Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JPKMI%20(Jurnal%20Pengabdian%20Kepada%20Masyarakat%20Indonesia)

Peningkatan Kompetensi TIK Pendidik dalam Mengembangkan Media Pembelajaran Mobile-learning Berbasis Android Melalui Learning Cycle (3E) bagi Pendidik MAN 3 Jember Arika Indah Kristiana; Niswatul Imsiyah; Ridho Alfarisi; Titin Kartini
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 4: November (2020)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v1i4.101

Abstract

Abstrak: Terdapat media digital portable yang sedang ramai digunakan di abad 21 meliputi smartphone, iphone, atau PC Tablet. Media portable memiliki kelebihan dalam penggunaan yang mudah dan harga yang terjangkau, merupakan salah satu faktor pendorong yang semakin pesatnya kesempatan penggunaan atau penerapan mobile learning sebagai alat kebiasaan baru dalam belajar, yang mendorong kebiasaan pembelajaran berbasis jarak jauh. Tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan pendampingan dan pelatihan tentang mobile-learning berbasis android sebagai media pembelajaran kepada pendidik sekolah mitra yaitu MAN 3 Jember. Pendampingan ini dilakukan dengan memodifikasi model pembelajaran Learning Cycle (3E) yang terdiri dari 3 tahapan yaitu Exploration, Explaination dan Elaboration. Melalui kegiatan yang dilakukan pada pengabdian ini, pendidik mitra mampu untuk mengembangkan media dan memanfaatkan mobile learning sebagai media pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampu, serta meningkatkan kompetensi TIK pendidik mitra.Abstract: The use of portable media such as smartphones, iPhones, PC Tablets to access online learning systems is currently in full use. The very high level of development of portable media, relatively easy use, and affordable device prices, compared to personal computers, are driving factors that are increasingly expanding the use or application of mobile learning as a new trend in learning, which forms a learning paradigm that can be done anywhere and whenever. The purpose of this activity is to provide assistance and training on Android-based mobile learning as a learning medium for partner school educators, namely MAN 3 Jember. This mentoring is done by modifying the Learning Cycle (3E) learning model which consists of 3 stages, namely Exploration, Explaination, and Elaboration. Through the activities carried out in this service, partner educators will be able to develop media and utilize mobile learning as a learning medium in the subjects they are taught, as well as improve the ICT competence of partner educators. 
Pendampingan Pengembangan Soal Literasi Matematika pada Kelompok Kerja Guru Gugus 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember Ridho Alfarisi; Arika Indah Kristiana; Lela Nur Safrida; Robiatul Adawiyah
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 3, No 3: Agustus (2022)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v3i3.281

Abstract

Abstrak: Berdasarkan data dari PISA tahun 2018 posisi indonesia berada di peringkat 74 dari 79 negera dan TIMSS melaporkan bahwa posisi indonesia pada tahun 2015 yaitu 44 dari 49 negara. Literasi siswa indonesia masih rendah atau dengan kata lain masih belum memuaskan. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah menyelenggarakan program asesmen nasional terkait penguatan literasi dan numerasi. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dalam pengembangan soal literasi matematika di Kelompok Kerja Guru (KKG) Gugus 01 Kecamatan Panti Kabupaten Jember. Kegiatan Pelatihan tentang ruang lingkup literasi matematika, AKM, dan posisi Indonesia di PISA. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu pelatihan, pendampingan dan pembimbingan. Kegiatan Pendampingan, mendampingi pendidik menyusun soal literasi matematika dan membuat rubrik penilaian terkait soal literasi matematika. Kegiatan Pembimbingan, dalam pengembangan soal literasi matematika mulai tahap awal pengenalan, pembuatan dan implementasi. Hasil pengabdian ini, pendidik tidak merasa kesulitan dalam mengembangkan soal literasi matematika dan produk pengabdian berupa paket tes.Abstract: Based on data from PISA in 2018, Indonesia's position was ranked 74 out of 79 countries and TIMSS reported that Indonesia's position in 2015 was 44 out of 49 countries. It can be concluded that the literacy of Indonesian students is still low or in other words it is still not satisfactory. To overcome this problem, the government organizes a national assessment program related to strengthening literacy and numeracy. This service aims to provide assistance in the development of mathematical literacy questions in KKG Gugus 01, Panti District, Jember Regency. Training activities on the scope of mathematical literacy, AKM, and Indonesia's position in PISA. Mentoring Activities, assisting educators in preparing mathematical literacy questions and making assessment rubrics related to mathematical literacy questions. Guidance Activities, in the development of mathematical literacy questions starting from the initial stages of introduction, manufacture and implementation. Through the three activities above carried out in this service, educators do not find it difficult to develop mathematical literacy questions. The output of this service is that education can develop mathematical literacy problems.
Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK dalam Pemanfaatan Imperfect Produce Menjadi OSENG (Olahan Serba Pisang) upaya Mendukung Kesejahteraan Masyarakat Desa Wisata Rengganis Arika Indah Kristiana; Niswatul Imsiyah; Ridho Alfarisi; Titin Kartini
JPKMI (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) Vol 4, No 2: Mei (2023)
Publisher : ICSE (Institute of Computer Science and Engineering)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36596/jpkmi.v4i2.572

Abstract

Abstrak: Pisang salah satu tanaman yang banyak ditanam oleh masyarakat desa Pakis. Alasan masyarakat menanam pisang karena tidak membutuhkan tempat yang luas dan tidak membutuhkan perawatan khusus misalnya disiram atau diberi pupuk. Hasil panen pisang yang berlebihan menyebabkan melimpahnya buah pisang. Tidak semua hasil panen pohon pisang adalah sempurna, selalu terdapat beberapa pohon yang menghasilkan buah pisang tidak sempurna atau tidak layak untuk dipasarkan. Hasil panen yang tidak sempurna biasa disebut sebagai Imperfect Produce. Permasalahan mitra dapat diselesaikan melalui tahapan pengabdian yaitu pelatihan, pendampingan, dan pembimbingan. Melalui ketiga tahap tersebut, ibu-ibu PKK dapat mengembangkan OSENG dan melakukan pemasaran secara mandiri. Ibu PKK dapat membuat berbagai produk olahan pisang meliputi nugget pisang, bolu pisang, dan pisang coklat. Serta, Ibu PKK dapat mempromosikan dan memasarkan produk olahan pisan melalui Instagram. Abstract: Bananas are one of the plants that are widely planted by the people of Pakis village. The reason people plant bananas is because it does not require a large area and does not require special care, such as watering or fertilizing. Excessive banana yields cause an abundance of bananas. Not all banana tree yields are perfect, there are always some trees that produce imperfect or unfit for marketable bananas. Imperfect yields are commonly referred to as Imperfect Produce. Partner problems can be solved through the stages of service, namely training, mentoring, and mentoring. Through these three stages, PKK women can develop OSENG and do marketing independently. Mrs. PKK can develop various processed banana products, including banana nuggets, banana cake, and chocolate bananas. Also, Mrs. PKK can promote and market processed banana products through Instagram.