Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal%20Ilmiah%20Kesehatan%20(JIK)

GAMBARAN PEMAKAIAN OBAT ANTI ISPA DI PUSKESMAS BOJONG 2 KECEMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE 2014 Rahmatullah, Rahmatullah; Wirasti, Wirasti
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 8, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH KESEHATAN
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian balita di Indonesia. ISPA selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Survei mortalitas yang dilakukan oleh subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita di Indonesia. Data epidemiologi kasus ISPA non pneumonia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi nasional ISPA sebesar 25,0%. World Health Organisation (WHO) mencatat kematian akibat ISPA 10%-20% pertahun dari seluruh jumlah kematian yang ada bila tidak diberi pengobatan (Kemenkes RI, 2013).
GAMBARAN PEMAKAIAN OBAT ANTI ISPA DI PUSKESMAS BOJONG 2 KECEMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN PERIODE 2014 Rahmatullah, Rahmatullah; Wirasti, Wirasti
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol 8, No 2 (2015): JURNAL ILMIAH KESEHATAN
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA masih merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian balita di Indonesia. ISPA selalu menempati urutan pertama penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Survei mortalitas yang dilakukan oleh subdit ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA sebagai penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita di Indonesia. Data epidemiologi kasus ISPA non pneumonia berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi nasional ISPA sebesar 25,0%. World Health Organisation (WHO) mencatat kematian akibat ISPA 10%-20% pertahun dari seluruh jumlah kematian yang ada bila tidak diberi pengobatan (Kemenkes RI, 2013).