Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DAN GANGGUAN KOGNITIF PADA LANSIA Resti Rahmadika Akbar; Dian Ayu Hamama Pitra; Mutiara Anissa; Debie Anggraini
HUMAN CARE JOURNAL Vol 5, No 3 (2020): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v5i3.814

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk lansia menjadi tantangan sendiri. Pemenuhan fasilitas, sistem serta peran dari pemerintah dan masyarakat dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup lansia.. Salah satu aspek yang terkait dengan proses penuaan adalah penurunan fungsi yang mencakup psikologis, sosiologis dan biologis. Salah satu perubahanan yaitu penurunan fungsi kognitif. Penuruan fungsi pada lansia juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian dari lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai hubungan tingkat kemandirian dan gangguan kognitif pada lansia. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan teknik pengumpulan sampel convenience-sampling. Sampel penelitian ini merupakan pasien prolanis. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Moca-Ina versi Indonesia untuk menilai fungsi kognitif dan Indeks Barthel untuk menilai tingkat kemandirian. Untuk menilai keadaan sosiodemografi dinilai melalui wawancara. Hasil penelitian ini didapatkan hasil hubungan tingkat kemandirian dan gangguan kognitif pada lansia dengan hasil p=0.209. Untuk hasil tingkat kemandirian didapatkan hasil tingkat mandiri (92%), fungsi kognitif umumnya berada pada mild kognitif (76%). Dari penelitan ini disimpulkan hubungan tidak bermakna tingkat kemandirian dengan gangguan kognitif.
Deteksi Dini Gangguan Kognitif dan Depresi Pada Lansia Resti Rahmadika Akbar; Dian Ayu Hamama Pitra; Mutiara Anissa; Yuri Haiga; Rahma Triyana
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2020): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v4i4.4051

Abstract

Increasing the number of elderly people needs to be followed by programs that can maintain the quality of life of the elderly. The ratio of elderly dependence on the productive population is increasing. For that, we need a program so that physical and social changes in the elderly do not reduce the independence of the elderly. Physical changes in the form of cognitive disorders namely decreased brain function so that activities related to the ability of attention, concentration, calculation, decision making, reasoning, and abstract thinking. Social changes in the form of job loss, loneliness, risk of disease, can be a trigger for depressive disorders in the elderly. The purpose of this activity is for all parties to have a role in the early detection of cognitive disorders and depression as well as the elderly who have symptoms can be treated early
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA ANGKATAN 2017 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH Salman Rahul Ahmad; Mutiara Anissa; Ramha Triana
Indonesian Journal for Health Sciences Vol 6, No 1 (2022): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ijhs.v6i1.3936

Abstract

Stress merupakan respon non-spesifik tubuh terhadap tuntutan baik internal ataupun eskternal yang dapat berupa respon positif maupun negatif. Individu stress dapat mengalami insomnia. Stres dan gangguan tidur dapat dialami mahasiswa kedokteran. Sumber stress mahasiswa adalah masalah interpresonal, intrapersonal, akademik, dan lingkungan.  Beberapa orang memiliki reaktivitas terhadap stres yang diekspresikan dalam insomnia. Insomnia adalah kurangnya kualitas tidur yang dapat disebabkan oleh sulit tidur, sering terbangun lalu kesulitan untuk kembali tidur, bangun terlalu pagi, dan tidur tidak nyenyak. Stres dan gangguan tidur yang terus berlangsung dapat mengganggu mahasiswa mencapai kesuksesan akademik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa fakultas kedokteran Universitas Baiturrahmah Angkatan 2017. Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain penelitian cross sectional study. Sampel penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angakatan 2017 sebanyak 71 orang dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling. Analisa data bivariate dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan stres dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang angkatan 2017 dengan nilai p =0,007. Hal ini dikarenakan salah satu gejala stres adalah gangguan tidur dan mahasiswa angkatan 2017 (tingkat akhir) memiliki beban lebih banyak dibandiangkan angkatan lainnya
Edukasi Masyarakat Mengenai Gejala Cemas Resti Rahmadika Akbar; Mutiara Anissa; Insil Pendri Hariyani; Rhandyka Rafli
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2022): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v6i4.10008

