Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG Raharjo, Puguh Dwi
Jurnal Geografi Vol 10, No 2 (2013): July 2013
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Geomorphology object study is land form which composed in earth surfaceweither in the land or in the bottom of the sea. Geomorphological condition of aregion is a natural resource. A part of it is land resource. Land resource optimalutilization is a must to get an optimal result. Using remote sensing image, it couldbe analyze the connection of land form. The aim of this research was to analyzeland form of fluvial process in Karangsambung area using satellite imagery. Thisresearch’s result showed that land sub-form of fluvial process consist of fivekinds, i.e.: inundation land, meander river, woven river, pothole, point bar anddead river.
PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG Raharjo, Puguh Dwi
Jurnal Geografi Vol 7, No 2 (2010): July 2010
Publisher : Jurnal Geografi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Obyek kajian geomorfologi adalah bentuklahan yang tersusun pada permukaan bumi di daratan maupun penyusun muka bumi di dasar laut. Kondisi geomorfologi yang dimiliki suatu daerah merupakan sumberdaya  alam. Salah satu bagian dari sumberdaya alam adalah sumberdaya lahan. Pemanfaatan sumberdaya lahan yang seoptimal mungkin menjadi suatu keharusan agar mendapat hasil yang optimal. Dengan menggunakan data penginderaan jauh maka pengkaitan bentuk lahan dapat dilakukan analisa. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah Karangsambung dengan menggunakan data citra satelit. Hasil yang didapat pada penelitian ini bahwa sub bentukan lahan asal proses fluvial terdapat 5 (lima) jenis, yaitu : dataran banjir, sungai meander, sungai teranyam, pothole, point bar, sungai mati. Kata Kunci : Geomorfologi fluvial, penginderaan jauh, Karangsambung
POTENSI PERTAMBANGAN DAN ANCAMAN KEBENCANAAN SEBAGAI DATA PENUNJANG PENYUSUNAN TATA RUANG WILAYAH DI KECAMATAN WADASLINTANG, KABUPATEN WONOSOBO, PROVINSI JAWA TENGAH Ansori, Chusni; Raharjo, Puguh Dwi; Wardhani, Fitriany Amalia
Buletin Sumber Daya Geologi Vol 12, No 3 (2017): Buletin Sumber Daya Geologi
Publisher : Buletin Sumber Daya Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1471.004 KB)

Abstract

Kecamatan Wadaslintang mempunyai potensi bahan tambang berupa  andesit, diabas, batu pasir, sirtu, tanah urug, breksi, batu mulia dan Kaolin. Sejalan dengan peningkatan pembangunan, kebutuhan bahan tambang untuk memenuhi pembangunan bertambah secara signifikan, namun ketersediaan wilayah pertambangan tidak terakomodasi dalam RTRW. Paradigma pembangunan saat ini adalah pembangunan berkelanjutan sehingga penambangan yang dilakukan juga harus memperhatikan aspek kebencanaan. Untuk dapat mengakomodasi kepentingan penambangan dalam tata ruang wilayah, maka dilakuka kajian ini.Penelitian bahan tambang dilakukan dengan survey lapangan dan analisa laboratorium (petrografi, geokimia, XRD,sifa fisik batuan) yang menghasilkan peta sebaran dan kualitas bahan tambang. Sedangkan penelitian kebencanaan dilakukan melalui survey lapangan serta analisis Citra Landsat menggunakan metode AHP sehingga didapatkan peta ancaman bencana. Peta sebaran bahan tambang dan peta ancaman bencana dilakukan proses tumpang tindih sehingga menghasilkan peta wilayah pertambangan.Kaolin tersebar pada areah 17,26 Ha, setelah dilakukan proses tumpang tindih maka wilayah yang layak tambang menjadi 14,76 Ha (wilayah dengan tingkat ancaman bencana rendah dan sedang). Diabas tersebar 41,84 Ha, mengalami penciutan menjadi 35,29. Ha. Kalkarenit seluas 22,51 Ha  menjadi 5,88 Ha; breksi andesit seluas 1440,6 Ha menjadi 838,92 Ha, tanah merah 55.06 Ha menjadi 32,29 Ha,  batu pasir 737,6 ha menjadi.523,4 Ha. Wilayah pertambangan yang dihasilkan dari proses tumpang tindih antara peta ancaman bencana dengan peta potesi tambang lebih layak diterapkan untuk mengurangi resiko yang terjadi akibat penambangan
Analisa Spasial Risiko Longsoran Skala Kecamatan, Studi Kasus di Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo Raharjo, Puguh Dwi; Hidayat, Edi; Widiyanto, Kristiawan; Puswanto, Eko; Winduhutomo, Sueno
Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral Vol 18, No 1 (2017): Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral
Publisher : Pusat Survei Geologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.889 KB)

