Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN SANTRI Maskur Rois
Hudan Lin Naas: Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 1, No 2 (2020): Jurnal Hudan Linnaas Vol. 1 No. 2, 2020
Publisher : Al-Amien Prenduan for Islamic Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.329 KB) | DOI: 10.28944/hudan linnaas.v1i2.309

Abstract

AbstrakKomunikasi interpersonal biasa terjadi pada orang-orang yang memiliki latar belakang yang sama. Ciri komunikasi interpersonal yang paling menonjol adalah efek perubahan sikap dan karakter. Peneliti mengambil lokasi di pondok pesantren Al-Hikmah Aengdake Bluto Sumenep dengan alasan kurang memaksimalkan pembentukan karakter kepemimpinan santri. Penelitian ini bertujuan menjelaskan secara ilmiah pola dan metode komunikasi interpersonal dalam membentuk karakter kepemimpinan santri. Objek yang diteliti adalah aktifitas komunikasi interpersonal yang terjadi pada segenap personel di pondok pesantren tersebut, sedangkan subjek yang diteliti adalah kia’i, ustadz, guru, dan para santri maka dari itu penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi persuasif. Data-data yang diambil berupa 1. Data wawancara 2. Observasi dan 3. Dokumentasi pondok pesantren, dengan pengujian keabsahan data melalui validasi, kemudian mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan gambaran atau data yang didapatkan ketika penelitian. Hasil penelitian ini adalah pedekatan sosiologis melalui keteladanan, sedangkan metode yang digunakan adalah memberikan pesan dalam hal kepemimpinan, mengikut sertakan santri kegiatan yang dapat membentuk karakter kepemimpinan, memberikan santri iming-iming/imbalan, memberikan santri hukuman/fisik, sedangkan faktor pendukungnya adalah latar belangkang pendidikan komunikator, sarana, dan terakhir keterbukaan para guru dan para ustadz dan faktor penghambatnya adalah kurangnya santri untuk berdialog terhadap masalah yang dihadapi, kepribadian maupun perilaku santri di pondok pesantren tersebut bermacam-macam atau berbeda-beda karakternya.