Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Penatalaksanaan Tuberkulosis Laring Novialdi Novialdi; Seres Triola
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v3i2.104

Abstract

AbstrakTuberkulosis laring merupakan salah satu tuberkulosis ekstrapulmonal yang disebabkan oleh kuman mikobakterium tuberkulosis. Tuberkulosis masih menjadi masalah nasional di negara kita dengan prevalensi yang cukup tinggi.Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, diperlukan dalam menegakkan diagnosis tuberkulosis laring. Pemeriksaan histopatologi laring masih menjadi standar baku emas dalam menegakkan diagnosis pasti tuberkulosis laring. Diagnosis yang benar dan penatalaksanaan yang tepat bertujuan untuk mengatasi gejala klinis dan memutus rantai penularan dari kuman mikobakterium tuberkulosis.Dilaporkan satu kasus wanita usia 34 tahun dari hasil pemeriksaan histopatologi laring didapatkan suatu gambaran tuberkulosis laring dan ditatalaksana dengan pemberian obat anti tuberkulosis.Kata kunci: Tuberkulosis ekstrapulmonal, tuberkulosis laring, mikobakterium tuberkulosis, obat anti tuberkulosisAbstractLaryngeal tuberculosis is one of extrapulmonary tuberculosis caused by the micobacterium tuberculosis. Tuberculosis remains a national problem in our country with a high prevalence rate. Anamnesis, physical examination, and other supporting examinations, are necessary to confirm a diagnosis of laryngeal tuberculosis. Histopathological examination of the larynx is still the gold standard in establishing a diagnosis of laryngeal tuberculosis. Correct diagnosis and appropriate treatment aims to overcome the clinical symptoms and break the transmission of micobacterium tuberculosis. Reported a case of 20 years old woman whom the results of histopathological examination of the larynx obtained a symptom of laryngeal tuberculosis and treated by administration of anti tuberculosis drugs.Keywords:Extrapulmonary tuberculosis, laryngeal tuberculosis, mycobacterium, tuberculosis, anti tuberculosis drug
Faktor-Faktor Risiko Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita di Wilayah Kerja Pukesmas Bukit Sileh Kec. Lembang Jaya Kab. Solok Tahun 2021 Seres Triola; Loice Retensiano Atasa; Dian Ayu Hamama Pitra; Haves Ashan
Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2022): SCIENA Volume I No 2, March 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.575 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i2.26

Abstract

Pendahuluan: ISPA adalah infeksi saluran pernafasan yang bersifat akut yang dapat berlangsung selama 14 hari. Penularannya bisa disebabkan dari manusia ke manusia lainnya, dalam hal ini balita sangat rentan terkena penyakit ISPA. Adapun faktor-faktor intrinsik dan ekstrinsik kejadian ISPA pada balita seperti status gizi balita, status imunisasi balita, keberadaan perokok dan pengetahuan ibu. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bukit Sileh Kec. Lembang Jaya Kab. Solok Tahun 2021. Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling sebanyak 51 responden. Analisis data univariat disajikan dalam bentuk frekuensi dan persentase dan analisis bivariat menggunakan program SPSS versi 25.0 dengan uji chi-square. Hasil: Dari analisis univariat 51 responden didapatkan balita ISPA 26 orang (51,0%) dan tidak ISPA 25 orang (49,0%), responden status gizi balita terbanyak adalah baik sebanyak 35 orang (68,6%), responden dengan status imunisasi balita terbanyak adalah lengkap sebanyak 30 orang (58,8%), responden dengan keberadaan perokok terbanyak adalah ada sebanyak 46 orang (90,2%), dan responden dengan pengetahuan ibu terbanyak adalah baik yaitu 24 orang (47,1%). Analisis bivariat didapatkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi balita (p=0,009), status imunisasi balita (p=0,0001), keberadaan perokok (p=0,023) dan pengetahuan ibu (p=0,006) dengan kejadian ISPA pada balita. Kesimpulan: Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara status gizi balita, status imunisasi balita, keberadaan perokok dan pengetahuan ibu dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bukit Sileh Kec. Lembang Jaya Kab. Solok Tahun 2021.
Profil Miopia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Angkatan 2016 Haves Ashan; Ilma Rahmi Afrina; Dian Ayu Hamama Pitra; Seres Triola
Scientific Journal Vol. 1 No. 2 (2022): SCIENA Volume I No 2, March 2022
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.281 KB) | DOI: 10.56260/sciena.v1i2.30

