Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

POLITIK MUTASI JABATAN STRUKTURAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR Eko P Purnomo; Zaili Rusli; Muchid
KEMUNTING Vol 1 No 2 (2020): JULI
Publisher : PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA. UNIVERSITAS KARIMUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mutasi Pegawai Negeri Sipil merupakan suatu dinamika manajemen kepegawaian pada pemerintah, pemerintah daerah yang menimbulkan fenomena professional maupun politis. Tujuan penelitian ini untuk mendesksripsikan politik mutasi jabatan struktural Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah. Metode penelitian mengunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dokumentasi dan analisis data kualitatif mengunakan model spradley. Hasil penelitian menunjukkan masih terjadi politisasi mutasi jabatan karena adanya faktor profesional masih lemah, regulasi masih ada celah, mekanisme hanya ceremonial, kekuatan sumber daya dalam menggerakkan organisasi untuk kepentingan politik. Selain itu juga ada faktor administrasi dan faktor psikologis yang masing-masing faktor ini berdampak pada individu pegawai baik secara karir maupun psikologis berdampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap pegawai terutama jenjang karir dan kompetensi jabatan serta dampak organisasional dengan tidak berfungsinya Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan. Hasil penelitian dapat dijadikan rujukan oleh penelitian tentang politisasi birokrasi dan kepegewaian pemerintah daerah. Kata penutup peneliti dalam penelitian masih terjadi politisasi birokrasi oleh pihak yang berkuasa sehingga mengurangi prinsip-prinsip kepegawaian secara praktis dan teoritis.
Makna Pesan Politik pada Foto Akun Instagram Anies Baswedan Gagas Tri Anggoro; Suyanto; Muchid
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v4i1.100

Abstract

This study was motivated by the summons of Anies Baswedan by the authorities due to the permission of the prophet's birthday, demonstrations due to omnibus law, and the decline in Indonesia's democracy index, resulting in an Instagram photo of Anies Baswedan reading the book "How Democracies Die" on his Instagram account. This study aims to determine and analyze the denotation of political messages, connotations of political messages, myths of political messages, and the meaning of political messages contained in the Instagram photo of the Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan. This research method uses qualitative methods with semiotic analysis according to Roland Barthes. The results of the study show that: (1) the denotation of political messages contained in the Instagram photo of the Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan reading the book "How Democracies Die" is that Muslim leaders finish praying and take the time to read books related to democracy; (2) the connotation of the political message is a leader who wants to invite the public and the government to jointly improve Indonesia's declining democracy index, because a continuous decline in the democracy index can cause democracy to die; (3) the myth of the political message is that there are leaders who tell them there are problems related to Indonesian democracy; (4) the meaning of his political message is an invitation to improve Indonesian democracy, because democracy can die, another meaning is to improve his self-image and increase his electability as a political figure. Abstrak Kajian ini dilatarbelakangi peristiwa pemanggilan Anies Baswedan oleh pihak berwajib akibat izin maulid nabi, adanya peristiwa demonstrasi akibat omnibuslaw, dan adanya penurunan indeks demokrasi Indonesia, sehingga muncul foto InstagramAnies Baswedan membaca buku “How Democracies Die” pada akun Instagram-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis denotasi pesan politik, konotasi pesan politik, mitos pesan politik, dan makna pesan politik yang terdapat dalam foto Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotik menurut Roland Barthes. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: (1) denotasi pesan politik yang terdapat dalam foto Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membaca buku “How Democries Die” adalah pemimpin Muslim selesai sholat dan menyempatkan diri untuk membaca buku terkait demokrasi; (2) konotasi pesan politiknya adalah pemimpin yang ingin mengajak khalayak dan pemerintah untuk bersama-sama meningkatkan indeks demokrasi Indonesia yang turun, karena penurunan indeks demokrasi secara terus menerus dapat mengakibatkan demokrasi mati; (3) mitos pesan politiknya adalah ada pemimpin yang memberitahukan ada masalah terkait demokrasi Indonesia; (4) makna pesan politiknya adalah ajakan untuk meningkatkan demokrasi Indonesia, karena demokrasi dapat mati, makna lainnya adalah untuk meningkatkan citra diri beliau dan peningkatan elektibilitasnya sebagai tokoh politik.
Makna Pesan Politik pada Foto Akun Instagram Anies Baswedan Gagas Tri Anggoro; Suyanto; Muchid
Jurnal Komunikasi Nusantara Vol 4 No 1 (2022)
Publisher : Unitri Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/jkn.v4i1.100

