Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Dynamic of Serum Ferritin Level in First Trimester Pregnancy Muniroh Muniroh; Alyya Siddiqa; Raden Partinah
The Avicenna Medical Journal Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Faculty of Medicine, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9282.247 KB) | DOI: 10.15408/avicenna.v1i1.15639

Abstract

Background: Incidence of anemia in pregnant women was 37.1%, proportion was similar between urban vs rural areas (36.4% vs 37.8%). According to 2007 RISKESDAS, iron deficiency accounted for most common type of anemia in pregnancy. Iron deficiency anemia in pregnancy has a negative impact both on the mother and the fetus. Serum ferritin is a parameter for iron deficiency. Objective of this study was to overlook serum ferritin levels in trimester 1pregnancy.Methods: The design was retrospective cohort. Samples obtained from first trimester pregnant women who performed a pregnancy check up at Hasanah Graha Afiah Hospital Depok in the period of April 2016 - July 2017. Data were presented in percentages for categorical data. Numerical data presented in medians and ranges for abnormal data distribution; and mean and standard intersections for normal data distribution. This study involved 64 samples that met the inclusion and exclusion criteria.Results: Median serum ferritin levels in this study were still in the normal range of 40.82 (6.97 - 172.66) μg / L. Twenty one subjects (69.1%) had normal serum ferritin level (≥30 μg/L) and 47 (30.9%) had low ferritin level.Conclusions: Median serum ferritin in this study was within normal range. Low level of serum ferritin found in 21 subjects, three among them also suffered from anemia.
Association of 25(OH)D Serum Level with Degree of WOMAC Index in Elderly Female Patients with Knee Osteoarthritis at KPKM FK UIN Jakarta Ananda Hadist Wahyudi; Achmad Zaki; M. Djauhari Widjajakusumah; Syarief Hasan Lutfie; Muniroh Muniroh
The Avicenna Medical Journal Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Faculty of Medicine, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (10847.343 KB) | DOI: 10.15408/avicenna.v2i1.20065

Abstract

Background. Osteoarthritis (OA) is a chronic, progressive, degenerative disease which incidence increase with age dan occured majority in female. Pain in OA occurs due to accumulative process of degradation, repairment, and inflammation that causes symptoms of pain accompany with decrease in joint activity and function. These symptoms in elderly people, count about 9,8% of Indonesian population in 2020 which is muslim in majority, often causing complaints of difficulties to perform certain movements in shalat. Vitamin D is a nutritional factor which is known from several research wouldinhibit progressive joint destruction and relief of painful symptoms. And may have an important role to prevent the progressive process of the disease, thus promising to help the elderly to perform the shalat without knee joint problems. Objectives. The research’s objective was to determine the association between 25(OH)D serum level and the degree of WOMAC index of pain, stiffness, and functionality of knee OA in elderly female patients at Public Health Clinics (KPKM) Faculty of Medicine, Syarif Hidayatulloh State Islamic University of Jakarta (FK UIN Jakarta). Methods. The research used analytic Cross-Sectional design, with 106 elderly female as respondents, whose pain degree, stiffness, and functionality were measured using the WOMAC questionnaire of Knee OA and 25(OH)D serum level wasexamine. Results. Chi Square Fisher statistical analysis showed that there is no significant statistical association found (p 0,689) between 25(OH)D serum level and the degree of WOMAC index of knee OA in elderly female patients at KPKM FK UIN Jakarta. Conclusion. There is no significant statistical association found between serum vitamin D level and degree of WOMAC index of knee OA in elderly female patients at KPKM FK UIN Jakarta
The Relationship of Vitamin D 25(OH)D Levels with The Incidence of Hypertension on The Elderly at Public Health Clinic Ikram S. Akbar; Irfan K. Pratama; Achmad Zaki; Sayyid Ridho; Dede Moeswir; Muniroh Muniroh
The Avicenna Medical Journal Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Medicine, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (12212.334 KB) | DOI: 10.15408/avicenna.v1i2.20123

