Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KEMISKINAN DI KABUPATEN ACEH TIMUR Safuridar, Safuridar
Ihtiyath: Jurnal Manajemen Keuangan Syariah Vol 1 No 1 (2017): Vol 1 No 1 September 2017
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (442.248 KB) | DOI: 10.32505/ihtiyath.v1i1.674

Abstract

This study aims to determine the effect of economic growth on poverty in East Aceh. The data used in this study is secondary data obtained from the results of direct research both from BPS Kabupaten Aceh Timur and from the website of BPS. The data obtained were analyzed by using simple linear regression equation, coefficient of determination and t test. The result revelead that Y = 166.859 - 0,055X. 166,859 people are the number of poor people in East Aceh which is not influenced by economic growth. Furthermore, the regression coefficient b of -0.055 indicates that the variable of economic growth negatively affect poverty and if economic growth is increased by 1%, it will decrease poverty by 0,055%. Coefficient of determination R2 equal to 0,776 or equal to 77,6%, meaning that the influence of economic growth variable to poverty is 77.6% and the remaining 22.4% is influenced by other variables that are not examined in this study. The hypothesis that the economic growth has negative effect to poverty in East Aceh is acceptable. This is in accordance with the result of regression equation with negative economic growth coefficient is 0,055 and t-table <ttable is -5,263 <1,895. Therefore, it can be concluded that the economic growth have both negative and significant effect to poverty in East Aceh.  
Analysis of The Effect of Non-Cash Payments, Interest Rate, and The Amount of The Money Circulation on Inflation in Indonesia Ananda Putri; Safuridar Safuridar; Suri Amilia; Asnidar Asnidar
International Journal on Social Science, Economics and Art Vol. 11 No. 4 (2022): February: Social Science, Economics and Art
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/ijosea.v11i4.59

Abstract

This study aims to determine how the partial and simultaneous influence of non-cash payments, interest rates and the money supply on inflation in Indonesia. This research was carried out from January 2021 to June 2021. The type of research data is quantitative. The independent variables in this study are non-cash payments (X1), interest rates (X2), and the money supply (X3) while the dependent variable is inflation (Y) with the object of research in Indonesia. Sources of data were collected in the form of secondary data for the 2009-2019 time series obtained from Bank Indonesia and the Central Statistics Agency. The analytical method used is multiple linear regression and classical assumption test. The results of the study partially state that non-cash payments and the money supply do not affect inflation, while interest rates have a significant effect on inflation in Indonesia. Simultaneously non-cash payments, interest rates and the money supply have a significant effect on inflation in Indonesia. ScoreR square is 0.4670 or 46.70%, meaning that the variables of e-money, interest rates, and the money supply affect inflation in Indonesia by 46.70%, while the remaining 53.30% is influenced by other factors outside the study.  
PERAN EKOWISATA DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS : HUTAN MANGROVE KUALA LANGSA) Puti Andiny; Safuridar Safuridar
Niagawan Vol 8, No 2 (2019): NIAGAWAN VOL 8 NO. 2 JULI 2019
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/niaga.v8i2.14260

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan karakter produk dan pasar ekowisata yang berbasis masyarakat di kawasan hutan mangrove Kuala Langsa yang dapa digunakan untuk community based ecotourism dan mengkaji sejauh mana ekowisata berpengaruh dalam menggerakan peran serta masyarakat dan memberikan manfaat bagi masyarakat setempat di Kuala Langsa. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada 100 orang responden. Data kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif pada program komputer akan dapat ditampilkan deskripsi statistik berupa nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standard devviation) dan frekuensi jawaban untuk setiap variabel. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa dari parameter aksesibilitas dan fasilitas yang memberikan dampak positif promosi tentang ekowisata hutan mangrove melalui media sosial dengan mean 3,88 dengan standar deviasinya 0,53711, sedangkan dampak yang tidak berpengaruh yaitu terdapat festival budaya setempat yang sangat menarik dengan mean 1,19 dengan standar deviasinya 0,39428. Dari sini terlihat bahwa karakter dan kondisi produk serta pasar ekowisata yang berbasis masyarakat masih kurang memunculkan karakternya. Kata Kunci : Pasar Ekowisata, Community Based Ecotourism.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kemiskinan di Kabupaten Aceh Timur Safuridar Safuridar
IHTIYATH : Jurnal Manajemen Keuangan Syariah Vol 1 No 1 (2017): Vol 1 No 1 September 2017
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/ihtiyath.v1i1.674

