Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PREVALENSI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH PADA PASIEN PENGGUNA KATETER HARI KEEMPAT DI KELAS II DAN III RSUD ABDUL MOELOK BANDAR LAMPUNG Gilang -; Syuhada -; Nia Triswanti
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 2 (2014): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.633 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i2.1914

Abstract

Infeksi saluran kemih adalah masuknya satu atau beberapa spesies mikroorganisme kedalam saluran kemih,menyebabkan adanya tanda-tanda respon inflamasi dan gejala yang khas. Infeksi selalu ditandai dengan ditemukan bakteripositif pada kultur urin (≥105 mikroorganisme/ml). Infeksi nosokomial saluran kemih didapat ketika pelayanan kesehatanatau seluruh pelayanan, ketika berhubungan dengan pengobatan pasien.Dan merupakan infeksi nosokomial yang palingsering terjadi terutama pada kelas II dan III.Bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi nosokomial saluran kemih yaitu,Escherichia coli, Pseudomonas aeroginosa, Stapylococcus sp, Klebsiella pneumoniae.Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui prevalensi dan identifikasi bakteri penyebab infeksi saluran kemih pada pasien hari keempat pemakaiankateter kelas II dan III RSUD Abdul Moelok Bandar Lampung.Rancangan penelitian ini jenis penelitian deskriptif laboratorik dengan pendekatan cross sectional study. Sampeldalam penelitian ini adalah pasien yang menggunakan kateter hari keempat kelas II dan III sebanyak 30 sampel yang terdiriatas 15 parempuan dan 15 laki-laki. Kemudian sampel diuji kultur.Hasil penelitian ini ditemukan pasien yang mengalami infeksi saluran kemih sebanyak 15 sampel, 14 disebabkanoleh bakteri dan 1 disebabkan oleh jamur.Infeksi saluran kemih banyak terjadi pada terjadi pada perempuan 60% (9 pasien)dari pada laki-laki 40% (6 pasien). Jenis bakteri yang ditemukan dari uji kultur yaitu bakteri Escherichia coli 26,7%,Pseudomonas aeroginosa 26,7%, Stapylococcus aureus 20%, Klebsiella pneumoniae 13,3%, Proteus vulgaris 6,7%.Kesimpulan dari penelitian ini, kateter merupakan faktor yang dapat menyebabkan ISK. Kejadian ISK banyak padawanita dan Bakteri terbanyak yaitu Escherichia coli dan Pseudomonas aeroginosa
HUBUNGAN KADAR KOLESTEROL TOTAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK LAMPUNG TAHUN 2014 Vini Handayani; Rina Kriswiastiny; Nia Triswanti
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 2 (2014): Volume 1 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.572 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i2.1919

Abstract

Hiperkolesterolemia merupakan suatu kondisi dimana kolesterol dalam darah meningkat melebihi nilai normal.Suatu keadaan yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia yaitu hipertensi. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahuihubungan kadar kolesterol total dengan kejadian hipertensi di RSUD Dr.H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung.Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik-korelatif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional).Populasi penelitian adalah semua pasien yang datang berobat di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek BandarLampung. Sampel sejumlah 25 orang. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman.Pasien penderita Hiperkolesterolemia di RSUD Dr.H.Abdoel Moeloek Bandar Lampung sebesar 84,0% Reratakadar kolesterol total sebesar 247,44 mg/dl dan Besarnya koefisien korelasi yaitu sebesar 0,458 yang tergolong sedang.Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar kolesterol total dengan kejadian hipertensi di RSUD Dr. H. AbdoelMoeloek Bandar Lampung.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PTERYGIUM PADA PASIEN YANG BEROBAT DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 - 2014 Helmi Muchtar; Nia Triswanti
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (131.929 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i1.1951

