Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PROFIL PENDERITA HERNIA INGUINALIS LAKI-LAKI DEWASA YANG DIRAWAT DI RUANGAN BEDAH RSUD DR H ABDUL MOELOEK PERIODE JANUARI SAMPAI DENGAN DESEMBER 2013 Zulfian Zulfian; Uci Carina Anasthasia; Zulhafis Mandala
Jurnal Medika Malahayati Vol 2, No 3 (2015): Volume 2 Nomor 3
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.602 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v2i3.1981

Abstract

Latar Belakang: Hernia merupakan salah satu kasus dibagian bedah yang pada umumnya sering menimbulkanmasalah kesehatan dan pada umumnya memerlukan tindakan operasi. Hernia inguinalis merupakan jenis yang palingumum dari hernia pada laki-laki, terhitung sekitar 70% dari semua hernia.Tujuan: Untuk mengetahui profil penderita hernia inguinal laki-laki dewasa yang dirawat di ruangan bedah RSUDDR. H. Abdul Moeloek periode Januari sampai dengan Desember 2013.Metode: Jenis penelitian adalah deskriptif, dengan pendekatan retrospektif. Data diperoleh dengan cara mengambildata sekunder, yaitu rekam medik pasien. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh kasus herniainguinalis pada pasien dewasa yang tercatat pada data rekam medik di Instalasi Ruang Rawat Inap Bedah Laki-laki RSUDDR. H. Abdul Moeloek, sampel yang diambil sebanyak 137 kasus hernia inguinalis hanya 125 kasus yang memenuhikriterisa inklusi dan eksklusi penelitian. Uji statistik yang dilakukan adalah uji chi-square.Hasil: Dari 125 kasus hernia inguinalis tersebut paling banyak terjadi pada usia 45 - >65 tahun yaitu 72%,pekerjaan sebagai buruh 68%, gejala klinis benjolan dilipat paha 100% serta nyeri di abdomen 80%, pada pemeriksaan fisikditemukan nyeri tekan 80%, dan seluruh pasien hernia inguinalis pasca operasi dalam keadaan hidup sebanyak 100%.Kesimpulan: Kasus hernia inguinalis banyak ditemukan pada laki-laki dewasa usia 45 - >65 tahun, pekerjaansebagai buruh, gejala klinis benjolan dilipat paha serta nyeri di abdomen, di temukan nyeri tekan pada pemeriksaan fisik,dan pasca operasi hernia inguinalis semua pasien dalam keadaan hidup.
KORELASI ANTARA DERAJAT PARASITEMIA DENGAN ANEMIA PADA PENDERITA YANG TERINFEKSI MALARIA DI PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN Tusy Triwahyuni; Zulfian Zulfian
Jurnal Medika Malahayati Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.56 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v1i4.1934

Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit. Padamalaria, derajat anemia yang terjadi tidak sesuai dengan rasio jumlah sel yang terinfeksi. Penghancuran eritrosit padainfeksi malaria disebabkan lisisnya eritrosit akibat infeksi langsung dan peningkatan penghancuran eritrosit yangmengandung parasit. Namun mekanisme tersebut tidak dapat menjelaskan terjadinya anemia berat. Perbedaan hasildidapatkan pada beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai wilayah. Tujuan: untuk mengetahui korelasi antara derajatparasitemia dengan anemia pada penderita yang terinfeksi malaria.Metode Penelitian: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan membuat sediaanapus darah tebal dan tipis untuk menghitung derajat parasitemia dengan metode kuantitatif sedangkan derajat anemia darinilai hemoglobin dengan jumlah sampel 40 pasien. Analisis data dengan uji Spearman dimana nilai p<0,05 dianggapbermakna.Hasil: Rerata indeks parasit pada parasitemia ringan 485,8 parasit/μl darah, sedang 4694 parasit/μl dan berat16810 parasit/μl sedangkan rerata nilai hemoglobin pada anemia ringan 11,66 g/dl, sedang 8,72 g/dl dan berat 5,25 g/dl.Hasil uji Spearman antara parasitemia dengan nilai hemoglobin menunjukkan korelasi negatif (p=0,004; r=- 0,45).Kesimpulan: Semakin berat derajat parasitemia maka nilai hemoglobin semakinmenurun sehingga anemia yangterjadi akan semakin berat.
KORELASI ANTARA DERAJAT PARASITEMIA DENGAN ANEMIA PADA PENDERITA YANG TERINFEKSI MALARIA DI PUSKESMAS HANURA KABUPATEN PESAWARAN Zulfian Zulfian
Jurnal Medika Malahayati Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.639 KB) | DOI: 10.33024/jmm.v3i4.2041

