Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

KAJIAN FAKTOR PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN DI DESA MANDIANGIN TIMUR Muhammad, Rifki; Susilawati, Susilawati; Rachmawati, Normela
Jurnal Sylva Scienteae Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Sylva Scienteae Vol 2 No 2, Edisi April 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v2i2.1077

Abstract

ABSTRACT. The purpose of this study is to examine the factors that cause forest and land fires. This research was conducted in the East Mandiangin village, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, South Kalimantan Province. This research was conducted with data collection techniques conducted by direct observation in the field and to the community around the land clearing area in the village of East Mandiangin The purposive sampling method was used to determine the respondents in this study. Respondents selected based on the considerations that are based on the indigenous people and immigrants with the length of stay ± 10 years and the main job or sideline as a farmer. This study uses sampling intensity of 10% of 465 Head of Family (HF). The analysis used is tabulation analysis approach and discussed descriptive. As for quantitative data is to measure the factors causing forest and land fires using chi-square test. Factors causing forest and land fires, throw cigarette butts answered 47 respondents (74.60%), forest workers selected as many as 7 respondents (11.11%), Dry season and cultivation activities each selected 4 respondents (6.35%), and grazing selected as much as 1 respondent (1.59%). Obtained by result of chi-square test with amount of x2 equal to 118,83 and when compared x2 table (dk = 4, ∞ = 5%) equal to 14,86 turns x2 count bigger than table x2, hence Hi accepted and Ho refuse. That means there is no similarity of respondents’ answers about forest and land fire factors.   Keywords: fire; forest fire; land fireABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan. Penelitian ini dilaksanakan di desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung di lapangan dan kepada masyarakat sekitar kawasan pembersihan lahan di desa Mandiangin Timur. Metode purposive sampling digunakan untuk menentukan responden pada penelitian ini. Responden yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yaitu berdasarkan penduduk asli maupun pendatang dengan lama tinggal ±10 tahun dan pekerjaan utama maupun sampingan sebagai petani. Penelitian ini menggunakan intensitas sampling sebesar 10% dari 465 Kepala Keluarga (KK). Analisis yang digunakan adalah pendekatan analisis tabulasi dan dibahas secara deskriptif. Sedangkan untuk data kuantitatif yaitu untuk mengukur faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan menggunakan uji chi-square. Faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan responden menjawab membuang puntung rokok sebanyak 47 orang (74.60%), pekerja hutan dipilih sebanyak 7 orang (11.11%), musim kemarau dan kegiatan perladangan masing-masing dipilih sebanyak 4 orang (6.35%), dan penggembalaan dipilih sebanyak 1 orang (1.59%). Diperoleh hasil uji chi-square dengan nilai x2 hitung sebesar 118.83 dan jika dibandingkan x2 tabel (dk = 4, ∞ = 5%) sebesar 14,86 ternyata x2 hitung lebih besar dari pada x2 tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Berarti tidak ada kesamaan dari jawaban responden tentang faktor kebakaran hutan dan lahan.  Kata kunci: kebakaran; kebakaran hutan; kebakaran lahan
PERBANDINGAN KADAR AIR SERASAH MAHONI (Swietenia mahagoni) DAN ANGSANA (Pterocarpus indicus) TERHADAP PELUANG TERJADINYA KEBAKARAN HUTAN PADA MUSIM KEMARAU DI AREAL KHDTK MANDIANGIN Yuwandi Arif Wardana; Normela Rachmawati; Susilawati Susilawati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 6 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 6 Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.352 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i6.4575