Abstract

Latar Belakang : Pterygium dianggap sebagai fenomena iritatif yang disebabkan oleh sinar ultraviolet dan seringterjadi pada petani dan penggembala yang sehari-harinya berada diluar rumah, dibawah teriknya sinar matahari, di daerahberdebu atau berpasir. Pemicu pterygium tidak hanya dari etiologinya saja tetapi terdapat faktor resiko yangmempengaruhinya antara lain faktor usia, jenis kelamin, jenis pterygium, pekerjaan, dan jumlah mata terdiagnosis.Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pterygium di RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2013-2014.Metode Penelitian : Penelitian ini adalah retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah semuapenderita pterygium yang berobat ke poli mata RSUD Dr.H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung dan sampel sebanyak 126Orang. Analisa dilakukan dengan menggunakan uji Chi-square.Hasil Penelitian : Terdapat 126 pasien pterygium. dengan karakteristik kelompok usia paling banyak adalah usia>40 tahun yaitu sebanyak 74 penderita (58,7%), jenis kelamin paling banyak adalah perempuan yaitu 71 penderita (56,3%),pekerjaan paling banyak adalah pasien yang bekerja di dalam ruangan sebanyak 68 penderita (54%) dan letak terinfeksipterygium paling banyak adalah bilateral sebanyak 71 penderita (56,3%). Serta jenis pterygium paling banyak adalahderajat III-IV sebanyak 65 penderita (51,6%).Kesimpulan : Insidensi pterygium dari 126 kasus yang diteliti banyak terjadi pada derajat III-IV yang berjeniskelamin perempuan pada usia >40 tahun dan bekerja di dalam ruangan serta letaknya bilateral.
Karakteristik Pasien Otitis Media Akut Tan’im Arief; Nia Triswanti; Fatah Satya Wibawa; Galang Aprianda Rulianta Adha
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i1.492

Abstract

Background: Acute Otitis Media (AOM) is an inflammatory disease of the middle ear that has been experienced for less than 3 weeks. Objective To find out the characteristics of acute media otitis patients. Methods: This study uses descriptive quantitative, the population is a patient recorded in the medical records. Sampling technique using Slovin formula. Research results: Of the 40 samples studied obtained frequency of the 40 samples studied, was found that the most age was the age range 21-40 years and 41-60 years as many as 13 people (32.5%). For the most gender, 22 people were male (55%). For the distribution of the frequency of pain, the most common was mild pain as many as 20 people (50%). The main complaint experienced by patients with acute otitis media was decreased hearing which was obtained by 26 people (65%) Conclusion: From this study, cases of acute otitis media were found for the most age range in the adult age range. For sex, it was mostly found in the male gender. For the acute otitis media pain scale, the most based on the pain scale was found mostly in mild pain. The most common symptom is decreased hearing
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 – 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 2, No 1 (2013): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v2i1.354

Abstract

Pijat bayi merupakan salah satu stimulusi dari luar yang bermaanfaat untukmeningkatkan berat badan bayi. Berdasarkan laporan bulanan unit program KIAPuskesmas Sukada ilir didapat data tahun 2010 sebesar 34 bayi (12,5%) dengan beratbadan tidak meningkat selama 3 bulan berturut-turut dan meningkat ditahun 2011menjadi 48 (22,4%) bayi tidak mengalami peningkatan berat badan selama 3 bulanberturut-turut. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadappeningkatan berat badan pada bayi usia 3 – 4 bulan di Posyandu Wilayah KerjaPuskesmas Kedaton Kota Bandar Lampung tahun 2012.Jenis penelitian eksperimen, desain penelitian cohort. Populasi seluruh bayi usia 3 –4 bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Kedaton sebesar 348 orang, besar sample78 orang, teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Analisa datamenggunakan uji t test sample independent.Hasil penelitian menunjukkan rata – rata berat badan bayi laki – laki dan wanitausia 3 – 4 bulan pada kelompok kontrol sebesar 5,74, rata – rata berat badan bayi laki –laki dan wanita usia 3 – 4 bulan pada kelompok intervensi sebesar 6,54. Hasil uji uji ttest sample independent didapat ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan beratbadan pada bayi laki – laki dan wanita usia 3 – 4 bulan (p value = 0,000 < 0,05).Kata Kunci : Pijat bayi, Peningkatan berat badan
ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR STRES DAN AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 NATAR LAMPUNG SELATAN Nia Triswanti
JURNAL DUNIA KESMAS Vol 4, No 3 (2015): Volume 4 Nomor 3
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jdk.v4i3.434