Abstract

This study was motivated by the summons of Anies Baswedan by the authorities due to the permission of the prophet's birthday, demonstrations due to omnibus law, and the decline in Indonesia's democracy index, resulting in an Instagram photo of Anies Baswedan reading the book "How Democracies Die" on his Instagram account. This study aims to determine and analyze the denotation of political messages, connotations of political messages, myths of political messages, and the meaning of political messages contained in the Instagram photo of the Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan. This research method uses qualitative methods with semiotic analysis according to Roland Barthes. The results of the study show that: (1) the denotation of political messages contained in the Instagram photo of the Governor of DKI Jakarta Anies Baswedan reading the book "How Democracies Die" is that Muslim leaders finish praying and take the time to read books related to democracy; (2) the connotation of the political message is a leader who wants to invite the public and the government to jointly improve Indonesia's declining democracy index, because a continuous decline in the democracy index can cause democracy to die; (3) the myth of the political message is that there are leaders who tell them there are problems related to Indonesian democracy; (4) the meaning of his political message is an invitation to improve Indonesian democracy, because democracy can die, another meaning is to improve his self-image and increase his electability as a political figure. Abstrak Kajian ini dilatarbelakangi peristiwa pemanggilan Anies Baswedan oleh pihak berwajib akibat izin maulid nabi, adanya peristiwa demonstrasi akibat omnibuslaw, dan adanya penurunan indeks demokrasi Indonesia, sehingga muncul foto InstagramAnies Baswedan membaca buku “How Democracies Die” pada akun Instagram-nya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis denotasi pesan politik, konotasi pesan politik, mitos pesan politik, dan makna pesan politik yang terdapat dalam foto Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan analisis semiotik menurut Roland Barthes. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa: (1) denotasi pesan politik yang terdapat dalam foto Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membaca buku “How Democries Die” adalah pemimpin Muslim selesai sholat dan menyempatkan diri untuk membaca buku terkait demokrasi; (2) konotasi pesan politiknya adalah pemimpin yang ingin mengajak khalayak dan pemerintah untuk bersama-sama meningkatkan indeks demokrasi Indonesia yang turun, karena penurunan indeks demokrasi secara terus menerus dapat mengakibatkan demokrasi mati; (3) mitos pesan politiknya adalah ada pemimpin yang memberitahukan ada masalah terkait demokrasi Indonesia; (4) makna pesan politiknya adalah ajakan untuk meningkatkan demokrasi Indonesia, karena demokrasi dapat mati, makna lainnya adalah untuk meningkatkan citra diri beliau dan peningkatan elektibilitasnya sebagai tokoh politik.
Pelaksanaan E-Government pada Aplikasi Sistem Informasi Keluhan Masyarakat Online (Sikesal) di Kota Jambi Tahun 2018-2019 Zakly Hanafi Ahmad; Muchid
INDONESIAN GOVERNANCE JOURNAL : KAJIAN POLITIK-PEMERINTAHAN Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.851 KB) | DOI: 10.24905/igj.5.1.2022.%p

Abstract

Sistem Informasi Keluhan Masyarakat Online atau Sikesal merupakan sebuah program E-Government yang berfungsi sebagai tempat pengaduan dan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat Kota Jambi yang berkaitan dengan perbaikan atau permasalahan pelayanan publik. Permasalahan pada penelitian ini adalah belum optimalnya pelaksanaan aplikasi Sikesal di Kota Jambi dikarenakan beberapa indikator kesiapan pelaksanan E-Government itu tidak tercapai. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksaan E-Government pada aplikasi Sikesal di Kota Jambi tahun 2018-2019. Penelitian ini menggunakan teori Indrajit yakni terkait indikator kesiapan pelaksanaan E-Government di daerah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dengan melakukan wawancara mendalam. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Lokasi penelitian berada di Kota Jambi, tepatnya di Dinas Komunikasi Informatika serta beberapa Dinas yang memiliki laporan terbanyak pada aplikasi Sikesal ini. Jenis dan sumber data penelitian dibagi atas data primer dengan teknik pengambilan informan secara purposif dan data sekunder berupa data-data penunjang yang berkaitan dengan aplikasi Sikesal. Hasil penelitian ini adalah bahwa pelaksanaan E-Government pada aplikasi Sikesal oleh Pemerintah Kota Jambi tahun 2018-2019 berjalan tidak optimal, hal ini dikarenakan tingkat kesiapan E-Government hanya terpenuhi dua indikator dari total lima indikator pelaksanaan.
PENGELOLAAN PESAN POLITIK DI MEDIA SOSIAL DALAM KAMPANYE PEMENANGAN PASANGAN PAISAL-AMRIS PADA PEMILIHAN WALI KOTA DAN WAKIL WALI KOTA DUMAI TAHUN 2022 Eko azi septiawan; Belli Nasution; Muchid
Moderat : Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 8 No 3 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.967 KB) | DOI: 10.25157/moderat.v8i3.2775

