Claim Missing Document
Check
Articles

Mycotic Mastitis in Ruminants Yanuartono, Yanuartono; Nururrozi, Alfarisa; Indarjulianto, Soedarmanto; Raharjo, Slamet; Purnamaningsih, Hary
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 29, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2019.029.02.03

Abstract

Mastitis is a disease caused by a wide variety of microorganisms that causes large economical loses and damages to the dairy industry by decreasing milk production and through increasing costs of antibiotic treatment and culling. In spite of the prevalence of mycotic mastitis is usually very low as compared to other agents of mastitis, but it has significantly increased during the last decade In recent years, fungal agents have been frequently reported among the causative agents for mastitis. Though moulds and yeasts are widely distributed in nature, only the yeasts are usually implicated as the cause of mycotic mastitis infections in ruminants. Given the importance of the disease, especially in terms of economic losses, in this short article we try to make a review to help practitioners and farmers in controlling and minimizing the incidence of mycotic mastitis.
Pengaruh Ekstrak Kunyit (Curcuma domestica) dan Meniran (Phyllanthus niruri) Terhadap Profil Darah Ayam Hartati, Sri; Widiyono, Irkham; Raharjo, Slamet; Purnamaningsih, Hary; Nururrozi, Alfarisa; Fitriana, Ida
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i1.96

Abstract

Abstract Herbal preparations have started being used to support poultry health. The purpose of this study was to obtain information about the effect of meniran and turmeric extracts as well as the combination of both on the blood profile (hemoglobin, hematocrit, erythrocytes, leukocytes, and plasma protein) of chickens. This study used 80 layer chickens (DOC), which were randomly divided into 4 groups (A, B, C, and D, each group contain 20 chickens). Group A was the control, group B was treated with turmeric extract (100 mg/kg BW), group C was treated with meniran extract (100 mg/kg BW), and group D was treat with a combination of meniran and turmeric extracts (each dose 100 mg/kg BW). Treatment was given for 30 days. Blood samples were collected on the end period for examination. Statistical analysis of the data were done through the one-way ANOVA method. The results showed that the blood profiles (hematocrit, hemoglobin, erythrocytes, leukocytes, and total plasma protein) with turmeric and meniran extract treatments were still within normal range and not significantly different from the control group (P> 0.05). Based on this research, it can be concluded that the treatment of extract turmeric and meniran or a mixture of both at a dose of 100 mg/kg body weight for 30 days does not affect the blood profile. Keywords: meniran, turmeric, blood profile, chicken Abstrak Penggunaan sediaan herbal mulai banyak digunakan untuk mendukung kesehatan unggas. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh ekstrak kunyit dan meniran serta kombinasi kedua ekstrak terhadap gambaran darah (hematokrit, eritrosit, hemoglobin, leukosit, dan total protein plasma) ayam. Pada penelitian ini digunakan 80 ekor day old chicken (DOC) layer, yang secara acak dibagi menjadi 4 kelompok (A, B, C dan D, masing-masing kelompok 20 ekor). Kelompok A sebagai kontrol, kelompok B sebagai perlakuan yang diberi ekstrak kunyit (dosis 100 mg/kg berat badan), kelompok C diberi ekstrak meniran (dosis 100 mg/kg BB), dan kelompok D diberi campuran ekstrak meniran dan kunyit (masing-masing dosis 100 mg/kg BB). Pemberian ekstrak kunyit dan meniran dilakukan selama 30 hari. Sampel dikoleksi pada akhir periode penelitian untuk dilakukan pemeriksaan darah. Analisis data secara statistik menggunakan ANOVA one way. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kunyit dan meniran tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai hematokrit, eritrosit, hemoglobin, leukosit, dan total protein plasma dibanding kontrol (P>0,05). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kunyit dan meniran maupun campuran keduanya dengan dosis 100mg/kg berat badan selama 30 hari tidak berpengaruh terhadap gambaran darah ayam. Kata kunci: ayam; kunyit; meniran; profil darah
Sosisalisasi Kesehatan Hewan Kepada Masyarakat Secara Daring Indarjulianto, Soedarmanto; Yanuartono, Yanuartono; Raharjo, Slamet; Nururrozi, Alfarisa; Wuryastuty, Hastari; Widiyono, Irkham; Purnamaningsih, Hary; Mulyani, Guntari Titik; Tjahajati, Ida; Hartati, Sri; Yuriadi, Yuriadi
IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): IGKOJEI: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/igkojei.v2i2.223

