Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) TENTANG MANAJEMEN KLINIS PASIEN COVID–19 DI RSUD SANJIWANI GIANYAR Hana Yundari
Jurnal Insan Cendekia Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Insan Cendekia
Publisher : STIKES Insan Cendekia Medika Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35874/jic.v8i1.798

Abstract

Manajemen klinis COVID-19 adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan untuk menegakkan diagnosis, melaksanakan tata laksana pengobatan dan tindakan terhadap pasien COVID-19. Perawat menjadi petugas kesehatan pertama yang kontak dengan pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2, Oleh karena itu perlu memahami tanda dan gejala penyakit secara sistematis untuk memastikan penerapan segera tindakan pencegahan tambahan untuk menghentikan transmisi penularan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang tingkat pengetahuan perawat IGD RSUD Sanjiwani Gianyar tentang manajemen klinis pasien COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif, pada 30 sampel melalui teknik total sampling. Instrumen yang digunakan berupa tes kuesioner diolah secara univariat. Pendekatan pengambilan data dengan digital karena pandemi. Penelitian dilakukan tanggal 16 November 2020 sampai 30 November 2020 di IGD RSUD Sanjiwani Gianyar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 27 responden atau 90% memiliki pengetahuan baik, 1 responden atau 3,3% memiliki pengetahuan cukup dan 2 responden atau 6,7% memiliki pengetahuan kurang. Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua tenaga kesehatan untuk meningkatakan perkembangan pengetahuan tentang COVID-19 dan dapat memberikan kontribusi dalam mengevaluai program pelayanan kesehatan.
Effect of Kangaroo Treatment Method on Temperature Body in Low Birth Weight Infants Ni Komang Ayu Resiyanthi; Ni Kadek Sulasih; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 2 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.551 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i2.418

Abstract

The prevalence of LBW in Indonesia is 6.2% of 47,011 births, while in Bali Province LBW is 5.6% of 786 births (Riskesdas, 2018). Data shows that more than 20 million babies worldwide are estimated to be born with LBW. Hypothermia is the most common problem found in babies with LBW, so nursing actions are needed that can overcome the problem of hypothermia in LBW. Kangaroo Mother Care (KMC) is one of the nursing actions that can be attempted to overcome this hypothermic problem. The purpose of this study was to determine the effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in Low Birth Weight (LBW) infants in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital. This type of research is pre experimental design with one-group pre-post test design. Sampling using quota sampling technique with a sample size of 17 babies. Samples were selected based on inclusion and exclusion criteria, where one of the inclusion criteria was LBW who did not have congenital abnormalities, babies who had reflexes and had good coordination of suction and swallowing. After the sample is selected, then a pretest is carried out by measuring the baby's body temperature, then the mother of the baby is taught about KMC for 15 minutes and then asked to repeat independently for 60 minutes, and after that do a posttest, namely measuring the temperature after giving the KMC method. Analysis of the effect of Kangaroo Mother Care (KMC) on the temperature stability of infants using the statistical test paired t-test results obtained p value = 0.000 so that p value <0.05. This shows that there is an effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in LBW babies in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital.
Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Perilaku Merokok Konvensional dan Elektrik Pada Remaja Di Kota Denpasar Ni Luh Putu Devhy; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 (2017): Bali Medika Jurnal Vol 4 No 2 Desember 2017
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v4i2.5

