Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENYULUHAN TENTANG DYSMENORRHOE DI PANTI ASUHAN NING AMRIYAH SUPARDO KENDAL Maria Ulfah Kurnia Dewi; Dian Nintyasari Mustika; Nuke Devi Indrawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 4, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v4i1.8892

Abstract

Remaja putri yang mengalami gangguan nyeri menstruasi sangat mengganggu dalam proses belajar mengajar. Hal ini menyebabkan remaja putri sulit berkonsentrasi karena ketidaknyamanan yang dirasakan ketika nyeri haid. Oleh karena itu pada usia remaja Dysmenorrhoe harus ditangani agar tidak terjadi dampak yang lebih buruk. Angka kejadian nyeri menstruasi di dunia lebih dari 50 % perempuan di setiap Negara mengalami nyeri menstruasi. Angka kejadian Dysmenorrhoe berdasarkan tingkatan di Indonesia sebesar 64,52% yang terdiri dari 54,89% (Dysmenorrhoe primer) dan 9,36% (Dysmenorrhoe sekunder). Angka kejadian Dysmenorrhoe pada remaja di provinsi Jawa Tengah mencapai 56%.Tujuan Penyuluhan tentang Penatalaksanaan Dysmenorrhoe di Panti Asuhan Ning Amriyah Supardo Kendal adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku kesehatan remaja mengenai penatalaksanaan Dysmenorrhoe. Berdasarkan analisa situasi kejadian Dysmenorrhoe di Panti Asuhan Ning Amriyah Supardo Kendal diperlukan peningkatan pengetahuan remaja tentang penatalaksanaan Dysmenorrhoe. Pendidikan kesehatan Dysmenorrhoe  dilaksanakan dengan metode transfer IPTEKS yang dilakukan pada tiap tahapan dengan menggunakan prinsip bahwa setiap informasi yang diterima sebaiknya melalui proses, mendengar, mengetahui, mencoba, mengevaluasi, menerima, meyakini, dan melaksanakan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan penatalaksanaan dysmenorrhoe di Panti Asuhan Ning Amriyah Supardo Kendal. Bukti penelitian mengungkapkan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IbK) DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG Eni Hidayati; Heriyanto Adinugroho; Nuke Devi Indrawati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i2.16

Abstract

Menciptakan lapangan pekerjaan semenjak masih jadi mahasiswa, untuk berwirausahaan merupakan program pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk membuat usaha-usaha bagi mahasiwa. Program ini bertujuan untuk membentuk usaha bisnis di ikubator bidang pelayanan jasa kesehatan di Universitas Muhammadiyah Semarang. Metode pengabdian pada masyarakat  adalah menggunakan metod pembelajaran merintis bisnis dengan Project Baseed Learning (PBL). Untuk mengetahui ketrampilan tenant digunakan tes kemampuan kepemimpinan, kemampuan kerjasama, tes ketrampilan, tes mengelolan keuangan dan modal usaha. Metode pengabdian masyarakat adalah pembelajaran merintis bisnis dengan metode Project Based Learning (PBL) yaitu merekrut kelompok mahasiswa wirausahaan yang lolos PKMK, melakukan seleksi calon mahasiswa wirausahaan, memberikan training kewirausahaan, menyusun rencana kewirausahaan, magang usaha, pelaksanaan usaha dan pendampingan, serta evaluasi kewirausahaan. Rekrutmen tinant peserta program kewirausahaan dibawah unit layanan program Iptek IbK setiap tahun dilakukan dengan metode ujian test masuk ke program kewirausahaan. Sejumlah 20 peserta mahasiswa tenant yang akan diikutkan dalam mengikuti program entrepreneurship. Magang kewirausahan, diklat kewirausahaan dan modal kewirausahaan. Dari 20 mahasiswa yang sudah dilatih kewirahusaan secara matang dalam program pembentukan wirausaha diharapkan menghasilkan 8-10 mahasiswa wirausaha baru yang mandiri pertahunya yang berada di masyarakat. Dan pembentukan program pelatihan inkubator pelatihan kewirausahaan dalam bidang jasa pelayanan kesehatan. Kata Kunci : kewirausahaan, manajemen, soft skills, hard skill, tenant.
PENYULUHAN TENTANG KEHAMILAN RISIKO TINGGI Indri Astuti Purwanti; Nuke Devi Indrawati; Arief Tajally Adhiatma
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 1, No 2 (2018): Juli 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v1i2.11