Abstract

Latar Belakang : Miopia merupakan kelainan refraktif yang paling umum dan banyak ditemukan di dunia berdasarkan data dari World Health Organization (WHO). Prevalensi global kelainan refraksi diperkirakan sekitar 800 juta sampai 2,3 milyar. Miopia merupakan kelainan refraksi yang sering ditemukan pada mahasiswa, terutama mahasiswa kedokteran. Pada survei awal didapatkan 45 orang yang pernah di diagnosis miopia pada mahasiswa pendidikan dokter Universitas Baiturrahmah angkatan 2016. Penelitian ini bertujuan utntuk Mengetahui profil miopia pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Universitas Baiturrahmah Angkatan 2016. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kategorik dengan disain cross-sectional dengan melakukan pemeriksaan derajat miopia terhadap mahasiswa pendidikan dokter Universitas Baiturrahmah angkatan 2016 menggunakan Autorefractometer di Poliklinik mata RSI Siti Rahmah Padang. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik pengambilan sampel menurut slovin dengan sampel berjumlah 33 sampel. Pengumpulan data diperoleh langsung dari hasil pemeriksaan menggunakan Autoref. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil : Hasil penelitian profil miopia didapatkan frekuensi derajat miopia terbanyak pada derajat ringan. Pada mata kanan (OD) sebanyak 22 mata (66,7%) dan berjumlah 23 mata (69,7%) pada mata kiri (OS). Kesimpulan : Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa miopia terbanyak pada derajat ringan dan terendah miopia berat.
Characteristics of Myopic Patients as a Guide for General Public at Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang in 2021 Haves Ashan; Zikra Apriani; Nurwiyeni Nurwiyeni; Seres Triola
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.4274

Abstract

Myopia is a form of refractive error in which rays parallel to the line of sight in the non-accommodating eye are focused in front of the retina. Refractive errors are one of the most common causes of visual impairment worldwide and the second leading cause of treatable blindness. Myopia as a refractive disorder, almost always occupies the top order compared to other refractive disorders. The purpose of this research is toknowing the characteristics of myopic patients at Siti Rahmah Hospital Padang in the period 2021. This study is descriptive with a case series design, the study population is myopia sufferers as many as 329 cases and the sample size is all of these cases.And the results of this study explain that the highest proportion of myopia sufferers is in the age group of 16 - 30 years, which is 165 people or 50.2%, myopia is mostly suffered by women, namely 185 people or 56.2%, while men 144 people or 43 ,8%, most of the patients examined were of the Karo ethnicity, amounting to 137 people (41.6%), that there were many myopia sufferers at the education level of Public High School which amounted to 157 people (47.7%), the percentage of myopia sufferers was The highest percentage was found in the sample who had a job as a student as many as 136 people (41.6%), and the highest percentage of myopia correction results was found in the sample with a full correction of 215 people (65.3%) while 114 people with a percentage of 34, 7% is the result of incomplete correction.
The Relationship of Knowledge Level with the Event of Serumen Prop in the Elderly at Puskesmas Lubuk Buaya Padang Seres Triola; Heti Lestari; Rhandyka Rafli; Haves Ashan
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.4275

Abstract

Cerumen prop has a fairly high prevalence and can affect all ages. In the elderly, the cerumen becomes dry due to atrophy of the cerumen glands and the hair in the ear canal becomes coarser. This results in higher cerumen prop levels in elderly patients. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and the incidence of cerumen prop in the elderly at the Lubuk Buaya Padang Health Center. The scope of this research is health science ENT-KL (Ear Nose Throat Head and Neck surgery) and the elderly. The research was conducted in January 2022. The type of research is analytic. The affordable population in this study were the elderly at the Lubuk Buaya Padang Health Center as many as 37 samples with concecutive sampling technique. Univariate data analysis is presented in the form of frequency distribution and bivariate analysis using chi-square test. The incidence of cerumen prop in the elderly was 19 (51.4%), the highest level of knowledge was bad, namely in 22 (59.5%) elderly, and there was a relationship between the level of knowledge and the incidence of cerumen prop in the elderly at the Lubuk Buaya Padang Health Center (p = 0.032). The number of elderly who experienced cerumen prop was not much different from the number of elderly who did not experience cerumen prop, the highest level of knowledge was poor, and there was a relationship between the level of knowledge and the incidence of cerumen prop in the elderly at the Lubuk Buaya Public Health Center, Padang.
Hubungan Antara Usia Dengan Ukuran Tonsil Pada Tonsilitis Kronis Di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang Sumatera Barat Pada Tahun 2017 - 2018 Seres Triola; Muhammad Zuhdi; Ade Teti Vani
Health and Medical Journal Vol 2, No 1 (2020): HEME January 2020
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.747 KB) | DOI: 10.33854/heme.v2i1.299