Abstract

Latar Belakang: Jumlah remaja yang merokok elektrik khususnya pada siswa SMA semakin meningkat. Berdasarkan penelitian rokok elektrik memiliki bahaya yang sama dengan rokok konvensional, seperti menimbulkan kecanduan, penyakit berbahaya dan mengganggu perkembangan otak. Penelitian ini bertujuan menilai proporsi siswa SMA swasta yang merokok elektrik dan faktor yang memengaruhinya.Metode: Rancangan penelitian ini adalah cross-sectional study yang dilaksanakan di  suatu SMA swasta di Kota Denpasar  selama 3 bulan dari Januari  sampai Maret  2017. Sampel dipilih secara keseluruhan sebanyak 174 orang. Data dikumpulkan menggunakan angket. Analisis data untuk menilai faktor yang memengaruhi perilaku merokok elektrik menggunakan poisson regresi.Hasil: Berdasarkan hasil penelitian rata-rata umur subyek adalah 16 tahun dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. Proporsi siswa yang pernah mencoba-coba menggunakan rokok elektrik sebesar 61,38 % (72 orang) dan yang tetap atau aktif merokok elektrik sebesar 25,29% (44 orang).  Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi merokok elektrik pada Siswa SMA swasta di Denpasar adalah siswa yang tidak percaya merokok berbahaya terhadap kesehatan berpeluang 2,8 kali untuk merokok elektrik secara aktif dibandingkan yang percaya (95%CI 1,6-4,8). Siswa yang mempunyai keluarga merokok berpeluang 2,5 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya,  serta siswa yang mempunyai teman merokok berpeluang 2,6 kali untuk merokok elektrik dibandingkan yang tidak punya. Kesimpulan: Perilaku merokok elektrik secara aktif pada siswa SMA swasta di Denpasar tergolong tinggi. Ketidakpercayaan terhadap bahaya rokok terhadap kesehatan, adanya keluarga dan teman yang merokok terbukti sebagai faktor. Untuk itu penting edukasi yang dapat meyakinkankan mereka tentang bahaya rokok elektrik dan intervensi melalui pendekatan keluarga serta teman sebaya.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN LALU LINTAS DI BANJAR BUAGAN, DESA PEMECUTAN KELOD: DESCRIPTION OF THE PUBLIC LEVEL OF KNOWLEDGE OF FIRST AID IN TRAFFIC ACCIDENTS IN BANJAR BUAGAN, PEMECUTAN KELOD I Nyoman Asdiwinata; A.A Istri Dalem Hana Yundari; I Putu Angga Widnyana
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.67

Abstract

Kecelakaan lalu lintas dapat mengakibatkan berbagai cedera sampai kematian. Selain faktor korban kecelakaan yang meninggal langsung di tempat kejadian, faktor pertolongan pertama pada korban kecelakaan sangat penting untuk korban kecelakaan untuk mencegah trauma yang lebih berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas di Banjar Buagan, Desa Pemecutan Kelod. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan model pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 198 responden dengan menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan dengan lembar kuesioner tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas dengan hasil uji validitas r hitung>0,312 dan uji reliabilitas 0,931>0,750. Data yang diperoleh dianalisis dengan program SPSS dengan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukan sebagian besar masyarakat berusia 36-45 tahun, berjenis kelamin laki-laki, berpendidikan SMA/SMK, berpekerjaan swasta. Pengetahuan masyarakat tentang pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas didapatkan sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 125 responden (63,1%). Disarankan bagi tenaga kesehatan memberikan informasi yang adekuat kepada masyarakat tentang cara melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan lalu lintas melalui kegiatan penyuluhan.
Motivasi Belajar Mahasiswa Keperawatan Kritis Menggunakan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Square (TPS): Student Motivation to Learn Critical Nursing Using Think-Pair-Square (TPS) Type of Cooperative Learning I Nyoman Asdiwinata; AA Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Gede Intan Saraswati
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.176

