Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementasi Bauran Pemasaran 7P dalam Meningkatkan Volume Penjualan UKM Ampuh di Kabupaten Kediri pada masa Pandemi Covid-19 Istofia Zulfa; Tuwis Hariyani
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 2 No. 1 (2022): January 2022
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.472 KB)

Abstract

During the pandemic, many businesses, including SMEs, experienced a slump due to a decrease in sales volume. To maintain the survival of SMEs during the COVID-19 pandemic, an appropriate marketing strategy management is needed. Therefore, this study aims to describe the implementation of the 7P marketing mix in increasing sales volume, and to find out the factors that hinder and support its implementation. This type of research is descriptive qualitative. The variable being tested is the 7P marketing mix strategy (Kotler and Keller) in increasing sales volume. Data collection was carried out in March-June 2021 with interviews, observations, and documentation. The analysis technique uses interactive model data analysis, checking the validity of the data using triangulation. Research shows that AMPUH SMEs are successful in implementing the 7P marketing mix strategy in increasing sales, namely to attract consumers' interest by developing a sustainable competitive advantage.
Analisa Pengaruh Tingkat Upah, Masa Kerja, Usia Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Tanti Tanti*; Tuwis Hariyani**
JURNAL EKUIVALENSI Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Ekuivalensi
Publisher : LPPM dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tenaga kerja adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas suatu perusahaan karena tenaga kerja lebih penting dari faktor produksi modal dan jika tidak ada tenaga kerja maka tidak akan ada tenaga yang mampu menggerakkan roda produksi, sehingga harus dimanfaatkan seefisien mungkin agar dapat menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada saat ini banyak sekali terdapat perusahaan yang tumbuh di Indonesia sehingga secara tidak langsung akan memerlukan tenaga untuk membantu kelancaran proses produksinya yang beroperasi baik itu perusahaan milik negara/domestik ataupun milik swasta/asing yang bergerak dalam berbagai sektor baik sektor formal ataupun informal. Dalam hal penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : jumlah penduduk, besaran tingkat upah, jumlah tenaga kerja itu sendiri, masa kerja, pendidikan, usia, dan juga produktivitas. Oleh karena itu perhatian dalam bidang sumber daya manusia tidak boleh diabaikan begitu saja, karena merupakan langkah awal dalam merencanakan tenaga kerja agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas di bidangnya. Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dari saat perencanaan, perumusan, sasaran dan tujuan sampai pada strategi dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Salah satunya dengan memberi motivasi agar produktivitasnya dapat meningkat seperti memberikan tingkat upah yang sesuai dengan kemampuan, memberikan uang lembur jika ada tambahan jam kerja atau lainnya, memberikan penghargaan apabila mempunyai masa kerja yang lama. Seiring dengan pertambahan masa kerja dan usia diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sehingga produktivitas akan cenderung mengalami penurunan jika tidak segera diperhatikan. Dapat diketahui melalui hasil dari t test antara X1 (upah) dengan Y (produktivitas kerja)menunjukkan t hitung = 3,991. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; bresidual = 46) adalah sebesar 2.013. Karena t hitung > t tabel yaitu 3,991 > 2,013 maka pengaruh X1(upah) adalah signifikan pada tingkat kesalahan α = 5%. Sedangkan untuk X2 (masa kerja)dengan Y (produktivitas kerja) menunjukkan t hitung = 3,565. Dengan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 46) adalah sebesar 2.013. Karena t hitung > t tabel yaitu 3.565 > 2.013 maka pengaruh X2 (masa kerja) adalah signifikan pada tingkatkesalahan α = 5%. Untuk variabel usia melalui t test antara X3 (usia) dengan Y (produktivitas kerja) menunjukkan t hitung = 1,985. Dengant tabel (α = 0.05 ; dbresidual = 46) adalah sebesar 2.013. Karena t hitung < t tabel yaitu 1,985 < 2.013 maka pengaruh X3 (usia) adalah tidak signifikan pada tingkat kesalahan α = 5%.
DAMPAK IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi di Desa Sumberjo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri) Tuwis Hariyani
JURNAL EKUIVALENSI Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Ekuivalensi
Publisher : LPPM dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.519 KB)