Abstract

Subdistricts of Kaliwiro - Wonosobo is a region with diverse topography and included in the Karangsambung Geological Nature Reserve. The purpose of this study was to determine the role of socio-community in Karangsambung which influencing the landslides risk. In this study, we analyted every environmental physical factors to give the landslide hazard map. Analytical Hierarchy Process (AHP) is used as a method to processing landslides maps using Geographic Information System (GIS). The landslides hazard associated with the socio-community and the environment, visible role in reducing the landslides risk. The results obtained that in some places have a high-level of landslide hazard. However, the socio-community is very well in overcoming the impact and mitigation of landslides. Social conditions is very influential on the landslides risk which often occur in the Kaliwiro Sub district. Keywords: GIS, lanslide, menace, vulnerability, capacity, risk.
PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG Raharjo, Puguh Dwi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 7, No 2 (2010): July 2010
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v7i2.85

Abstract

Obyek kajian geomorfologi adalah bentuklahan yang tersusun pada permukaan bumi di daratan maupun penyusun muka bumi di dasar laut. Kondisi geomorfologi yang dimiliki suatu daerah merupakan sumberdaya  alam. Salah satu bagian dari sumberdaya alam adalah sumberdaya lahan. Pemanfaatan sumberdaya lahan yang seoptimal mungkin menjadi suatu keharusan agar mendapat hasil yang optimal. Dengan menggunakan data penginderaan jauh maka pengkaitan bentuk lahan dapat dilakukan analisa. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis bentukan lahan asal proses fluvial di wilayah Karangsambung dengan menggunakan data citra satelit. Hasil yang didapat pada penelitian ini bahwa sub bentukan lahan asal proses fluvial terdapat 5 (lima) jenis, yaitu : dataran banjir, sungai meander, sungai teranyam, pothole, point bar, sungai mati. Kata Kunci : Geomorfologi fluvial, penginderaan jauh, Karangsambung
PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG Raharjo, Puguh Dwi
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 10, No 2 (2013): July 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v10i2.8060

Abstract

Geomorphology object study is land form which composed in earth surfaceweither in the land or in the bottom of the sea. Geomorphological condition of aregion is a natural resource. A part of it is land resource. Land resource optimalutilization is a must to get an optimal result. Using remote sensing image, it couldbe analyze the connection of land form. The aim of this research was to analyzeland form of fluvial process in Karangsambung area using satellite imagery. Thisresearch’s result showed that land sub-form of fluvial process consist of fivekinds, i.e.: inundation land, meander river, woven river, pothole, point bar anddead river.
SINTESA GEOMORFOLOGI ANTROPOSEN KAWASAN CAGAR ALAM GEOLOGI KARANGSAMBUNG BAGIAN SELATAN Raharjo, Puguh Dwi; Haryono, Eko
Jurnal Pendidikan Geografi Gea Vol 20, No 2 (2020)
Publisher : Indonesia University of Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/gea.v20i2.27727

