Penelitian ini dilakukan di sebuah rumah sakit Kota Malang untukĀ membantu rumah sakit dalam menentukan posisi strategi dan bagaimana hasil penilaian kinerja dari rumah sakit. Dalam penelitian ini dilakukanĀ observasi dan wawancara dengan pihak rumah sakit untuk mendapatkan faktor internal dan faktor eksternal. Dari hasil faktor internal dan eksternal diperoleh skor total sebesar 3,1 dan 2,75 yang kemudian diplot pada matriks internal dan ekstenal. Dai hasil matiks intenal dan ekstenal, rumah sakit ini beada pada posisi sel keempat yang diinterpretasikan sebagai posisi tumbuh. Setelah mengetahui posisi rumah sakit sedang dalam tahap pertumbuhan, langkah selanjutnya adalah rumah sakit melakukan pengukuran kinerja. Rumah sakit X Malang pernah melakukan pengukuan keja, akan tetapi hanya sebatas pengukuran berdasarkan sisi keuangan saja, sedangkan aspek lainnya kurang diperhatikan. Pengukuran kinerja yang baik adalah pengukuran yang mencakup semua aspek stakeholder termasuk investor, pelanggan, karyawan, pemasok, regulator dan masyarakat. Hanya ada satu pengukuran kinerja yang mencakup semua aspek stakeholder dengan menggunakan metode performance pism. Dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan analytical hierarchy process (AHP) dan scoing system yang meliputi objectives matrix (OMAX) dan traffic light systems (TLS). Hasilnya diperoleh 99 KPI yang terdiri dari 17 investor, 35 pelanggan, 16 karyawan, 15 pemasok dan 16 regulator dan masyarakat. Indeks total dari OMAX adalah 7,9 dan berdasarkan TLS berada dalam kategori kuning.