Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)

Upaya Pencegahan Stunting Melalui Deteksi Dini Dan Edukasi Orangtua Dan Kader Posyandu Di Dukuh Gupak Warak Desa Sendangsari Pajangan Bantul Yogyakarta Yulaikhah, Lily; Kumorojati, Ratih; Puspitasari, Dian; Eniyati
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 2 No 2 (2020): JICE
Publisher : Journal of Innovation in Community Empowerment

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.036 KB) | DOI: 10.30989/jice.v2i2.520

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang dapat mengganggu pertumbuhan anak karena menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan umurnya atau lebih pendek. Permasalahan yang dapat ditimbulkan dari kondisi stunting adalah kemampuan kognitif yang lemah dan terhambatnya pertumbuhan psikomotorik, kesulitan dalam menguasai ilmu dan berprestasi dalam olahraga, rentan terkena penyakit degeneratif, dan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Oleh karenanya untuk mencegah permasalahan yang mungkin dapat terjadi akibat kondisi stunting, perlu dilakukan penanganan secara menyeluruh dan terintegrasi terhadap semua aspek yang berhubungan dengan penyebab terjadinya stunting. Desa Sendangsari Kecamatan Pajangan Bantul merupakan salah satu lokus stunting nasional tahun 2019. Salah satu Dukuh di Desa Sendangsari yang cukup banyak masalah stunting adalah di Dukuh Gupak Warak. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya stunting adalah melalui deteksi dini dan edukasi terhadap orang tua dan kader posyandu, sehingga diharapkan angka stunting dapat diturunkan. Pengabdian ini menggunakan metode pendidikan kesehatan dan deteksi dini kelainan melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan anak. Hasil kegiatan pengukuran tinggi badan anak ditemukan bahwa dari sejumlah 40 balita yang diukur terdapat 6 anak dengan gizi kurang, 5 anak pendek, 2 anak sangat pendek, 8 anak kurus, dan 3 anak sangat kurus. Cukup banyak orangtua yang belum mengetahui tentang stunting, dan pengukuran tinggi badan tidak rutin dilakukan pada saat kegiatan posyandu. Oleh karenanya disarankan kepada kader untuk melakukan pengukuran tinggi badan secara rutin dalam kegiatan posyandu setiap bulannya dan mencatat hasil pengukuran di dalam KMS. Untuk pihak Puskesmas maupun bidan desa juga diharapkan dapat memantau dan membina kader dan posyandu secara rutin serta menindaklanjuti temuan balita yang bermasalah.
Upaya Pemberdayaan Ibu Hamil Melaui Pendidikan Kesehatan Dan Relaksasi Untuk Meningkatkan Cakupan ASI Eksklusif Di Desa Jumoyo Kabupaten Magelang Puspitasari, Dian; Dewi Anggraeni, Fatimah; Ayuningtyas, Ika Fitria
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 5 No 1 (2023): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v5i1.817

Abstract

ABSTRAK. Pengabdian masyarakat ini bertema “Upaya Pemberdayaan Ibu Hamil Melaui Pendidikan Kesehatan Dan Relaksasi Untuk Meningkatkan Cakupan Asi Eksklusif Di Desa Jumoyo Kabupaten Magelang”. Masalah pemberian ASI masih menjadi penyebab dalam pencapaian ASI Eksklusif. Asupan gizi yang penting untuk bayi adalah pemberian ASI eklsklusif. Dalam pemberian ASI eksklusif penting sekali melakukan persiapan seorang ibu dalam pemberian ASI. Masyarakat masih banyak menemukan keseulitan dalam pemberian ASI terutama pada saat pertama atau masa nifas awal setelah pulang dari klinik/tenaga kesehatan. Ibu merasa memiliki ASI yang kurang dan kurangnya suport serta dukungan dari orang yang paham tentang ASI. Mitra PkM adalah Perangkat desa dan tokoh karena masyarakat yang tepat untuk dapat memberikan suport kepada ibu nifas diawal masa pemberian ASI. Tujuan PkM adalah memberikan edukasi kelompok ibu hamil terutama TM 2 dan 3 agar memiliki pengetahuan dan motivasi melalui relaksasi sehingga akan siap dalam pemberian ASI eksklusif di saat masa nifas. Solusi yang ingin dicapai adalah agar masyarakat dapat mengatasi masalah-masalah dalam pemberian ASI terutama di awal proses masa nifas disaat lepas dari pantauan nakes sehingga harapannya cakupan ASI Eksklusif dapat tercapai. Metode pelaksanaan kegiatan adalah berupa pemberian edukasi melalui kelas ibu hamil dan melalui kegiatan relaksasi secara langsung dan melalui audio visual. Evaluasi terakhir adalah wujud keberhasilan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Luaran yang akan dihasilkan adalah: 1) tersusunnya media informasi ASI Eksklusif, 2) video relaksasi pemberian ASI, 3) Publikasi karya ilmiah dalam betuk jurnal, 5) Peningkatan cakupan ASI Eksklusif.