Abstract

Masalah kesehatan reproduksi menjadi perhatian bersama, kerena bukan hanya berdampak pada individu itu sendiri, tetapi juga menyangkut berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan data UKS SMA N 1 Natar didapat bahwa kejadian dismenore pada tahun 2012 dialami oleh 82 orang dan meningkat ditahun 2013 menjadi sebesar 94 orang. Tujuan penelitian adalah diketahui analisis hubungan faktor stres dan aktivitas olahraga dengan kejadian dismenore pada siswi di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Natar Lampung Selatan Provinsi Lampung.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswi kelas X dan XI di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Natar Lampung Selatan sebesar 461 orang. Dan sampel sebesar 83 orang.Hasil uji univariat faktor stres pada siswi lebih tinggi pada kategori stres sebesar 49 orang (59,0%), aktifitas olahraga pada siswi lebih tinggi pada kategori kurang baik sebesar 55 orang (66,3%), Kejadian dismenore pada siswi lebih tinggi pada kategori ringan sebesar 45 orang (54,2%), hasil uji chi square didapat ada hubungan faktor stres dengan kejadian dismenore pada siswi (p value = 0,002), ada hubungan aktifitas olahraga dengan kejadian dismenore pada siswi (p value = 0,003), faktor stres merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan dengan kejadian dismenore pada siswi (p value = 0,003). Diharapkan bagi guru olah raga dan petugas kesehatan UKS dapat mensosialisasikan dismenore, manfaat, dan melakukan olah raga secara teratur. Selain itu pihak sekolah perlu menyiapkan ruangan bimbingan konseling berkaitan dengan dimenore.Kata kunci : Stres, aktivitas olah raga, dismenore
Penyuluhan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpur Arti Febriyani Hutasuhut; Anggunan Anggunan; Eka Silvia; Mardheni Wulandari; Nia Triswanti; Ni Gusti Ayu Dewi Rismasari
JURNAL KREATIVITAS PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM) Volume 4 Nomor 4 Agustus 2021
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v4i4.3695

Abstract

ABSTRAK Setiap pekerjaan selalu mengandung potensi resiko bahaya dalam bentuk kecelakaan dan penyakit kerja. Kasus-kasus kecelakaan dan penyakit kerja di dunia, Indonesia masih cukup besar, baik di kota maupun di desa, baik disektor industri dan jasa-jasa maupun juga disektor pertanian. Masalah keselamatan dan kecelakaan kerja di Indonesia masih sering diabaikan, hal ini dapat dilihat dari masih tingginya angka kecelakaan kerja. Oleh karena itu pentingnya pengetahuan pekerja tentang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai evaluasi diri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan mengevaluasi diri pekerja  mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. Metode yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan kepada pegawai pabrik kerupuk dan pabrik bawang putih mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pelaksanaan kegiatan berkordinasi dengan Puskesmas Rawat Inap Simpur dan dibantu oleh mahasiswa FK malahayati Bandar Lampung angkatan 2017 yang dilaksanakan pada bulan Desember 2020. Hasil dari kegiatan ini adalah Peserta penyuluhan dapat memahami dan mengerti untuk menjaga Kesehatan dan keselamatan dalam bekerja serta memberikan kesadaran pada pekerta untuk bisa melindungi diri dalam pekerjaanya dengan menggunakan APD yang sudah di siapakan oleh pabrik yang bersangkutan secara benar dan sesuai. Kata kunci : Penyuluhan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Pegawai Pabrik  ABSTRACT Every job always contains a potential risk of danger in the form of accidents and occupational diseases. The cases of accidents and occupational diseases in the world, Indonesia are still quite large, both in cities and villages, both in the industrial and service sectors as well as in the agricultural sector. The problem of safety and work accidents in Indonesia is still often ignored, this can be seen from the high number of work accidents. Therefore the importance of workers' knowledge about occupational safety and health as a self-evaluation. One of the efforts that can be done is by providing education about Occupational Safety and Health (K3). The purpose of this activity is to increase the knowledge, motivation, and self-evaluation of workers regarding the importance of maintaining health and safety at work. The method used in this activity is counseling employees of cracker factories and garlic factories regarding Occupational Health and Safety (K3). Implementation of activities in coordination with the Simpur Inpatient Community Health Center and assisted by students of FK Malahayati Bandar Lampung class of 2017 which was held in December 2020. The results of this activity were that the participants could understand and understand to maintain health and safety at work and provide awareness to participants to be able to protect themselves in their work by using PPE that has been prepared by the factory concerned properly and accordingly. Keywords: Counseling, Occupational Safety and Health (K3), Factory Employees
PENGARUH PEMBERIAN DAGING BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) TERHADAP KADAR KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR Yessi Nurmlasari; Muhammad Syafei Hamzah; Nia Triswanti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 2 (2014): Vol 1 No 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (272.81 KB) | DOI: 10.33024/.v1i2.301