Abstract

Bahwa media sosial telah digunakan untuk tujuan politik. Sifatnya yang mudah diakses, memberikan kesempatan kepada semua lawan politik untuk memanfaatkan dan menggunakan untuk mereka memiliki agenda politik sendiri, Persoalan yang muncul adalah pesan politik yang diarahkan kepada lawan politik dalam bentuk berita bohong. Upaya-upaya jahat ini seperti sukar untuk dihindari diera virtual, karena masing–masing tim sedapat mungkin menggunakan segala cara untuk mematahkan perjuangan lawannya. yang dimungkinkan dengan menggunakan teknik pengaturan agenda. di beberapa media sosial yang ada, para konstituen “menyerang” calon pemilihnya melalui beberapa aplikasi media sosial yang ada seperti Whatsapp, Facebook, Instagram dan Line. Adapun tujuan dari penelitian ini adalahUntuk melihat bagaimana perencanaan pesan politik di Media Sosial dalam Kampanye Pemenangan Pasangan Paisal-Amris pada Pemilihan Walikota dan Wakil Wali Kota Dumai Tahun 2020 Pesan pesan politik yang dibuat dalam aplikasi media sosial tersebut mulai dari bentuk pesan text, pesan gambar juga pesan audiovideo. Metodologi dalam penelitian ini adalah kualitatif Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil tentang pengelolaan pesan politik dimedia sosial dalam kampaye pemenangan pasangan paisal –amris pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota dumai dengan Pesan politik dimedia sosial untuk Pengelolaan Kampanye Virtual Oleh Pasangan Paisal – Amris Di Media Sosial Pada Pemenangan Wali Kota dan Wakil Walikota Dumai Tahun 2020 yaitu dengan pengoptimalan upaya – upaya pendekatan komunikasi secara virtual, karena penyebaran berita palsu atau berita bohong untuk pesaing politik lainnya sering terjadi. Publik diprovokasi sedemikian rupa, sehingga simpati terhadap dukungannya beralih kepasangan yang lainnya.
Kemitraan pengembangan pariwisata digital berbasis ICT Ismandianto; Muchid; Tito Handoko; Meyzi Heriyanto
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v4i2.20419

Abstract

Kebijakan pengembangan pariwisata Kabupaten Kuantan Singingi tertuang dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten Kuantan Singingi yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2017. Saat ini komunitas wisata yang ada termasuk kelompok sadar wisata yang sudah mulai terbentuk di berbagai desa. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat untuk pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Kuantan Singingi melalui pelatihan dan pendampingan, berbasis ICT (Information and Communication Technologies) Sasaran adalah kelompok sadar wisata (Pokdarwis) khususnya bidang promosi UMKM, total keseluruhan sekitar 75 orang.  Tahapan kegiatan pengabdian yang dilakukan yaitu; pertama, Koordinasi dan perencanaan Kegiatan Pengabdian dengan mitra Dinas Pariwisata kabupaten Kuantan Singingi, Gerakan Pesona Indonesia (GeNpi) Kabupaten Kuantan Singingi, Mahasiswa Kukerta. Kedua, Pembekalan Tim Pengabdian Masyarakat dengan mahasiswa kuliah kerja nyata sebagai supporting system. Ketiga, pola pendampingan dan pelatihan anggota Keempat, monitoring dan evaluasi, Kelima, pembuatan sarana publikasi. metode yang digunakan adalah enthrepreneurship capasity building (ECB) dengan mengidentifikasi permasalahan pariwiata dan UMKM pada masyarakat Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir melalui pelatihan dan pendampingan, berbasis ICT. Keberhasilan pengabdian tergambar dengan terciptanya media promosi wisata dan UMKM berbasis ITC.