Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI SIFAT BENIH KAWISTA (Feronia limonia (L.) Swingle) UNTUK TUJUAN PENYIMPANAN Murrinie, Endang Dewi; Yudono, Prapto; Purwantoro, Azis; Sulistyaningsih, Endang
Prosiding SNATIF 2017: Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan informatika (BUKU 1)
Publisher : Prosiding SNATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPenanganan benih yang tepat dapat mempertahankan mutu benih selama penyimpanan atau dapat menekan laju kemunduran benih seminimal mungkin. Dalam terminologi penanganan benih terdapat tiga kelompok benih yaitu benih ortodoks, rekalsitran dan intermediate. Sampai saat ini belum diketahui apakah benih kawista masuk dalam kelompok ortodoks, rekalsitran atau intermediate sehingga dalam rangka untuk mempertahankan viabilitasnya selama dalam penyimpanan perlu dilakukan identifikasi sifat benih kawista. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi sifat benih kawista untuk tujuan penyimpanan. Benih kawista yang digunakan berasal dari Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Pengujian sifat benih dengan menggunakan metode yang dikemukakan Hong & Ellis (1996). Selain itu juga dilakukan pengamatan terhadap bobot kering dan kadar air benih selama perkembangan benih mulai dari antesis sampai benih masak. Hasil penelitian menunjukkan benih kawista termasuk dalam kriteria benih ortodoks, karena tetap menunjukkan viabilitas yang tinggi yang ditunjukkan oleh persentase perkecambahan yang tetap tinggi dan tidak berbeda nyata pada beberapa tingkat kadar air. Persentase perkecambahan berkisar antara 96,0-98,5% pada semua kadar air, yaitu kadar air 40,6% (kadar air setelah ekstraksi); 10,5% dan 5,5% (baik sebelum maupun setelah disimpan tiga bulan pada suhu -20 0C) dengan bobot kering kecambah yang tidak berbeda nyata.  Kata kunci: benih, kawista, ortodoks, rekalsitran
Improvement of Genetic Transformation Efficiency in Vanda tricolor Orchid Using Acetosyringone Dwiyani, Rindang; Purwantoro, Azis; Indrianto, Ari; Semiarti, Endang
ANNALES BOGORIENSES Vol 14, No 2 (2010): Annales Bogorienses
Publisher : Research Center for Biotechnology - Indonesian Institute of Sciences (LIPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/53

Abstract

Vanda tricolor  Lindl. var. suavis  is an Indonesian wild orchid which is now extremely rare in nature due to its habitat  destruction.  Development  of  an  appropriate  method  for  improving   Vanda  orchid  through  genetic modification could be valuable for horticulture and, indirectly, also for conservation. In this research, a method of  Agrobacterium-mediated transformation of two  Vanda  tricolor  obtained  from  Salak Mount, West Java and merapi Mount, Yogyakarta in Indonesia protocorms was improved using acetosyringone (AS). Concentrations of 0 and 25 ppm AS were used in transformation of pG35S binary vector containing kanamycin resistance gene into V.  tricolor  protocorms.  The  result  showed  that  25  ppm  AS  was  required  on  innoculation  with Agrobacterium  solution, without AS on cocultivation. Five week s after  treatment  on the 300  ppm kanamicyncontaining medium, green protocorms were obtained, that  was  11.01% for  V.  tricolor  from Salak Mount with pre-culture treatment prior to innoculation, 9.39% for  V.  tricolor  from Merapi  Mount with pre-culture treatment prior to  innoculation,  and  1.37%  for  V.  tricolor  from  Merapi  Mount  without  pre-culture  treatment  prior  to innoculation. The  best  condition  to  set  high  efficiency  of  transformation  is  pre -culture  protocorms  prior inoculation, soaking protocorm on 25  ppm  AS for 30 minutes, then cocultivate its on AS-free  callus induction medium Key words: Vanda tricolor, Agrobacterium, orchid protocorms, acetosyringone
ANALISIS PROFIL PROTEIN PADA TAHAP PERKEMBANGAN BUAH KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGAEA (L.) Sulistiono, Sulistiono; Sumardi, Issirep; Purwantoro, Azis
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.634 KB)

Abstract

ABSTRAK   Perkembangan buah kacang tanah hanya terjadi di dalam tanah. Organ yang membawa buah masuk ke dalam tanah adalah ginofor yang terbentuk setelah fertilisasi terjadi. Apabila buah tidak masuk ke dalam tanah maka, embrio, biji dan buah kacang tanah tidak dapat berkembang. Setiap tahap dari perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh protein spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil protein pada setiap tahap perkembangan buah kacang tanah. Analisis profil protein dilakukan pada beberapa tahap perkembangan buah yaitu pada umur 0, 4, 6, 15, 18 dan 23 hari setelah anthesis (hsa), baik pada buah yang berkembang (masuk ke dalam tanah) maupun tidak berkembang (tidak masuk ke dalam tanah), serta akar, batang dan daun menggunakan   metode SDS-PAGE (sodium dodecyl sulphate-polyacrylamide gel electrophoresis).  Profil protein pada buah berbeda dengan profil protein pada akar, batang dan daun. Protein dengan berat molekul 124 kDa kemungkinan berperan dalam mengontrol perkembangan buah kacang tanah.   Kata kunci: Arachis hypogaea, profil protein, perkembangan buah