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air rebusan daging buah mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) terhadap penurunan kadar kolesterol darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur wistar. Penelitian bersifat eksperimental dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Subjek penelitian dibagi menjadi kelompok kontrol, 3 kelompok perlakuan (P1, P2 dan P3) dengan pemberian air rebusan daging buah mahkota dewa dengan dosis bertingkat (2,5 cc, 5 cc dan 7,5 cc).Data yang dapat dianalisis secara statistik dengan uji homogenitas, kemudian dilanjutkan dengan uji oneway ANOVA. Jika terdapat perbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan Post-hoc multiple comparisons test Uji Least SignificantDifference (LSD) dengan α = 5 % untuk melihat lebih jelas perbedaan antar kelompok perlakuan. Sedangkan untuk mengetahui besar penurunan kadar kolesterol darah pada tiap kelompok digunakan paired sample t test (uji tes berpasangan). Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α = 5 % dan data disajikan dalam bentuk tabel. Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata paling besar terhadap rata-rata kadar kolesterol darah adalah selama 2 minggu adalah perlakuan P3 sebesar 52,40 mg/dl yaitu dari kadar kolesterol darah 102,40 mg/dl menjadi 50,00 mg/dl. Sedangkan perlakuan yang memberikan penurunan kadar kolesterol darah terkecil selama 2 minggu pengamatan adalah perlakuan P1 sebesar 17,80 mg/dl yaitu dari kadar 90,60 mg/dl menjadi 72,80 mg/dl.
HUBUNGAN KETERBATASAAN ANAK SINDROM DOWN DALAM MENJAGA KEBERSIHAN GIGI MULUT DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SLB DHARMA BHAKTI DHARMA PERTIWI BANDAR LAMPUNG Arini Audina Irwan; Nia Triswanti
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 4, No 2 (2017): Volume 4 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/.v4i2.779

Abstract

Latarbelakang: Sindrom down merupakan kelainan genetik yang sering terjadi disebabkan oleh adanya kelainan kromosom, baik dalam jumlah ataupun strukturnya, selain itu sindrom down juga mempunyai banyak karakteristik gambaran klinis dan manifestasi oral. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterbatasan anak sindrom down dalam menjaga kebersihan gigi mulut dengan terjadinya karies gigi di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandar Lampung.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan desain cross sectional study, dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden anak berusia 7-14 tahun.Hasil: Uji statistik menggunakan uji sommers’d didapatkan hasil keadaan rongga mulut (p-value = 0.048), tingkat pemeliharaan gigi mulut (p-value= 0.001) dan tingkat kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan (p-value= 0.000), memiliki hubungan dengan terjadinya karies gigi di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandar Lampung.Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa keadaan rongga mulut, tingkat pemeliharaan gigi mulut dan tingkat kunjungan ke pusat pelayanan secara statistik berhubungan dengan terjadinya karies gigi di SLB Dharma Bhakti Dharma Pertiwi Bandar Lampung.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN ANGKA KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF DI PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG Upik Pebriyani; Nia Triswanti; Wega Fabia Prawira; Woro Pramesti
Medula Vol 12 No 2 (2022): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v12i2.339

Abstract

Hypertension is a global public health problem and is the leading cause of premature death worldwide and has an increasing trend every year. Stress is a normal part of life that cannot be avoided. But too much stress can affect health. Increased stress levels will allow an increase in the prevalence of hypertension. To find out the relationship between stress levels and the incidence of hypertension at productive age at Kedaton Public Health Center Bandar Lampung. The research design used is descriptive analytic with cross sectional method. Sampling technique with total sampling method. Using spearmen's test analysis. Most of the respondents had moderate stress levels as many as 30 people (44.1%) and experiencing stage 1 hypertension as many as 34 people (50.0%). There is a significant relationship between stress levels and hypertension with p-value = 0.005. There is a significant relationship between stress levels and hypertension.