Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG BONGGOL PISANG TERFERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIKTERNAK BABI Teresia Itu; Tagu Dodu; Ni Putu Febri Suryatni
JURNAL NUKLEUS PETERNAKAN Vol 4 No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/nukleus.v4i1.814

Abstract

Aims of this experiment were to know the effect adding fermented banana corm flour in basal ratio on feed intake, digestibility of dry and organic matter in pigs. There were 12 starter (6 weeks of age) Landrace crossbred pigs with 12-21 kg (CV 25.69%) initial body weight used in the trial. Randomized block design with 4 treatments and 3 blocks was used in the trial. The 4 treatment diets offered were formulated as: R0 (basal feed without fermented banana corm); R1 (feed with 7%fermented banana corm); R2 (feed with 14% fermented banana corm); and R3 (feed with 21% fermented banana corm). Variable studied in the study wereintake and digestibility of both dry matter and organic matter. The result showed that effect of treatment was not affected (P>0,05) on either dry matter or organic matter digestibility.The conclusion is that including 0%-21% into basal feed performed the similar results in both dry matter and organic matter digestibility. ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untukmengetahui pengaruh penggunaan tepung bonggol pisang terfermentasi dalam ransum basal terhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik pada babi.Materi yang digunakan adalah 12 ekor anak babi peranakan Landrace fase starter (umur 6 minggu) dengan bobot awal 12-21 kg dan koevisienvariasi 25,69%. Penelitian ini menggunakan RancanganAcak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan.Perlakuan yang diberikan: R0 (tanpa tepung bonggol pisang terfermentasi), R1 (tepung bonggol pisang terfermentasi 7 % dalam ransum basal), R2 (tepung bonggol pisang terfermentasi 14% dalam ransum basal), R3 (tepung bonggol pisang terfermentasi 21% dalam ransum basal). Parameter yang diukur adalah konsumsi dankecernaan bahan kering dan bahanorganik pada babi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuaan tidak berpengaruhnyata (P>0,05) terhadap konsumsi, kecernaan bahan kering dan bahan organik. Bertolak dari hasil tersebut disimpulkan bahwa tingkat penambahan tepung bonggol pisang terfermentasi 0%-21% dalam ransum basal memberikan respon yang relative sama.