Abstract

Forest fires that occur in the dry season will also result in water content as well as plants. Plants often used during reclamation are Mahoni (Swietenia Mahagoni) and Angsana (Pterocarpus Indicus). The purpose of this research is to calculate the water content of mahoni and angsana litter in the dry season, determine the level of insecurity of both litter against the chances of forest fires occurring, and compare the water content of both litter in the dry season in the area of KHDTK Mandiangin. Sampling plots in the field using a plot 10 x 10 meters in purposive sampling is a deliberate and determined data retrieval of 15 replays on each type of plant. The plot is then made into a sub plot of 1 x 1 meter for the capture of a 200 gram plant. Samples of litter from the field are then tested for water content in the laboratory. The level of fire insecurity  is determined by taking into account the percentage of litter water content. The comparison of both Litter Water content  to the chance of forest fires in the dry season in KHDTK mandiangin area is the water content of Mahoni plants 14.96% and angsana plant litter water content is 15.02%. Both litter water content belongs to the category of fire prone because it is below the percentage value of 30%. According to the Follow-up T Test that has been conducted there is no significant difference in water content between Mahoni and Angsana plant.Musim kemarau yang berkepanjangan akan menyebabkan kadar air tanaman menjadi berkurang dan mudah menyebabkan kebakaran disuatu lahan. Tanaman yang sering digunakan pada saat reklamasi ialah tanaman Mahoni (Swietenia Mahagoni) dan Angsana (Pterocarpus Indicus). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung kadar air serasah mahoni dan angsana pada musim kemarau, menentukan tingkat kerawanan serasah mahoni dan angsana terhadap peluang terjadinya kebakaran hutan, dan membandingkan kadar air serasah mahoni dan angsana pada musim kemarau di areal KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus) Mandiangin. Pengambilan sampel plot di lapangan menggunakan plot 10 x 10 meter secara purposive sampling yaitu pengambilan data ditentukan sebanyak 15 kali ulangan pada masing-masing jenis tanaman. Plot dibuat menjadi sub plot 1 x 1 meter untuk pengambilan seresah tanaman seberat 200 gram. Sampel seresah diuji kadar airnya di laboratorium. Tingkat kerawanan api ditentukan dengan memperhitungkan persentase kadar air serasah. Perbandingan Kadar Air serasah mahoni dan angsana terhadap Peluang pada musim kemarau Terjadinya Kebakaran Hutan di areal KHDTK Mandiangin ialah kadar air serasah tanaman Mahoni 14,96% dan kadar air serasah tanaman Angsana yaitu 15,02%. Kadar air serasah Mahoni dan Angsana ini termasuk kategori rawan terhadap kebakaran karena berada dibawah nilai persentase 30%. Menurut Uji Lanjutan T yang telah dilakukan tidak ada perbedaan kadar air yang signifikan antara tanaman mahoni dan angsana
KARAKTERISTIK STOMATA NYAWAI (Ficus variegata Blume) DARI 3 SUMBER BENIH ASAL KALIMANTAN DI KHDTK RIAM KIWA DESA LOBANG BARU Rahmah Rahmah; Normela Rachmawati; Eny Dwi Pujawati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 3, No 6 (2020): Jurnal Sylva Scienteae Volume 3 No 6 Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.214 KB) | DOI: 10.20527/jss.v3i6.4725

Abstract

This study aims to calculate the density of stomata, identify the state of stomata and measure the length and width of the stomata of the leaves of the leaves (Ficus variegata Blume) of 3 different seed sources. The research was conducted at the Biology Laboratory of FMIPA ULM Banjarbaru and leaf sampling at Riam Kiwa KHDTK Lobang Baru Village, District. Mataraman, Banjar Regency, South Kalimantan, for 6 months. Data were analyzed using. Data were analyzed using RAL (Completely Randomized Design). The resulting density of stomata is known from South Kalimantan, East Kalimantan and Central Kalimantan seed sources on the underside surface with aninositic type, with a large average density of Central Kalimantan seed sources because of genetic influences. Stomata of life leaves are stomata that have open stomata and closed stomata. Most plants with low CO2 concentrations in the leaves, will make the stomata open. Conversely, high CO2 concentrations in leaves cause the stomata to partially close, with a percentage of seed sources from South Kalimantan at 12% open stomata, East Kalimantan 7.19% open stomata, and Central Kalimantan 13.8% open stomata and there are also closed stomata conditions . The length and width of the stomata with the average leaf source from South Kalimantan with a length of 11.68 µm and a width of 2.78 µm, the source of seeds from East Kalimantan is 11.87 µm long and 2.75 µm wide. And for the length and width of seed sources from Central Kalimantan, which are 12.3 µm and 3.61 µmPenelitian ini bertujuan untuk menghitung kepadatan stomata, identifikasi keadaan stomata dan Ukur panjang dan lebar stomata daun nyawai (Ficus variegata Blume) 3 sumber benih berbeda. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biologi FMIPA ULM Banjarbaru dan pengambilan sampel daun di Riam Kiwa KHDTK Desa Lobang Baru, Kecamatan. Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, selama 6 bulan. Data dianalisis menggunakan. Data dianalisis menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap). Hasil kerapatan diketahui stomata nyawai dari sumber benih Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah terdapat dipermukaan bawah daun dengan tipe aninositik, dengan rata-rata kerapatan yang besar yaitu pada sumber benih Kalimantan Tengah karena dipengaruhi genetik. Keadaan stomata daun nyawai yaitu terdapat stomata yang terbuka dan stomata tertutup. Sebagian besar tumbuhan konsentrasi CO2 yang rendah di daun, akan membuat stomata membuka. Sebaliknya konsentrasi CO2 yang tinggi di daun menyebabkan stomata menutup sebagian, dengan presentase sumber benih asal Kalimantan Selatan sebesar 12% stomata terbuka, Kalimantan Timur 7,19% stomata terbuka, dan Kalimantan Tengah 13,8% stomata terbuka dan ada juga keadaan stomata yang tertutup. Ukuran panjang dan lebar stomata dengan rata-rata daun sumber asal Kalimantan Selatan dengan panjang 11,68 µm dan lebar 2,78 µm, sumber benih asal Kalimantan Timur yaitu panjang 11,87 µm dan lebar 2,75 µm. Dan untuk ukuran panjang dan lebar sumber benih asal Kalimantan Tengah yaitu 12,3 µm dan 3,61µm
PERSEPSI DAN ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP KAWASAN HUTAN DENGAN TUJUAN KHUSUS (KHDTK) DI MANDIANGIN TIMUR UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Dendy Setiawan; Mahrus Aryadi; Normela Rachmawati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 3, No 6 (2020): Jurnal Sylva Scienteae Volume 3 No 6 Edisi Desember 2020
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.488 KB) | DOI: 10.20527/jss.v3i6.4715