Abstract

Latar belakang: Aktivitas belajar yang dilakukan oleh mahasiswa selama ini hanya lebih mengandalkan mata kuliah yang sifatnya ceramah. Hal tersebut dirasakan kurang memberikan tantangan dan semangat dalam melakukan proses pembelajaran. Hal ini terbukti dari menurunnya minat mahasiswa untuk hadir dalam setiap perkulihaan yang dilaksanakan. Tentunya motivasi dalam belajar akan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, internal ataupun eksternal. Penerapan model pembelajaran tertentu diharapkan mampu membantu mahasiswa untuk mencapai target pembelajaran. Diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe thinik-pair-square mampu meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-square (TPS) terhadap motivasi belajar keperawatan kritis. Metode: Penelitian ini menggunakan design penelitian dengan teknik one group pretest-posttest. pengumpulan data menggunakan purposive sampling. Kuesioner telah diuji menggunakan Model Rasch untuk melihat reliabilitas dan validitas dan hasil logit adalah 0,89. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan yaitu sebanyak 85%. Berdasarkan hasil uji beda menggunakan uji Wilcoxon Signed Rank Test pada kelompok perlakukan didapatkan nilai signifikansi kurang dari 0,05 yang membuktikan terdapat perbedaan motivasi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Kesimpulan: Perubahan nilai motivasi pada mahasiswa setelah diberikan tipe pembelajaran think-pair-square yang berbeda dari sebelumnya menunjukkan bahwa metode ini berhasil bagi mahasiswa dalam melakukan pembelajaran keperawatan kritis
Pengaruh Pelatihan Hand Only CPR pada Siswa SMK Kesehatan Dalam Penanganan Henti Jantung: The Effectivity of Hand Only CPR Training for Student of Health Vocational Schools in Handling Cardiac Arrest Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; I Nyoman Asdiwinata
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.181

Abstract

Latar belakang: Out-of-Hospital Cardiac Arrest (OHCA) merupakan kondisi gangguan jantung yang sering mengancam nyawa seseorang. Penanganan pada kejadian tersebut sebanyak 40,1 % mendapatkan tindakan Resusitasi Jantung Paru (RJP) oleh orang – orang yang ada di sekitar korban dengan angka keberlangsungan hidup korban yang mendapatkan tindakan RJP dilokasi kejadian mencapai 9,5%. Hand only CPR merupakan fondasi dari pertolongan terhadap henti jantung dan merupakan aspek fundamental dari Basic Life Support (BLS) dengan mengenali Sudden Cardiac Arrest (SCA), mencari pertolongan emergency,dan  kompresi dada segera yang dapat dilakukan oleh orang awam. Siswa SMK Kesehatan merupakan bagian dari orang awam yang pada jenjang pendidikan tersebut belum memperoleh kompetensi penanganan henti jantung melalui RJP. Tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas dan pengaruh pelatihan hand only cpr pada siswa smk kesehatan dalam penanganan henti jantung. Metode: Kuantitatif korelasi dengan uji bivariat pre-post design tanpa control melalui metode ceramah dan simulasi menggunakan manikin Resusitasi Jantung Paru (RJP). Hasil: Uji analisis Mac Nemar: p=0,000 (p<0,05) dengan kategori sebagian besar (24 orang) memiliki keterampilan baik setelah memperoleh pelatihan Hand Only CPR. Kesimpulan: Terjadi hubungan bermakna sebelum dan sesudah diberikan pelatihan hand only CPR
Hubungan pengetahuan perawat dengan penerapan triase sesuai protokol kesehatan covid-19 di instalasi gawat darurat di brsud kabupaten tabanan: Relationship between nurse knowledge and implementation of triage according to covid-19 health protocol in emergency installation at brsud, tabanan Ni Putu Intan Puspa Sari; AA Istri Dalem Hana Yundari; Abdul Azis
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 (2021): Bali Medika Jurnal Vol 8 No 4 Desember 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i4.255

