Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KANTOR GUBERNUR SUMATERA SELATAN Rahmiati, Desti; Setioko, Bambang; Hardiman, Gagoek
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1510.8 KB)

Abstract

Kota Palembang dalam 5 tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang begitu pesat, terlihatnya dari maraknya pertumbuhan infrastruktur, sarana dan prasarana kota, dan roda perekonomian yang terus menggeliat. Berdasarkan fenomena tersebut, potensi kota Palembang untuk berkembang sangat besar. Hal inilah yang mendasari penetapan suatu visi strategis, yaitu Palembang sebagai kota bertaraf internasional. Untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah provinsi Sumatera Selatan berencana untuk merelokasi Kantor Gubernur Sumatera Selatan sebagai salah satu program pengembangan kawasan Jakabaring sebagai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi kota Palembang.Kajian diawali dengan penelusuran mengenai gedung pemerintahan, filosofi struktur pemerintahan provinsi, standar-standar dan kebijakan mengenai tata ruang dalam kantor Gubernur, studi banding beberapa Kantor Gubernur di Provinsi Jawa. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi kantor Gubernur Sumatera Selatan dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular. Tapak yang digunakan adalah lahan kosong yang diperuntukkan sebagai zona pemerintahan. Selain itu, dibahas pula mengenai massa dan tata ruang, penampilan bangunan, struktur serta utilitas yang diterapkan dalam perancangan “Kantor Gubernur Sumatera Selatan”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Neo-Vernakular, yaitu langgam arsitektur yang memunculkan kembali unsur tradisional setempat kedalam bangunan modern. Penekanan desain arsitektur neo-vernakular diharapkan dapat menghasilkan suatu rancangan kantor pemerintah provinsi yang sesuai standar, yang juga mampu mencerminkan eksistensi dari berdirinya lembaga pemerintahan daerah dan sebagai lambang kebanggaan daerah. Untuk bangunan kantor Gubernur Sumatera Selatan, dirancang dengan konsep denah berbentuk simetris yang mengesankan kesan megah pada bangunan.
KAJIAN ELEMEN PEMBENTUK RUANG KOTA PADA RUANG TERBUKA PUBLIK KOTA (Studi Kasus : Alun-Alun Karanganyar) Rahmiati, Desti
IKRAITH-TEKNOLOGI Vol 1 No 2 (2017): IKRAITH-TEKNOLOGI Vol 1 Nomor 2 Bulan November 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (937.744 KB)

Abstract

Alun-alun merupakan salah satu ruang terbuka publik kota yang berfungsi sebagai wadah aktivitas sosial bagi masyarakat. Selain fungsi sosial, alun-alun juga memiliki fungsi lainnya yaitu fungsi ekologis yang bertujuan untuk menjaga kualitas lingkungan dan ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian di kota tersebut. Mengingat pentingnya peranan keberadaan alun-alun di dalam suatu kawasan perkotaan, maka sebuah ruang terbuka publik harus dirancang dengan mempertimbangkan elemen pembentuk ruang kota agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Begitu juga dengan alun-alun di Kabupaten Karanganyar yang menjadi pusat kabupaten dan pusat aktivitas sosial bagi masyarakat di dalamnya. Akan tetapi pada kenyataannya, aktivitas sosial yang terjadi di alun-alun tersebut masih terbilang sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji elemen pembentuk ruang kota pada alun-alun Kabupaten Karanganyar dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil pembahasan menggambarkan bahwa sedikitnya aktivitas sosial masyarakat yang terjadi di alun-alun Karanganyar disebabkan oleh elemen pembentuk ruang kota yang ada di alun-alun tersebut belum cukup baik dan masih harus diperbaiki.
Pengaruh Perubahan Fungsi Ruang Terbuka Publik Terhadap Kualitas Kawasan Pemukiman Di Sekitarnya Desti Rahmiati; Bambang Setioko; Gagoek Hardiman
JURNAL ARSITEKTUR Vol 3, No 2 (2013): Juni
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1757.193 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v3i2.29

