Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Unsur-Unsur Fantasi dalam Motif Novel Franskenstein Karya Marry Shelly Harjanti, Fransisca Dwi
sarasvati Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/sv.v1i1.655

Abstract

This writing study of novels which contain elements of fantasy. Data taken from a novel titled frankenstein the work of marry shelly. That has been a problem in writing this is fantasy elements that was found in a motive. The purpose of this writing is described the fantasy elements that was found in a motive a novel franskenstein shelly marry work. Data collection techniques use the technique of documentation. The result of for the assessment of novels states that there are several motives that was found in the novel. Namely the motives have good enough fantasy elements, oddity as well as something that was felt to be does not make sense that was found in the motives. Motives which contain elements of fantasy of them the success of created man, pursued shadow fear, the sinister which is thirsty creature is knowledge, the sinister which is benevolent creature, the wickedness of human beings, heartache and revenge, the creation of the new man. In that they exist motives fantasy elements commit the morbidly artist footage, oddity, as well as something that does not make sense.
KAJIAN DEKONSTRUKSI DALAM NOVEL THE NAME SAKE KARYA JHUMPA LAHIRI Harjanti, Fransisca Dwi
sarasvati Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/sv.v3i1.1500

Abstract

Pada awalnya dekonstruksi merupakan teknik atau metode dalam membaca dan memahami teks. Dalam pembacaan secara dekonstruktif pembaca perlu menghadirkan unsur-unsur yang memungkinkan teks tersebut berbeda dari yang lain. Dalam dekonstruksi unsur-unsur yang semula terlupakan dan termarjinalkan seperti kelompok-kelompok minoritas, kelompok yang terpinggirkan, kawasan kumuh diberikan perhatian secara seimbang dan proporsional. Dalam tulisan ini dibahas tentang dekonstruksi dalam karya sastra. Karya sastra yang didekonstuksi adalah The Name Sake. Novel ini berupakan novel terjemahan karya Jhumpa Lahiri, pengarang dari India. Teori yang digunakan untuk membedah novel ini adalah teori Dekonstruksi Jacques Derrida. Ada dua hal yang dibahas dalam tulisan ini yakni upaya pengarang dalam menghadirkan oposisi-oposisi dan kelompok-kelompok termarjinalkan dalam teks. Oposisi-oposisi yang dihadirkan oleh pengarang dalam teks antara lain: (1) oposisi antara laki-laki dan perempuan, antara suami dan istri yang diwakili oleh kehadiran tokoh Ashoka dan Ashima. Ashoka digambarkan sebagai pusat dan Ashima sebagai pinggiran; (2) oposisi antara dunia Barat dan Timur. Dunia Timur diwakili oleh India yang tecermin dalam kehidupan keluarga Ashoka dan Ashima. Dunia Barat yang diwakili oleh Amerika menghadirkan tokoh-tokoh dari keluarga Amerika; (3) Oposisi ketiga adalah antara kesetiaan dan ketidaksetiaan. Kelompok-kelompok termarjinalkan yang diangkat oleh pengarang dalam teks antara lain kaum perempuan dan masyarakat India.
TAKLUK PADA KEKUASAAN DALAM NOVEL TARIAN BUMI KARYA OKA RUSMINI Fransisca Dwi Harjanti
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2011): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v5i2.507

Abstract

Konsep kekuasaan di era modern berbeda dengan kekuasaan secara tradisional. Perbedaan tersebut terletak pada cara kekuasaan tersebut dijalankan. Kekuasaan yang secara tradisional dilakukan secara otoriter dan dengan kekerasan. Hal ini berbeda dengan kekuasaan secara modern, yang dijalankan dengan cara pendisiplinan dan dilakukan dengan cara sadar diri tanpa unsur paksaan. Kekuasaan menurut Foucault menyebar seperti jaringan. Di segala sektor kehidupan manusia, kekuasaan tersebut dapat terlaksana, misalnya ekonomi, budaya, dan social. Novel Tarian Bumi karya Oka Rusmini merupakan contoh novel yang menggambarkan bagaimana sebuah kekuasaan berjalan dan dijalankan. Di sektor ekonomi, kekuasaan tersebut berjalan karena tokoh-tokohnya dilibatkan dalam persoalan perekonomian. Hal ini terjadi pula di sector social dan budaya. Unsur-unsur budaya setempat tampaknya menjadi aturan yang secara tidak langsung mengikat masyarakatnya.
POLA ALIH TUTUR PADA PODCAST DEDDY COBUZIER: POLA ALIH TUTUR PADA PODCAST DEDDY COBUZIER Syarif Hidayatullah; Rini Damayanti; Fransisca Dwi Harjanti
Buana Bastra Vol 8 No 1 (2021): JURNAL BUANA BASTRA
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/bastra.vol8.no1.a4133

