Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Studi Fenomenologi : Makna ODHA Sebagai Tenaga Volunteer Peer Group Support ODHA Di Solo - Stikes ‘Aisyiyah Surakarta, Endah Sri Wahyuni
IJMS - Indonesian Journal on Medical Science Vol 2, No 2 (2015): IJMS 2015
Publisher : IJMS - Indonesian Journal on Medical Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.121 KB)

Abstract

Abstract: HIV (Human Immunodeficiency Virus) is a virus which attacks the human body immunity, so the person more susceptible to disease. People Living With HIV / AIDS (PLWHA) have psychosocial and emotional problems. It is caused disease conditions, lack of information and lack of motivation in his live. The existence of peer support give effect bothof PLWHA and volunteers. The number of people living with HIV who works as a volunteer  tends to increased. Some research says that the peer support volunteers can  improve knowledge, compliance, skills and strategy to solve the problems in their lives of  PLWHA so that they can live better. It initials raises its own unique experience and challenge  as PLWHA and volunteers. The study was to explore the meaning of  PLWHA as a volunteers in peer support groups Solo. A phenomenological approach was used through unstructured in depth interviews of thirteen participants who worked at Peer group support in Solo. The meaning of PLWH who work as a volunteer in this study is self-positive value. PLWH who works as a volunteer feel more because they can help another people. Having self-positive value as PLWH became the most factors that influence them to work as a volunteer. It is recommended that NGO improves their program for volunteer with better reward in the future.Keywords : Meaning,  PLWH, volunteer, peer group support Abstrak: HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga seseorang lebih rentan terhadap penyakit. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) mempunyai permasalahan psikososial dan emosional yang kompleks. Hal ini disebabkan karena kondisi penyakit yang diderita, kurangnya informasi dan kurangnya motivasi dalam mengatasi permasalahan hidupnya.. Adanya peer support yang diberikan oleh volunteer memberikan pengaruh baik terhadap ODHA maupun volunteer sendiri. Jumlah ODHA yang bekerja sebagai volunteer kelompok sebaya cenderung meningkat. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa adanya peer support dari volunteer dapat meningkatkan pengetahuan, kepatuhan, ketrampilan dan strategi penyelesaian masalah ODHA sehingga mereka dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik Hal ini menimbulkan pengalaman unik dan tantangan tersendiri menjalani hidup sebagai ODHA dan volunteer. Penelitian ini bertujuan mengetahui makna ODHA sebagai  volunteer peer group support ODHA di Kelompok Dukungan Sebaya Solo. Metode yang digunakan kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam dan melibatkan. 13 partisipan pada Kelompok  Dukungan Sebaya Solo. Makna yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: adanya penilaian positif terhadap diri. ODHA sebagai volunteer merasa lebih berarti karena mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Makna yang dirasakan volunteer adalah adanya penilaian positif terhadap diri menjadi faktor utama partisipan untuk terlibat pada kegiatan volunteer. Direkomendasikan agar kelompok dukungan sebaya memperbaiki program yang melibatkan volunteer, dengan memberikan reward yang lebih baik di masa depan.Kata Kunci : Makna, ODHA, volunteer, peer group support
PENINGKATAN PENGETAHUAN HIPERTENSI DAN PELATIHAN PENGHITUNGAN NADI DAN PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA KADER POSYANDU DI DESA SIDOREJO W. Wahyuni; endah sri wahyuni; ika silvitasari
WARTA LPM WARTA LPM, Vol. 22, No. 1, Maret 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/warta.v21i2.6708

Abstract

Posyandu seniors are the center of community activities in the efforts of health services in the elderly. Posyandu as a place of activities that nuances community empowerment, The main problems faced by posyandu include facilities that are not yet adequate, lack of active cadres, lack of knowledge of cadres about health, not yet able to use appropriate technology, namely blood pressure checks, vital signs which include pulse counting , body temperature measurement and blood sugar examination, examination of gout, The aim of the activity is to help posyandu health cadres by disseminating information about hypertension knowledge and training on the use of appropriate technology by checking blood pressure, blood sugar testing, gout testing, cholesterol testing, marking measurements vital signs through training. Method; the methods implemented in this activity are training, mentoring after training activities and competitions to find out the improvement of both knowledge and skill results; Cadre's knowledge of hypertension increases, cadre skills in terms of blood pressure measurement and measurement of vital signs are increasingly skilled. The resulting output of hypertension care pocket books with ISBNs, intellectual property rights, scientific articles published in community service journals with ISSN, posters for elderly, feedback sheets, publications in online media, publications in print media the conclusions of cadre knowledge about hypertension are increasing. Skill of measuringbloodpressureincreases
PERSEPSI PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI DESA SAWAH KUWUNG KARANG ANYAR Endah Sri Wahyuni; Hermawati Hermawati
Care : Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.934 KB) | DOI: 10.33366/cr.v5i2.571