Abstract

The public open space is a vital element in a city space, indirectly gives influence towards in surrounding area. It is similar, the presence passive public open space in an area indirectly effects to the area it, so if a change happens the fuction of passive public open hall becomes active public open space there will be also a change in the effect towards the surrounding area. This research focuses on Parang Kusumo Park, one of public open space which its function has changed considerably. It is located in Tlogosari Kusumo village. The increase of people activities in Parang Kusumo Park has evoked many issues in society such as traffic jam and other problem so much disturbs the communities living around the park. This research aims to know how of the changing function of passive public open space into active public open space in Parang Kusumo Park Semarang toward the quality of residential area around it. In this analysis process, the variables that are constructed from the literature review, that will be analyzed by rationalistic quantitative method.This research will show changes the qualities of residential area around Parang Kusumo Park, after the function of Parang Kusumo Park gives most significant influence based on the process, then the conclusion will be drawn. -----Ruang terbuka publik merupakan elemen vital dalam sebuah ruang kota, keberadaannya tidak langsung berpengaruh pada kawasan di sekitarnya. Begitu pula dengan keberadaan ruang terbuka publik pasif dalam suatu kawasan yang secara tidak langsung berpengaruh pada kawasan tersebut, sehingga apabila terjadi perubahan fungsi ruang terbuka publik pasif menjadi ruang terbuka publik aktif maka akan terjadi pula perubahan pada pengaruh yang ditimbulkan pada kawasan di sekitarnya.Penelitian ini berfokus pada taman Parang Kusumo, salah satu ruang terbuka publik yang mengalami perubahan fungsi, berlokasi di Kelurahan Tlogosari Kulon Semarang. Meningkatnya aktivitas masyarakat di taman Parang Kusumo menimbulkan banyak isu yang berkembang di masyarkat yaitu timbulnya kepadatan lalu lintas, masalah kebisingan dan masalah lainnya yang mengganggu kenyamanan masyarakat yang bermukim di sekitar taman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya perubahan fungsi ruang terbuka publik pasif menjadi ruang terbuka publik aktif pada taman Parang Kusumo Semarang terhadap kualitas kawasan pemukiman di sekitarnya. Dalam proses analisis, terdapat variabel penelitian yang dibangun dari kajian teori, yang dianalisis menggunakan metode kuantitatif rasionalistik.Temuan studi menunjukkan perubahan kualitas kawasan pemukiman di sekitar taman Parang Kusumo pasca perubahan fungsi dan variabel fungsi taman Parang Kusumo yang berpengaruh paling signifikan terhadap perubahan tersebut, yang kemudian akan ditarik menjadi kesimpulan.
KANTOR GUBERNUR SUMATERA SELATAN Desti Rahmiati; Bambang Setioko; Gagoek Hardiman
IMAJI Vol 1, No 2 (2012): IMAJI
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1510.8 KB)

Abstract

Kota Palembang dalam 5 tahun terakhir ini mengalami kemajuan yang begitu pesat, terlihatnya dari maraknya pertumbuhan infrastruktur, sarana dan prasarana kota, dan roda perekonomian yang terus menggeliat. Berdasarkan fenomena tersebut, potensi kota Palembang untuk berkembang sangat besar. Hal inilah yang mendasari penetapan suatu visi strategis, yaitu Palembang sebagai kota bertaraf internasional. Untuk mewujudkan visi tersebut, Pemerintah provinsi Sumatera Selatan berencana untuk merelokasi Kantor Gubernur Sumatera Selatan sebagai salah satu program pengembangan kawasan Jakabaring sebagai kawasan strategis pertumbuhan ekonomi kota Palembang.Kajian diawali dengan penelusuran mengenai gedung pemerintahan, filosofi struktur pemerintahan provinsi, standar-standar dan kebijakan mengenai tata ruang dalam kantor Gubernur, studi banding beberapa Kantor Gubernur di Provinsi Jawa. Dilakukan juga tinjauan mengenai lokasi kantor Gubernur Sumatera Selatan dan pembahasan konsep perancangan dengan penekanan desain Arsitektur Neo-Vernakular. Tapak yang digunakan adalah lahan kosong yang diperuntukkan sebagai zona pemerintahan. Selain itu, dibahas pula mengenai massa dan tata ruang, penampilan bangunan, struktur serta utilitas yang diterapkan dalam perancangan “Kantor Gubernur Sumatera Selatan”.Konsep perancangan ditekankan pada desain Arsitektur Neo-Vernakular, yaitu langgam arsitektur yang memunculkan kembali unsur tradisional setempat kedalam bangunan modern. Penekanan desain arsitektur neo-vernakular diharapkan dapat menghasilkan suatu rancangan kantor pemerintah provinsi yang sesuai standar, yang juga mampu mencerminkan eksistensi dari berdirinya lembaga pemerintahan daerah dan sebagai lambang kebanggaan daerah. Untuk bangunan kantor Gubernur Sumatera Selatan, dirancang dengan konsep denah berbentuk simetris yang mengesankan kesan megah pada bangunan.