Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KUALITAS SILASE HIJAUAN Clitoria ternatea YANG DITANAM MONOKULTUR DAN TERINTEGRASI DENGAN JAGUNG Umbu Nuku Hamba Ora; I Gusti Ngurah Jelantik; Jalaludin .
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 3 No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v3i1.783

Abstract

This research alms to understand the quality of silage forage resulting from planting Clitoria ternatea grow in monocultures or as intercropping corn crop planting a different. This study has been carried out in Noelbaki Villages, Kupang Subdistrict, Kupang Central and chem Laboratory feed FAS, NCU for 6 mounths. Stages this study began planting C. Ternatea in monocultures or integrated with corn for a mounth, making silage for 45 days, laboratory analysis for a mounth and analysis of data for a week. Design used in this research was Random Design Complete (RDC) with 5 treatment and 3 test. Forage greenery production, shringkage and the production of silage not different (P>0,05) between C. ternatea plated compared with monocultures planted integrated with corn that distance cropping up different. Physical qualities silage C. ternatea on planting monocultures integrated with corn physically silage only overgrown little mushrooms with the score 4 in terms silage produced remains as an original state. In addition to materials content dry, organic, coarse fiber, carbohidrates and BETN not changed (P>0,05) during the ansilage that is a massive nutrients feed other content. The quality of physical and chemical silage dip when C. Ternate Grown Integrated With Corn and the distance grow than 80 cm. Concentration VFA that that is the product fermentation during the ansilage C. Ternatea not in contrast to the monocultures integrated corn. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas silase hijauan yang dihasilkan dari pertanaman Clitoria ternatea yang ditanam secara monokultur atau sebagai tanaman sela (intercropping) tanaman jagung dengan jarak tanam yang berbeda. Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang dan Laboratorium kimia pakan Fapet Undana selama 6 bulan. Tahap-tahap penelitian ini dimulai penanaman C. Ternatea secara monokultur atau terintegrasi dengan jagung selama 1 bulan, pembuatan silase selama 45 hari, analisis laboratorium selama 1 bulan dan analisis data selama 1 minggu. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Produksi hijauan segar, penyusutan dan produksi silase tidak berbeda (P>0,05) antara C. ternatea yang ditanam monokultur dibandingkan dengan yang ditanam terintegrasi dengan jagung yang jarak tanamnya berbeda. Kualitas fisik silase C. ternatea pada penanaman monokultur dan terintegrasi dengan jagung secara fisik silase hanya ditumbuhi sedikit jamur dengan skor 4 dalam artian silase dihasilkan tetap seperti keadaan semula. Selain kandungan bahan kering, bahan organik, serat kasar, karbohidrat dan BETN tidak berubah (P>0,05) selama proses ensilase terjadi perubahan kandungan nutrien pakan lainnya. Kualitas fisik dan kimia silase menurun ketika C. ternatea ditanam terintegrasi dengan jagung pada jarak tanam lebih dari 80 cm. Konsentrasi VFA yang merupakan produk fermentasi selama proses ensilase C. ternatea tidak berbeda dari hasil penanaman monokultur dan terintegrasi jagung.