Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Peningkatan Pengetahuan dan Motivasi Kader Posyandu di Bojong Menteng Melalui Webinar Gizi Saat Pandemi COVID-19 Lina Agestika; Angga Rizqiawan; Mita Arini; Befi Sundari; Hassya Maulida; Khalissa Fathin Anshari; Putri Ayu Mulia; Ria Wati
Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK) Vol 3, No 3 (2021): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.351 KB) | DOI: 10.36565/jak.v3i3.263

Abstract

The disturbance in performing Poyandu routine activities in Puskesmas Bojong Menteng and face-to-face Cadre refresher during COVID-19 pandemic might reduce cadres' motivation and knowledge. A virtual education program through webinars is one of the possible solutions. This community service activity aims to analyze the effects of webinar on nutrition through zoom meeting on cadres' motivation and knowledge regarding 1) the role of cadres during the pandemic, 2) prevention of COVID-19 with balanced nutrition, water, sanitation, hygiene, and physical activity and 3) introduction to Ms. Excel application in smartphone. The webinars were given in 2 days with delivering a pre- and post-test evaluation. The statistical analysis used was Wilcoxon signed-rank test. Participants were 33 Cadres. Cadres have received technical guidance to use the zoom application on their smartphone prior to the webinar schedule. The majority of cadres are in the age of 31-45 years old (45.5%) and have graduated from high school (63.6%). Result shows that the mean of Cadre’s score on knowledge and motivation had increased from 65 to 85 and 90 to 100 (p:<0.05). This concludes that webinars could be a potential way to refresh and educate Posyandu cadres during a pandemic
Food supplement consumption does not related to self-reported symptoms of covid-19 among students in Binawan University Mia Srimiati; Adhila Fayasari; Angga Rizqiawan; Lina Agestika
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 5, No 2 (2020): AcTion Vol 5 No 2 Tahun 2020
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/action.v5i2.348

Abstract

The world is facing a pandemic of COVID-19. Multivitamin and other supplement is already known can improve immunity and prevent infected by the virus. The purpose of this study was to determine the relationship of multivitamin/supplement intake with the appearance of COVID-19 symptoms. The method of this study was analytic surveys with cross-sectional designs. The questionnaire was distributed twice, the first distribution phase involved 423 respondents to determine the consumption habits of supplements and the appearance of COVID-19 symptoms. Then, from the respondents who consumed supplements, the second questionnaire was sent again, to find out the type of supplements consumed, and only 127 respondents returned completely. As a respondent, we involved students of Binawan University, Jakarta, Indonesia. We used Pearson Chi-Square and Fischer exact test for statistical analysis. The results of this study noted that 67.7% of respondents consumed supplements/multivitamin, 94.8% of respondents did not show symptoms of COVID-19. The type of supplement consumed by most respondents was vitamin C (51.2%), while multivitamins / other vitamins were 20.1%. In conclusion, based on statistical analysis, there was no significant relationship between supplement consumption with the appearance of COVID-19 and conditions in carrying out daily activities on respondents who show COVID-19 symptoms
Hubungan Asupan dan Kadar Serum β-karoten, Aktivitas SOD, TNF-α dan 8-isoprostan Serum dengan Ukuran Tumor Payudara Angga Rizqiawan; Sri Anna Marliyati; Rimbawan Rimbawan
Amerta Nutrition Vol. 5 No. 1 (2021): AMERTA NUTRITION
Publisher : Universitas Airlangga, Kampus C, Mulyorejo, Surabaya-60115, East Java, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v5i1.2021.59-67

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara dapat disebabkan oleh berkembangnya Reactive Oxygen Species (ROS) di dalam sel yang memicu stres oksidatif dan oksidasi pada DNA. DNA akan kehilangan kemampuannya untuk memperbaiki diri dan terjadi mutasi. Mutasi dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan sel tumor. Asupan antioksidan seperti β-karoten pada penderita tumor dimungkinkan dapat menurunkan stres oksidatif dan risiko berkembangnya kanker.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan asupan dan kadar serum β-karoten, aktivitas SOD, TNF-α dan 8-isoprostan serum dengan ukuran tumor payudara.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data yang digunakan adalah data baseline dari penelitian utama yang diambil pada bulan November-Desember 2018. Sebanyak 15 orang wanita yang terindikasi tumor payudara dan memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi diikutsertakan dalam penelitian ini. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan spearman.Hasil: Usia subjek berkisar antara 22-52 tahun dengan rata-rata usia 36 tahun. Hasil penelitian menunjukkan asupan β-karoten per hari masih kurang. Terdapat hubungan antara asupan β-karoten dengan aktivitas SOD (p=0,025; r=0,408) dan aktivitas SOD dengan ukuran tumor payudara (p=0,018; r=-0,430). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara asupan β-karoten dengan ukuran tumor payudara. Kadar serum β-karoten, TNF-α dan 8-isoprostan serum tidak berhubungan signifikan dengan ukuran tumor payudara (p=0,107; r=-0,430 | p=0.061; r=0,347 | p= 0,217; r=0,232).Kesimpulan: Terdapat hubungan antara asupan β-karoten dengan aktivitas SOD dan aktivitas SOD dengan ukuran tumor payudara.
HUBUNGAN PENERAPAN PRINSIP GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA Prilliana Alisya; Angga Rizqiawan
Binawan Student Journal Vol. 4 No. 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Binawan (LPPM Universitas Binawan)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54771/bsj.v4i2.505