Abstract

Di era perkembangan zaman yang semakin maju, pola alih tutur dalampercakapan khususnya dalam percakapan sehari-hari semakin banyak dijumpaidalam berbagai media yang semakin maju mengikuti era saat ini. Youtubemerupakan platform berbagi video yang paling terkemuka. Youtube menyajikanberbagai konten yang menarik dan bisa dipilih susai selera tiap pengguna, satudiantaranya yaitu konten Podcast. Podcast menyajikan wawancara atau obrolanantara beberapa individu. Podcast merupakan pembahasan yang menjadi fokuspola alih tutur pengambilan alih giliran bicara. Podcast yang digunakan yaituPodcast Deddy Corbuzier Episode Natalan Bareng Penista. Dalam Podcast tersebut terdapat tiga orang narasumber yaitu dc, ck, dan tm. Penelitian initermasuk ke dalam penelitian kualitatif. Peneliti bertindak sebagai humaninstrument. Data penelitian merupakan kutipan percakapan dalam Podcast milikketiga narasumber yang menggunakan beberapa teknik pengambilan alih giliranbicara. Sesuai dengan tujuan penelitian, penelitian ini memperoleh berbagaimacam penggunaan teknik pengambilan alih giliran bicara dalam Podcast DeddyCorbuzier Episode Natalan Bareng Penista!! Coki Pardede & Tretan Muslim.Pada penelitian ini, disimpulkan teknik pengambilan alih giliran bicara terbagi kedalam enam bentuk yaitu memperoleh, mencuri, merebut, mengganti,menciptakan, dan melanjutkan.
PELATIHAN PENULISAN SURAT DINAS PADA PERANGKAT DESA KAMPUNG WISATA TAMAN YOGYAKARTA Rini Damayanti; Fransisca Dwi Harjanti; Kaswadi Kaswadi; Sueb Sueb; Agung Pranoto
Mitra Mahajana: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2020): Volume 1 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : LPPM Universitas Flores

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37478/mahajana.v1i1.721

Abstract

The aim of training in writing official letters at the village office is to increase the understanding of village officials about writing official letters that are good and correct. This community service program activity lasts for two days, namely on September 26, 27, 2020 at the Tamansari Yogyakarta hall. The total number of village apparatus / staff who attended this official letter writing training was 25 people. Based on the preliminary survey, the spelling scores of the participants in the activity were not good, meaning that there was a need for improvement in understanding Indonesian spelling. During the training, the activity participants and the implementation team conducted a reflection and evaluation of the material presented. Thus, activity participants can compile official letters properly and correctly according to the General Guidelines for Spelling in Indonesian.
Unsur-Unsur Fantasi dalam Motif Novel Franskenstein Karya Marry Shelly Fransisca Dwi Harjanti
sarasvati Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/sv.v1i1.655

Abstract

This writing study of novels which contain elements of fantasy. Data taken from a novel titled frankenstein the work of marry shelly. That has been a problem in writing this is fantasy elements that was found in a motive. The purpose of this writing is described the fantasy elements that was found in a motive a novel franskenstein shelly marry work. Data collection techniques use the technique of documentation. The result of for the assessment of novels states that there are several motives that was found in the novel. Namely the motives have good enough fantasy elements, oddity as well as something that was felt to be does not make sense that was found in the motives. Motives which contain elements of fantasy of them the success of created man, pursued shadow fear, the sinister which is thirsty creature is knowledge, the sinister which is benevolent creature, the wickedness of human beings, heartache and revenge, the creation of the new man. In that they exist motives fantasy elements commit the morbidly artist footage, oddity, as well as something that does not make sense.
KAJIAN DEKONSTRUKSI DALAM NOVEL THE NAME SAKE KARYA JHUMPA LAHIRI Fransisca Dwi Harjanti
sarasvati Vol 3, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/sv.v3i1.1500

Abstract

Pada awalnya dekonstruksi merupakan teknik atau metode dalam membaca dan memahami teks. Dalam pembacaan secara dekonstruktif pembaca perlu menghadirkan unsur-unsur yang memungkinkan teks tersebut berbeda dari yang lain. Dalam dekonstruksi unsur-unsur yang semula terlupakan dan termarjinalkan seperti kelompok-kelompok minoritas, kelompok yang terpinggirkan, kawasan kumuh diberikan perhatian secara seimbang dan proporsional. Dalam tulisan ini dibahas tentang dekonstruksi dalam karya sastra. Karya sastra yang didekonstuksi adalah The Name Sake. Novel ini berupakan novel terjemahan karya Jhumpa Lahiri, pengarang dari India. Teori yang digunakan untuk membedah novel ini adalah teori Dekonstruksi Jacques Derrida. Ada dua hal yang dibahas dalam tulisan ini yakni upaya pengarang dalam menghadirkan oposisi-oposisi dan kelompok-kelompok termarjinalkan dalam teks. Oposisi-oposisi yang dihadirkan oleh pengarang dalam teks antara lain: (1) oposisi antara laki-laki dan perempuan, antara suami dan istri yang diwakili oleh kehadiran tokoh Ashoka dan Ashima. Ashoka digambarkan sebagai pusat dan Ashima sebagai pinggiran; (2) oposisi antara dunia Barat dan Timur. Dunia Timur diwakili oleh India yang tecermin dalam kehidupan keluarga Ashoka dan Ashima. Dunia Barat yang diwakili oleh Amerika menghadirkan tokoh-tokoh dari keluarga Amerika; (3) Oposisi ketiga adalah antara kesetiaan dan ketidaksetiaan. Kelompok-kelompok termarjinalkan yang diangkat oleh pengarang dalam teks antara lain kaum perempuan dan masyarakat India.
Implementation of Problem Based Learning Methods in Student Spelling Learning Fransisca Dwi Harjanti; Ni Luh Ramayani
INNOVATION RESEARCH JOURNAL Vol 1 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/innovation.v1i1.1443