Abstract

The purpose of this study was to know perception and aspiration and social interaction of communities around the ULM KHDTK area. The study was conducted in Mandiangin Timur, Karang Intan Subdistrict, Banjar Regency, South Kalimantan Province for 2 months. Determination of respondents by purposive sampling, consisting of 465 families, respondents to be taken as many as 40 families consisting of 10 people per neighborhood assosiation. The data obtained is tabulated then analyzed qualitatively. The results of the tabulation are then discussed descriptively. Perception said that 50% of the community knew about ULM KHDTK while the remaining 50% had never heard of ULM KHDTK. The aspirations of the respondents expected a clear work program from ULM KHDTK, because only once did the ULM KHDTK socialize at the beginning of the formation and at the time of the meeting it had not been explained about the technical work of ULM KHDTK. The social interaction of the community around the Unlam KHDTK is good, the use of KHDTK by the community by farming, incising (rubber gardening), selling food for visitors and making fish ponds.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi, aspirasi dan interaksi sosial masyarakat di sekitar kawasan KHDTK ULM.Penelitian dilaksanakan di Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan selama 4 bulan.Penentuan responden secara purposive sampling,terdiri dari 465 KK, responden yang akan diambil sebanyak 40 KK terdiri dari 10 orang per RT. Data yang diperoleh ditabulasi selanjutnya dianalisis secara kualitatif. Hasiltabulasi tersebut selanjutnya akan dibahas secara deskriptif.Persepsi mengatakan bahwa 50% masyarakat mengetahui tentang KHDTK ULM sedangkan 50% sisanya belum pernah mendengar tentang KHDTK ULM. Aspirasi responden mengharapkan program kerja yang jelas dari KHDTK ULM, karena hanya sekali pihak KHDTK ULM melakukan sosialisasi pada awal pembentukan dan pada saat pertemuan belum dijelaskan mengenai teknis kerja dari KHDTK ULM. Interaksi sosial masyarakat di sekitar KHDTK ULM berlangsung baik, pemanfaatan KHDTK oleh masyarakat dengan bercocok tanam, menoreh (berkebun karet), menjual makanan untuk pengunjung serta membuat tambak ikan.
ANALISIS KESEHATAN BIBIT SENGON LAUT (Paraseriantes falcataria) DI PERSEMAIAN Nur Sari Muliya; Dina Naemah; Normela Rachmawati
Jurnal Sylva Scienteae Vol 4, No 6 (2021): Jurnal Sylva Scienteae Volume 4 No 6 Edisi Desember 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (749.619 KB) | DOI: 10.20527/jss.v4i6.4569