Abstract

ABSTRACT Various animal diseases are not always known by animal owners, so they must always be socialized even in the condition of the COVID-19 outbreak. This community service aims to provide animal health information to the community by online. This activity was carried out from in November 2020 using the Cisco Webex platform. The results showed that as many as 269 participants have joined in the socialization, consisting of 180 from Yogyakarta and 89 from outside Yogyakarta. Concluded that online socialization of animal health is successfully carried out and received a very good response from the community. Keywords: Animal health; Community service; Veterinary clinic ABSTRAK Berbagai macam penyakit hewan tidak selalu diketahui oleh pemilik hewan, sehingga harus selalu disosialisasikan walapun dalam kondisi wabah COVID-19. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini bertujuan memberikan informasi kesehatan hewan kepada masyarkat secara daring. Pengabdian dilakukan pada bulan bulan Oktober sampai Nopember 2020 secara daring menggunakan platform Cisco Webex. Hasil PKM menunjukkan bahwa sebanyak 269 calon peserta telah mengikuti sosialisasi, yang terdiri dari 180 berasal dari Yogyakarta dan 89 dari luar Yogyakarta. Berdasar hasil kegiatan ini, disimpulkan bahwa sosialisasi tentang kesehatan hewan secara daring berhasil dilaksanakan dan mendapat respon sangat bagus dari masyarakat. Kata kunci: Kesehatan hewan; Klinik hewan; Pengabdian masyarakat.
Studi Kasus: Diagnosis dan Pengobatan Stomatitis pada Kucing Domestik Andarini, Zahrah Prawita; Indarjulianto, Soedarmanto; Nururrozi, Alfarisa; Yanuartono, Yanuartono; Raharjo, Slamet
Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Veterinary Science) Vol 11 No 3 (2021): Jurnal Ilmu Peternakan dan Veteriner Tropis (Journal of Tropical Animal and Vete
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46549/jipvet.v11i3.157

Abstract

Abstract Stomatitis is an inflammation that occurs in the oral mucosal tissue, characterized by ulcers. This case study aims to diagnose and treat stomatitis in a cat. A 7-month-old female domestic cat weighing 2.7 kg with lethargy, lost of appetite, decreased thirst, and was having sores for 2 days was examined. The cat was examined physically include anamnesis, an inspection of body condition and eating behavior, palpation of the skin, hair, and parts of the body that can be palpated, and auscultation of the thorax and abdomen. The blood sample that was examined includes the erythrocyte count, hemoglobin value, leukocytes count, and their differentials. Physical examination results showed hyperemic gingival, swollen submandibular and retropharyngeal lymphoglandula, and there were multiple ulcers on the lips and tongue. Hematological examination showed thrombocytopenia and monocytosis. The stomatitis was diagnosed to the cat with a good prognosis. Therapy was given for 5 consecutive days in the form of intramuscular injection of Amoxycillin 10 mg/kg BW twice daily, intramuscular injection of diphenhydramine HCl 1 mg/kg BW once daily, subcutaneous injection of 0.5 ml vitamin C once daily, oral administration of 0.5 ml multivitamin twice daily, and povidone-iodine for gargle twice a day applied lightly to the lesion area. Stomatitis in this case study was cured within 5 days by treating with amoxicillin, diphenhydramine HCl, vitamin C, multivitamins, and topical povidone-iodine. Keywords: Amoxicillin; Cat; Stomatitis; Vitamin C. Abstrak Stomatitis merupakan radang yang terjadi pada jaringan mukosa mulut yang ditandai adanya ulser. Studi kasus ini bertujuan melakukan diagnosis dan pengobatan stomatitis pada kucing. Studi kasus ini melaporkan seekor kucing domestik betina umur 7 bulan dengan berat badan 2,7 kg dengan keluhan lesu, tidak ada nafsu makan dan minum, serta menderita sariawan sejak 2 hari sebelum diperiksa. Kucing diperiksa secara fisik meliputi anamnesa, inspeksi terhadap kondisi tubuh dan perilaku makan, palpasi terhadap kulit, rambut, dan permukaan tubuh lainnya, serta auskultasi pada daerah thorax dan abdomen. Sampel darah kucing diperiksa terhadap jumlah eritrosit kadar hemoglobin, jumlah leukosit dan diferensialnya. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan limfoglandula submandibula dan retropharingeal bengkak, gingiva hiperemi serta adanya ulser multiple pada bibir dan lidah. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan trombositopenia dan monositosis. Berdasarkan hasil pemeriksaan kucing didiagnosis stomatitis dengan prognosis fausta. Kucing diberi terapi selama 5 hari berupa amoxicilin dosis 10 mg/kg BB dua kali sehari secara intramuskuler, dyphenhidramin HCl 1 mg/kg BB satu kali sehari secara intramuskuler, vitamin C sebanyak 0,5 ml satu kali sehari secara subkutan, multivitamin sebanyak 0,5 ml dua kali sehari secara per oral, dan povidone iodine dua kali sehari dioleskan pada lesi stomatitis. Stomatitis pada kasus ini dapat disembuhkan dalam waktu 5 hari dengan pemberian amoxicilin, dipenhidramin HCl, vitamin C, multivitamin secara sistemik dan povidone iodine secara topikal. Kata kunci: Amoksisilin; Kucing; Stomatitis; Vitamin c
PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM PERPIPAAN PDAM UNIT PASAR KUOK KECAMATAN BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Slamet Raharjo; Aulia Azhar; Chairil Syam
Jurnal Pembangunan Nagari Vol 1 No 2 (2016)
Publisher : Badan Penelitian and Pengembangan (Balitbang), Padang, West Sumatra, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (741.192 KB) | DOI: 10.30559/jpn.v1i2.4