Abstract

This study aims to determine the effect of economic growth on poverty in East Aceh. The data used in this study is secondary data obtained from the results of direct research both from BPS Kabupaten Aceh Timur and from the website of BPS. The data obtained were analyzed by using simple linear regression equation, coefficient of determination and t test. The result revelead that Y = 166.859 - 0,055X. 166,859 people are the number of poor people in East Aceh which is not influenced by economic growth. Furthermore, the regression coefficient b of -0.055 indicates that the variable of economic growth negatively affect poverty and if economic growth is increased by 1%, it will decrease poverty by 0,055%. Coefficient of determination R2 equal to 0,776 or equal to 77,6%, meaning that the influence of economic growth variable to poverty is 77.6% and the remaining 22.4% is influenced by other variables that are not examined in this study. The hypothesis that the economic growth has negative effect to poverty in East Aceh is acceptable. This is in accordance with the result of regression equation with negative economic growth coefficient is 0,055 and t-table <ttable is -5,263 <1,895. Therefore, it can be concluded that the economic growth have both negative and significant effect to poverty in East Aceh.
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap Tingkat Pengangguran di Kabupaten Aceh Timur Safuridar Safuridar
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 1 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.613 KB) | DOI: 10.1234/jse.v1i1.70

Abstract

Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk terhadap tingkat pengangguran di Kabupaten Aceh Timur. Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analis deskriptif kuantitatif. Jenis data yang dipakai adalah data skunder dan dilakukan pengolahan menggunakan peralatan regressi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial baik pertumbuhan ekonomi maupun jumlah penduduk memberikan pengaruh terhadap tingkat pengangguran di Kabupaten Aceh Timur dengan pola yang berbeda. Hal ini ditunjukkan pada  dimana sebanyak 80,12% terjadinya pengangguran bilamana tanpa adanya pertumbuhan ekonomi dan penduduk. Sedangkan naiknya pertumbuhan ekonomi 1% akan mengurangi pengangguran sebesar 3,04% per tahunnya, asumsi faktor lain tetap dan kenaikan penduduk 1% akan menambah pengangguran sebesar 2,2% per tahunnya, asumsi faktor lain tetap. Pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel bebas (pertumbuhan ekonomi dan penduduk) terhadap tingkat pengangguran ditandai dengan koefisen determinasi sebesar 78,68% variasi masing-masing variabel bebas menjelaskan perubahan pada variabel terikat yaitu tingkat pengangguran. Selebihnya 21,32% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti. Dengan demikian, kesimpulan akhir bahwa secara simultan (serempak) pertumbuhan ekonomi dan penduduk berpengaruh terhadap tingkat pengangguran dapatditerima kebenarannya setelah melalui uji F, dimana tingkat signifikasi F di bawah 5%.
Efektivitas Pinjaman Dana Bergulir PNPM Mandiri Perdesaan Terhadap Masyarakat Kurang Mampu (Studi Kasus Desa Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang) Safuridar Safuridar
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (669.867 KB) | DOI: 10.1234/jse.v1i2.331

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar efektivitas pinjaman dana bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan pada Masyarakat Kurang Mampu di Desa Paya Bedi Kecamatan Rantau Kabupaten Aceh Tamiang. Metode penelitian ini adalah deskriptif di mana teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner (angket), wawancara, observasi (pengamatan). Sampel dalam penelitian ini adalah anggota spp yang menerima pinjaman dana bergulir dari PNPM Mandiri Perdesaan, yaitu sebanyak 67 responden. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan efektivitas pinjaman dana bergulir program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan terhadap masyarakat kurang mampu di Desa Paya Bedi Kecamatan Rantau berdasarkan kuisioner yang dibagikan adalah efektif dengan nilai skala likert 3,89 dibulatkan menjadi 4. Nilai efektif ini dapat diartikan anggota spp telah menggunakan dana bantuan untuk kegiatan yang produktif dengan adanya peningkatan pendapatan setelah mendapatkan dana pinjaman, bertambahnya sumber pendapatan, berkurangnya jumlah penggangguran di desa Paya Bedi. Hal ini juga terlihat dari 4 indikator dalam melihat efektivitas pinjaman dana bergulir, yaitu yang terdiri dari : tingkat kualitas, tingkat kuantitas, modal dan hasil/ouput. Dari penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan pinjaman dana bergulir yang dilakukan oleh PNPM Mandiri Perdesaan adalah salah satu program yang efektif bagi masyarakat kurang mampu untuk dapat meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga yaitu dengan membuka atau mengembangkan usaha.
Peranan Instrumen Kebijakan Moneter Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Aceh Safuridar Safuridar
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 2 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.314 KB) | DOI: 10.1234/jse.v2i1.776

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis bagaimana peranan instrumen kebijakan moneter terhadap pertumbuhan ekonomi di Aceh. Dalam penelitian ini peneliti mengamati instrumen kebijakan moneter berupa simpanan giro minimum (reserve requirement), fasilitas diskonto (discount policy) dan operasi pasar terbuka (open market operation). Ketiga instrument ini akan dianalisis dengan menggunakan tolak ukur stabilitas moneter diantaranya: a) laju inflasi, b) suku bunga, c) jumlah uang beredar. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah dokumen yang dihasilkan melalui Data BPS Provinsi Aceh dan Data Bank Indonesia yang memiliki data terstruktur untuk membuat hasil yang efektif dalam penentuan kebijakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran dan kebijakan moneter dalam mempengaruhi perekonomian di Propinsi Aceh dapat terlihat penurunan tekanan jumlah uang beredar selama periode tahun 2013 sampai dengan 2014. Pada triwulan I 2013, untuk menurunkan jumlah uang beredar Bank Indonesia menaikkan tingkat suku bunga dari 7,5% di tahun 2013 sampai 7,75% di tahun 2014. Kebijakan moneter lainnya juga diterapkan pada Simpanan Giro Minimum, Pada triwulan I 2015, jumlah penetapan jumlah simpanan giro minimum Aceh meningkat hingga 575575,54. Jumlah ini terus meningkat hingga triwulan akhir 2015 sebanyak 12,03% yaitu sebesar 585905,61. Dikarenakan jumlah peredaran uang di akhir tahun 2015 sudah semakin tinggi, maka pada triwulan I 2016, Bank Indonesia meningkatkan simpanan minimum giro Aceh sebesar 606385,47. Dan jumlah ini juga terus bertambah hingga 24,51% di akhir tahun 2016 yaitu sebesar 729518,83.
Analisis Indikator Makro Ekonomi terhadap Harga Saham Sektor Perbankan Safuridar Safuridar; Zikra Asyuratama
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.026 KB) | DOI: 10.1234/jse.v2i2.1153

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk pengaruh inflasi, suku bunga dan nilai tukar terhadap harga saham sektor perbankan. Data yang digunakan adalah data inflasi, suku bunga, nilai tukar dan harga saham perusahaan sub sektor perbankan dari tahun 2007-2016 yang diperoleh dari situs BPS Indonesia dan publikasi Bursa Efek Indonesia. Data dianalisis dengan menggunakan persamaan regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh Y = Y = 12,245 – 0,619X1 + 0,488X2 + 0,512X3. Hasil uji koefisien determinasi sebesar 4,07 atau sebesar 40,7% artinya variabel inflasi, suku bunga dan nilai tukar mempengaruhi harga saham sektor perbankan sebesar 40,7% sedangkan sisanya sebesar 59,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil uji t pada variabel bahwa inflasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor perbankan, dimana diperoleh nilai t sig. 0,041 lebih kecil dari 0,05. Suku bunga berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor perbankan, dimana diperoleh nilai t sig. 0,0428 lebih kecil dari 0,05. Nilai tukar berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor perbankan, dimana diperoleh nilai t sig. 0,035 lebih kecil dari 0,05. Hasil uji F nilai prob (F statistik) variabel inflasi, suku bunga dan nilai tukar secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham sektor perbankan, dimana diperoleh nilai F sig. 0,015 lebih kecil dari 0,05.
Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia, PengangguranDan JumlahPenduduk Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Aceh Bagian Timur Safuridar; Natasya Ika Putri
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 3 No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (111.65 KB) | DOI: 10.1234/jse.v3i1.1295