Abstract

Latar Belakang: Malaria merupakan penyakit infeksi disebabkan oleh Plasmodium yang menyerang eritrosit. Padamalaria, derajat anemia yang terjadi tidak sesuai dengan rasio jumlah sel yang terinfeksi. Penghancuran eritrosit padainfeksi malaria disebabkan lisisnya eritrosit akibat infeksi langsung dan peningkatan penghancuran eritrosit yangmengandung parasit. Namun mekanisme tersebut tidak dapat menjelaskan terjadinya anemia berat. Perbedaan hasildidapatkan pada beberapa penelitian yang dilakukan di berbagai wilayah. Tujuan: untuk mengetahui korelasi antara derajatparasitemia dengan anemia pada penderita yang terinfeksi malaria.Metode Penelitian: Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional dengan membuat sediaanapus darah tebal dan tipis untuk menghitung derajat parasitemia dengan metode kuantitatif sedangkan derajat anemia darinilai hemoglobin dengan jumlah sampel 40 pasien. Analisis data dengan uji Spearman dimana nilai p<0,05 dianggapbermakna.Hasil: Rerata indeks parasit pada parasitemia ringan 485,8 parasit/μl darah, sedang 4694 parasit/μl dan berat16810 parasit/μl sedangkan rerata nilai hemoglobin pada anemia ringan 11,66 g/dl, sedang 8,72 g/dl dan berat 5,25 g/dl.Hasil uji Spearman antara parasitemia dengan nilai hemoglobin menunjukkan korelasi negatif (p=0,004; r=-0,45).Kesimpulan: Semakin berat derajat parasitemia maka nilai hemoglobin semakinmenurun sehingga anemia yangterjadi akan semakin berat.
Hubungan Kadar Kreatinin dengan Durasi Pengobatan HD pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Shelfi Aprilia Ningsih; Hetti Rusmini; Ratna Purwaningrum; Zulfian Zulfian
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol 10 No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Akademi Keperawatan Sandi Karsa (Merger) Politeknik Sandi Karsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35816/jiskh.v10i1.581

Abstract

Introduction; One of the renal replacement therapies in kidney failure patients in hemodialysis (HD). The length of hemodialysis affects the serum creatinine level. Aim; knowing creatinine levels with the duration of HD treatment in patients with chronic renal failure. Method; retrospective analytic study with cross-sectional approach. The sample in this study was all serum of hemodialysis chronic renal failure patients recorded in medical record data. Data analysis used univariate analysis and bivariate analysis with the Spearman rho test. Result; It is known that the prevalence of serum creatinine levels in Chronic Renal Failure. Patients with the average creatinine level of respondents were 8.6 mg/dl with the lowest creatinine level was 4.4 mg/dl and the highest was 18.4 mg/dl, and the prevalence of HD treatment. hemodialysis treatment> 6 months as many as 43 respondents (82.7%). The results of the analysis of creatinine levels with HD treatment duration: p-value: 0.001; r: -0.464). Conclusion: There is a significant relationship between creatinine levels and the length of HD treatment in patients with chronic renal failure.
HUBUNGAN KADAR UREUM DENGAN LAMA PENGOBATAN HD DAN LAMA WAKTU PELAKSANAAN HD PADA PASIEN GGK DI RSPBA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2019 – 2020 Hetti Rusmini; Ratna purwaningrum; Zulfian Zulfian; Okta Abriyanti
Jurnal Akrab Juara Vol 6 No 2 (2021)
Publisher : Yayasan Akrab Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bersifat analitik observasional retrospektif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara total sampling, dengan sampel yang di pakai sebanyak 74. Diketahui prevalensi kadar ureum pada pasien GGK yang menjalani HD di RSPBA Bandar Lampung tahun 2019 – 2020 tertinggi sebanyak 73 responden (99%). Berdasarkan usia terbanyak adalah lansia awal sebanyak 27 responden (36%). Berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki – laki sebanyak 42 responden (57%). Berdasarkan lama pengobatan HD terbanyak > 6 bulan adalah 59 responden (80%). Berdasarkan lama pelaksanaan HD terbanyak 4 – 5 jam sebanyak 71 responden (96%). Prevalensi lama menjalani HD dengan kadar ureum pada pasien GGK tertinggi > 6 bulan pada usia berkategori lansia awal dengan jenis kelamin laki – laki, lama waktu pengobatan 4 – 5 jam, dan kadar ureum tinggi.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DEMAM TIFOID PADA ANAK YANG DIRAWAT DI BANGSAL ANAK RSUD DR H ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2013 Zulfian Zulfian; Rakhmi Rafie
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 4 (2014): Volume 1 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.82 KB) | DOI: 10.33024/.v1i4.680