Abstract

Batang Kapas District is a developing area in Pesisir Selatan Regency which requires reliable water supply system. Currently, the district has a level of water supply system of only 15.74% in which some of the facilities are broken due to 2009 earthquake. According to MDG’s, the district must develop pipeline system of water supply. The development is carried out for Nagari IV Koto Mudiak dan Nagari IV Koto Hilie. Design period is for 17 years (2013-2030) to achieve a service level of 34 %. The target capacity is 16 l/det, using Batang Tuik river as the water source. The water supply system includes channel intake, transmission pipe, water treatment plant (WTP), distribution reservoar, and distribution pipe. Transmission pipe is GIP DN 150 mm (333,75 m). WTP includes Pra-sedimentation, rapid sand filter, and disinfection. Distribution system uses gravitational branch pattern. Distribution pipe includes GIP DN 300 mm (1.329,2 m), DN 250 mm (5.409,3 m), DN 150 mm (3.302,7 m), PVC DN 50 mm (2.387 m), and reservoar with capacity of 277 m3.
Pengembangan Pengelolaan Sampah Perkotaan dengan Pola Pemanfaatan Sampah Berbasis Masyarakat Slamet Raharjo; Taufiq Ihsan; Sri Rahmiwati Yuned
Jurnal Dampak Vol 13, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.13.1.10-25.2016