Abstract

Gizi Seimbang merupakan susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan juga prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, kebersihan, aktivitas fisik dan berat badan ideal. Gizi seimbang perlu diterapkan agar tubuh bisa aktif, sehat optimal, tidak terganggu penyakit, dan tubuh tetap sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan prinsip gizi seimbang dengan status gizi pada mahasiswa program studi gizi Universitas Binawan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang melibatkan 64 orang subjek yang merupakan mahasiswa program studi gizi Universitas Binawan. Data pada penelitian ini dikumpulkan secara daring menggunakan google form. Data yang dikumpulkan meliputi berat badan dan tinggi badan untuk perhitungan IMT, kebiasaan konsumsi pangan menggunakan SQ-FFQ, pola hidup bersih, dan aktivitasi fisik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara aktivitas  fisik dengan status gizi (p = 0,008). Tidak terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan makan beranekaragam dengan status gizi, pola hidup bersih dan sehat dengan status gizi, dan pemantauan berat badan dengan status gizi (p > 0.05). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu aktivitas fisik berhubungan denga status gizi.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, PERILAKU MAKAN, DAN TINGKAT STRES DENGAN STATUS GIZI LEBIH PEGAWAI RSPON PROF. Dr. dr. MAHAR MARDJONO JAKARTA: The Relationship of Nutrition Knowledge, Eating Behavior, and Stress Level with Overweight in Employees of RSPON Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta Anggita Marlida Septiani; Angga Rizqiawan
Jurnal Pangan Kesehatan dan Gizi Universitas Binawan Vol. 3 No. 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Binawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.124 KB) | DOI: 10.54771/jakagi.v3i1.574

Abstract

Peningkatan prevalensi status gizi lebih terus meningkat dari tahun ke tahun. Gizi lebih dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang saling terkait, diantaranya adalah stres, aktivitas fisik, pengetahuan gizi juga berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang dalam memilih dan mengonsumsi makanan. Penelitian ini menganalisis hubungan pengetahuan gizi, perilaku makan, dan stres dengan status gizi lebih pegawai rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sebanyak 65 pegawai RSPON Prof. Dr. dr Mahar Mardjono Jakarta menjadi sampel penelitian yang memenuhi kriteria inkulis dan eksklusi. Data diperoleh dengan pengukuran antropometri dan pengisian kuesioner Hubungan antar variable menggunakan uji Pearson jika data terdistribusi normal dan uji Spearman jika data terdistribusi tidak normal. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pegawai (p=0,204). Ada hubungan antara perilaku makan dengan status gizi lebih pegawai (p=0,013). Semakin tinggi perilaku makan semakin tinggi juga IMT subjek penelitian, namun korelasinya rendah (r=0,307). Ada hubungan antara tingkat stres dengan status gizi lebih pegawai (p=0,004) Semakin tinggi tingkat stres semakin tinggi juga IMT subjek penelitian, namun korelasinya rendah (r=0,352). Tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan status gizi lebih pegawai. Ada hubungan antara perilaku makan dan stres dengan status gizi lebih pegawai di rumah sakit.
HUBUNGAN STATUS FUNGSIONAL DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PASIEN PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA Befi - Sundari; Angga Rizqiawan; Wita Rizki Amelia; Astrine Permata Leoni; Ahmad Syauqy; Purwita Wijaya Laksmi; Ari Wijayanti; Lora Sri Nofi
GIZI INDONESIA Vol 46, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v46i1.756

Abstract

Malnutrition is a major problem among hospitalized patients. Nutritional problems can be influenced by an imbalance between the intake of macronutrients consumed, and a decrease in functional status among hospitalized patients. This study was conducted to analyze the relationship between functional status and food intake of macronutrients with the nutritional status of internal disease patients. This study used an observational design, with a cross-sectional approach. The sampling technique used was Consecutive Sampling with the number of respondents being 74 internal disease patients who were hospitalized at the RSCM. Functional status data were collected using the Barthel Index and macronutrient intake by interview using the Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire, and nutritional status using weight and height measurements was calculated using the BMI formula. The statistical analysis used is the Chi-Square test. There are 45.9 percent of respondents have poor nutritional status. The bivariate results showed that there was no significant relationship between functional status (p=0.950) and nutritional status and there was a significant relationship between energy intake (p=0.000), protein (p=0.000), fat (p=0.001), carbohydrates (p=0.001), with the nutritional status of internal disease patients. It can be concluded that there is a relationship between the intake of macronutrients, namely energy, carbohydrates, protein, fat, and the nutritional status of internal medicine patients at RSCM.Keywords: functional status, macronutrient intake, nutritional status ABSTRAK Malnutrisi merupakan masalah utama yang sering terjadi pada pasien di rumah sakit. Masalah gizi yang terjadi dapat dipengaruhi oleh ketidakseimbangan antara asupan zat gizi makro yang dikonsumsi, dan terjadi penurunan status fungsional pada pasien rawat inap. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara status fungsional dan asupan zat gizi makro dengan status gizi pasien penyakit dalam. Penelitian ini mengunakan desain observasional, dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Consecutive Sampling dengan jumlah responden 74 pasien penyakit dalam yang dirawat inap di RSCM. Pengumpulan data status fungsional menggunakan Barthel Index dan asupan zat gizi makro dengan wawancara menggunakan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire, dan status gizi menggunakan pengukuran berat badan dan tinggi badan dihitung dengan rumus IMT. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Chi-Square. Terdapat 45,9 persen responden memiliki status gizi kurang. Dari hasil bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara status fungsional (p=0,950) dengan status gizi dan terdapat hubungan yang signifikan antara asupan energi (p=0,000), protein (p=0,000), lemak (p=0,001), karbohidrat (p=0,001), dengan status gizi pasien penyakit dalam. Dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan antara asupan zat gizi makro yaitu energi, karbohidrat, protein, lemak dengan status gizi pasien penyakit dalam di RSCM.Kata kunci: status fungsional, asupan zat gizi makro, status gizi