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) merupakan kejadian dengan jumlah penderita semakin meningkat tiap tahunnya. Salah satu faktor pendukung yang dapat menstabilkan gula darah adalah penatalaksanaan DM yang dikenal dengan empat pilar utama meliputi edukasi, diet, latihan jasmani dan pengelolaan farmakologis. Tujuan penelitian untuk mengetahui persepsi pemenuhan kebutuhan nutrisi pada penderita Diabetes Mellitus. Metode Penelitian; metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan metode pengambilan sampel purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita Diabetes Mellitus di wilayah Suruh Tani. Sampel pada penelitian kualitatif disebut juga partisipan. Penelitian ini menggunakan 8 partisipan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan diet nutrisi pada pasien DM tersebut akan berhasil apabila penderita memiliki kepatuhan yang baik dalam menjalankan diet, untuk itu penderita DM membutuhkan motivasi yang baik. Motivasi akan berkembang dengan baik apabila seorang penderita DM mendapatkan dukungan keluarga dan akses pelayanan kesehatan yang baik. Responden yang memiliki dukungan keluarga yang baik maka memiliki kepatuhan yang baik sedangkan responden yang mendapat dukungan keluarga yang kurang baik maka tidak memiliki kepatuhan.
Hubungan Antara Kecemasan terhadap Pembelajaran Secara Daring pada Mahasiswa di Universitas Aisyiyah Surakarta: The Relationship Between Anxiety to Online Learning in Students at Universitas Aisyiyah Surakarta Rini Widarti; Ari Sapti Mei Leni; Irma Mustika Sari; Endah Sri Wahyuni
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 12 No. 1: JUNI 2022
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.293 KB) | DOI: 10.56338/pjkm.v12i1.2038

Abstract

Latar Belakang: Proses pembelajaran daring sudah dimulai sejak Maret-Desember 2020. Selama proses pembelajran daring tidak sedikit mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memhami perkuliahan dan merasa cemas jika tidak bisa mendapatkan nilai yang memuaskan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan terhadap pembelajaran daring pada mahasiswa di Universitas Aisyiyah Surakarta. Metode: Penelitian ini dilakukan di Universitas Aisyiyah Surakarta pada bulan Januari-Februari 2020. Teknik sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik total sampling, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 174 responden dari 2 program studi yaitu D III Keperawatan sebanyak 120 responden danD IV Fisioterapi sebanyak 54 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) yang dibuat dalam bentuk google form yang diberikan kepada sampel. Hasil: Penelitian didapatkan sebanyak 36,2% mahasiswa cemas berat, sebanyak 25,9% panik, cemas sedang sebanyak 19,5%, cemas ringan sebanyak 11,5% dan tidak ada kecemasan sebesar 6,9%. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan perkuliahan daring.
Studi Fenomenologi : Makna ODHA Sebagai Tenaga Volunteer Peer Group Support ODHA Di Solo Endah Sri Wahyuni - Stikes ‘Aisyiyah Surakarta
Indonesian Journal on Medical Science Vol 2 No 2 (2015): IJMS 2015
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Kesehatan Bhakti Mulial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.121 KB)