Abstract

Permukaan bumi mengalami perkembangan secara dinamis, tidak hanya pada perubahan jenis penggunaan lahan namun juga pada bentuklahan geomorfologi secara detail. Perubahan dinamis ini disebabkan adanya kebutuhan manusia mengenai lahan. Pulau Jawa memiliki fisiografi yang beragam, hal ini dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik dan pengangkatan wilayah serta erosi dan sedimentasi. Kawasan Karangsambung merupakan daerah dengan topografi perbukitan dan tersingkap banyak batuan yang merupakan bukti dari proses tektonik. Singkapan batuan yang banyak dan pada daerah yang realitif luas, mengakibatkan pertanian tidak dominan. Masyarakat cenderung memanfaatkan keberadaan lokasi sebagai tempat untuk penambangan. Penambangan yang dilakukan oleh masyraakat di Kawasan Karangsambung meliputi batuan-batuan yang dianggap memiliki fungsi komersil. Selain itu erosi dan sedimentasi yang tinggi memicu penambanggan pasir pada daerah pengendapan. Penambangan yang dilakukan dilakukan secara luas dan berangsur-angsur menyebabkan permasalahan lingkungan. Pada penelitian ini bertujuan mengetahui dampak dari aktivitas manusia terhadap kondisi alamiah di Kawasan Cagar Alam Karangsambung bagian selatan. Pendekatan keruangan menggunakan data citra penginderaan jauh sebagai identifikasi awal. Hasil yang diperoleh bahwa pada Kawasan Karangsambung terdapat 3 aktivitas manusia yang menyebabkan perubahan bentuklahan, yaitu perubahan dari dataran aluvial menjadi dataran banjir dan ledok fluvial, perubahan sinuositas sungai akibat sedimentasi dan longsoran akibat pemotongan lereng, serta perubahan dari perbukitan intrusi diabas menjadi lahan rusak topografi datar. Perubahan-perubahan ini mengakibatkan dampak buruk bagi lingkungan, sehingga diperlukan penanganan dari berbagai pihak.
Remote Sensing and Geographical Information System to Identify Drought Potency Raharjo, Puguh Dwi
Makara Journal of Technology Vol. 14, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remote Sensing and Geographical Information System to Identify Drought Potency. Kebumen regency was drought in year 2008, community clean water shortages and irrigation water following a decline in water resources. The use of remote sensing data and GIS can be used to identify the potential for drought-prone areas. Transformation of Landsat TM satellite imagery to obtain the brightness index, wetness index and vegetation index used to determine surface conditions in relation to drought. Brightness index and wetness index derived from the tasseled cap modifications, while the vegetation index derived from normalized difference vegetation index (NDVI) values. Other parameters such as aquifer conditions, rainfall and other types of dry agricultural land use was a factor in identifying drought. The data are performed in accordance with the zone description in order to get the study area in relation to regional drought. The result of the research is identified area the district of Karangsambung, Karanggayam, Sadang, Alian, Puring, Klirong, Buluspesantren, Ambal and Mirit potential drought.
The Knowledge-Based Analysis on Medium Resolution Images of Remote Sensing to Extraction Information Land use Type SCS-CN, the Case Study on Grompol Watershed Raharjo, Puguh Dwi; Gunawan, Totok; Hadi, Mohammad Pramono
Makara Journal of Technology Vol. 20, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Remote sensing imagery Landsat-8 is one image that has a good temporal resolution; in addition to the availability of data, this image can be obtained free of charge. Land cover type SCS-CN is part of a unit of land that affects runoff. The use of medium resolution imagery in reducing the SCS-CN land use type is considered relatively difficult, and it yields less good accuracy. Limitations on multispectral classification only rely on facts derived from spectral reflection, so that the two data are the same since different characteristic results are not so good. This study aims to determine the accuracy of precision medium-resolution imagery in reducing parameter land use type SCS-CN by using the knowledge-based analysis. The importance of understanding the landscape-ecology can be used to assist the translation from land cover in the form of land use. Vegetation factors and ecosystems are often used to generate metrics-based landscape. Accuracy from the interpretation of remote sensing image medium-resolution is obtained by 85.17%. Therefore, Landsat-8, in addition to easy retrieval of data, can also be used to identify the type of land cover SCS-CN, which is useful for the interests of surface water resources.