Abstract

Pendahuluan: Pengetahuan merupakan faktor yang sangat penting dalam ketepatan pelaksanaan triase sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 pada masa pandemi ini, jika pengetahuan perawat yang dimiliki sangat baik maka penanganan triase di Rumah Sakit khususnya di IGD akan maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahan perawat terkait triase dengan penerapan triase sesuai protokol kesehatan COVID-19 di IGD. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dengan sampel sebanyak 37 responden, sampel diambil menggunakan teknik sampling non-probality sampling dengan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yaitu lembar kuesioner untuk variabel pengetahuan dan lembar observasi untuk variabel penerapan, untuk kuesioner pengetahuan sudah dilakukan uji validitas di RSUD Wangaya Denpasar pada tanggal 29 April- 7 Mei 2021, dengan hasil uji validitas sebesar 0,366-0,705 dan hasil uji reabilitas dengan menggunakan alpha cronbach sebesar 0,921. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 25 orang (67,6%) responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik dan penerapan triase baik, dan sebanyak 12 orang (32,4%) responden dengan tingkat pengetahuan cukup dan penerapan triase cukup. Berdasarkan uji rank spearman diperoleh dengan nilai korelasi sebesar 0,605 dan menyatakan bahwa bahwa nilai p value sebesar 0,000 dengan nilai α sebesar 0,05 yang artinya ada hubungan tingkat pengetahuan dengan penerapan triase sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19 dengan arah hubungan korelasi positif yang artinya semakin baik tingkat pengetahuan perawat terkait triase maka semakin baik pula tingkat penerapatan triase sesuai dengan protokol COVID-19. Diskusi: Penerapan triase sangat penting dalam proses penentuan dalam tingkat kegawat daruratan pasien, dalam hal ini tingkat pengetahuan perawat sangat mempengaruhi proses penerapan triase sehingga meningkatkan pengetahuan perawat dalam melakukan tindakan triase secara tepat sehingga bisa diterapkan dengan baik.
PENYULUHAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA SERTA PENGENALAN PENGELOLAAN SPESIMEN PEMERIKSAAN NAPZA PADA KELOMPOK SISWA PEDULI AIDS DAN NARKOBA DI SMAN 7 DENPASAR Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; I Nyoman Asdiwinata; Didik Prasetya
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 8: Agustus 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.502 KB)

Abstract

Badan Narkotika Nasional (2019) menyebutkan bahwa prevalensi penyalahgunaan NAPZA pada tahun 2019 mengalami kenaikan 0,03% jadi 3,6 juta orang di Indonesia. Bahkan saat masa pandemi covid 19 mengalami peningkatan kasus pengguna NAPZA yang cukup besar. Jumlah kasus NAPZA di Bali mengalami peningkatan selama tahun 2020. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMAN 7 Denpasar terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA, serta memberikan pengenalan pengetahuan pada siswa terhadap pengelolaan spesimen dalam pemeriksaan NAPZA. Metode Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan ceramah, diskusi, dan percobaan pemeriksaan. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan siswa terhadap bahaya penyalahgunaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, diketahui hasil kuesioner pada kategori baik sebanyak 90%, dan juga terjadi peningkatan pengetahuan siswa terhadap tahapan pengelolaan spesimen pemeriksaan NAPZA setelah dilakukannya penyuluhan, dimana hasil kuesioner pada kategori baik mencapai 15 orang (75%).
Deteksi Dini Gejala Dengue Shock Syndrome Pada Masyarakat Awam di Lingkungan Banjar Buana Desa Kelurahan Padangsambian I Nyoman Asdiwinata; Ni Luh Putu Dewi Puspawati; Anak Agung Istri Dalem Hana Yundari; Ni Luh Nova Dilisca Dwi Putri; Didik Prasetya
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7327