Abstract

In the last two years, society has been faced with a global problem, namely a pandemic, which is related to various aspects of life. Daily life and work are affected by these circumstances. Mental health, especially anxiety, stress and even depression can be felt by the community. For this reason, by providing education about symptoms of anxiety, it is hoped that the community will be aware and be able to determine when to ask for help and self-management so that the functions of daily life are not disrupted. For this reason, by providing education about symptoms of anxiety, it is hoped that the community will be aware of and be able to determine when to ask for help and self-management so that the functions of daily life are not disrupted.
Pijat Bayi Terapi Komplementer untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Anak Dessy Abdullah; Ade Teti Vani; Mutiara Anissa; Nadia Purnama Dewi; Anita Darmayanti
Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 3 (2022): Jurnal Abdimas ADPI Sains dan Teknologi
Publisher : Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47841/saintek.v3i3.211

Abstract

The development of a child is very important for parents. Every parent wants their child to grow up well and be a strong and good quality child. One of the efforts that parents can do from an early age is to stimulate with the baby massage method. Massage therapy is one of the complementary therapies that can stimulate tactile-kinesthetic stimulation. Massage therapy given since infancy can increase the stimulation of receptors on the skin, affect brain cells, increase interaction between mother and child, and increase body weight so that children's growth becomes optimal. This community service activity aims to increase community knowledge at the Sinar Gunung VI Posyandu, about baby massage and how to do it, so that babies can grow and develop properly. The method used is lecturing and practicing as well as distributing leaflets on how to do a baby massage that will optimize the growth and develop optimally of children. This activity was attended by 18 mothers who have babies. The results of this activity were increased knowledge and skills of mothers who came to Posyandu Sinar Gunung VI who had babies. The conclusion is that there is an increase in the knowledge and skills of mothers who have infants and higher confidence in practicing complementary therapy for infant massage therapy with mentoring and coaching to optimize the growth and develop optimally of infants.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kejadian Insomnia pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Mutiara Anissa; Ezvika Ashari; Insil Pendri Hariyani
Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan Vol 5 No 3 (2022): Jurnal Ilmiah Manusia dan Kesehatan
Publisher : FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31850/makes.v5i3.1831

Abstract

Kecemasan dapat dialami oleh siapa saja, termasuk mahasiswa kedokteran. Mahasiswa kedokteran memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan cemas. Gejala cemas yang tidak teratasi dapat menyebabkan gangguan tidur dan salah satunya adalah insomnia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang angkatan 2017. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah pada tahun 2020-2021.Penelitian ini bersifat analitik korelatif dengan desain cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah dan sampel adalah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah angkatan 2017. Perhitungan sampel analitik komparatif kategorik tidak berpasangan sebanyak 156 mahasiswa. Analisa data menggunakan uji chi-square dengan bantuan program SPSS. Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu 118 responden (75.6 %), sebagian besar responden tidak tinggal bersama orang tua yaitu 130 responden dengan (83.3%), responden terbanyak mempunyai indeks prestasi kategori 2,76-3,50 (sangat memuaskan) yaitu 125 responden (80.1%), paling banyak responden mengikuti 1-2 organisasi yaitu 149 responden (95.5%), responden paling banyak mengalami kecemasan sebanyak 54 responden (57.3%), mengalami insomnia sebanyak 80 responden (51.3%) dan terdapat hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang angkatan 2017. p=0,000 (p < 0,05). Terdapat hubungan tingkat kecemasan dengan kejadian insomnia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang angkatan 2017.
Workshop Pengenalan Gejala Stres, Cemas Dan Depresi Pada Peer counselor Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Mutiara Anissa; Dessy Abdullah; Meta Oktora; Rhandyka Rafli
Jurnal Abdimas Saintika Vol 4, No 2 (2022): November Jurnal Abdimas Saintika
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jas.v4i2.1564