Abstract

Kelurahan Bandarharjo dan Kelurahan Dadapsari, Semarang Utara berada di wilayah kerja Puskesmas Bandarharjo  yang memiliki jumlah kasus kematian ibu tertinggi se-wilayah Kota Semarang pada tahun 2015. Hasil penelitian sebelumnnya tentang pemetaan ibu hamil di wilayah kerja puskesmas tersebut menunjukkan bahwa semua ibu hamil di wilayah tersebut tergolong risiko tinggi dan risiko sangat tinggi. Media promosi kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi juga belum tersedia dari kementrian kesehatan. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ini memberi dampak. Kader kesehatan setempat pun mahir menyusun media promosi kesehatan tentang kehamilan risiko tinggi setelah mengikuti pelatihan yang merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat ini. Kata kunci: ibu hamil, kehamilan risiko tinggi.
PELATIHAN JIWA KEWIRAUSAHAAN DAN KOMUNIKASI BISNIS DALAM BIDANG KESEHATAN Eni Hidayati; Heriyanto Adi Nugroho; Nuke Devi Indrawati
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 2, No 1 (2019) : Januari 2019
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v2i1.25

Abstract

Aktifitas komunikasi bisnis dalam kesehatan diperlukan untuk kelancaran pertukaran informasi, gagasan pendapat intruksi pada saat disampaikan secara personal maupun impersonal sehingga dapat dipahamkan dengan pihak berkomunikasi kolegan.Lapayan kesehatan penting bagi masyarakat baik di rumah sakit maupun yang ada di komunitas.Pemberian layanan kesehatan bagi pasien yang ada di komunitas.Dalam hal menarik untuk melakukan usaha kesehatan salah satunya yaitu dengan komunikasi yang baik untuk pasien. Metode pengabdian  pada masyarakat adalah mengunakan metode pembelajaran merintis bisnis dalam bidang kesehatan dengan Project Baseed Learning (PBL). Untuk mengetahui krtrampilan tenant ditumbuhkan jiwa kewirausahaan dan komunikasi bisnis dalam bidang kesehatan. Rekrutmen tenant peserta program pengembangan kewirausahaan dilakukan dengan uji test masuk kewirausahaan yang diminat oleh tenant. Jumlah peserta 29 tenant yang ikut dalam pengembangan kewirausahaan pelatihan jiwa kewirausahaan dan komunikasi bisnis dalam bidang kesehatan sebagai bekal berwirausaha di fakultas Ilmu Keperawatan Dan Kesehatan. Dari 29 tenant yang sudah dilatih diharapkan menghasilkan 20 tenant menjadi wirausaha baru yang mandiri pertahunnya yang berada di masyarakat. Rencana tindak lanjut pembentukan program inkubator pelatihan kewirausahaan dalam bidang jasa pelayanan kesehatan. Kata Kunci: Pelatihan, wirausaha, rawat luka
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENGETAHUAN POLA HIDUP SEHAT PADA WANITA MENOPAUSE Nuke Devi Indrawati; Dian Nintyasari Mustika; Maria Ulfa Kurnia Dewi; Dewi Puspitaningrum; Azizatus Sabila; Sukma Rifina
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan
Publisher : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kebidanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jpmk.v4i2.9964

Abstract

Wanita menopause memilliki ketergantungan tinggi pada orang lain. Perilaku gelisah terlihat dari gerakan yang lamban, sering mondar-mandir, mengeluh, menangis. Tujuan  Penyuluhan tentang Penatalaksanaan Pola Hidup Sehat Wanita Menopause di Bumi Wanamukti, Semarang adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengubah perilaku kesehatan wanita menopause mengenai pola hidup sehat pada masa menopause. Berdasarkan analisa situasi pola hidup sehat wanita menopause di Bumi Wanamukti, Semarang diperlukan peningkatan pengetahuan  tentang penatalaksanaan pola hidup sehat wanita menopause. Pendidikan kesehatan pola hidup sehat wanita menopause dilaksanakan dengan metode transfer IPTEKS yang dilakukan pada tiap tahapan dengan menggunakan prinsip bahwa setiap informasi yang diterima sebaiknya melalui proses, mendengar, mengetahui, mencoba, mengevaluasi, menerima, meyakini, dan melaksanakan. Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan penatalaksanaan pola hidup sehat wanita menopause di Bumi Wanamukti, Semarang. Bukti pengabdian masyarakat mengungkapkan bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Premarital Skrining di Puskesmas Kota Semarang Dewi Puspitaningrum; Nuke Devi Indrawati; Indri Astuti Purwanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.818 KB)