Abstract

ABSTRAK Demam berdarah merupakan salah satu endemic yang teerjadi di Indonesia hampir setiap tahunnya. Kasus tahun 2021 mencapai 2.185 menderita demam berdarah hingga bulan Agustus 2021. Selain menghadapi pandemic COVID-19, masyarakat Kota Denpasar juga menghadapi permasalah Demam berdarah dengan jumlah kasus 35 sampai 45 orang setiap bulannya. Permasalahan bagi masyarakat awam yang paling ditakutkan adalah kondisi renjatan demam dengue atau Dengue Shock Syndrome. Kegiatan ini berupaya untuk memberikan pengetahuan dan kesadaran terkait dengue shock syndrome agar mampu menjadi penolong dalam keluarga dengan cara mengindetifikasi gejala dengue shock syndrome dengan tepat. Pengadian Kepada Masyarakat ini menggunakan tiga metode yaitu survey lapangan untuk mengobservasi kondisi lingkungan dan kebiasaan masyarakat terkait Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), memberikan ceramah dan diskusi terkait dengue shock syndrome, dan melakukan demostrasi penggunaan bubuk abate. Survey lapangan ditemukan terdapat 29 Kepala Keluarga (KK) yang berada dilingkungan tersebut dan 58,6% menggunakan ember sebagai bak mandi. Setelah diberikannya penyuluhah dengue shock syndrome 85,3% masyarakat memiliki pengetahuan sedang dan masyarakat mampu melakukan demonstrasi penggunaan bubuk abate dengan benar. Pengetahuan dan keterampilan masyarakat terkait deteksi dini gejala dengue shock syndrome Sebagian besar memiliki pengetahuan sedang dan pemberian informasi dan peningkatan pengetahuan harus tetap digalakkan dengan teratur agar kesadaran masyarakat akan bahaya dengue shock syndrome tetap baik. Kata Kunci: Dengue Shock Syndrome, Deteksi Dini, Masyarakat Awam  ABSTRACT Dengue fever is one of the endemics that occurs in Indonesia almost every year. Cases in 2021 reached 2,185 suffering from dengue fever until August 2021. In addition to facing the COVID-19 pandemic, the people of Denpasar City are also facing the problem of dengue fever with 35 to 45 cases every month. The most feared problem for ordinary people is the condition of dengue fever shock or Dengue Shock Syndrome. This activity seeks to provide knowledge and awareness regarding dengue shock syndrome in order to be able to be a helper in the family by correctly identifying the symptoms of dengue shock syndrome. This Community Service uses three methods, namely field surveys to observe environmental conditions and community habits related to the Eradication of Mosquito Nests (PSN), giving lectures and discussions related to dengue shock syndrome, and demonstrating the use of abate powder. The field survey found that there were 29 households (KK) in the neighborhood and 58.6% used a bucket as a bath. After being given dengue shock syndrome counseling, 85.3% of the community had moderate knowledge and the community was able to demonstrate the use of abate powder correctly. Community knowledge and skills related to early detection of symptoms of dengue shock syndrome Most of them have moderate knowledge and the provision of information and knowledge improvement must be encouraged regularly so that public awareness of the dangers of dengue shock syndrome remains good. Keywords: Common People, Dengue Shock Syndrome, Early Detection
Effect of Kangaroo Treatment Method on Temperature Body in Low Birth Weight Infants Ni Komang Ayu Resiyanthi; Ni Kadek Sulasih; A.A Istri Dalem Hana Yundari
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 2 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.551 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i2.418

Abstract

The prevalence of LBW in Indonesia is 6.2% of 47,011 births, while in Bali Province LBW is 5.6% of 786 births (Riskesdas, 2018). Data shows that more than 20 million babies worldwide are estimated to be born with LBW. Hypothermia is the most common problem found in babies with LBW, so nursing actions are needed that can overcome the problem of hypothermia in LBW. Kangaroo Mother Care (KMC) is one of the nursing actions that can be attempted to overcome this hypothermic problem. The purpose of this study was to determine the effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in Low Birth Weight (LBW) infants in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital. This type of research is pre experimental design with one-group pre-post test design. Sampling using quota sampling technique with a sample size of 17 babies. Samples were selected based on inclusion and exclusion criteria, where one of the inclusion criteria was LBW who did not have congenital abnormalities, babies who had reflexes and had good coordination of suction and swallowing. After the sample is selected, then a pretest is carried out by measuring the baby's body temperature, then the mother of the baby is taught about KMC for 15 minutes and then asked to repeat independently for 60 minutes, and after that do a posttest, namely measuring the temperature after giving the KMC method. Analysis of the effect of Kangaroo Mother Care (KMC) on the temperature stability of infants using the statistical test paired t-test results obtained p value = 0.000 so that p value <0.05. This shows that there is an effect of the Kangaroo Mother Care (KMC) method on temperature stability in LBW babies in the Perinatology Room of the Gianyar Regional General Hospital.