Abstract

Secara kasat mata tingkat kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari kondisi atau kepemilikan rumahnya, sehingga dapat dikatakan kondisi masyarakat Indonesia belum semuanya sejahtera.Dimana bila dilihat dari kepemilikan rumahnya maka masih banyak warga yang menempati rumah yang kurang atau bahkan tidak layak huni, terutama di daerah perdesaan.Mereka sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk bisa memiliki hunian yang layak, karena rata-rata warga miskin itu memiliki tingkat penghasilan rendah, sehingga tidak semua kebutuhan dasar hidupnya dapat terpenuhi secara layak, khususnya bidang perumahan karena dibutuhkan dana yang cukup besar bagi mereka untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya adalah melalui program rehabilitasi rumah tidak layak huni.Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat membuat suatu program yang berorientasi pada pembangunan rumah tidak layak huni yaitu Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, yang bertujuan untuk memberdayakan Masyarakat Berpenghasilan Rendah agar mampu membangun atau meningkatkan kualitas rumah secara swadaya sehingga dapat menghuni rumah yang layak dalam lingkungan yang sehat dan aman. Desa Sumberjo merupakan salah satu desa di wilayah Kabupaten Kediri yang menjadi desa sasaran Program BSPS dan mendapatkan bantuan paling besar dibandingkan dengan desa lain di wilayah Kabupaten Kediri untuk tahun anggaran 2015. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) implementasi program, (2) faktor-faktor yang mendukung dan menghambat implementasi program, (3) dampak implementasi program terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode analisis model interaktif dari Miles, et.al., serta teori implementasi kebijakan model Merilee S. Grindle, maka keberhasilan implementasi kebijakan dilihat dari tingkat implementability kebijakan itu sendiri yang terdiri dari content of policy (isi kebijakan) dan context of policy yaitu lingkungan dimana kebijakan itu diimplementasikan.
Pedagang Kaki Lima Sebagai Alternatif Kesempatan Kerja Bagi Kaum Perempuan Di Pedesaan (Studi pada PKL di Lapangan Desa Karangrejo Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri) Tuwis Hariyani
JURNAL EKUIVALENSI Vol. 5 No. 2 (2019): JURNAL EKUIVALENSI
Publisher : LPPM dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.644 KB)