Abstract

Bukittinggi generates around 471,01 m3/day of municipal solid waste (MSW), in which only 55,7 % is managed by the local government. As many other cities, Bukttinggi is facing a problem of implementing recycling practice. Meanwhile, there are abundant of waste from coming from districts around the border area. Such problems result in a high generation of waste that must be transfered to landfill. In order to reduce the waste generation, Bukittinggi needs a 20 years-planning of MSW development which is based on recycling management (2016-2030). It includes technical aspect and non technical aspect. The purpose of this study is to increase service coverage by developing community-based recycling facilities (TPS 3R). Developing area is divided into 3 zones. The level of service in zone 1 is increased to 100% by practicing waste reduction management in TPS 3R.. 3R target is set at 20 % of total waste generation at the end of the planning year with management system such as takakura composting, rotary klin composting and dry garbage bank. Planning with community-based waste recycling will decrease the amount of waste management facilities.Keywords: Waste Management, Bukittinggi, technical aspect, non technical aspect, 3RAbstrakKota Bukittinggi dengan timbulan sampah 471,01 m3/hari dan hanya terlayani 55,7% dari total sampah. Permasalahan persampaan yang ada di Kota ini yaitu masih rendahnya praktek pemanfaatan sampah, selain itu adanya sampah kiriman dari kabupaten tetangga yang menyebabkan jumlah timbulan sampah meningkat, sementara Kota Bukittinggi tidak memiliki TPA sendiri. Untuk itu diperlukan perencanaan pengembangan pengelolaan sampah Kota Bukittinggi selama 20 tahun perencanaan (2016-2035) meliputi aspek teknis dengan pola pemanfaatan sampah. Pengelolaan persampahan yang direncanakan yaitu meningkatkan daerah pelayanan dengan dibagi menjadi 3 zona yaitu zona I, II dan III berdasarkan kawasan strategis kota dan tingkat pelayanan menjadi 100% pada zona prioritas (Zona I) dengan melakukan reduksi sampah melalui pengolahan di TPS 3R berdasarkan target 3R, 20% di akhir tahun perencanaan dengan sistem pengolahan berupa pengomposan dengan sistem takakura susun dan rotary kiln serta bank sampah untuk sampah kering yang bisa didaur ulang. Berdasarkan analisis perbandingan, adanya pengolahan sampah dapat mengurangi jumlah sarana prasarana pengelolaan sampah.Kata kunci: Pengelolaan, Bukittinggi, Aspek Teknis dan Non Teknis, 3R
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SAMPAH PERKOTAAN DENGAN POLA PEMANFAATAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KABUPATEN TANAH DATAR Slamet Raharjo; Taufiq Ihsan; Tiara Wahyuni
Jurnal Dampak Vol 13, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.13.2.76-88.2016

Abstract

There was a lack attention regarding municipal solid waste management in Tanah Datar Regency, West Sumatera. Current condition shows that the achievement of waste management services is only 3.71% of the total waste generation, with a generation unit of 3.646 l /cap / day. Questionnaires results suggest that the limited facilities, infrastructures and community participations result in low achievement of the waste management service. Developing solid waste management in Tanah Datar Regency for 20 years would become a solution for this case. This program is divided in three stages: Stage I (2016-2020), Stage II (2021-2025) and Stage III (2026-2035 ). Planning program covers development of service levels, technical and non technical aspects of solid waste. There are five zones for area development, Zone A, B, C, D and E. Community participation can be developed by applying community-based TPS 3R through Solid Waste Bank (SWB) system. Solid waste handling includes composting using Takakura Method and Rotary Kiln, and recycling for dry waste. Achievement of recycling in Zone A would reach 20% in the end of design period since Zone A is priority. This application aims to minimize the amount of waste entering the municipal landfill and extend its lifetime. Keyword: Solid waste Management, Technical Aspects, Non-Technical Aspects, 3R, Tanah DatarAbstrakMasalah persampahan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat belum mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya praktik pemanfaatan sampah dan tingkat pelayanan yaitu 3,71% dengan satuan timbulan 3,646 l/orang/hari. Berdasarkan pengolahan data hasil kuisioner, dapat disimpulkan bahwa minimnya jumlah sarana dan prasarana serta partisipasi masyarakat juga menjadi faktor yang menyebabkan sampah belum dapat ditangani dengan baik. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melakukan studi pengembangan pengelolaan sampah di Kabupaten Tanah Datar selama 20 tahun yang dibagi atas tiga tahap yaitu Tahap I (2016-2020), Tahap II (2021-2025) dan Tahap III (2026-2035) Perencanaan meliputi pengembangan tingkat pelayanan serta aspek teknis dan non teknis persampahan. Perencanaan daerah pelayanan dibagi atas lima zona yaitu Zona A, B, C, D dan E. Peningkatan partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan pembangunan TPS 3R yang berbasis masyarakat dengan sistem Bank Sampah. Pengolahan yang dilakukan berupa pengomposan untuk sampah basah dengan metode Takakura Susun dan Rotary Kiln serta daur ulang untuk sampah kering. Penerapan daur ulang di Zona A direncanakan mencapai target 20% di akhir periode desain karena Zona A merupakan zona prioritas. Penerapan daur ulang ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah sampah yang masuk ke TPA dan memperpanjang umur pakai TPA.Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, Aspek Teknis, Aspek Non Teknis, 3R, Tanah Datar
STUDI KAJIAN KELAYAKAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSA) KOTA PADANG (STUDI KAJIAN DI TPA AIR DINGIN KOTA PADANG) Nofri Dodi; Syafii Syafii; Slamet Raharjo
Jurnal Teknik Elektro Vol 4, No 2 (2015): Jurnal Teknik Elektro
Publisher : Situs resmi ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.03 KB)

