M. Noor Rochman Hadjam
Universitas Gadjah Mada

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Peran Resiliensi, Positive Social Relationships, dan Health Belief terhadap Kesejahteraan Emosi Pasien Hemodialisis Nur Istiqomah; M. Noor Rochman Hadjam; Kwartarini Wahyu Yuniarti; Ira Paramastri; Mochammad Thaha
Personifikasi: Jurnal Ilmu Psikologi Vol 13, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/personifikasi.v13i1.13958

Abstract

Individu didiagnosis dengan penyakit ginjal stadium akhir dan harus menjalani perawatan hemodialisis memiliki implikasi bahwa menjadi tergantung pada pengobatan seumur hidup. Sejumlah studi melaporkan pasien hemodialisis mengalami beban simtom dan terganggunya well-being akibat penyakit maupun perawatan hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran resiliensi, positive social relationships, dan health belief terhadap emotional well-being pasien hemodialisis. Subjek penelitian yaitu pasien penyakit ginjal stadium akhir yang menjalani hemodialisis secara rutin di Instalasi Hemodialisis RSU Dr. Soetomo, Surabaya yang dipilih melalui purposive sampling, artinya dipilih berdasarkan pertimbangan kriteria tertentu dan kesediaan berpartisipasi. Penelitian ini melibatkan pasien hemodialisis sejumlah 55 orang terdiri dari 34 laki-laki dan 21 perempuan, berusia 26 – 60 tahun. Menggunakan metode kuantitatif dengan melakukan survei, pengumpulan data dilakukan menggunakan lima Skala yakni Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) dan Satisfaction with Life Scale (SWLS), 10-Item Connor-Davidson Resilience Scale (10-Item CD-RISC), Medical Outcomes Study Social Support Survey (MOS-SSS), dan Skala Health Belief. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik uji regresi ganda. Hasil uji regresi ganda menunjukkan bahwa hipotesis ditolak, artinya resiliensi, positive social relationships, dan health belief secara simultan tidak dapat memprediksi emotional well-being pasien hemodialisis (F = 2,363, p 0,05). Secara parsial, berdasarkan nilai t diketahui hanya resiliensi memberi kontribusi signifikan terhadap emotional well-being (t = 2,342, p 0,05), sementara positive social relationships dan health belief masing-masing memberi kontribusi tidak signifikan terhadap emotional well-being. Penelitian berikutnya diharapkan dapat membantu meningkatkan coping resources yakni resiliensi yang bermanfaat mendorong perkembangan emosi positif, serta dapat membantu memberi edukasi terkait penyakit ginjal dan hemodialisis sehingga pasien memiliki pemahaman, respon permasalahan, dan belief yang lebih positif.Kata kunci: emotional well-being, pasien hemodialisis