Muawanah Muawanah
Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

BORAKS SEBAGAI PENGAWET BAKSO DI KECAMATAN MAMAJANG KOTA MAKASSAR Muawanah Muawanah
Jurnal Medika Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (95.889 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i2.103

Abstract

Boraks adalah jenis bahan kimia yang sering digunakan sebagai pengawet makanan yang dilarang penggunaanya oleh pemerintah karena dampaknya akan sangat merugikan kesehatan. Boraks digunakan untuk mengawetkan suatu makanan dalam waktu yang cukup lama, seperti bakso. Boraks digunakan agar bakso lebih kenyal, lebih awet dan tahan lama meskipun disimpan beberapa hari pada suhu ruang. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi boraks pada bakso yang diperjualbelikan di Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan metode uji nyala api. Sampel yang digunakan sebanyak 5 sampel yang diambil secara accidental sampling di beberapa pedagang bakso keliling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima sampel yaitu sampel A, B, C, D, dan E diperoleh hasil negatif (-). Hal ini membuktikan bahwa kelima sampel bakso yang beredar di Kecamatan Mamajang Kota Makassar tidak menggunakan boraks sebagai pengawet.
IDENTIFIKASI PARABEN PADA PRODUK PERAWATAN TUBUH Nur Qadri Rasyid; Muawanah Muawanah
Jurnal Medika Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.209 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i2.106

Abstract

Ester alkil dari asam p-hidroksibenzoat (paraben) digunakan secara luas sebagai agen antimikroba, dengan aktivitas antimikroba meningkat seiring dengan meningkatnya panjang rantai alkil. Senyawa ini digunakan secara luas dalam ribuan produk perawatan tubuh yang digunakan setiap hari untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada produk tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Barr et al., (2011) mengkofirmasi mengenai toksisitas paraben yang dapat diserap secara sistematik pada manusia dan ditemukan paraben utuh di empat lokasi di seluruh bagian payudara pada penderita kanker payudara primer di Inggris antara tahun 2005 dan 2008. Secara keseluruhan jenis paraben yang tertinggi yaitu n-propil paraben dan metilparaben dan tingkat yang lebih rendah untuk n-butilparaben, etilparaben dan isobutilparaben. Pada penelitian ini sumber paraben tidak dapat diindentifikasi. Tetapi, paraben diukur dalam 7/40 pasien melaporkan pernah menggunakan kosmetik pada bagian ketiak selama hidup mereka. Di Indonesia penggunaan paraben dalam produk perawatan tubuh masih digunakan untuk memperpajang masa pakai produk. Oleh karena itu penelitian awal dibutuhkan untuk mengidentifikasi adanya paraben yang digunakan dalam beberapa produk perawatan tubuh sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lanjutan ke tingkat toksisitas paraben terhadap pajanan dalam tubuh manusia. Metode identifikasi paraben yang digunakan adalah uji warna pada 20 jenis produk perawatan tubuh terkenal yang beredar di Indonesia. Hasil identifikasi paraben pada 20 sampel produk perawatan tubuh diperoleh sekitar 75% mengandung paraben. Nilai ini menunjukkan angka yang tinggi mengingat produk perawatan tubuh yang digunakan konsumen sekitar 1-5 produk yang berbeda setiap harinya. Hal ini dapat memicu penyerapan paraben secara dermal.
KADAR KALIUM IODAT (KIO3) GARAM YANG DIPRODUKSI DI KABUPATEN JENEPONTO Muawanah Muawanah
Jurnal Medika Vol 1 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.289 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i3.116

Abstract

Iodium adalah zat gizi esensial bagi tubuh, dan merupakan mineral mikro yang ada di dalam tubuh karena dibutuhkan dalam jumlah yang sangat sedikit. Zat iodium yang difortifikasikan ke dalam garam dalam bentuk kalium iodat (KIO3) yang bersifat sangat mudah menguap dan mudah larut dalam air. Dalam skala nasional garam merupakan salah bahan tambahan makanan yang digunakan oleh manusia sebagai penyedap rasa untuk memberikan cita rasa terhadap seluruh makanan umumnya. Garam yang baik adalah garam yang sesuai dengan No. SNI-01-3556-2000 yaitu garam yang mengandung iodium 30-80 ppm. Namun, selama proses produksi, distribusi, sampai ke konsumen menyebabkan kadar iodium yang ada dalam garam beriodium tersebut berkurang. Sedangkan kekurangan iodium dapat berdampak negatif terhadap kesehatan yaitu Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) yang menyebabkan penyakit gondok, terganggunya perkembangan mental dan kecerdasan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar kalium iodat (KIO3) garam yang d produksi di Kabupaten Jeneponto. Jenis penelitian ini bersifat observasi laboratorik dan dilakukan analisis kuantitatif secara metode titrimetri terhadap 5 sampel dengan teknik pengambilam sampel yaitu Accidental sampling. Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kadar kalium iodat dalam garam yaitu 6,93 ppm, 5,64 ppm, 6,55 ppm, 2,30 ppm, dan 2,25 ppm. Hal Ini menunjukkan bahwa kadar kalium iodat dari 5 (lima) sampel garam yang diproduksi Kabupaten Jeneponto tidak memenuhi persyaratan SNI yaitu 30-80 ppm.
KANDUNGAN VITAMIN C PADA BEBERAPA RUMPUT LAUT DI KABUPATEN BULUKUMBA Muawanah Muawanah
Jurnal Medika Vol 1 No 3 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.635 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v1i3.123