Abstract

Abstrak Membuka lapangan pekerjaan sendiri dengan menjadi PKL dianggap masyarakat sebagai solusi yang tepat walaupun omzet penjualan tidak tentu dan relatif kecil, namun dapat meringankan beban hidup Setidaknya hal itu yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Desa Karangrejo khususnya bagi kaum perempuannya dalam rangka meringankan beban hidup dan membantu perekonomian keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mendeskripsikan kondisi PKL yang ada di Lapangan Desa Karangrejo, 2) Mendeskripsikan dan menganalisis peranan Pemerintah Desa Karangrejo terhadap keberadaan PKL di Lapangan Desa Karangrejo, 3) Mendeskripsikan dan menganalisis keberadaan PKL sebagai alternatif kesempatan kerja bagi kaum perempuan di pedesaan. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus dan metode analisis data model interaktif. PKL yang ada di Lapangan di Desa Karangrejo saat ini berjumlah 74 orang, dimana 90% pedagang berjenis kelamin perempuan. Adapun barang dagangan yang dijajakan adalah produk makanan dan minuman olahan. Mereka berdagang dengan menggunakan gerobak yang bisa didorong dan dipindah atau bangunan non permanen yang bisa dibongkar pasang dengan mudah. Mereka berdagang dengan fasilitas tempat yang sengaja disediakan oleh Pemerintah Desa Karangrejo, yakni di pinggir lapangan yang sudah di paving dengan baik serta dilengkapi dengan adanya jaringan listrik dan mainan anak. Untuk saat ini Pemerintah Desa belum memungut biaya apapun kepada para PKL, namun ke depannya hal itu akan diterapkan seiring dengan terpenuhinya persyaratan administratif desa. Sehingga profesi sebagai PKL dapat dijadikan sebagai alternatif kesempatan kerja bagi kaum perempuan di pedesaan karena modal dan waktu yang diperlukan cukup fleksibel. Yang mana di sela-sela kesibukan mereka sebagai PKL mereka masih bisa mengurus rumah tangga dengan leluasa ataupun mengikuti dan menjalani kegiatan individu lainnya. Dan yang terpenting adalah mereka bisa membantu perekonomian keluarga meski hasilnya tidak menentu. Kata kunci: pedagang kaki lima, kesempatan kerja, kaum perempuan, pedesaan. Abstract Opening one's own job by becoming a street vendor is considered by the community as the right solution even though sales turnover is uncertain and relatively small, but it can ease the burden of life. . The purpose of this study is to: 1) Describe the conditions of street vendors in the Karangrejo Village Field, 2) Describe and analyze the role of the Karangrejo Village Government on the existence of street vendors in the Karangrejo Village Field, 3) Describe and analyze the existence of street vendors as alternative employment opportunities for women in the countryside. The research uses a qualitative approach to the type of case study research and interactive model data analysis methods. There are currently 74 street vendors in the field in Karangrejo village, of which 90% are female traders. The merchandise sold are processed food and beverage products. They trade using push carts that can be pushed and moved or non-permanent buildings that can be easily dismantled. They trade with a facility that is deliberately provided by the Karangrejo Village Government, which is on the edge of a well-paved field and is equipped with electrical networks and children's toys. At this time the village government has not collected any fees from street vendors, but in the future it will be implemented along with the fulfillment of village administrative requirements. So that the profession as a street vendor can be used as an alternative employment opportunity for women in rural areas because the capital and time required are quite flexible. Which is in between their busy life as street vendors they can still manage the household freely or follow and undergo other individual activities. And the most important thing is that they can help the family economy even though the results are uncertain. Keywords: street vendors, job opportunities, women, rural areas.
Analisa Pengaruh Tingkat Upah, Masa Kerja, Usia Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja Tanti Tanti; Tuwis Hariyani
JURNAL EKUIVALENSI Vol. 1 No. 1 (2015): Jurnal Ekuivalensi
Publisher : LPPM dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tenaga kerja adalah faktor yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas suatu perusahaan karena tenaga kerja lebih penting dari faktor produksi modal dan jika tidak ada tenaga kerja maka tidak akan ada tenaga yang mampu menggerakkan roda produksi, sehingga harus dimanfaatkan seefisien mungkin agar dapat menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pada saat ini banyak sekali terdapat perusahaan yang tumbuh di Indonesia sehingga secara tidak langsung akan memerlukan tenaga untuk membantu kelancaran proses produksinya yang beroperasi baik itu perusahaan milik negara/domestik ataupun milik swasta/asing yang bergerak dalam berbagai sektor baik sektor formal ataupun informal. Dalam hal penyediaan tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jumlah penduduk, besaran tingkat upah, jumlah tenaga kerja itu sendiri, masa kerja, pendidikan, usia, dan juga produktivitas. Oleh karena itu perhatian dalam bidang sumber daya manusia tidak boleh diabaikan begitu saja, karena merupakan langkah/awal dalam merencanakan tenaga kerja agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas di bidangnya. Dapat dikatakan bahwa sumber daya manusia memegang peranan penting dari saat perencanaan, perumusan, sasaran dan tujuan sampai pada strategi dalam mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Salah satunya dengan memberi motivasi agar produktivitasnya dapat meningkat seperti memberikan tingkat upah yang sesuai dengan kemampuan, memberikan uang lembur jika ada tambahan jam kerja atau lainnya, memberikan penghargaan apabila mempunyai masa kerja yang lama. Seiring dengan pertambahan masa kerja dan usia, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Sehingga produktivitas akan cenderung mengalami penurunan jika tidak segera diperhatikan. Dapat diketahui melalui hasil dari t test antara X1 (upah) dengan y (produktivitas kerja) menunjukkan t hitung = 3,991. Sedangkan t tabel (α = 0.05 ; bresidual = 46) adalah sebesar 2.013. Karena t hitung > t tabel yaitu 3,991 > 2,013 maka pengaruh X1 (upah) adalah signifikan pada tingkat kesalahan α = 5%. Sedangkan untuk X2 (masa kerja) dengan Y (produktivitas kerja) menunjukkan t hitung = 3,565. Dengan t tabel (α = 0.05 ; db residual = 46) adalah sebesar 2.013. Karena t hitung > t tabel yaitu 3.565 > 2.013 maka pengaruh X2 (masa kerja) adalah signifikan pada tingkat kesalahan α = 5%. Untuk variabel usia melalui t test antara X3 (usia) dengan Y (produktivitas kerja) menunjukkan t hitung = 1,985. Dengant tabel (α = 0.05 ; db residual = 46) adalah sebesar 2.013. Karena t hitung < t tabel yaitu 1,985 < 2.013 maka pengaruh X3 (usia) adalah tidak signifikan pada tingkat kesalahan α = 5%. Kata kunci: Masa Kerja; Produktivitas; Tenaga Kerja; Tingkat Upah; Usia. Abstract Abor is a factor that greatly affects the productivity of a company because it is more important than production factors of capital. lt must be used as efficiently as possible in order to produce goods and services to meet community needs. At the moment, lots of companies that grow in Indonesia, so it would indirectly require personnel to help the process of production succesfully which operates both state-owned companies / domestic or private/foreign engaged in various sectors of either formal or informal sectors. ln terms of labor, supply is influenced by several factors that are the number of people, the amount of the wage rate, the amount of labor itself, years of education, age, and productivity. Therefore, attention in the field of human resources should not be ignored, because it is the first step in planning the workforce in order to create a more human resources in the field of quality. It can be said that human resources play an important role from the moment the planning, formulation, goals and objectives to the strategy in achieving the company's objectives, namely to increase labor productivity. One of them by giving motivation to productivity can be increased as provide the level of wages in accordance with the capabilities, giving no additional overtime pay if working hours, or more, giving an award if it has a long service life. Along with the years of service and age is expected to increase labor productivity. So that productivity will tend to decrease if not immediately noticed. It can be seen through the results of the t test between X1 (wages) to Y (labor productivity) shows t = 3.991. While t table (α = 0:05; bresidual = 46) is equal to 2,013. Because t count> t table is 3.991 > 2.013, the effect of X1 (wage) is significant at α = 5% error. As for X2 (tenure) to Y(labor productivity) shows = 3.565. With t table (α = 0:05; db residual = 46) is equal to 2,013. Because t count> t table is 3,565> 2,013 then influence X2 (tenure) is significant at α = 5% error. For the variable age through the t test between X3 (age) to Y (labor productivity) shows t = 1.985. With tables (α = 0:05; db residual = 46) is equal to 2,013. Because t <t table is 1.985 <2.013, the effect of X3 (age) is not significont at α = 5% error. Keywords : working period, productivity, earning, age
Strategi Pedagang Kaki Lima Dalam Mempertahankan Usaha Di Tengah Pandemi Covid-19 Tuwis Hariyani
JURNAL EKUIVALENSI Vol. 7 No. 1 (2021): JURNAL EKUIVALENSI
Publisher : LPPM dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51158/ekuivalensi.v7i1.495