Abstract

Introduction: Hypertension is a chronic disease which its presence is often not known until occurrence of other diseases. Several studies had previously investigated the relationship between vitamin D concentration and hypertension. However, no concluding result is obtained. This paper aimed to determine the relationship between vitamin D 25(OH)D concentration and hypertension onelderly at a public health clinic located at Reni Jaya, South Tangerang.Methods: This was cross-sectional study conducted in a public health clinic between January 2017 to January 2018. One hundred and fifty subjects were recruited by consecutive sampling after informed consent were obtained.Anamnesis, physical examination, and anthropometric measurement were performed by general practitioners. The following day serum vitamin D 25(OH)D examination were collected and examined at certied laboratory. The data werethen analyzed using Chi-Square test.Results : As many as 80 (53.4%) subjects had insufficient vitamin D 25(OH)D concentration (25-50 nmol/L). Stage I and II hypertension were found in 51 (34.0%) and 34 (22.7%) subjects, respectively. Age was significantly associated with hypertension (p=0.048). No significant association was observed between vitamin D 25 (OH)D and hypertension p=0.347.Conclusions: There was no significant association between serum vitamin D 25(OH)D and hypertension.
TINJAUAN KEBUTUHAN KODER BERDASARKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS DI RS IMANUEL BANDAR LAMPUNG Gabriella Eviana Bangun; Muniroh Muniroh; Daniel Happy Putra; Lily Widjaja
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): JMIAK
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v4i2.1854

Abstract

RS Imanuel merupakan salah satu rumah sakit tipe B di kota Bandar Lampung. Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap di RS Imanuel setiap harinya adalah 217 dan 28 pasien. Dalam penyelenggaraan kegiatan koding di RS Imanuel diketahui jumlah koder yang ada adalah 1 (satu) orang. Seiring bertambahnya jumlah pasien setiap tahunnya maka beban kerja pada setiap bagian juga akan terus meningkat yang menyebabkan perlunya penyesuaian antara jumlah tenaga dengan beban kerja yang ada khususnya pada bagian koding di RS Imanuel supaya pelayanan lainnya tidak terhambat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah kebutuhan tenaga bagian koding berdasarkan beban kerja di RS Imanuel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode perhitungan Analisis Beban Kerja Kesehatan(ABK-Kes). Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara kepada Kepala Instalasi Rekam Medis dan tenaga rekam medis yang melakukan kegiatan koding. Dari hasil penelitian diketahui waktu kerja tersedia (WKT) koder adalah 1.400 jam/tahun atau 84.000 menit/tahun. Rata-rata lama waktu kegiatan koding rawat jalan dan rawat inap adalah 0,84 menit dan 4,69 menit. Standar beban kerja (SBK) koder untuk rawat jalan dan rawat inap adalah 100.000 dan 17.910 rekam medis/tahun. Jumlah kebutuhan koder sebesar 2 (dua) orang sedangkan jumlah yang ada saat ini adalah 1 (satu) orang, maka perlu ditambah 1 (satu) orang.
GAMBARAN PENYEBAB TIDAK DITEMUKAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DIBAGIAN PENYIMPANAN RSUD BUDHI ASIH Mega Puspita Azidah; Muniroh Muniroh; Daniel Happy Putra; Lily Widjaja
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): JMIAK
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v4i2.1853

Abstract

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus disimpan karena berguna untuk perawatan pasien selanjutnya dan berpengaruh dalam kelancaran dan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan.  Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyebab tidak ditemukannya rekam medis untuk mengetahui penyebab tidak ditemukannya rekam medis rawat jalan di bagian penyimpanan RSUD Budhi Asih dengan 5 unsur manajemen yaitu man, money, method, material, machine. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kejadian misfiled yang terjadi sebanyak 0,34%. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rekam medis salah tempat dan tidak ditemukan (misfiled). Dari hasil penelitian penyebab tidak ditemukannya rekam medis dari faktor manusia, terdapat petugas bukan dari D3 RMIK dan tidak mengikuti pelatihan. Faktor uang, anggaran pelatihan yang belum tentu waktunya. Faktor metode sudah memiliki SOP. Faktor bahan, penggunaan map yang tebal namun jika sedikit sobek hanya diperbaiki. kurangnya rak karena keterbatasan ruang, petugas ada yang tidak mengisi buku ekspedisi, Faktor mesin/alat tracer/outguides petugas terkadang lupa/salah penempatannya, masih terdapat map rekam medis lama tidak menggunakan kode warna.
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI MATERI MICROSOFT WORD Muniroh Muniroh
Akademika : Jurnal Teknologi Pendidikan Vol 10 No 02 (2021): Akademika : Jurnal Teknologi Pendidikan
Publisher : Akademika : Jurnal Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34005/akademika.v10i02.1597

