Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pembelajaran Sepanjang Hayat Menuju Masyarakat Berpengetahuan Esi Hairani
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 2 No 1 (2018): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v2i1.107

Abstract

Indonesia, hingga saat ini, belum memiliki payung hukum secara khusus mengatur belajar sepanjang hayat. Dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sekalipun, istilah pendidikan atau belajar sepanjang hayat baru menjadi bagian kecil saja dari kebijakan makro pendidikan di Indonesia. “Setiap warga Negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan sepanjang hayat”. Apa yang tersirat dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional di atas, belum cukup dipandang sebagai dasar kebijakan yang komprehensif tentang penyelenggaraan belajar sepanjang hayat di Indonesia. Padahal penjabaran konsep dan prinsip belajar sepanjang hayat ke dalam pemahaman yang lebih operasional mutlak diperlukan. Terutama dalam menyiapkan program-program altrernatif secara kreatif dan inovatif yang mampu memecahkan persoalan-persoalan di atas tadi, khususnya program yang memiliki substansi lingkungan, kecakapan hidup dan lapangan kerja, dan kependudukan. Masyarakat berpengetahuan ditopang oleh empat pilar, yaitu (1) system pendidikan, yang menjamin masyarakat dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan secara luas; (2) system inovasi, yang mampu membawa peneliti dan kalangan bisnis menerapkan secara efektif terhadap informasi dan komunikasi; dan (4) kerangka kelembagaan dan ekonomi, terjaminnya kemantapan lingkungan makro ekonomi, persaingan, lapangan kerja buruh dan keamanan sosial. Belajar sepanjang hayat dapat dijabarkan secara kontinum ke dalam program-program pendidikan di tingkat satuan penidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Karena belajar merupakan suatu proses sepanjang hayat yang mencakup keseluruhan kurung waktu hidup seorang individu yang mengarah pada upaya untuk menumpang masyarakat belajar (learning society).
Strategi Komunikasi Interpersonal dalam Meningkatkan Promosi pada Perguruan Tinggi X di Jakarta Esi Hairani
Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 8 No 2 (2018): Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33511/qiroah.v1i2.31

Abstract

Competition between universities in recruiting students is increasingly high, the purpose of this study is to analyze communication strategies in order to improve promotion in x universities in Jakarta. The subject of the promotion team and are the ranks of leaders and utilize the role of alumni, stake holders and students. Then analyzed by data triangulation. The results of the study show that the program promoting campus X to be a brand image as the only Al-Qur'an college specifically for X college students in Jakarta has succeeded but the promotion program has not been maximized. Indicators are characterized by many prospective students who seek more information from various sources. So that affects the number of students who register. The cause of promotion ineffectiveness can be seen from the lack of handling and special attention to promotional programs. The cause can be seen from the element of the leadership role, coordination and the absence of a promotion team. The most common obstacles in promotion are lack of funds, so that promotion programs on this campus have so far not been systematic. Efforts to eliminate funding barriers on campus X such as several promotional steps to take advantage of opportunities indirectly where campus X is involved, among others, are MTQ and moments at religious events. The advantages that can make Campus X in Jakarta still survive are the only tertiary education institutions specifically for women. Where its competitors are still very rare, and the development of Islam that is quite good makes the current public interest in learning the Sciences of the Qur'an quite high.
Menerapkan pembelajaran Berbasis Masalah Pada Mata Kuliah ISD Menuju Mahasiswa Pembelajar (Student Centered Learning) Esi Hairani
Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 8 No 1 (2018): Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33511/qiroah.v1i1.56

Abstract

Belajar berbasis masalah pada mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD) menuntut mahasiswa mampu secara mandiri dan terus aktif mengembangkan diri. Membangun pengetahuannya sehingga mencapai pemahaman pengetahuan sosial yang mendalam. Karena mahasiswa adalah pusat kegiatan belajar. Mahasiswa memiliki wawasan komprehensip dan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan dan mampu meningkatkan kualitasnya baik dalam sosial dan budaya. Sehingga paradigma pembelajaran akan bergeser dan berpusat pada mahasiswa. Belajar berbasis masalah merupakan suatu proses dimana mahasiswa belajar menggunakan stimulus untuk menemukan informasi apa yang dibutuhkan untuk memahami dan memudahkan pemecahan masalah, masalah dihadapkan tepat pada awal proses belajar, atau setelah pembahasan materi dilanjutkan dengan pembahasan masalah factual yang berhubungan materi tersebut. Focus bahasan biasanya berupa masalah yang meliputi gejala yang membutuhkan penjelasan (Fenomena that need explanation). Untuk mencari informasi yang diperlukan dan menggunakan berbagai sumber informasi seperti buku, jurnal, laporan, informasi online dan berbagai narasumber yang ahli dalam bidangnya.
Implementasi Pembelajaran Inklusif di SD Pelita Bangsa Global Islamic School (GIS) Tangerang Selatan Itsam Samrotul Fuadah; Esi Hairani
Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 10 No 1 (2020): Qiro'ah : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33511/qiroah.v10n1.91-122