Abstract

Sengon is a multi-use type, its leaves are used for animal feed because they contain high protein, and are also used for green fertilizer because sengon roots contain many root nodules that can be symbiotic with Rhizobium bacteria which provide nitrogen in the soil. Sengon wood has high economic value because it has durability class IV-V and strength class V-VI, so that sengon wood is widely used as the basis for carpentry or building wood. This study aims to calculate the percentage of sea sengon plant health and analyze the health conditions of sea sengon plants. The method used in this study is the Scoring Method by determining the attack score on the sea Sengon seedlings. The results of this study indicate that the percentage of health of sea sengon plants is 66,95 % and is damaged by a percentage of 33,05%. Based on the damage produced there are pests, diseases, pests and diseases. Can be seen in the condition of sea sengon seedlins which are attacked by pests with a percentage of 2,55 %, attacked by a percentage of 19,1 %, attacked by pests and diseases with a percentage of 11,4 % there is type of damage to the leaves such as lumpy leaves, leaves with holes, leaves yellowing color chages, leaves have spots, leaves fall out and witherSengon merupakan jenis multi guna, daunnya digunakan untuk pakan ternak karena mengandung protein tinggi, dan juga digunakan untuk pupuk hijau karena perakaran sengon banyak mengandung nodul akar yang dapat tersimbiosis dengan bakteri Rhizobium yang menyediakan unsur nitrogen dalam tanah. Kayu sengon mempunyai nilai ekonomis tinggi karena memiliki kelas keawetan IV-V dan kelas kekuatan V-VI, sehingga kayu sengon banyak dijadikan bahan dasar kayu pertukangan maupun bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk Menghitung persentase kesehatan tanaman sengon laut dan Menganalisis kondisi kesehatan tanaman sengon laut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Skoring dengan menentukan skor serangan pada bibit Sengon laut. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa presentase kesehatan tanaman sengon laut yaitu 66,95% dan mengalami kerusakan dengan persentase 33,05%. Berdasarkan kerusakan yang dihasilkan adanya terdapat serangan hama, penyakit, hama dan penyakit. Dapat dilihat pada kondisi bibit sengon laut yang terserang hama dengan persentase 2,55%, terserang dengan persentase 19,1%, terserang hama dan penyakit dengan persentase 11,4% terdapat tipe kerusakan pada bagian daun seperti daun menggumpal, daun terdapat lubang, daun mengalami perubahan warna menguning, daun terdapat bercak, daun mengalami rontok dan layu
PENGARUH PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN ANAKAN TANAMAN TANJUNG (Mimusops elengi L) DI SEED HOUSE FAKULTAS KEHUTANAN UNLAM BANJARBARU Ahmad Yamani; Sulaiman Bakri; Asmuri Achmad; Normela Rachmawati
Jurnal Hutan Tropis Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Hutan Tropis Volume 1 Nomer 3 Edisi November 2013
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v1i3.1540

Abstract

Tanjung (M. elengi L ) adalah spesies tanaman yang sudah terancam punah keberadaannya, meskipun tanaman ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan direkomendasikan sebagai salah satu spesies reboisasi dalam rangka untuk memperbaiki atau merehabilitasi hutan dan lahan. Tindakan silvikultur sangat dibutuhkan dalam budidaya tanaman tanjung ini mengingat bahwa pembudayaannya saat masih sangat terbatas dan tidak banyak upaya pelestarian yang dlakukan. Untuk itulah penelitian ini dilakukan sehingga menghasilkan bibit unggul yang berkualitas dan benar-benar siap untuk ditanam di lapangan.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK Mutiara terhadap pertumbuhan bibit tanjung (M.elengi L ) dan untuk menentukan jumlah atau dosis pupuk yang terbaik.  Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan diulang sebanyak 5 kali , jadi seluruhnya terdapat ada 15 unit percobaan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK Mutiara berpengaruh sangat signifikan terhadap rata-rata pertambahan tinggi dan diameter batang anakan tanjung. Sedangkan pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata pertambahan jumlah daun anakan tanjung. Direkomendasikan bahwa penggunaan pupuk NPK dengan dosis 5 gram (perlakuan B) untuk meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter batang anakan tanjumg.Kata kunci : Pupuk NPK, Pertumbuhan, Tanjung