Abstract

Latar Belakang:Tonsilitis kronis adalah peradangan tonsil yang menetap sebagai akibat infeksi akut atau subklinis yang berulang. Ukuran tonsil pada tonsilitis kronis membesar akibat hiperplasia parenkim atau degenerasi fibrinoid dengan obstruksi kripta tonsil. Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan RI tahun 2012, angka kejadian penyakit tonsilitis di Indonesia sekitar 23%. Berdasarkan data epidemiologi penyakit THT di tujuh provinsi di Indonesia pada bulan September tahun 2012, prevalensi tonsillitis kronik sebesar 3,8%. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan usia dengan ukuran tonsil pada tonsilitis kronik di Rumah Sakit Siti Rahmah Padang Sumatera Barat tahun 2017 – 2018.Metode:  Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu rekam medis di RSI Siti Rahmah Padang 2017 – 2018. Penelitian dan pengumpulan data dilaksanakan pada bulan November 2018- Mei 2019 di instalasi THT-KL RSI Siti Rahmah Padang. Penelitian ini merupakan studi analitik. Populasi  adalah pasien tonsilitis kronik di instalasi THT-KL RSI Siti Rahmah tahun 2017 – 2018 sebanyak 66 pasien. Analisis data adalah univariat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan uji spearman rho dengan menggunakan program SPSS versi 24.0. Hasil: Berdasarkan penelitian sebanyak (57,6%) adalah wanita dan (42,4%) adalah laki-laki, paling banyak berada pada usia < 18 tahun yaitu (72.7%), paling banyak dengan ukuran tonsil hipertropi yaitu (65.2%) dan terdapat hubungan usia dengan ukuran tonsilitis pada tonsilitis kronik diRumah Sakit Siti Rahmah Padang Sumatera Barat tahun 2017 – 2018 p=0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan usia dengan ukuran tonsilitis pada tonsilitis kronik diRumah Sakit Siti Rahmah Padang Sumatera Barat tahun 2017 – 2018.
Prevalensi Otitis Media Akut di RS Islam Siti Rahmah Padang Tahun 2017 Delpi Yuniarti; Seres Triola; Betty Fitriyasti
Health and Medical Journal Vol 1, No 1 (2019): HEME January 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.376 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i1.220

Abstract

Latar Belakang: Otitis Media Akut (OMA) adalah peradangan akut pada telinga tengah yang berlangsung kurang dari tiga minggu. Otitis Media Akut merupakan penyakit infeksi yang umum pada usia dini dan merupakan alasan umum untuk berobat. Penyakit infeksi ini dapat disebakan oleh banyak faktor.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Prevalensi otitis media akut di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang. Metode Jenis penelitian ini adalah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Penelitian dilakukan dari bulan Juli 2018 – Januari 2019 di bagian THT Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang. Hasil:Subjek penelitian berjumlah 63 pasien Otitis Media Akut. Penelitian ini melaporkan distribusi frekuensi dari karakteristik penelitian seperti usia, jenis kelamin, stadium, dan telinga yang terinfeksi. Hasil Penelitian ini melaporkan prevalensi dari 63 pasien dengan Otitis Media Akut. Berdasarkan usia, terbanyak diderita pada usia balita sebanyak 12 kasus (19%). Berdasarkan jenis kelamin, terbanyak diderita oleh perempuan sebanyak 35 kasus (55.6%). Berdasarkan stadium, kasus terbanyak pada stadium hiperemis 31 kasus (49.2%). Berdasarkan telinga yang terinfeksi, kasus terbanyak terjadi pada unilateral sebanyak 61 kasus (96.8%). Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan prevalensi otitis media akut pada pasien yang berusia 0-5 tahun, jenis kelamin perempuan, stadium hiperemis dan telinga terinfeksi pada unilateral.
Pengaruh Cuci Hidung dengan NaCl 0,9% Terhadap Ekspresi Gen IL-1Beta dan TNF-Alpha Mukosa Hidung Penderita Rinosinusitis Kronis di RSUP Dr M Djamil Padang Seres Triola
Health and Medical Journal Vol 1, No 2 (2019): HEME July 2019
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (930.235 KB) | DOI: 10.33854/heme.v1i2.236