Abstract

Abstract: HIV (Human Immunodeficiency Virus) is a virus which attacks the human body immunity, so the person more susceptible to disease. People Living With HIV / AIDS (PLWHA) have psychosocial and emotional problems. It is caused disease conditions, lack of information and lack of motivation in his live. The existence of peer support give effect bothof PLWHA and volunteers. The number of people living with HIV who works as a volunteer  tends to increased. Some research says that the peer support volunteers can  improve knowledge, compliance, skills and strategy to solve the problems in their lives of  PLWHA so that they can live better. It initials raises its own unique experience and challenge  as PLWHA and volunteers. The study was to explore the meaning of  PLWHA as a volunteers in peer support groups Solo. A phenomenological approach was used through unstructured in depth interviews of thirteen participants who worked at Peer group support in Solo. The meaning of PLWH who work as a volunteer in this study is self-positive value. PLWH who works as a volunteer feel more because they can help another people. Having self-positive value as PLWH became the most factors that influence them to work as a volunteer. It is recommended that NGO improves their program for volunteer with better reward in the future.Keywords : Meaning,  PLWH, volunteer, peer group support Abstrak: HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga seseorang lebih rentan terhadap penyakit. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) mempunyai permasalahan psikososial dan emosional yang kompleks. Hal ini disebabkan karena kondisi penyakit yang diderita, kurangnya informasi dan kurangnya motivasi dalam mengatasi permasalahan hidupnya.. Adanya peer support yang diberikan oleh volunteer memberikan pengaruh baik terhadap ODHA maupun volunteer sendiri. Jumlah ODHA yang bekerja sebagai volunteer kelompok sebaya cenderung meningkat. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa adanya peer support dari volunteer dapat meningkatkan pengetahuan, kepatuhan, ketrampilan dan strategi penyelesaian masalah ODHA sehingga mereka dapat menjalani kehidupannya dengan lebih baik Hal ini menimbulkan pengalaman unik dan tantangan tersendiri menjalani hidup sebagai ODHA dan volunteer. Penelitian ini bertujuan mengetahui makna ODHA sebagai  volunteer peer group support ODHA di Kelompok Dukungan Sebaya Solo. Metode yang digunakan kualitatif fenomenologi dengan wawancara mendalam dan melibatkan. 13 partisipan pada Kelompok  Dukungan Sebaya Solo. Makna yang ditemukan dalam penelitian ini yaitu: adanya penilaian positif terhadap diri. ODHA sebagai volunteer merasa lebih berarti karena mampu memberikan manfaat kepada orang lain. Makna yang dirasakan volunteer adalah adanya penilaian positif terhadap diri menjadi faktor utama partisipan untuk terlibat pada kegiatan volunteer. Direkomendasikan agar kelompok dukungan sebaya memperbaiki program yang melibatkan volunteer, dengan memberikan reward yang lebih baik di masa depan.Kata Kunci : Makna, ODHA, volunteer, peer group support
KARAKTERISTIK IBU DALAM PENIMBANGAN BALITA DI POSYANDU KARANGTENGAH WONOGIRI I Indarwati; Mifta Khuljanah; Endah Sri Wahyuni; M Maryatun
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.555 KB)

Abstract

Motivasi ibu dalam pemanfaatan posyandu balita mempunyai peran sangat besar bagi peningkatan kesehatan balita. Indikator peran ibu dilihat dari kunjungan penimbangan balita di Karangtengah terlihat rendah. Studi pendahuluan ditemukan bahwa ibu yang menimbangkanbalita sebagianbesar adalah ibu rumah tangga dengan pendidikan dasar. tujuan penelitian mendiskripsikan karakteristik dan sikap ibu dalam praktek penimbangan balita di posyandu di desa Karang tengah. Metode survey jenis penelitian deskriptip kuantitatif dengan pendekatan potong lintang dilakukan unutuk pengumpulan data, 67 sampel diperlukan dengan analisa univariat untuk mendeskripsikan variable karakteristik dan sikap ibu dalam menimbangkan balita di posyandu. Hasil sebagian besar ibu yang menimbangkan balita adalah berusia 20 hinga 35 tahun, dengan pendidikan SMA dan sebagian besar ibu rumah tangga. Hasil analisa secara deskriptif terkait sikap ibu menunjukkan bahwa mereka sebagian besar bersikap positif, sehingga bersedia datang menimbangkan balitanya ke posyandu.
Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Sarjana Keperawatan Selama Pembelajaran Daring di Universitas ‘Aisyiyah Surakarta Dini Ika Mawarni; Endah Sri Wahyuni
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2022): November 2022
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v1i4.1123

Abstract

The COVID-19 pandemic has affected various fields globally, not only the health sector but also the education sector. Online learning is learning without meeting in person but virtually through intermediaries. Central Java is a province that occupies the third position with high Covid cases, namely 138,547 (11.7%) of the total cases in Indonesia. The Surakarta region itself occupies the 23rd position out of 35 regions in Central Java, however, the Surakarta Region experienced the highest deflation compared to other regions on the island of Java. The limitations of adaptation to the online learning process during a pandemic have a negative impact, one of which is anxiety. The purpose of this study was to describe the level of anxiety of undergraduate nursing students during online learning at the University of 'Aisyiyah Surakarta. This type of research is descriptive. Sampling technique using stratified random sampling. The sample in the study was 84 respondents. The instrument in this study used an anxiety questionnaireZung Self-Rating Anxiety Scale (SAS). The results showed that the level of anxiety in undergraduate nursing students was in the category of moderate anxiety in as much as 1 respondent (1.2%), mild anxiety in 21 respondents (25%), and no anxiety in 62 respondents (73.8%). From the results of the study, it can be concluded that the majority of respondents are in the age range of 19-20 years, as many as 39 respondents (46.4%), and the majority of respondents are female, as many as 50 respondents (59.5%). The description of the anxiety level of undergraduate nursing students during online learning at the University of 'Aisyiyah Surakarta is a majority in the no anxiety category as many as 62 respondents (73.8%).
PENGARUH AROMA TERAPI JAHE (ZINGIBER OFFICINALE) TERHADAP TEKANAN DARAH PADA WANITA MENOPAUSE PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN NGLARANGAN MELYANA OKTA APRIANI; ENDAH SRI WAHYUNI
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 (2022): OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v6i2.6590