Abstract

Learning during a pandemic requires online and offline learning. In the subject of information and communication technology (ICT) students are less understood. This is due to the reduced hours of subjects and the absence of activities in the computer lab. This study aims to determine the effectiveness of online learning on learning outcomes of information and communication technology (ICT) subjects in class VIII Microsoft Word material. The method used is observation and experiment using pretest and posttest. The sample of this research is 73 students which are divided into control class and experimental class. The approach used is descriptive quantitative, namely calculating the effect size of learning outcomes by identifying the mean, maximum and minimum values ​​and calculating the t-test. The results of the analysis that has been carried out on the control and experimental classes that the nGain score test shows the average value for the experimental class (online) is 49.9537 or 50% is included in the less effective category. While the average value for the control class (offline) which is 60.8108 or 60.8% is included in the quite effective category. So it can be concluded that online learning is less effective in improving MS skills. Words. While the use of offline learning is quite effective.
Investigasi Kejadian Luar Biasa Campak Di Kota Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Tahun 2016 Muniroh Muniroh; Abroery Abroery; Widya Hary Cahyati; Sri Ratna Rahayu
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 3 No. 1 (2020)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada hari Rabu tanggal 5 Oktober 2016, DKK Banyumas menerima laporan dari petugas puskesmasbahwa terdapat 4 kasus campak klinis pada anak SD X. Berdasarkan laporan tersebut, perlu dilakukanpenyelidikan epidemiologi yang bertujuan untuk mengkonfirmasi adanya KLB dan faktor risikonyasupaya dapat ditanggulangi. Penelitian menggunakan unmatched case control dengan perbandingan 1:1.Kasus adalah orang yang mempunyai gejala: demam dan bercak merah makulopapular diikuti satu/lebihgejala batuk, pilek, dan mata merah yang didukung konfirmasi laboratorium atau mempunyai hubunganepidemiologis dengan kasus konfirmasi dari tanggal 10 Juli-12 November 2016 di Kota Purwokerto.Kontrol adalah orang yang kontak dengan kasus namun tidak mempunyai gejala. Sampel serum dikirimke Balai Laboratorium Kesehatan Yogyakarta untuk pemeriksaan IgM campak. Data dikumpulkan denganwawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Data dianalisis menggunakan uji chi kuadrat dan regresilogistik. Terdapat 46 kasus (54,4% perempuan; rentang umur 2-22 tahun; 60,9% anak-anak (5-<12 tahun);91,3% belum pernah sakit campak sebelumnya, dan 78,3% tidak divaksinasi). Jumlah kasus pada anakSD (56,5%), anak PAUD (19,6%), dan menular ke masyarakat (23,9%). Terdapat 3 sampel yang positifIgM campak. Kasus indeks adalah anak PAUD yang tertular saudaranya yang tinggal di luar kota. Kasusindeks menularkan pada saudaranya yang duduk di Sekolah Dasar, kemudian penyakit menyebar di SDX dan PAUD X, serta masyarakat dimana kasus tinggal. Penyebab tingginya anak yang tidak divaksinasiadalah orang tua menolak vaksinasi karena alasan keyakinan agama (78,2%). Efikasi vaksin keseluruhanadalah 70%. Variabel yang mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian campak adalah statusvaksinasi (aOR=9,59; 95%CI=3,58-25,72) dan riwayat sakit campak (aOR=3,91; 95%CI=1,01-15,18).Telah terjadi KLB campak dari 10 Juli-12 November 2016 di Kota Purwokerto. Penolakanvaksinasi di masyarakat cukup tinggi. Direkomendasikan untuk dilakukan vaksinasi di sekolah, kampanyevaksin campak, dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat