Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ADOLESCENT'S COMPLIANCE IN JOINING THE INTEGRATED SERVICE POST PROGRAM FOR FAMILY (POSYANDU KELUARGA) AROUND THE WORK AREA OF PUBLIC HEALTH SERVICE OF AIKMEL Eva Marvia; I Gusti Ayu Mirah Adhi; Saupi Yaumil Mahfuz; Sukardin Sukardin
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 6, No 1 (2022): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jisip.v6i1.2814

Abstract

Adolescence is a transition period recognized from physical, emotional, and psychological changes happening between 10-19 years of age. Teenagers’ health problems certainly need comprehensive and integrated treatment given through IEC, counseling, peer counseling, clinical/medical services, and referrals, including the Integrated Service Post program as a form of community participation in health services. Therefore, the integrated-service-post program should be able to expand its service range; not only for toddlers, pregnant and breast-feeding women, but also other strategic targets such as teenagers and the elderly. The purpose of this study was to determine the correlation between family support and adolescent compliance in joining the family posyandu around the working area of the Public Health Center of Aikmel.This research was a descriptive correlation study using an observational approach. The population of this study was 399 teenagers and the samples were 134 drawn using systematic cluster sampling. A questionnaire was used to measure family support and observation sheets were used to find out adolescent compliance in joining the program. The data were then analyzed using the chi-square test.The results showed that the highest participation was shown by teenagers between 12-16 years of aged (70.1%) and the lowest participation was performed by adolescents aged 17-25 years (29.0%). Additionally, based on gender, girls participated more than boys (the participation of girls was 53%). Moreover, the result showed that the higher the education, the higher the family support. Finally, the levels of compliance were 53.7% (compliant) and 56.3% (non-compliant). The statistical test showed that ρ value = 0.009 (ρ < 0.05).Therefore, it can be concluded that there was a significant correlation between family support and adolescent compliance in joining the Integrated Service Post program for families around the working area of the Public Health Center of Aikmel. Hopefully, paramedics/cadres can provide counseling about the importance of family support to increase teenagers’ compliance in joining the program.
HUBUNGAN DISABILITAS FUNGSIONAL DENGAN KEJADIAN DEPRESI PADA LANJUT USIA DI BSLU MANDALIKA MATARAM I Gusti Ayu Mirah Adhi
Jurnal PRIMA Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v7i1.197

Abstract

ABSTRAKDisabilitas adalah beberapa keterbatasan atau ketiadaan kemampuan untuk melakukan aktivitas secara benar-benar normal sebagai manusia yang sering dialami oleh lanjut usia akibat proses penuaan, cedera, atau perjalanan penyakit. Ketidakmampuan tersebut memicu masalah baru terkait gangguan suasana perasaan, yang paling sering yaitu depresi yang merupakan suatu perasaan pesimis atau sedih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan disabilitas fungsional dengan kejadian depresi pada lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram.Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah 36 sampel dengan teknik sampling purposive sampling. Intrumen wawancara menggunakan lembar kuesioner GARS untuk disabilitas dan GDS-15 untuk depresi, analisa data menggunakan Uji statistik Pearson Product Moment.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami depresi yaitu 21 (58,33%) orang lansia, dan responden yang tidak depresi berjumlah 15 (41,67%) orang lansia. Hasil uji statistik pearson product moment dengan bantuan spss versi 21 dihasilkan p value =0,013 < 0,05.Simpulan dari penelitian ini, terdapat hubungan antara disabilitas fungsional dengan kejadian depresi pada lansia, sehingga diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat meningkatkan kerjasama dalam menurunkan faktor pencetus yang menyebabkan depresi pada lansia yang mengalami disabilitas.
Hubungan Disabilitas Fungsional dengan Kejadian Depresi pada Lanjut Usia di Balai Sosial Lanjut Usia (BSLU) Mandalika Mataram I Gusti Ayu Mirah Adhi; I Made Eka Santosa; Musthofa Kamal
Jurnal PRIMA Vol 7, No 1 (2021)
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v7i1.221

Abstract

Pendahuluan: Disabilitas adalah beberapa keterbatasan atau ketiadaan kemampuan untuk melakukan aktivitas secara benar-benar normal sebagai manusia yang sering dialami oleh lanjut usia akibat proses penuaan, cedera, atau perjalanan penyakit. Ketidakmampuan tersebut memicu masalah baru terkait gangguan suasana perasaan, yang paling sering yaitu depresi yang merupakan suatu perasaan pesimis atau sedih.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan disabilitas fungsional dengan kejadian depresi pada lansia di Balai Sosial Lanjut Usia Mandalika Mataram.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan rancangan cross sectional dengan jumlah 36 sampel dengan teknik sampling purposive sampling. Intrumen wawancara menggunakan lembar kuesioner GARS untuk disabilitas dan GDS-15 untuk depresi, analisa data menggunakan Uji statistik Pearson Product Moment.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami depresi yaitu 21 (58,33%) orang lansia, dan responden yang tidak depresi berjumlah 15 (41,67%) orang lansia. Hasil uji statistik pearson product moment dengan bantuan spss versi 21 dihasilkan p value =0,013 < 0,05.Kesimpulan: Simpulan dari penelitian ini, terdapat hubungan antara disabilitas fungsional dengan kejadian depresi pada lansia, sehingga diharapkan kepada petugas kesehatan untuk dapat meningkatkan kerjasama dalam menurunkan faktor pencetus yang menyebabkan depresi pada lansia yang mengalami disabilitas.
Hubungan Perilaku Ibu dalam Pemberian Makanan Pendamping Asi (MP-ASI) dengan Kejadian Diare Pada Balita Usia 6-24 Bulan Nia Firdianty Atmojo; I Gusti Ayu Mirah Adhi; Eva Marvia; Ageng Abdi Putra; Dhevi Alvionita
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.328

Abstract

Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) memperkirakan bahwa setiap 30 detik ada satu anak yang meninggal dunia karena diare di Indonesia, diantara kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makan yang kurang tepat pada bayi dan anak, seperti pemberian MP-ASI yang terlalu cepat atau terlambat diberikan bisa menyebabkan diare pada bayi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku ibu dalam pemberian makanan pendamping asi (MP-ASI) dengan kejadian diare pada balita usia 6-24 bulan di Desa Sesela Wilayah Kerja Puskesmas Gunungsari.Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Tehnik sampel menggunakan total sampling dengan sampel yaitu 51 responden. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar kuesioner untuk mengetahui perilaku ibu dan kejadian diare. Analisa data menggunakan uji alternatif chi square (Fisher Exact Test).Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI menunjukkan bahwa sebagian besar dalam kategori kurang dan Kejadian diare pada balita Usia 6-24 bulan sebagian besar balita mengalami Diare. Hasil uji analisa didapatkan nilai pvalue <α (0,000 < 0,05) sehingga Ha di terima dan H0 di tolak yang artinya ada hubungan antara perilaku ibu dalam pemberian MP ASI dengan kejadian diare.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah kejadian diare berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian makanan pendamping asi (MP-ASI) pada balita usia 6-24 bulan. Maka dari itu perlu adanya penyuluhan kesehatan terkait pemberian MP-ASI pada balita usia 6-24 bulan.Kata kunci : Balita, Kejadian Diare, MP-ASI, Perilaku Ibu.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Cuci Tangan Pada Pengrajin Sarung Tenun Di Desa Leu Bima Citra Sepriana; Cito Febiyati; Robiatul Adawiyah; I Gusti Ayu Mirah Adhi
Jurnal PRIMA Vol 8, No 2 (2022): PrimA: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKES Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47506/jpri.v8i2.318

Abstract

Pengetahuan yang kurang disebabkan karena kurangnya informasi yang didapatkan dari pendidikan formal, seseorang yang mudah mengakses informasi akan lebih cepat mendapatkan pengetahuan, karena majunya teknologi dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru yang dapat memberikan pengaruh sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan cuci tangan pada pengrajin sarung tenun di Desa Leu Bima.  Desain penelitain yang digunakan adalah pre experiment dengan rancangan one group pre test and post test. Besar sampel 88 orang dengan teknik sampling yang digunakan probability sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan, tingkat pengetahuan yang paling tinggi sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang mencuci tangan didapatkan kategori cukup 45 responden (51%), setelah diberikan pendidikan kesehatan tingkat pengetahuan responden mengalami peningkatan menjadi baik sebanyak 66 responden (75%) dari 88 responden. Hasil uji statistik didapatkan nilai P value = 0,000<0,05 artinya Ha diterima.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan cuci tangan di Desa Leu Bima. Kata kunci: pendidikan kesehatan, pengrajin sarung tenun, tingkat pengetahuan cuci tangan
Efektivitas Pemberian Mix Jus Semangka Merah Dan Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi Di Desa Teruwai Wilayah Kerja Uskesmasteruwai Kabupaten Lombok Tengah Nurul Ilmi; Ageng Abdi Putra; Dewi Mustika; Rahmani Rahmani; I Gusti Ayu Mirah Adhi
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i2.4888

