D. Febrianti
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BUNGA, DAUN DAN AKAR KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa sinensis) TERHADAP HISTOLOGI TESTIS MENCIT (Muss muscullus) D. Febrianti; Sukarjati Sukarjati
STIGMA: Jurnal Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unipa Vol 8 No 02 (2015)
Publisher : FMIPA : Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/stigma.vol8.no02.a1581

Abstract

Kembang sepatu ( Hibiscus rosa sinensis) merupakan salah satu tanaman herbal. Pada bagian bunga memiliki kandungan flavonoid, pada bagian daun mengandung saponin dan flavonoid sedangkan pada bagian akar mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Senyawa flavonoid, saponin, dan tanin ini merupakan senyawa yang berfungsi sebagai antifertilitas untuk kaum pria. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh ekstrak bunga, daun, dan akar kembang sepatu (Hibiscus rosa sinensis) terhadap histologi testis mencit ( Mus muscullus). Sampel penelitian ini adalah testis mencit sebanyak 27 ekor dengan berat badan 20-30 gram, berumur 2,5 bulan. Mencit di bagi 3 kelompok, masing-masing kelompok dibagi 3 perlakuan. Adapun perlakuan yang diberikan adalah ekstrak bunga, ekstrak daun, dan ekstrak akar kembang sepatu dengan konsentrasi 0mg/kg bb, 150 mg/kg bb dan 300 mg/kg bb. Pemberian ekstrak dilakukan 35 hari lamanya. Pada hari ke 37 mencit di bedah untuk diambil cauda testisnya untuk diamati histologi testis pada mencit. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan acak kelompok (RAK). Pengamatan histologi testis mencit meliputi jumlah sel spermatogonia, sel spermatosit, sel spermatid, dan sel leydig dengan menggunakan mikroskop. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis varian (ANOVA) Satu arah. Hasil dari penelitian ini menujukkan ada pengaruh ekstrak bunga, daun, dan akar kembang sepatu terhadap jumlah sel spermatogonia (P<0,05), jumlah sel spermatosit (P<0,05), jumlah sel spermatid (P<0,05) dan jumlah sel leydig (P<0,05). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun dengan konsentrasi 300 mg/kg bb adalah perlakuan yang optimal dalam menurunkan jumlah sel spermatogonia, jumlah sel spermatosit, jumlah sel spermatid dan jumlah sel leydig.