Abstract

Pandemi Covid-19 yang datang begitu tiba-tiba memberikan dampak penurunan ekonomi yang cukup besar. Tidak ada satupun dari kita yang bisa memprediksi sampai kapan pandemi ini akan berlangsung, termasuk dampak yang menyertainya. Karena itu, bagi para pelaku usaha bersikap fleksibel termasuk dalam mengubah rencana usaha yang dibuat di masa-masa sebelum pandemi terjadi menjadi sangat perlu untuk dilakukan jika ingin mempertahankan usaha. Termasuk diantaranya strategi para pedagang kaki lama yang bermukim di Lapangan Desa Karangrejo harus mengubah strategi atau pola berdagangnya agar tetap bisa eksis di tengah pandemi Covid-19 yang melanda. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1). Mendeskripsikan kondisi Pedagang Kaki Lima akibat pandemi Covid-19 yang ada di Lapangan Desa Karangrejo, 2). Mendeskripsikan dan menganalisis strategi Pedagang Kaki Lima di Lapangan Desa Karangrejo dalam mempertahankan usahanya di tengah pandemi Covid-19. Adapun penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian berupa studi kasus. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Uji keabsahan data dilakukan dengan triangulasi, yang selanjutnya dilakukan analisis dengan menggunakan analisis data model interaktif dan disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kondisi Pedagang Kaki Lima yang ada di Lapangan Desa Karangrejo akibat pandemi Covid-19 pada awalnya mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis, namun mereka berhasil bangkit dan mempertahankan usahanya meski pendapatan mereka tidak bisa kembali seperti semula. Strategi Pedagang Kaki Lima di Lapangan Desa Karangrejo dalam mempertahankan usahanya di tengah pandemi Covid-19 diantaranya ditempuh dengan cara memperluas pasar dengan go-online, menambah jumlah tenaga kerja, membuat produk baru, serta melakukan kerjasama promosi dengan pelaku usaha lain. Kata kunci: strategi usaha, pedagang kaki lima, pandemi Covid-19.