Abstract

: Lanjut usia merupakan suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi  normalnya. Kemunduran struktur dan fungsi organ juga terjadi pada sistem kardiovaskuler, salah satunya yaitu dinding arteri telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis sehingga darah dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dan menyebabkan naiknya tekenan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pemberian mix jus semangka merah dan mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Teruwai wilayah kerja Puskesmas Teruwai Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini menggunakan desain pre experimental dengan jenis rancangan yang digunakan yaitu one group pre test post test dengan 20 sampel yang didapat dari populasi yaitu 29 orang lansia yang berada di Desa Teruwai wilayah kerja Puskesmas Teruwai Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian ini dimulai dari tanggal 23 januari sampai dengan 29 januari 2019. Teknik pengambilan sampling dengan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel mengalami penurunan tekanan darah dan 10 sampel lainnya memiliki tekanan darah tetap. Dari hasil uji statistik wilcoxon dihasilkan tekanan darah dengan value p=0,002< 0,05 yang berarti ada efektivitas pemberian mix jus semangka merah dan mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Teruwai wilayah kerja Puskesmas Teruwai Kabupaten Lombok Tengah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat efektivitas pemberian mix jus semangka merah dan mentimun terhadap penurunan tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Teruwai wilayah kerja Puskesmas Teruwai Kabupaten Lombok Tengah.
Efektifitas Skema Rotasi Untuk Injeksi Insulin Terhadap Pengendalian Gula Darah Pasien Diabetes Millitus Di Poli Dalam Rsud Kabupaten Lombok Utara I Gusti Ayu Mirah Adhi; Nia Firdiyanti Dwiatmojo; Ni Luh Putu Sukmadewi; Nurul Ilmi; Febriati Astuti
JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol 7, No 2 (2023): JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pendidikan (LPP) Mandala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58258/jisip.v7i2.4469

Abstract

Diabetes adalah suatu sindroma yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah yang disebabkan adanya penurunan sekresi insulin. Terapi pada pasien DM yaitu dengan pemberian insulin yang diberikan dengan cara injeksi. Salah satu tehnik penyuntikan insulin menggunakan skema rotasi untuk lokasi injeksi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas skema rotasi untuk injeksi insulin terhadap pengendalian gula darah pada pasien DM di ruang poli dalam RSUD KLU. Jenis penelitian ini pra-experimental adalah dengan pendekatan static-group comparison design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien DM di RSUD KLU. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Jumlah sampel sebanyak 52 orang (26 kelompok intervensi dan 26 kelompok kontrol). Instrumen penelitian menggunakan glukometer dan lembar observasi. Analisis data menggunakan Paired sample T-Test dan Independent T Test. Hasil penelitian didapatkan jenis kelamin responden sebagian besar adalah perempuan pada  kedua kelompok.Umur responden sebagian besar usia 46-55 tahun pada kedua kelompok. Pendidikan responden sebagian besar pada kelompok intervensi dengan pendidikan SD dan pada kelompok kontrol sebagian besar tidak sekolah. Pekerjaan responden sebagian besar tidak bekerja pada kedua kelompok. Lama penggunaan insulin responden pada kedua kelompok ≥2tahun. Riwayat penyakit responden sebagian besar tidak ada penyakit lainpada kedua kelompok. Perubahan gula darah pada kelompok kontrol rata-rata sebesar 36 mg/dl dan perubahan gula darah dengan skema rotasi rata-rata sebesar 128 mg/dl. Pada penelitian ini didapatkan hasil nilai p=0,003 (p<0,05). Yang berarti skema rotasi untuk injeksi insulin efektif terhadap pengendalian gula darah pasien Diabetes Millitus. Skema rotasi untuk injeksi insulin efektif terhadap pengendalian gula darah pasien DM di ruang poli dalam RSUD KLU. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh pelayanan kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang injeksi insulin menggunakan skema rotasi guna mencegah terjadinya komplikasi dan gula darah terkontrol.