Abstract

Latar Belakang: Demam tifoid masihmerupakan masalah kesehatan yang penting diberbagai negara sedang berkembang padamasyarakat dengan standar hidup dankebersihan rendah, cenderung meningkat danterjadi secara endemis. Kematian umumnyadisebabkan oleh komplikasi demam tifoidantara lain radang paru- paru, perdarahan usus,dan kebocoran usus.Tujuan penelitian: Untuk mengetahuihubungan personal hygiene dengan kejadiandemam tifoid pada anak yang dirawat diBangsal Anak RSUD dr. H. Abdul MoeloekProvinsi Lampung Tahun 2013.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalahobservasional analitik dengan menggunakanpendekatan perspective. Analisis data bivariatyang digunakan dalam penelitian ini adalahchi Square dengan uji kemaknaan 95%Hasil Penelitian: Personal hygiene pada anakyang dirawat di Bangsal Anak RSUD dr. H.Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2013termasuk dalam kategori baik yaitu sebanyak128 orang (64%), sedangkan selebihnyakurang baik yaitu sebanyak 72 orang (36%).Anak yang dirawat di Bangsal Anak RSUD dr.H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun2013 yang mengalami demam tifoid sebanyak100 orang (50%).Kesimpulan: Ada hubungan personal hygienedengan kejadian demam tifoid pada anak yangdirawat di Bangsal anak RSUD dr. H. AbdulMoeloek Provinsi Lampung Tahun 2013
PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN DI TEMPAT KERJA TERHADAP TEKANAN DARAH Septilia Eka Enggar; Zulfian Zulfian
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): Volume 5 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.331 KB) | DOI: 10.33024/.v5i1.782

Abstract

Latar Belakang : Dari laporan Depkes RI pada tahun 2013, Hipertensi masih menjadi prevalensi tertinggi di Indonesia kasus penyakit tidak menular, lebih dari seperempat atau 25.8 persen. Berkembangnya industri di Indonesia menyebabkan semakin banyak tenaga kerja yang terpapar pada bising keras dan berlangsung lama. Bising di atas 80 dB dapat menyebabkan kemunduran serius pada kondisi kesehatan seseorang, mengakibatkan kehilangan pendengaran sementara atau permanen, masalah penyakit jantung serta tekanan darah tinggi.Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh intensitas kebisingan di tempat kerja terhadap tekanan darah.Metode Penelitian : Metode yang digunakan analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan total sampling. Pengambilan data primer dengan pengukuran tekanan darah menggunakan shygnomanometer. Data dianalisis dengan menggunakan uji paired t-test.Hasil Penelitian : Hasil uji menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kebisingan terhadap tekanan darah sistole dan diastole, dengan nilai r untuk sistole pada intensitas 86 dB 0.896 (pengaruh kuat) dan nilai r untuk diastole pada intensitas 86 dB adalah 0.870 (pengaruh kuat).Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan antara intensitas kebisingan terhadap tekanan darah. 
HUBUNGAN CD 4 DENGAN KEJADIAN DIARE PERSISTEN PADA PASIEN HIV/AIDS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014-2015 Zulfian Zulfian; Iin Rahmayani; Haikal Muhammad Zulfikar
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Volume 2 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.954 KB) | DOI: 10.33024/.v2i1.696

