Endang Sri Rahayu
Chemical Engineering Program, Bandung Institute of Technology, Jalan Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA MENGAKTIFKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LESSON STUDY (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS VII SMPN I JATINANGOR DENGAN TOPIK PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BENTUK ALJABAR SUKU SEJENIS DAN BUKAN SEJENIS) Rahayu, Endang Sri; Juandi, Dadang; Puspita, Entit
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 8, No 1 (2006): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i1.342

Abstract

Salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan melalui penerapan model pembinaan propesi guru yang dikenal dengan nama “Lesson Study”. Kegiatan Lesson Study dilakukan dalam tiga tahapan yaitu Plan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan  See (repleksi) yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan  instrumen penelitian berupa Lembar Observasi dan Lembar Kerja Siswa dengan topik penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar suku sejenis dan bukan sejenis, penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VII  SMPN I Jatinangor, observasi kelas dilakukan oleh 26 guru matematik pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2006 bertepatan dengan Implementasi putaran pertama kegiatan Lesson Study. Dari hasil analisis lembar observasi pembelajaran terungkap bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat memotivasi setiap anggota kelompok untuk bekerja sama secara bertanggung jawab mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS. Nilai tugas matematik pada LKS yang diperoleh masing-masing kelompok berkategori tinggi, menunjukkan bahwa kegiatan`berdiskusi kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah  lebih memotivasi anak dalam menemukan solusi yang lebih baik. Hal-hal penting yang diperoleh guru sebagai observer dari kegiatan lesson study ini adalah adanya penambahan pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; memilih media pembelajaran sederhana dan menyusun yang LKS dapat memotivasi dan membantu siswa bermatematika secara aktif; cara guru memberikan motivasi pada siswa; dan cara menjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa. Kata kunci:  lesson study, model kooperatif, jigsaw, motivasi
UPAYA MENCAKTIFKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LESSON STUDY Rahayu, Endang Sri; Juandi, Mr Dadang; Puspita, Mrs Entit
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 9, No 1 (2007): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v9i1.360

Abstract

Salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam pembeiajaran nratematika dapatdilakukan melalui penerapan model pembinaan propesi guru yang dikenal dengannanta "Lesson Study". Kegiatan Lesson Study dilakukan dalam tiga tahapan yaituPlan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan See (repleksi) yang dilakukan secarakolaboratif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan instrumen penelitian berupaLembar Observasi dan Lembar Kerja Siswa dengan topik penjumlahan danpengurangan bentuk aljabar suku sejenis dan bukan sejenis, penelitian dilaksanakanterhadap siswa kelas VII SMPN I Jatinangor, observasi kelas dilakukan oleh 25guni matematik pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2006 bertepatan denganImplementasi putaran pertama kegiatan Lesson Study. Dari hasil analisis lembarobservasi pembelajaran terungkap bahrva rnodel pcmbelajaran Kooperatif tipeJigsaw dapat mernotivasi setiap anggota kelompok untuk bekerja sama secarabertanggung jawab mengerjakan hrgas yang terdapat pada LKS. Nilai tugasmatematik pada LKS yang diperoleh masing-masing kelompok berkategori tinggi,menunjukkan bahwa kegiatanberdiskusi kelompok kecil untuk menyelesaikanmasalah lebih memotivasi anak dalam menemukan solusi yang lebih baik. Hal-halpenting yang diperoleh guru sebagai observer dari kegiatan leison study ini adalahadanya penambahan pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipejigsaw; memilih media pembelajaran sederhana dan menyusun yang LKS dapatmemotivasi dan membantu sisrva bermatematika secara aktif; cara guru memberikanmotivasi pada sisrva; dan cara menjalin hubungan yang baik antara guru dengansiswa.Kata kunci: lessott study, nodel kooperald, jigsaw, ntotivasi
Synthesis of NaY Zeolite Using Mixed Calcined Kaolins Subagjo, Subagjo; Rahayu, Endang Sri; Samadhi, Tjokorde Walmiki; Gunawan, Melia Laniwati
Journal of Engineering and Technological Sciences Vol 47, No 6 (2015)
Publisher : ITB Journal Publisher, LPPM ITB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.138 KB) | DOI: 10.5614/j.eng.technol.sci.2015.47.6.4