Abstract

Kejadian hipertensi sering dijumpai pada wanita usia diatas 45 tahun dan mengalami menopause. Penanganan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis maupun non farmakologis. Terapi non farmakologis pada umumnya lebih digemari oleh masyarakat. Salah satu terapi non farmakologis tersebut adalah pemberian aroma terapi. Minyak atsiri untuk aroma terapi yang mudah ditemukan di Indonesia salah satunya adalah minyak atsiri jahe. Jahe mengandung zat-zat aktif yang memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit seperti hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aroma terapi jahe terhadap tekanan darah pada wanita menopause dan menderita hipertensi. Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian berupa Pre-Experiment Design dengan teknik pengambilan sampel quota sampling. Responden penelitian adalah wanita di Dusun Nglarangan yang mengalami menopause dan menderita hipertensi sebanyak 22 orang. Hasil: rata-rata tekanan darah responden sebelum pemberian aroma terapi jahe adalah 157,7/92,5 mmHg, dan setelah pemberian aroma terapi jahe 147,7/86,6 mmHg. Kedua data pada Pre-test dan Pos-test Diastolik  tidak terdistribusi normal, maka pada uji hipotesis akan menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil Uji Wilcoxon pada tekanan darah sistolik dan diastolik p<0.05, yaitu p value sebesar 0.00. Artinya, aroma terapi jahe berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan tekanan darah pada wanita di Dusun Nglarangan yang mengalami menopause dan menderita hipertensi.
Studi Fenomenologi: Pengalaman ODHA dalam Program Pendampingan Peer Group di Surakarta Endah Sri Wahyuni; Ida Nurwati
ASJN (Aisyiyah Surakarta Journal of Nursing) Vol 3 No 1 (2022): JULI
Publisher : P3M Universitas Aisyiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.418 KB) | DOI: 10.30787/asjn.v3i1.890

Abstract

Latar Belakang: Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) rentan terkena berbagai penyakit lain akibat penurunan status kekebalan tubuhnya. Berbagai masalah fisik, psikologis, ekonomi dan sosial masih menjadi tantangan bagi ODHA dalam menjalani kehidupan. Salah satu upaya untuk mendukung ODHA supaya tetap survive adalah program pendampingan, khususnya oleh peer group. Dimana belum ada penelitian sebelumnya yang menggali pengalaman ODHA mengikuti program pendampngan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman ODHA dalam program pendampingan oleh peer group di Surakarta. Metode: Metodologi yang digunakan dengan kualitatif. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi fenomenologi, yakni mengambarkan fenomena yang dialami partisipan secara holistik dalam bentuk kata atau konteks khusus secara ilmiah. Teknik pengumpulan data secara indeph interview terhadap 10 partisipan setelah mencapai saturasi. Hasil: Hasil penelitian ini mendapatkan 4 (empat) tema utama yang menggambarkan pengalaman ODHA dalam program pendampingan peer group. Tema tersebut adalah 1) Sumber motivasi dalam pendampingan, 2) Adanya dukungan baik fisik maupun psikologis, 3) Tantangan yang dihadapi ODHA, dan 4) Harapan terhadap program pendampingan. Kesimpulan: Pengalaman ODHA di Surakarta dalam program pendampingan memberikan gambaran lebih mendalam. Hal ini bisa digunakan sebagai acuan dalam perbaikan kualitas program pendampingan peer group selanjutnya.
Penerapan Perawatan Luka dengan Metode Dressing Madu terhadap Penyembuhan Luka Diabetes Mellitus Dhea Radiza Septiananda; Endah Sri Wahyuni
INDOGENIUS Vol 2 No 1 (2023): INDOGENIUS
Publisher : Department of Publication of Inspirasi Elburhani Foundation Desa. Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56359/igj.v2i1.100

Abstract

Tujuan: Mendeskripsikan perbedaan perkembangan kondisi ulkus diabetikum sebelum dansetelah dilakukan perawatan luka dengan metode dressing madu. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan penelitian deskriptif kuantitatif pra-post test design. Hasil: Penelitian ini menunjukan sebelum dilakukan penerapan perawatan luka dengan madu skala luka pada responden Tn.S yaitu 27 dalam kategori regenerasi dan responden Tn.Y yaitu 25 dalam kategori regenrasi. Setelah dilakukan penerapan perawatan luka dengan madu skala luka responden Tn.S yaitu 12 dalam kategori jaringan sembuh dan responden Tn.Y yaitu 16 dalam kategori regenerasi. Kesimpulan: Terdapat perbedaan skor pada kedua responden dari sebelum dan sesudah dilakukan perawatan luka dengan madu.