Abstract

In the Indonesian Language curriculum, especially those in the Indonesian Language curriculum usedat the High School level of Class X Science, one of the basic competencies discussed is writing theobservation report text. In writing a text report the results of observation require the ability of thelanguage field, specifically the ability to use spelling. To give students a good understanding ofspelling, special strategies are needed. Strategies that can be used to explore students' competenciesin the spelling field are problem based learning. In this strategy students are required to be moreactive and creative in solving problems given by the teacher. This strategy is applied to students ofClass X Science 2 at Hang Tuah 4 Surabaya High School. After applying problem-based learningbased on the results obtained that the average ability of students in understanding spelling is above75%. Only a small proportion of groups whose ability is under 75%. The most mistake students makeis in using comma (,) punctuation. The least mistake made is the use of period punctuation
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PAMONG SEKOLAH MITRA UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS Fransisca Dwi Harjanti; Fatkul Anam, Anik Kirana
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 5: Oktober 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengembangan kompetensi profesional guru pamong sekolah mitra PPG Universitas Wijaya Kusuma Surabaya melalui Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para guru pamong sekolah mitra program Pendidikan Profesi Guru Fakultas Bahasa dan Sains yang berpengaruh pada peningkatan kompetensi keprofesionalan mereka dalam hal penelitian tindakan kelas. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2021 melalui aplikasi zoom. Peserta dari kegiatan ini berjumlah 25 orang yang terdiri atas guru-guru sekolah mitra PPG UWKS. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman para guru sekolah mitra tentang konsep PTK dan cara pelaksanaan PTK di sekolah.
Metafora dalam Meme Ucapan Selamat Pagi di Media Sosial Rini Damayanti; Fransisca Dwi Harjanti; Kaswadi kaswadi
Ranah: Jurnal Kajian Bahasa Vol 11, No 1 (2022): Ranah: Jurnal Kajian Bahasa
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/rnh.v11i1.4862

Abstract

This study discusses the use of metaphors contained in good morning memes on social media. The problem studied is the types and purposes of writing memes in good morning greetings on social media. This research is a type of qualitative research whose data is sourced from social media, including WhatsApp and Facebook. Data were collected using the documentation method. The results of this study are the types of metaphors that are generally found in good morning greeting memes, among others; (1) anthropomorphic metaphors that use nature as a comparison with humans, including plants, mountains, seeds, light, and light; (2) animal metaphors that use animals as comparisons with humans, including birds, bees, and flies; (3) the metaphor of the structure of daily activities describes human traits that are far from gratitude, peace, and pride; (4) inanimate metaphor refers to a fixed form, for example, chest; (5) standard metaphor refers to a general form, for example, happiness cannot be separated from gratitude; and (6) creative metaphors are metaphors that are produced from the creativity of speakers, for example comparing God or God's hand with a painter. The purpose of using metaphors in good morning memes is to advise, encourage, invite gratitude, pray, and thank God. AbstrakPenelitian ini membahas tentang penggunaan metafora yang terdapat dalam meme ucapan selamat pagi di media sosial. Permasalahan yang dikaji adalah jenis-jenis dan tujuan ditulisnya meme dalam ucapan selamat pagi di media sosial. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang datanya bersumber dari media sosial, di antaranya adalah WhatsApp dan Facebook. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah jenis-jenis metafora yang umumnya terdapat dalam meme ucapan selamat pagi antara lain;  (1) metafora antropomorfisme yang menggunakan alam sebagai pembanding dengan manusia, di antaranya dengan tanaman, gunung, benih, cahaya, dan terang; (2) metafora binatang yang menggunakan binatang sebagai pembanding dengan manusia, di antaranya burung, lebah, dan lalat; (3) metafora struktur kegiatan sehari-hari menggambarkan sifat-sifat manusia yang jauh dari rasa syukur, rasa damai, dan kesombongan; (4) metafora mati mengacu pada bentuk yang bersifat tetap, misalnya lapang dada; (5) metafora standar mengacu pada bentuk yang bersifat umum, misalnya kebahagiaan tidak terlepas dari rasa syukur; dan (6) metafora kreatif merupakan metafora yang dihasilkan dari kreativitas penutur, misalnya membandingkan Tuhan atau tangan Tuhan dengan seorang pelukis. Tujuan penggunaan metafora dalam meme ucapan selamat pagi antara lain adalah menasihati, menyemangati, mengajak bersyukur, mendoakan, dan berterima kasih kepada Tuhan.