Pudji Rahardjo
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana, Bali

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The effect of Ramadhan fasting on kidney function among elderly patients Setiati, Siti; Haricahyo, Suksmono; Rahardjo, Pudji; Hakim, Lukman; Supartondo, Supartondo; Rahardjo, Tri B.W.
Medical Journal of Indonesia Vol 9, No 1 (2000): January-March
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (594.385 KB) | DOI: 10.13181/mji.v9i1.649

Abstract

[no abstract available]
RESPON BENIH CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) KADALUARSA PADA LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP VIABILITAS, VIGOR DAN PERTUMBUHAN BIBIT Ernawati, Ernawati; Rahardjo, Pudji; Suroso, Bejo
AGRITROP Vol 15, No 1 (2017): Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.186 KB) | DOI: 10.32528/agr.v15i1.794

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (   BP3K   )   Kecamatan   Mlandingan,   Desa   Selomukti   Kecamatan   Mlandingan Kabupaten  Situbondo.  Penelitian  dilakukan  mulai  tanggal  13  Mei  2016  sampai dengan 2 Juli 2016. Tujuan dari penelitan ini adalah mengetahui respon lama perendaman dengan air kelapa muda terhadap viabilitas, vigor dan pertumbuhan bibit cabai  merah  (Capsicum  annuum  L.)  kadaluarsa,  dan  untuk  mengetahui  efisiensi waktu   perendaman   dengan   air   kelapa   muda   terhadap   viabilitas,   vigor   dan pertumbuhan bibit cabai merah (Capsicum annuum L.) kadaluarsa. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila terdapat hasil yang signifikan dilakukan pengujian uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Perlakuan lama perendaman dalam air kelapa muda dengan konsentrasi 15% terdiri dari 6 perlakuan. Perlakuan  yang diberikan  adalah  lama  perendaman  benih  yaitu L1  (0 jam,Benih kadaluarsa); L2 (0 jam, Benih tidak kadaluarsa); L3 (L1 , 6 jam); L4 (L1 , 12 jam); L5 (L1 , 18 jam); L6(L1 , 24 jam).  Setiap perlakuan diulang (4)  empat kali. Parameter yang diamati meliputi : kecepatan tumbuh kecambah, persentase daya berkecambah, tinggi bibit, jumlah daun bibit, panjang akar bibit, berat basah, dan berat kering bibit. Hasil penelitian menunjukkan Lama perendaman dengan air kelapa muda menunjukkan hasil yang tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan persentase daya  kecambah,  jumlah  daun  dan  panjang  akar,  serta  menunjukkan  hasil  yang berbeda nyata pada variabel pengamatan kecepatan tumbuh, tinggi bibit, berat basah dan  berat  kering  bibit  cabai  merah.  Perlakuan  L3  menunjukkan  efesiensi  waktu terbaik pada semua variabel pengamatan, namun secara analisis uji lanjut BNT antara perlakuan L2, L3 dan L4 tersebut menunjukkan hasil yang berbeda tidak nyata / non significant (ns).Kata kunci: benih cabai merah kadaluarsa, bibit, viabilitas dan vigor benih.
Prolonged QTc-Interval in Liver Cirrhotic Patient: Prevalence and Its Relationship with Severity of Liver Dysfunction Firmansyah, Iman; Hasan, Irsan; Lesmana, Laurentius; Alwi, Idrus; Rahardjo, Pudji
The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy VOLUME 5, ISSUE 1, April 2004
Publisher : The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.24871/5120041-6

Abstract

Background: The aim of the study was to determine the prevalence of prolonged QTc -interval and it’s relationship with the severity of liver dysfunction in liver cirrhotic patient in the outpatient clinic of Hepatology, Dr. Cipto Mangunkusumo General National Hospital Methods: cross sectional study. Eighty one subjects was recruited and being followed as a consecutive non random sampling. The patient was divided according to the modified Child-Pugh classification and undergo to the ECG examination (with minimal 2 leads have measured QT-interval; one of these is II, aVL, V2 or V3 lead). Result: The prolonged QTc-interval prevalence in liver cirrhotic patient was found in 55 subjects (67,9%) with the mean 448.6 msec (SD = 28,9; 95% CI = 442.2 - 454.8). Using the Forward Stepwise Method in multivariate analysis to the independent variables (p < 0.05) was found only the modified Child-Pugh classification had strongly correlation with the prolonged QTc-interval (OR = 11.2; 95% CI = 3.57-35.47; p = 0.000) Conclusion: The prolonged QTc-interval prevalence in liver cirrhotic patient is 67.9%. The prolonged QTc-interval were strongly associated with the severity of liver dysfunction. Keywords: The prolonged QTc-interval, liver dysfunction, liver cirrhosis