Abstract

RSUD Abdul MoeloekProvinsi Lampung merupakan RS yangmemiliki klinik VCT yang melayanipemberian obat ARV untuk penderitaHIV/AIDS. Berdasarkan data rekam medikklinik VCT RSUD Abdul Moeloek ProvinsiLampung tahun 2014 jumlah penderita positifHIV/AIDS sebesar 194 dan jumlah penderitapositif HIV/AIDS meningkat ditahun 2015menjadi 266 orang.Tujuan penelitian: Di ketahui hubungan CD4 dengan kejadian diare persisten pada pasienHIV/AIDS di RSUD dr. H. Abdul MoeloekProvinsi Lampung tahun 2014-2015.Metode penelitian: Jenis penelitian adalahanalitik menggunakan pendekatan crosssectional yaitu penelitian dimana eksposure danout come terjadi bersamaan. obyek penelitianhanya diobservasi sekali dan pengukurandilakukan terhadap status karakter atau variabelobyek pada saat pemeriksaan dengan carapendekatan dan pengumpulan data sekaliguspada satu saat.19 Desain analitik menggunakanpendekatan cross sectionalHasil penelitian: Berdasarkan hasil dapatdiketahui bahwa dari 50 responden yangmemiliki CD 4 < 200 ada sebanyak 41 orang(82,0%) mengalami diare persisten, sedangkanpada responden yang memiliki CD 4 200 –350 dari 32 orang ada sebanyak 18 orang(56.3%) tidak mengalami diare persisten.Hasil uji statistik chi square didapat nilai pvalue < dari ά (0,001 < 0,05)Kesimpulan: Ada pembahasan hubungan CD4 dengan kejadian diare persisten pada pasienHIV/AIDS (p value = 0,001 < 0,05).
Hubungan Perokok Ringan, Sedang, Berat Terhadap Tekanan Darah Pada Mahasiswa Universitas Malahayati Angkatan Tahun 2013 Zulfian Zulfian; Yesi Nurmalasari; Fadli Mukhlisin
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 4 (2016): Volume 3 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.75 KB) | DOI: 10.33024/.v3i4.760

Abstract

Latar Belakang: Angka kesakitan akibat rokok di Indonesia masih tinggi, rokok menyebabkan lima jutakesakitan tiap tahunnya. Rokok menginduksi pelepasan katekolamin mengganggu fungsi sistemkardiovaskular dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah yang dapat menyebabkan hipertensi.Tujuan Penelitian : Mengetahui adanya hubungan perokok ringan, sedang, berat terhadap tekanan darahpada mahasiswa Universitas Malahayati Angkatan tahun 2013.Metode Penelitian : Desain penelitian adalah purposive sampling yang pengambilan sampel di tentukan olehpeneliti dengan berdasarkan tujuan variable atau ukuran ukuran tertentu. Cara pengam bilan sampel dalampenelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Data diolah menggunakan SPSS Versi16 denganmenggunakan uji anova.Hasil : Terdapat hubungan antara jumlah dan lama merokok yang dihisap dengan peningkatan tekanan darahsistolik dan diastolik dengan masing nilai p-value <0,05 dan <0,05.Kesimpulan :Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan jumlah rokok lebih 10 batang per haridanlama merokok lebih dari lima tahun pada mahasiswa lelaki Fakultas Kedokteran UniversitasMalahayatiangkatan 2013 mempunyai resiko lebih besar untuk mengalami peningkatan tekanan darah sistolikdan diastolic dibandingkan yang memiliki kebiasaan merokok dengan jumlah rokok kurang dari 10 batang perhari dan lama merokok kurang dari lima tahun
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP KADAR KOLESTERO L TOTAL PADA ORANG LAN SIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS IRINGMU LYO METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2016 Zulfian Zulfian; Yesi Nurmalasari; Aris Setiawan
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): Volume 3 Nomor 1
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.803 KB) | DOI: 10.33024/.v3i1.731

Abstract

Meningkatnya kadar kolesterol total yang tinggi menjadi salah satu faktor penting untuk timbulnyaberbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner. Salah satu upaya untuk menurunkan kadarkolesterol total pada lansia diantaranya melalui kegiatan senam lansia. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap kadar kolesterol total pada orang lansia diWilayah Kerja Puskesmas Iringmulyo Metro Timur tahun 2016.Jenis penelitian kuantitatif, bentuk desain yang dipakai adalah quasi experimental design.Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Iringmulyo Metro timuryang berjumlah 50 orang, sampel yang diambil sebanyak 33 orang. Analisis dalam penelitian inimenggunakan uji paired sample t-test.Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata kadar kolesterol total orang lansia sebelum (pre-test)senam lansia adalah 178,33 mg/dl dengan standar deviasi 30,014 dan rata-rata kadar kolesterol totalorang lansia sesudah (pre-test) senam lansia adalah 147,12 ± 18,190 mg/dl. Hasil analisis denganpaired sample t-test didapatkan nilai probabilitas p-value 0,000 < a 0,05 maka dapat disimpulkanbahwa ada pengaruh senam lansia terhadap kadar kolesterol total pada orang lansia. Saran bagi lansiahendaknya dapat terus mengikuti kegiatan senam lansia sebagai upaya menjaga kesehatan.