Abstract

Penelitian inidilakukan dengan tujuan untuk mengetahuiseberapa besar pengaruh indeks pembangunan manusia, pengangguran dan jumlah penduduk terhadap kemiskinan di Kota/Kabupaten Aceh Bagian Timur. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data indeks pembangunan manusia, pengangguran dan jumlah penduduk, serta data mengenai tingkat kemiskinan pada periode 2008-2017. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda, uji t, uji f dan analisis koefisien determinasi. Dari hasil penelitian dapat dijelaskan secara parsial pengaruh indeks pembangunan manusia terhadap tingkat kemiskinan di Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 0,097 dan Kota Langsa sebesar 0,574 maka tidak signifikan karena nilai probabilitas di atas 5%. Di Kabupaten Aceh Timur indeks pembangunan manusia berpengaruh signifikan dengan nilai probabilitas 0,033 yaitu di bawah 5%. Nilai probabilitas pengangguran di Kabupaten Aceh Tamiang 0,528 dan Kabupaten Aceh Timur 0,452 makatidak signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan di Kota Langsa sebesar 0,028 maka pengangguran berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan. Pengaruh jumlah penduduk terhadap tingkat kemiskinan di seluruh Kota/Kabupaten Aceh Bagian Timur adalah signifikan dengan masing-masing nilai probabilitas yaitu Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 0,000 , Kota Langsa sebesar 0,000 dan Kabupaten Aceh Tamiang 0,000. Koefisien determinasi variable indeks pembangunan manusia, pengangguran dan jumlah penduduk mampu menjelaskan kemiskinan di Aceh Bagian Timur yaitu, Kabupaten Aceh Tamiang sebesar 92.92%, Kota Langsa 97.93% dan Kabupaten Aceh Timur 96.50%.
Analisis Pengeluaran Pemerintah Bidang Kesehatan Bidang Pendidikan dan Infrastruktur terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Aceh Tamiang Nurlaila Hanum Hanum; Safuridar; Dhaifina Gasani
Jurnal Samudra Ekonomika Vol 4 No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ekonomi Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jse.v4i2.2933

Abstract

This study aims to determine the effect of government spending in the health on education and infrastructure on the Human Development Index (IPM) in Aceh Tamiang District. The data used are secondary data from 2008 to 2019. The data analysis method uses multiple lineir regression equations, hypothesis testing (t test and F test), and the coefficient of determination (R2) test. Statistical calculations using Microsoft Excel. The regression coefficient 0.015 represents government expenditure on health which has a positive effect on the Human Development Index. The regression coefficient of 0.038 represents government spending on education which has a positive effect on the Human Development Index. The regression coefficient of 0.007 represents government spending on infrastructure which has a positive effect on the Human Development Index. The results of the t test show that government spending in the health sector has a t sig> α5% (0.199> 0.05). It can be stated that government spending on health has no significant effect on the Human Development Index. The value of government expenditure in education is t sig> α5% (0.169> 0.05). It can be stated that government spending on education has no significant effect on the Human Development Index. The value of government spending on infrastructure is t sig> α5% (0.292> 0.05). It can be stated that government spending on infrastructure has no significant effect on the Human Development Index. The results of the F test, F sig <α5% (0.000 <0.05) can be stated that government spending on health, government spending on education and government spending on infrastructure have a significant effect on the Human Development Index in Aceh Tamiang District. The result of the determination coefficient test is 0.860 or 86%, the variable government spending on health, government spending on education and government spending on infrastructure affects the Human Development Index in Aceh Tamiang District. Keywords: Health, Education, Infrastructure, HDI Expenditures