Abstract

Latar belakang: Rinosinusitis kronis merupakan penyakit inflamasi pada mukosa hidung dan sinus paranasal yang menghasilkan beberapa sitokin proinflamasi, yaitu;  IFN-γ, TGF-β1, IL-1β, IL-3, IL-6, IL-8, TNF-α dan IL-5. Sitokin IL-1β, TNF-α dan IL-6 mempunyai peranan yang besar dalam menimbulkan gejala hidung berair. Pada beberapa literatur penggunaan cuci hidung dengan NaCl 0,9% pada rinosinusitis kronis dapat mengurangi sekresi musin, menurunkan produksi postnasal drip, mempercepat perbaikan mukosa dan mengurangi gejala sumbatan hidung. Tujuan: Mengetahui pengaruh cuci hidung dengan NaCl 0,9% terhadap kadar sitokin IL-1β dan TNF-α pada mukosa hidung dan sinus paranasal pada penderita rinosinusitis kronis. Metode: Studi eksperimental dengan teknik pre dan post test design untuk mengetahui pengaruh pemberian cuci hidung dengan NaCl 0,9% terhadap ekspresi gen IL-1β dan TNF-α mukosa hidung  penderita rinosinusitis kronis. Hasil: Jumlah log copynumber gen IL-1β sebelum dan sesudah cuci hidung didapatkan 8,07 ± 0,95 dan 8,20 ± 0,93  (p>0,05). Jumlah log copynumber gen TNF-α sebelum dan sesudah cuci hidung dengan NaCl 0,9% adalah 8,83 ± 3,83 dan 6,72 ± 2,55 (p>0,05). Ratio gen IL-1β awal dan akhir pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah 52,51 ± 1,21 dan 61,99 ± 1,13. Ratio gen TNF-α awal dan akhir pada kelompok perlakuan dan kontrol adalah 9,63 ± 2,21 dan 334,4 ± 1,31. Kesimpulan: Pada penelitian ini tidak dijumpai penurunan yang bermakna pada ekspresi absolut (jumlah log copynumber) gen IL-1β dan gen TNF-α mukosa hidung penderita rinosinusitis kronis setelah diberikan terapi medikamentosa disertai cuci hidung dengan NaCl 0,9%.
Radiotherapy Adverse Effects Management Training for Health Workers in Andalas University Hospital Rhandyka Rafli; Dian Ayu Hamama Pitra; Dita Hasni; Debie Anggraini; Seres Triola; Haves Ashan; Laura Zefira
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 7 (2022): Volume 5 No 7 Juli 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i7.6865

Abstract

ABSTRACT Cancer services in Indonesia have experienced a rapid increase with the addition of radiotherapy facilities in various hospitals. Increasing radiotherapy facilities will also increase the incidence of adverse radiation effects. Based on the initial survey, it was found that health workers from various professions, including doctors, nurses, and radiographers, did not understand radiotherapy and the side effects that could occur to patients. Training aims: To increase the knowledge of health workers and skills in managing adverse effects according to the competence of each profession. Pre-training survey was used to find the knowledge and skills discrepancy. Online training is provided with knowledge transfer, followed by monitoring practice in the field. It was found that the understanding and skills of health workers regarding the adverse effects of radiation increased, Based on the results of the pre-test, post-test, and practice evaluation of 37 training participants. It is hoped that from this training, the quality of cancer services will be better and can improve the quality of life of patients undergoing radiotherapy treatment Keywords: Radiotherapy, Adverse Effects, Health Workers
Profile of Antibiotic Use in ENT Polyclinic at Siti Rahmah Islamic Hospital Padang in 2018 Seres Triola
Science Midwifery Vol 10 No 2 (2022): April: Science Midwifery
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to analyze the profile of antibiotic use in the ENT polyclinic at Siti Rahmah Islamic Hospital Padang in 2018. This study used a qualitative type of research with categotic descriptive analysis and a cross sectional research design. This approach was used to find out the magnitude of the problem from the Profile of Antibiotic Use in the ENT Poly at the Siti Rahmah Islamic Hospital Padang in 2018. The population that was the target of the study were patients using antibiotics in the ENT poly. Based on the description of the profile of antibiotic use in the ENT polyclinic at the Siti Rahmah Padang Islamic Hospital in 2018, it can be concluded that: 1) The majority of antibiotic users are women; 2) The majority of antibiotic users are 26-45 years old; 3) The majority of diagnoses were tonsillitis; 4) The majority of antibiotics are cefixime; and the majority of drug dosage forms are tablets.