Abstract

Seiring dengan pertambahan penduduknya setiap tahun dengan beraneka ragam aktifitas kehidupan masyarakatnya selalu menghasilkan sampah setiap harinya. Dibalik semua permasalahan sampah yang ada di kota Padang jika dengan memanfaatkan teknologi yang sudah semakin maju, maka sampah yang ada di TPA Air Dingin kota Padang mempunyai potensi nilai ekonomis dan nilai manfaat secara teknis. Dalam kajian penelitian ini dilakukan kajian tentang potensi yang ada pada sampah yang terdapat di TPA Air Dingin kota Padang. Terdapat 2 kajian yang digunakan dalam kajian penelitian ini. Kajian yang pertama adalah untuk menghitung estimasi kasar produksi gas bio, potensi emisi gas metan dan potensi estimasi energi listrik yang dihasilkan dari potensi sampah yang ada di TPA Air Dingin kota Padang. Sedangkan kajian yang kedua adalah kajian penilaian investasi proyek untuk pendirian PLTSa dari hasil potensi sampah yang ada di TPA Air Dingin kota Padang. Dari hasil perhitungan analisa data diperoleh hasil potensi produksi LFG yang ada di TPA Air Dingin kota Padang sebesar 10.405,76 ton/tahun, daya listrik yang bisa dibangkitkan sebesar 3.215,67 kW dan energi listrik yang bisa dihasilkan sebesar 28.169.259,47kWh.Sedangkan berdasarkan analisa perhitungan investasi proyek yang menggunakan metode least cost didapatkan hasil nilai NPV (Net Present Value) sebesar Rp. 62.709.495.336,- , nilai IRR (Internal Rate of return) sebesar 22,22% dan nilai BCR (Benefit Cost ratio) adalah 12,33 serta nilai PP (Payback Periode) selama 1,13 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan analisa data, disimpulkan bahwa TPA Air Dingin kota padang memiliki potensi sampah yang baik untuk dimanfaatkan sebagi bahan baku pendirian Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Studi Potensi Pembentukan Biogas Dari Sampah Makanan dan Ko-Substrat Feses Sapi Untuk Energi Listrik Alternatif: Studi Kasus Di Universitas Andalas Ardinal Ardinal; Rima Senditya Gewe; Slamet Raharjo; Iskandar R Iskandar R
Jurnal Litbang Industri Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24960/jli.v5i2.673.101-111

Abstract

The potential raw materials for biogas formation through anaerobic treatments available on the campus of Andalas University (Unand) in Padang are the cafeteria’s food waste and cow feces. This study was aimed to look at the effect of cow feces in the formation of biogas from food waste that used a floating drum digester which was conditioned twice. Retention time was 20 days and the pH of packing material was conditioned by adding limestone. The ratio variation of packing materials composition such as food waste and cow feces were 100:0 (control digester), 75:25 (test 1 digester with a C/N ratio 30) and 50:50 (test 2 digester with a C/N ratio 25). The results showed that cumulative volume of biogas in control digester was 0.927 liters with methane gas estimated 591.885 mg/L and did not light when burned. The cumulative volume of biogas in test 1 digester was 13.715 liters with methane gas estimated was 15502.61 mg/L with the reddish color of blue flame. The cumulative volume of biogas in test 2 digester was 10.18 liters with concentration of methane gas was estimated 23297.59 mg/L and with blue color flame.ABSTRAKBahan baku potensial pembentukan biogas melalui pengolahan anaerobik yang tersedia di Kampus Universitas Andalas (Unand) Padang yakni sampah makanan kantin dan feses sapi. Studi ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan feses sapi dalam pembentukan biogas dari sampah makanan menggunakan floating drum digester yang dikondisikan duplo. Waktu retensi 20 hari dan pH bahan isian dikondisikan dengan menambahkan batu kapur. Variasi rasio komposisi bahan isian berupa sampah makanan dan feses sapi yakni 100:0 (digester kontrol), 75:25 (digester uji 1 dengan rasio C/N 30) dan 50:50 (digester uji 2 dengan rasio C/N 25). Hasil penelitian menunjukkan volume kumulatif biogas digester kontrol yakni 0,927 liter dengan estimasi gas metana 591,885 mg/L serta tidak menyala saat dibakar. Volume kumulatif biogas digester uji 1 yakni 13,715  liter dengan estimasi konsentrasi gas metana 15502,61 mg/L serta warna nyala biru kemerahan. Volume kumulatif biogas digester uji 2 yakni 10,18 liter dengan estimasi konsentrasi gas metana 23297,59 mg/L serta warna nyala biru.
Uji Model AERMOD Terhadap Sebaran Particulate Matter 10 µm (PM10) di Sekitar Kawasan PT Semen Padang Dharma Wangsa; Vera Surtia Bachtiar; Slamet Raharjo
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 20, No 2 (2022): April 2022
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.20.2.291-301