Abstract

In this study the researchers attempted to investigate, find, describe, and explain how SD Pelita Bangsa Global Islamic School (GIS) implements inclusive education learning properly so that the school's existence is still good until now, even more than 2 prospective students with special needs per year who list and want to go to school at the school and the majority of all students with special needs are complete until grade 6. The research uses descriptive research with the data analysis technique model of Miles and Huberman, namely the analysis consists of three flow activities that occur simultaneously, namely: data reduction, data presentation, withdrawal . The results of this study indicate that SD Pelita Bangsa GIS has attempted to plan lessons, especially in Arabic language subjects that are appropriate for students with special needs as described in the General Guidelines for the Implementation of Inclusive Education by the Directorate of PPK-LK Basic Education, Ministry of Education and Culture in 2014 Then, the implementation of inclusive learning, especially in Arabic subjects at SD Pelita Bangsa GIS, has been done well. And lastly, SD Pelita Bangsa GIS has carried out relevant assessments and reports of what schools implementing inclusive programs should do.
Kohesi Metode Tamyiz Dalam Pelajaran Bahasa Arab Di Pesantren Takhasus Bayt Tamyiz Indramayu Esi Hairani; Nadjematul Faizah; Muzayyanah Muzayyanah; Nur Izzah
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 3, No 2 (2018): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.627 KB) | DOI: 10.33511/misykat.v3n2.99-124

Abstract

Diversitas metodologi dalam mempelajari bahasa Arab dan aspek terkait lainnya telah banyak diproklamirkan oleh beberapa cendikiawan, mulai dari metodologi yang bersifat klasik (metode iqra`, qira`ati, baghdadi, al-barqi, maisura, amsilati) hingga metodologi yang berbasis elektronik). Dan salah satu metode yang masih eksis sampai saat ini adalah metode Tamyiz yang diaplikasikan pada pembelajaran teori dasar nahwu-shorof di Pesantren Takhasus Bayt Tamyiz di Indramayu. Hasil penelitian ini diketahui bahwa metode Tamyiz memiliki pebedaaan dengan metode bahasa Arab lainnya, yaitu dengan mempelajari segala hal tentang bahasa Arab dengan hanya memformulasikan teori dasar nahwu-shorof quantum dengan cara pembelajaran yang mudah (easy) dan menyenangkan (fun), adapun langkah metodis dalam metode Tamyiz adalah sebagai berikut : pertama, menghadirkan guru dalam kelas sebagai fasilitator, kedua, metode Tamyiz tidak ada ijazah, dikatakan mampu adalah dengan mengajarkan para juniornya dengan dimonitoring dan evaluasi dari Ustadz, ketiga, memaksimalkan metode menghafal dan mengulangnya, keempat, dielaborasi dengan metode madkhal, manhaj, kelima, tutorial sebaya atau teknik scaffolding atau gunakan kawan sesama murid yang lebih ahli sebagai guru, keenam, kelas formal SMP dibagi berdasarkan jenjang semester kurikulum nasional pendidikan dan dipisah dalam waktunya lalu dilakukan tamyiz tersendiri, ketujuah, metode pembelajaran Tamyiz juga aplikasikan pada mata pelajaran umum lainnya, dan kedelapan, tamyiz Icon Indramayu masih belum optimal karena tidak mengikuti sistem pembelajaran Tamyiz sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh penemu metode Tamyiz Abaza, MM.
MANAJEMEN KEUANGAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus di Kelompok Bermain Nur Masithah Sampang, Madura) Esi Hairani
Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam Vol 5, No 02 (2022): Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam
Publisher : STIT AL-AMIN KREO TANGERANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36670/alamin.v5i02.191

Abstract

The aim of the research is to analyze and describe financial management in improving the quality of education in the Nur Masithah Sampang Playgroup. The research method was carried out qualitatively with a case study approach. Data collection techniques by interviewing school principals, teachers, students and parents; documentation techniques; and observation techniques. Data processing techniques with reduction, data presentation, and drawing conclusions. Data validity technique with source and technique triangulation. The results showed: (1) financial management: (a) acquisition of education funds: educational operational assistance funds from the Ministry of Education and monthly student fees. (b) use of education funds for: school administration, assessment and implementation of learning and play, honorarium, subscriptions to resources, maintenance of facilities and infrastructure, admission of new students, library development, health administration, iqra', photocopying, office stationery, print and study tours. (c) distribution of education funds: from the Ministry of Education to schools and forwarded to treasurers (for funds from the Ministry) and from parents to teachers and forwarded to treasurers (for monthly contribution funds). (2) the impact of financial management: management runs smoothly, educational needs are met, learning goes well