akan tempat tinggal yang dekat dengan pusat kota semakin meningkat, terutama di area pusat perekonomian. Memiliki tempat tinggal dekat dengan pusat kotadinilai lebih efisien dan mudah sehingga tidak membuang-buang waktu. Sayangnya ketersediaan lahan kosong sebagai tempat untuk bermukimyang dekat dengan pusat kota saat ini sangat sedikit. Untuk menjawab permasalahan tersebut, apartemen merupakan sebuah solusi untuk menjawab permasalahan kebutuhan tempat tinggal dengan keterbatasan lahan yang ada.Apartemen Di Kota Semarang dengan Penerapan Green Architecture, merupakan sebuah hunian vertikal yang menerapkan ilmu arsitektur untuk menangulangi masalah pemakaian energy yang berlebihan. Menurut  Steele (dalam Subadra, 2007:128), 50% dari seluruh konsumsi energi lingkungan buatan merepresentasikan keterkaitannya dengan industri konstruksi. Pembangunan yang dilakukan dengan mengkonsumsi energi secara terus menurus akan menimbulkan dampak global warming.Oleh karena itu penerapan Green Architecture diharapkan dapat mengurangi pemakaian energy bagi pembangunan apartemen maupun dalam pemeliharaannya kedepan, sehingga pembangunan tidak hanyadapat memenuhi kebutuhan manusia tetapi juga kebutuhan alam dan kebutuhan manusia di masa mendatang.
KORELASI KINERJA SPASIAL PERU MAHAN DENGAN KEPUASAN PENGHUNI PERU MAHAN MEGA RESIDENCE SEMARANG (The Correlation Of Housing Spatial Performance To Occupants Satisfaction In Mega Residence Housing Semarang) Purwanto, Edi
Tesa Arsitektur Vol 12, No 1 (2014)
Publisher : Unika Soegijapranata Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konsekuensi dari pertumbuhan kota Semarang ke arah Selatan, akan memicu minat masyarakat untuk mencari kawasan perumahan dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria: aksesibilitas mudah, bebas banjir, potensi berkembang baik, dan harganya relatif masih terjangkau. Berbagai macam perumahan telah dibangun, tentunya dengan berbagai· kelebihan dan kekurangannya. Untuk mengetahui kawasan perumahan mempunyai kemampuan, prestasi atau kapasitas kerja dari struktur spasial aktivitas permukiman yang sesuai dengan pola kebijaksanaan perencanaan dan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan maka perumahan tersebut harus mempunyai kinerja spasial yang baik. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur korelasi kinerja spasial perumahan dan tingkat kepuasan penghuni di perumahan Mega Residence. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan random sampling, sampel yang dipilih adalah penghuni perumahan Mega Residence sebanyak 48 KK. Teknik pengukuran menggunakan angket dengan metode pengukuran sikap, dan analisis data menggunakan statistik korelasi Spearman Rank. Berdasarkan karakteristik fenomena penelitian yang mempunyai korelasi yang bersifat independen, maka hasil pengukuran menyatakan bahwa makin tinggi kinerja spasial perumahan makin tinggi pula tingkat kepuasan penghuni di perumahan Mega Residence. Kata kunci: korelasi, kinerja spasial, perumahan, tingkat kepuasan penghuni
Efek Musik Terhadap Perubahan Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Purwanto, Edi; DW, Sumarni; Sutono, Sutono
Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 3, No 2 (2008)
Publisher : School of Nursing Faculty of Medicine Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1405.261 KB)

Abstract

Please refer to the file
THE RELATIONSHIP BETWEEN ALTITUDES AND THE CONTENTS OF PROTEIN, CARBOHYDRATES, LIPIDS OF PUMPKIN (Cucurbita moschata) Tjiptowibisono, Suranto; Tedianto, Tedianto; Purwanto, Edi; Sety, Prabang
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 37, No 1 (2015): FEBRUARY
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v37i1.327

Abstract

Cucurbita moschata or pumpkin can be used as an alternative food mainly due to its carbohydrate content, and it is very easy to grow in many different habitats. The objective of this research was to evaluate the biochemical contents of C. moschata based on the altitudes and also to examine whether any relationship between the environmental conditions and protein, carbohydrate and lipid contents. Proximate analysis was used for statistical consideration of the results obtained. Chemical analysis was conducted by using mesocarp of pumpkin after cleaning, peeling and removing seeds from the center of fruits. Kjedahl and soxhlet methods were used to look at the content of protein and lipid respectively. Meanwhile, the method of difference was employed to measure the percentage of carbohydrates. Although there was no significant relationship between the biochemical contents and the environmental conditions, it was recorded that plants grown at higher altitudes with high soil pH and air temperature tended to have higher protein, carbohydrate and lipid contents, compared to that of higher soil moisture. This results showed that the highest biochemical contents of protein, carbohydrate and lipid of two varieties C. moschata were evident at the lowest altitude.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdul Rauf Abdul Roup, Abdul Ade Syoufa Afandi, Irvan Afriyanti, Siti Nur Laily Agung Budi Sardjono Aiko, Keisya Putri Akbar Sujiwa Alhusna, Chairul Huda Amalia Tetrani Sakya, Amalia Tetrani Amalia, Liliyani Nur Anis Ika Nur Rohmah anna wahidati apriyan hendriyanto Arief Rahman Atiek Suprapti atik suprapti Atmiasri, Atmiasri Azainil Azainil Bambang Setioko Budiharjo, Anton Chairul Huda Al Husna Deasy Olivia, Deasy Desshyfa, Rizana Tarissa Dinartika, Amelia Edward Endriyanto Pandelaki, Edward Endriyanto edward pandelaki Faqih Ruhyanudin Harsritanto, Bangun Indrakusumo Radityo Haryaka, Usfandi Helmi Helmi Henik Tri Rahayu Herawati, Tiwuk Hermina, Isnaini Hidayat, Hanif Husna, Layyinatul Imamah, Indah Nur Indah Dwi Pratiwi Iratasya Rizky Ayundari, Iratasya Rizky krisno akbar LESTA yananda amardan, LESTA yananda Lukman Nulhakim Lumi, Amiko Nashita M. Rimawan Maman Suherman Muhammad Reza Muhtadin, Imam Muji Rahayu Nadhifa, El Pasya Athalla Nar Herrhyanto Ningrum, Winda Widya Ningtyas, Nurmala Agustin Nurmalasari, Siti Nurul Huda Palimbunga, Febry Busri Prabang Sety Pranoto, Ethys puspa ayu Putra, I Dewa Gede Tantara Tesa Raharjo, Suharto P Rakhmanita, Rakhmanita Ratna Juwita Rukhayah, R. Siti Sahri, Agus Samanhudi Samanhudi Sari, Fevi Catur Wulan Sattriedi Wahyu Binabar Setiawan, Ade Budi Setiawan, Ade Budi SETIYANINGSIH, ARY sonaesti, ceratomia Sulandjari Sulandjari, Sulandjari Sumarni DW, Sumarni Sunardi Sunardi Suranto Tjiptowibisono Susanto, Eko Budi Susilowati Susilowati Sutono Sutono Syamsiah Anwar, Jamilatus Tedianto Tedianto teguh budianto Tini, Tini Titik Agustiyaningsih Titin Sakinah, Titin Tri Lestari Handayani Ubaidillah, Zaqqi Umi Kalsum Usman Made Widiantara, I Wayan Andhika Wijayanti . Wijonarko, Rizqi Wisnu Agung, Wisnu Wisnu Prajogo, Wisnu Yanti , Sania Eka