Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Formulasi Sabun Padat dari Limbah Minyak Jelantah Yang Dimurnikan Dengan Arang Limbah Kulit Jeruk Manis amelia febriani
Jurnal Farmasi Etam (JFE) Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.749 KB) | DOI: 10.52841/jfe.v1i2.203

Abstract

Minyak jelantah merupakan limbah yang berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti hal nya minyak jagung, minyak sayur dan sebagainya, oleh karena itu minyak jelantah kemungkinan bisa dijadikan sebagai bahan dasar penggunaan sabun padat. Tujuan penelitian ini memanfaatkan limbah minyak jelantah dan kulit jeruk dan memformulasikannya menjadi sabun padat yang kemudian dievaluasi mutunya sesuai dengan SNI 3532, 2016. Bahan uji yang digunakan adalah minyak jelantah yang di dapat dari sebuah usaha katering di Jakarta dan arang limbah kulit jeruk manis (Citrus sinensis.L Osbeck) yang digunakan untuk memurnikan limbah minyak jelantah agara didapatakn sabun yang bermutu baik. Hasil pengujiann menunjukkan sabun berbahan dasar minyak jelantah (F2) secara umum memiliki karakteristik yang baik sesuai SNI 3532, 2016, sehingga dapat dimanfaakan sebagai sabun padat. Sabun minyak jelantah (F2) memiliki pH 9,22; persentase stabilitas busa 88,58%; kadar air 0,6%; bahan tak larut dalam etanol 0,8%, kadar alkali bebas 0,12% , dan kadar klorida 2,2 %. Semua parameter yang diuji menunjukan kesesuaian terhadap parameter pembanding yaitu sabun berbahan dasar minyak sawit bersih (F1) dan SNI, kecuali kadar klorida yang melebihi kadar yang disyaratkan
Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Setia Mitra Jakarta Ainun Wulandari; Fitria Diah Arum; Amelia Febriani
Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 16 No 2 (2023): Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian
Publisher : LPPM, INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37277/sfj.v16i2.1629

Abstract

The high number of people with high mobility raises the possibility of increased risk factors for hypertension. Hypertension ranks eighth out of the top ten diseases based on the highest number of patients in 2022 at Setia Mitra Hospital. Management of hypertension can be done using drugs. Drug use needs to be evaluated by assessing the rationality of drug use. Rational use of drugs is expected to increase the effectiveness of therapy, so that therapeutic goals are achieved and prevent disease complications. The aim of the study was to evaluate the use of antihypertensive drugs based on age, sex, blood pressure, drug combinations used, and rationality of drug use. The research was a descriptive study with retrospective data collection. The sampling technique was purposive sampling. The results of the research on outpatient hypertension characteristics at Setia Mitra Hospital were highest based on age, namely 56-65 years by 34% and gender, namely female patients by 70%. Blood pressure for the initial treatment was stage 2 hypertension at 62%, while the blood pressure for the final treatment was prehypertension by 54%. The distribution of the most prescribed drugs was single therapy at 40.1%. The rationality of using antihypertensive drugs based on the right patient was 94%, the right indication was 100%, the right drug was 90%, and the right dose was 96%. 90% of the use of antihypertensive drugs in outpatients at Setia Mitra Jakarta Hospital ffulfilsrationality based on the right patient, indication, drug, and dose.