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji model AERMOD dalam memprediksi sebaran PM10 di udara ambien kawasan PT Semen Padang. Lokasi penelitian sebanyak 32 titik berdasarkan 8 arah mata angin dengan jarak 0,5 km, 1 km, 1,5 km dan 2 km dari PT Semen Padang. Pengukuran PM10 menggunakan EPAM 5000 Real Time Particulate Air Monitor dilanjutkan pemetaan dengan software Surfer 11. Waktu pengukuran dibagi menjadi 4 shift, yaitu shift 1 (00.00 – 05.59 WIB), shift 2 (06.00 – 11.59 WIB), shift 3 (12.00 – 17.59 WIB) dan shift 4 (18.00 – 23.59 WIB). Pengambilan data meteorologi (temperatur udara, tekanan udara, kelembapan, kecepatan angin dan arah angin) menggunakan alat Meteorological Station PCE-FWS-20 untuk input data pada AERMET, dilanjutkan prediksi sebaran PM10 menggunakan software AERMOD View 8.9.0. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PM10 dengan EPAM 5000 berkisar antara 21,0 – 79,0 µg/m3 dengan rata-rata 24 jam sebesar 41,7 µg/m3. Konsentrasi PM10 dengan AERMOD berkisar antara 3,5 sampai 68,0 µg/m3 dengan rata-rata 24 jam sebesar 10,6 µg/m3. Jika dibandingkan dengan baku mutu untuk Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, lokasi 11 dengan koordinat S 0°56'52.46" dan E 100°27'41.88"  pada  jarak 1 km kawasan Barat PT Semen Padang tidak memenuhi baku mutu. Model mendekati ideal atau dikatakan sempurna yaitu lokasi arah Timur dan Timur Laut karena elevasi yang lebih tinggi dari sumber emisi dan merupakan arah angin dominan pada siang hari.ABSTRACTThis study aims to test the AERMOD model in predicting the distribution of PM10 in the ambient air of the PT Semen Padang area. The research locations were 32 points based on eight cardinal directions with a radius of 0.5 km, 1 km, 1.5 km, and 2 km from PT Semen Padang. PM10 measurement using EPAM 5000 Real-Time Particulate Air Monitor followed by mapping with Surfer 11 software. The measurement time is divided into four shifts, namely shift 1 (00.00 – 05.59 WIB), shift 2 (06.00 – 11.59 WIB), shift 3 (12.00 – 17.59 WIB), and shift 4 (18.00 – 23.59 WIB). Meteorological data retrieval (air temperature, air pressure, humidity, wind speed and wind direction) using the Meteorological Station PCE-FWS-20 for data input to AERMET, followed by prediction of PM10 distribution using AERMOD View 8.9.0 software. The results showed that the concentration of PM10 with EPAM 5000 ranged from 21.0 – 79.0 g/m3 with a 24-hour average of 41.7 g/m3. The concentration of PM10 with AERMOD ranged from 3.5 - 68.0 g/m3 with a 24-hour average of 10.6 g/m3. When compared with the quality standard for Government Regulation no. 22 of 2021 concerning the Implementation of Environmental Protection and Management, location 11 with coordinates S 0°56'52.46" and E 100°27'41.88" at a distance of 1 km west of PT Semen Padang does not meet the quality standards. The model is close to ideal or is said to be perfect, namely the location of the East and Northeast directions because of the higher elevation of the emission source and the dominant wind direction during the day.