Abstract

Kaolin is one of several types of clay minerals. The most common crystalline phase constituting kaolin minerals is kaolinite, with the chemical composition Al2Si2O5(OH)4. Kaolin is mostly used for manufacturing traditional ceramics and also to synthesize zeolites or molecular sieves. The Si-O and Al-O structures in kaolin are inactive and inert, so activation by calcination is required. This work studies the conversion of kaolin originating from Bangka island in Indonesia into calcined kaolin phase as precursor in NaY zeolite synthesis. In the calcination process, the kaolinite undergoes phase transformations from metakaolin to mullite. The Bangka kaolin is 74.3% crystalline, predominantly composed of kaolinite, and 25.7% amorphous, with an SiO2/Al2O3 mass ratio of 1.64. Thermal characterization using simultaneous DSC/TGA identified an endothermic peak at 527°C and an exothermic peak at 1013°C. Thus, three calcination temperatures (700, 1013, and 1050 °C) were selected to produce calcined kaolins with different phase distributions. The best product, with 87.8% NaY zeolite in the 54.7% crystalline product and an SiO2/Al2O3 molar ratio of 5.35, was obtained through hydrothermal synthesis using mixed calcined kaolins with a composition of K700C : K1013C : K1050C = 10 : 85 : 5 in %-mass, with seed addition, at a temperature of 93 °Cand a reaction time of 15 hours.
KAJIAN PROPORSI SARI NANAS DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KEFIR NANAS Haliem, Inka Antonia Permata; Nugerahani, Ira; Rahayu, Endang Sri
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Widya Mandala Surabaya Catholic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.33508/jtpg.v16i1.1388

Abstract

Pineapple especially Queen variety is tropical fruit that is widely cultivated in various regions in Indonesia. Kefir grain is a culture that contains Lactic Acid Bacteria (LAB), Acetic Acid Bacteria and yeast. This study aims to determine the proportion of pineapple juice and concentration of starter on chemical and sensory properties of pineapple kefir. The experiental design used Randomized Block Design with factorial design that is proportion of pineapple juice that include pineapple juice N0 (without adding water), N1 (1:1) and N2 (1:2) and so the concentration of starter (1% (v/v) and 10% (v/v)). Each treatment repeated 4 times. Chemical parameters tested include total dissolved solids, vitamin C and alcohol content, while sensory parameters include the level of preference for color, aroma, taste and sparkling impression. Analysis of total yeast and LAB in kefir is use as supporting data. The data obtained were statistically analyzed by ANOVA (Analysis of Varians) at α = 5% and if there was a significant difference, then it continued by DMRT (Duncan's Multiple Range Test) test to determine which level of treatment that give significant differences. Higher pineapple juice increase total dissolved solids, vitamin C and alcohol content and increase and preference for colour, aroma, taste and sparkling impression. Higher starter concentrations descrease total dissolved solids and increase between vitamin C and alcohol content, descrease preference of aroma, taste and sparkling impression. The best treatment was pineapple juice without adding water (N0) and starter 1% with total value 0,95.
UPAYA MENGAKTIFKAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI LESSON STUDY (Studi Kasus pada Siswa Kelas VII SMPN I Jatinangor dengan Topik Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar Suku Sejenis dan Bukan Sejenis) Rahayu, Endang Sri; Juandi, Dadang; Puspita, Entit
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 8, No 1 (2006): JPMIPA: Volume 8, Issue 1, 2006
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v8i1.35151

Abstract

Salah satu upaya untuk mengaktifkan siswa dalam pembelajaran matematika dapat dilakukan melalui penerapan model pembinaan propesi guru yang dikenal dengan nama “Lesson Study”. Kegiatan Lesson Study dilakukan dalam tiga tahapan yaitu Plan (perencanaan), Do (pelaksanaan) dan  See (repleksi) yang dilakukan secara kolaboratif dan berkelanjutan. Dengan menggunakan  instrumen penelitian berupa Lembar Observasi dan Lembar Kerja Siswa dengan topik penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar suku sejenis dan bukan sejenis, penelitian dilaksanakan terhadap siswa kelas VII  SMPN I Jatinangor, observasi kelas dilakukan oleh 26 guru matematik pada hari Rabu tanggal 22 Desember 2006 bertepatan dengan Implementasi putaran pertama kegiatan Lesson Study. Dari hasil analisis lembar observasi pembelajaran terungkap bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dapat memotivasi setiap anggota kelompok untuk bekerja sama secara bertanggung jawab mengerjakan tugas yang terdapat pada LKS. Nilai tugas matematik pada LKS yang diperoleh masing-masing kelompok berkategori tinggi, menunjukkan bahwa kegiatan`berdiskusi kelompok kecil untuk menyelesaikan masalah  lebih memotivasi anak dalam menemukan solusi yang lebih baik. Hal-hal penting yang diperoleh guru sebagai observer dari kegiatan lesson study ini adalah adanya penambahan pengetahuan tentang model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; memilih media pembelajaran sederhana dan menyusun yang LKS dapat memotivasi dan membantu siswa bermatematika secara aktif; cara guru memberikan motivasi pada siswa; dan cara menjalin hubungan yang baik antara guru dengan siswa.