Abstract

Rumput laut banyak mengandung gizi yang bermanfaat bagi tubuh, salah satunya adalah vitamin C. Vitamin C mempunyai banyak fungsi yaitu sebagai antioksidan, sintesis kolagen, dan sebagai penangkal sel kanker di dalam tubuh. Tujuan penelitian ini untuk menentukan kadar vitamin C pada beberapa rumput laut di Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini bersifat observasi laboratorik, dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, dan diperoleh sebanyak 5 (lima) sampel rumput laut, dimana masing-masing sampel diukur kadar vitamin C nya dengan metode spektrofotometer UV-Visible pada panjang gelombang 264 nm. Dari hasil penelitian diperoleh kadar vitamin C dengan sampel rumput laut yaitu Gracilaria verrucosa 97.845 µg/g, rumput laut Eucheuma spinosum 915.529 µg/g, rumput laut Eucheuma cottoni 971.340 µg/g, rumput laut Ulva lactuca 813.398 µg/g, dan rumput laut Sarggasum sp 65.793 µg/g. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kadar vitamin C tertinggi terdapat pada rumput laut Eucheuma cottonii (sampel C) sebesar 971.340 µg/g, sedangkan kadar vitamin C terendah terdapat pada rumput laut Sarggasum sp (sampel E) sebesar 65.793 µg/g.
ANALISIS KANDUNGAN IODIUM PADA IKAN LAUT YANG BEREDAR DI PASARAN PAOTERE KOTA MAKASSAR Muawanah Muawanah; Mukti Hasanal
Jurnal Medika Vol 3 No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.005 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v3i1.145

Abstract

Iodium adalah salah satu senyawa untuk memproses hormon tiroid oleh kelenjar gondok. Kekurangan iodium dapat menyebabkan penyakit gondok yang terjadi akibat adanya pembesaran kelenjar tiroid dengan produksi hormon yang rendah. Selain dari garam dan air, iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis bahan makanan baik yang berasal dari nabati maupun hewani. Salah satu sumber iodium yang terbaik adalah sumber bahan makanan yang berasal dari laut yaitu ikan laut karena mengandung iodium hamper 30 kali lipat dibandingkan dengan ikan air tawar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar iodium pada ikan laut. Penelitian ini bersifat observasi laboratorik dengan metode spektrofotometer UV-Vis dan jumlah sampel ikan laut sebanyak 5 (lima) sampel. Dari hasil penelitian diperoleh hasil kadar iodium masing-masing sampel yaitu sampel ikan Kakap 1,82 µg/g, sampel ikan Baronang 1,74 µg/g, sampel ikan Gambung 1,74 µg/g, sampel ikan Cakalang 1,38 µg/g, dan sampel ikan Layang 1,43 µg/g. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari 5 (lima) sampel jenis ikan laut yang telah diteliti, kandungan iodium pada ikan laut tersebut berkisar antara 1,38 – 1,82 µg/g. Kadar iodium yang tertinggi adalah pada sampel ikan kakap 1,82 µg/g, sedangkan kadar iodium terendah pada sampel ikan cakalang yaitu 1,38 µg/g.
ANALISA KADAR HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2) PADA KERUPUK MAWAR YANG DIPERJUALBELIKAN DI PASAR TRADISONAL KOTA MAKASSAR Muawanah Muawanah; Nurlia Naim; Fahriawan Fahriawan
Jurnal Medika Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.917 KB) | DOI: 10.53861/jmed.v3i2.156

Abstract

Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening agak lebih kental daripada air. Bahan kimia ini merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang secara resmi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar Hidrogen peroksida (H2O2) pada kerupuk mawar yang diperjualbelikan di pasar tradisional kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasi Laboratorik dengan teknik pengambilan sampel secara Acidental Sampling. Pemeriksaan sampel kerupuk mawar dilakukan di Laboratorium Kimia Kesehatan, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dengan menggunakan metode titrasi permanganometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 5 (lima) sampel didapatkan hasil positif (+) mengandung Hidrogen peroksida, dan kadar Hidrogen peroksida yang didapatkan pada sampel kode A sebanyak 18.5936 %, kadar sampel kode B sebanyak 20.1529 %, kadar sampel kode C sebanyak 13.1805 %, kadar sampel kode D sebanyak 11.5480 %, dan kadar sampel kode E sebanyak 21.7801 %. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahwa ke 5 (lima) sampel kerupuk mawar yang diperjualbelikan di pasar tradisional kota Makassar mengandung Hidrogen peroksida (H2O2) dengan kadar yang bervariasi.