Syamsuryurnita Syamsuryurnita
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Tradisi Lisan Mitos Tona dan Pola dalam Mewariskan Budaya dan Kearifan LokaL Pada Masyarakat Batak Toba Charles Butar-butar; Mhd Isman; Syamsuryurnita Syamsuryurnita
Bahterasia : Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2021): Pebruari
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.72 KB) | DOI: 10.30596/bahterasia.v2i1.6536

Abstract

Penelitian ini menawarkan solusi kebijakan terhadap keadaan Danau Toba yang semakin tergerus, yaitu dengan pemanfaatan kearifan lokal dan budaya masyarakatnya sebagai instrument natural. Masyarakat Batak Toba secara umum masih patuh terhadap norma budaya yang diwariskan oleh leluhurnya misalnya pantangan perkawinan semarga dan pantangan lainnya. Penelitian yang dilakukan dengan kontrak Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor: 313/II.3-AU/UMSU-LP2M/C/2018. Norma ini biasanya diwariskan dengan cara lisan dan cerita rakyat.  Hasil  analisis dapat pembuktian motif dan  kontribusi cerita rakyat sebagai kearifan lokal dapat melestarikan ekosistem daerahnya. Penelitian ini dilakukan di seputaran Pulau Samosir termasuk lingkar luarnya.  Responden yang terpilih adalah penduduk setempat, yaitu orang-orang yang masih mengetahui cerita tentang situs yang sudah terindentifikasi.  Pemilihan responden ini didasari teknik bola salju, yaitu penentuan respondennya adalah hasil rekomendasi responden yang sudah ada sebelumnya. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu data berupa verbal bersifat naturalistik.  Teknik alisis yang digunakan adalah teknik interpretatif, yaitu pemaknaan sesuai dengan teori yang sudah dirujuk. Hasil penelitian ini adalah menemukan 80 situs  mitos yang disampaikan secara lisan dan menjadi suatu sumber norma dan etika dalam menyikapai hidup dengan ekosistem manusia yang di sekitarnya. Temuannya setiap situs mitos memiliki cerita rakyat sehingga dibuat menjadi motif terjadinya situs tersebut.  Setelah dilakukan FGD, Cerita rakyat tersebut dapat dikategorikan kedalam 1. Kearifan lokal dan budaya menjaga harmoniasasi air; 2. Kearifan lokal dan budaya menjaga harmonisasi pohon atau tumbuh-tuhan; 3. Kearifan lokal dan budaya menjaga harmonisasi  tanah; 4. Kearifan lokal dan budaya menjaga harmonisasi batu. Kata Kunci:  Kearifan Lokal, Tradisi Lisan, Budaya