Abstract

ABSTRAK Gejala stress, cemas dan depresi rentan terjadi pada mahasiswa kedokteran.Penelitian yang dilakukan oleh bagian Bimbingan Konseling dari  Unit Support didapatkan mahasiswa  kedokteran mengalami cemas, stress bahkan depresi dengan gejala yang  bervariasi dari ringan sampai ke tingkat sedang-berat. Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pada peer counselor untuk mengenali gejala stres, depresi dan cemas sehingga dapat melakukan deteksi pada teman sebayanya. Kegiatan ini dilakukan dengan melalui 3 tahap yaitu tahap rekruitmen dan seleksi, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap rekrutment dimulai dengan mengirimkan link survey ke grup mahasiswa, untuk mahasiswa yang memiliki minat sebagai peer counselor..Tahap pelaksanaan dimulai dengan melakukan proses pre-test yan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan peserta mengenai gejala stress, cemas dan depresi. Lalu dilanjutkan dengan pemberian materi mengenai gejala stress, depresi dan cemas. Tahap  Evaluasi melakukan post test untuk menilai tingkat pemahaman setelah pemberian materi. Peserta dari kegiatan ini 28 orang yang dilakukan via zoom. Hasil dari kegiatan ini diperoleh terdapat peningkatan pengetahuan peserta pelatihan mengenai gejala stress, cemas dan depresi, yang dapat digunakan sebagai pelaksanaan  fungsinya sebagai peer counselor.Kata kunci: konselor sebaya, depresi, stress, cemas, mahasiswa   ABSTRACT Symptoms of stress, anxiety, and depression are prone to occur in medical students. The Counseling Guidance section of the Support Unit found that medical students experience anxiety, stress, and even depression with symptoms that vary from mild to moderate to severe. This Community Service aims to increase the knowledge of peer counselors to recognize symptoms of stress, depression, and anxiety to detect their peers. This activity is carried out through 3 stages: the recruitment and selection stage, the implementation stage, and the evaluation stage. The recruitment stage begins by sending a survey link to the student group for students interested in being a peer counselors. The implementation stage begins with a pre-test process that aims to determine participants' knowledge about symptoms of stress, anxiety, and depression. Then proceed with the provision of material about the symptoms of stress, depression, and anxiety. The evaluation stage conducts a post-test to assess the level of understanding after giving the material. The participants of this activity were 28 people, which were carried out via zoom. The result of this activity is an increase in the trainees' knowledge regarding the symptoms of stress, anxiety, and depression, which can be used to implement their functions as peer counselors. Keywords: peer counselors, depression, anxiety, students    
GAMBARAN TINGKAT DEPRESI MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH ANGKATAN 2017 Mutiara Anissa; Resti Rahmadika Akbar
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 8 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Depression is a mental disorder that is mostly found in the general population. Medical education in Indonesia aims to produce doctors based on the needs of public health services. This process causes medical students to face various kinds of stressors, such as a large academic load, time pressure, adjustment to the campus environment, and relationships with peers. If exposure to stress continues for a long period, this condition can lead to depression. If medical students experience depression, this condition can certainly affect their academic performance and their ability to become prospective general practitioners. Methods: This research is a descriptive study with consecutive sampling. The research respondents were 83 students of the Faculty of Medicine at Baiturrahmah University Class of 2017. Respondents will fill out the Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS) 21 questionnaire to measure depression symptoms. Results: In the study, it was found that 75.9% of respondents were women, most of the respondents (80.7%) entered the medical faculty at their own will and during the education period, 90.4% of respondents lived alone either in boarding houses or rented houses. Conclusions: This questionnaire has been validated in Indonesian. Respondents experienced the most depressive symptoms and were at the level of mild depression. Based on the above results, a better educational atmosphere that supports the educational process is very important to prevent depression in students.
Gambaran Tingkat Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Tanjung Pinang Tahun 2022 Cindy Artiwi Putri; Mutiara Anissa; Gangga Mahatma
Scientific Journal Vol. 2 No. 5 (2023): SCIENA Volume II No 5, September 2023
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v2i5.103

Abstract

Latar Belakang Depresi merupakan gangguan psikologis yang sering dikaitkan dengan stresor jangka panjang seperti penyakit kronis, diantaranya diabetes melitus. Diabetes melitus didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan tingginya kadar gula insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-sel β langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan kurang responsifnya sel- sel tubuh terhadap insulin. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Tingkat Depresi Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Tanjung pinang Tahun 2022. Metode Penelitian ini adalah suatu penelitian deskriptif dengan populasi seluruh pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Tanjung pinang berjumlah 56 responden, pengumpulan data menggunakan consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan data primer dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner Beck Depression Inventory-II. Sampel penelitian ini adalah 56 responden. Hasil Dari 56 responden didapatkan bahwa sebanyak 28 orang (50.0%) tidak ada gejala depresi, 10 orang (17.9%) mengalami depresi ringan, 12 orang (21.4%) mengalami depresi sedang dan 6 orang (10.7%) mengalami depresi berat.