Abstract

Prioritas kesehatan Indonesia adalah ibu dan anak. Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, dimana menurut hasil SUPAS 2015 AKI mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup namun belum signifikan. Upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan seperti program EMAS tahun 2012 yang dimana melakukan peningkatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang lebih baik. Pada program EMAS pemerintah ada 6 yang diprogramkan yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi TT, pelayanan kesehatan ibu bersalin, nifas, penanganan komplikasi kebidanan dan pelayanan KB. Program pemerintah belum ada program pelayanan pranikah bisa menjadi pencegahan adanya angka kematian ibu.Puskesmas merupakan tempat pelayanan yang primer pada masyarakat, sehingga bila pelayanan pranikah dioptimalkan di Puskesmas bisa menjadi acuan awal dalam pencegahan kematian ibu. Sehingga sebelum adanya program untuk pelayanan pranikah perlu adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan kebutuhan saat pelayanan pranikah. Sehingga dengan penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan adanya pengembangan SOP tentang premarital skrining.Metode dalam penelitian ini dengan observasi SOP premarital skrining yang sudah ada di 37Puskesmas Kota Semarang, kemudian melakukan pengembangan SOP dengan mengobservasi sarana dan prasarana di Puskesmas. Hasil penelitian ini bahwa pengembangan SOP premarital skrining terdapat SOP yang memuat secara partial sebesar 20 Puskesmas (54,05%). Adanya SOP yang masih partial sehingga perlu dikembangan item pada bagian SOP memuat tentang pemeriksaan khusus pasangan pranikah dan pemeriksaan laboratorium yang menyeluruh pada kedua pasangan. Sehingga bisa disimpulkan dengan adanya pengembangan SOP premarital skrining ini dapat merupakan langkah yang efisien dalam melakukan pencegahan kematian ibu nantinya dalam menghadapi proses reproduksi.
Pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang Premarital Skrining di Puskesmas Kota Semarang Dewi Puspitaningrum; Nuke Devi Indrawati; Indri Astuti Purwanti
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 10th University Research Colloquium 2019: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Prioritas kesehatan Indonesia adalah ibu dan anak. Salah satu indikator kesehatan adalah Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, dimana menurut hasil SUPAS 2015 AKI mengalami penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup namun belum signifikan. Upaya pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang telah dilakukan seperti program EMAS tahun 2012 yang dimana melakukan peningkatan pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan yang lebih baik. Pada program EMAS pemerintah ada 6 yang diprogramkan yaitu pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan imunisasi TT, pelayanan kesehatan ibu bersalin, nifas, penanganan komplikasi kebidanan dan pelayanan KB. Program pemerintah belum ada program pelayanan pranikah bisa menjadi pencegahan adanya angka kematian ibu.Puskesmas merupakan tempat pelayanan yang primer pada masyarakat, sehingga bila pelayanan pranikah dioptimalkan di Puskesmas bisa menjadi acuan awal dalam pencegahan kematian ibu. Sehingga sebelum adanya program untuk pelayanan pranikah perlu adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sesuai dengan kebutuhan saat pelayanan pranikah. Sehingga dengan penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan adanya pengembangan SOP tentang premarital skrining.Metode dalam penelitian ini dengan observasi SOP premarital skrining yang sudah ada di 37Puskesmas Kota Semarang, kemudian melakukan pengembangan SOP dengan mengobservasi sarana dan prasarana di Puskesmas. Hasil penelitian ini bahwa pengembangan SOP premarital skrining terdapat SOP yang memuat secara partial sebesar 20 Puskesmas (54,05%). Adanya SOP yang masih partial sehingga perlu dikembangan item pada bagian SOP memuat tentang pemeriksaan khusus pasangan pranikah dan pemeriksaan laboratorium yang menyeluruh pada kedua pasangan. Sehingga bisa disimpulkan dengan adanya pengembangan SOP premarital skrining ini dapat merupakan langkah yang efisien dalam melakukan pencegahan kematian ibu nantinya dalam menghadapi proses reproduksi.